Beranda / Urban / Jenderal Naga / Bab 831 - Bab 840

Semua Bab Jenderal Naga: Bab 831 - Bab 840

2062 Bab

Bab 831

Di waktu yang sama, dalam Pangkalan Militer Rivera tampak sebuah helikopter yang sudah dipersiapkan.Di bawah helikopter tampak Arya yang tengah menepuk pundak Chandra sambil tertawa dan berkata, “Chandra, selamat kamu mendapatkan kembali jabatanmu. Sekarang kamu ke Gurun Selatan dan menguasai kembali Pasukan Naga Hitam. Berita ini kalau tersebar pasti akan membuat seluruh warga Someria heboh!”Ekspresi Chandra terlihat sedikit tidak berdaya. Meski mendapatkan jabatannya kembali terdengar merupakan sebuah kabar baik karena jabatan tersebut lumayan tinggi, tanggung jawabnya juga berat. Selain itu, setelah dia menguasai Pasukan Naga Hitam dan membawa mereka ke Diwangsa untuk mengambil Pedang Penghakiman dan membunuh Teuku.Begitu Teuku mati, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Dengan keraguan di hatinya dia berkata, “Semoga selanjutnya nggak ada masalah besar yang terjadi.”Arya tertawa dan berkata, “Memangnya bisa terjadi hal yang seperti apa? Kalau memang ada sesuatu yang terjad
Baca selengkapnya

Bab 832

Dahlia si Naga Menawan bertanya, “Rencana apa?”“Setelah semua yang terjadi, aku merasa aku hanya sebuah pion catur yang terus dikendalikan oleh orang lain. Perasaan ini sungguh tidak enak. Bahkan kemungkinan aku bisa kehilangan nyawaku kapan saja. Aku merasa kalian nggak perlu ikut kembali ke Gurun Selatan.”Semua orang mengerutkan kening mereka ketika mendengar ucapan Chandra.“Kalian semua orang hebat yang sesungguhnya. Kemampuan kalian sudah mencapai kemampuan energi eksternal dan sedikit lagi sudah bisa melatih energi sejati dan menjadi Grandmaster Seni Bela Diri. Nanti aku akan mengajari kalian Kultivasi Energi Internal.”Semua orang tampak girang. Mereka sudah mendengar Alex menceritakan perihal Kultivasi Energi Internal. Sekarang mereka memang sudah sangat kuat, tetapi jika dibandingkan dengan Grandmaster dari kemampuan internal, mereka masih sangat lemah.“Aku nggak yakin kalau ini adalah sebuah permainan antara orang-orang penting itu. Aku juga nggak tahu apa yang sedang mere
Baca selengkapnya

Bab 833

“Selamat kepada Raja Naga!” ujar mereka dengan kompak begitu Chandra turun dari helikopter.Chandra menatap ke arah para pasukan tersebut sambil mengangkat tangannya dan mengarah ke bawah yang merupakan tanda agar para pasukan itu hening.Beberapa orang tentara datang mendekati lelaki itu.“Selamat atas kembalinya Raja Naga,” kata Paul sambil tersenyum lebar.“Kami sudah menunggu hari ini sangat lama. Akhirnya Raja Naga kembali juga,” kata lelaki itu lagi.“Sejak kapan kamu belajar bermulut manis?” tanya Chandra sambil menonjok dada Paul dengan pelan. Lelaki itu hanya cengengesan saja merespons ucapan Chandra.“Ayo,” ajak Chandra sambil berbalik pergi.Delapan Naga Langit mengikuti lelaki itu dari belakang beserta dengan para tentara yang lain. Chandra menyiapkan mobil untuk mengantar Delapan Naga Langit agar pergi dari Someria ke arah luar perbatasan untuk membentuk Kelompok Naga.Dia membuat kelompok bukan untuk memperebutkan kekuasaan, melainkan agar suatu hari nanti ada tempat dia
Baca selengkapnya

Bab 834

Perempuan itu berusia 20-an tahun dengan rambut pendek dan seragam tentara.“Kak Chandra,” panggil perempuan itu dengan suara manis.Chandra yang duduk di sofa hanya meliriknya sekilas dan menatap Paul sambil tertawa dan berkata, “Hebat juga, kapan menikah?”“Menikah apanya?!” balas Paul dengan wajah memerah. Kemudian dia diserang sebuah cubitan kecil yang membuatnya bergegas berkata, “Segera, segera menikah.”Senny duduk dan tersenyum lebar sambil berkata, “Kak Chandra, bagaimana dengan Kak Chandra dan Nova?”Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin membahas masalah dia. Paul duduk dan menyenggol lengan Senny sebagai tanda untuk tidak bertanya lagi.“Ayo, diminum.”Chandra mengangkat gelasnya yang diikuti oleh Paul.“Bos, hari ini adalah hari kematian Jenderal Kardi. Ayo kita ke kuburannya,” ujar Paul.Chandra mengangguk dan berkata, “Iya, ayo.”Ketiganya berangkat dengan mengendarai mobil paul yang berwarna hitam menuju ke tempat pemakaman di Gurun Selatan. Orang yang dikubur
Baca selengkapnya

Bab 835

“Aku selalu salah sangka dengan dia.”Ruby menatap kuburan dengan raut sedih. Dengan pelan dia berkata, “Aku selalu pikir dia lelaki nggak benar. Dari kecil hingga dewasa, aku nggak pernah berani kasih tahu orang lain siapa papaku yang sebenarnya. Semua karena aku takut ditertawakan. Tapi ternyata dia seorang pahlawan.”Kedua bola mata perempuan itu mulai mengembun. Ketika dia mengetahui bahwa Chandra adalah Raja Naga, Ruby merasa sangat antusias karena lelaki itu adalah atasan ayahnya. Oleh karena itu, dia dengan sukarela menjadi asistennya Chandra meski nyawanya yang dipertaruhkan.Dia berencana setelah konferensi medis berakhir, dia akan menanyakan Chandra perihal ayahnya. Akan tetapi Chandra pergi sebelum konferensi medis berakhir.“Bisa ceritakan aku tentang dia?”“Boleh,” jawab Chandra mengangguk.Di depan kuburan lelaki itu, dia menceritakan semua tentang Kardi pada putrinya.“Aku ingat ada sekali kami mabuk dan dia menceritakan kalau dia ada seorang putri. Dia bilang dia berhut
Baca selengkapnya

Bab 836

Kening kedua orang itu sontak berkerut bingung. Dengan ekspresi bingung Wisnu berkata, “Raja memberikan perintah rahasia dan meminta Chandra kembali ke Gurun Selatan untuk tetap menguasai Pasukan Naga Hitam.”“Ini aneh, pasti ada sesuatu. Aku akan cari tahu dulu apa yang ingin dilakukan Raja. Kamu harus hati-hati,” kata Wisnu sambil berdiri.Profesor Catur menghembuskan asap rokok dan melirik Teuku sekilas sambil berkata, “Aku merasa akan kacau. Raja kemungkinan akan menyerangmu, sebaiknya kamu cari cara untuk melindungi diri.”“Nggak mungkin. Aku ini ketua dari Lima Jenderal dan merupakan pemimpin dari Pasukan Api Merah. Raja nggak mungkin menyerangku dan nggak ada alasan untuk itu.”“Dengan kembalinya Chandra ke Gurun Selatan sudah menjadi sebuah peringatan. Pokoknya kamu harus lebih hati-hati,” kata Profesor Catur dan setelah itu dia bangkit untuk keluar dari ruangan itu.Ekspresi Teuku berubah gelap. Dia meremas bagian dada sambil berkata dengan nada emosi, “Chandra, ternyata kamu
Baca selengkapnya

Bab 837

Di sebuah ruang mewah, tampak makanan lezat dan minuman mahal memenuhi sebuah meja panjang. Teuku duduk di sofa sambil mengangkat gelasnya dan tersenyum lebar.“Brandon, mari kita bersulang.”Di hadapan Teuku tampak seorang pemuda berusia 20 tahunan yang mengenakan jas putih bersih. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang tampan membuatnya tampak begitu menawan. Brandon mengangkat gelasnya dan mendekatkannya ke bibirnya.“Kak, katakan saja apa yang mau disampaikan.”Teuku meletakkan gelas alkoholnya sambil menunjuk makanan lezt di meja dan berkata, “Mari, makan dulu.”Brandon tidak menggerakkan sendoknya sama sekali. Sebagai orang dari keluarga Atmaja, dia mengetahui semua masalah yang ada di Diwangsa. Di belakang seorang yang penting pasti ada beberapa kelompok berbeda. Hanya Empat Keluarga Kuno yang bisa terhindar dari hal tersebut.“Kak, makanan ini nggak akan bisa aku makan. Sampaikan saja apa yang mau kamu katakan.”Ekspresi Teuku berubah menegang. Dia mengambil rokok dan menghidupk
Baca selengkapnya

Bab 838

Teuku bergegas mengucapkan terima kasih dan langsung melangkah ke arah yang ditunjuk.Dia berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu secara perlahan sambil berkata, “Pak Taka.”Sebuah sahutan terdengar dari dalam kamar, “Masuk.”Teuku membuka pintu dan masuk. Ruangan terdapat sebuah tungku yang tengah membakar arang. Di sisi yang lain juga tengah membakar ubi jalar.  Di depan tungku terlihat seorang lelaki berusia 50 tahunan tengah duduk. Tubuhnya mengenakan pakaian hitam dan tengah sibuk membakar arang.Pemuda itu berjalan mendekat dan berdiri di sisinya sambil menyapa lelaki itu dengan penuh nada sopan, “Pak Taka.”Lelaki paruh baya menjawab tanpa menatap Teuku, “Kamu terlalu nggak berhati-hati sekali. Kalau salah, memang sudah pantas dihukum.”“Pak Taka, semua ini karena ulah Chandra. Kalau bukan dia, nggak akan terjadi hal seperti ini.”Lelaki paruh baya itu mengibaskan tangannya dan berkata, “Akan ada orang yang menggantikan pekerjaanmu, kamu pergi saja.”“Pak Taka, Chandra sudah m
Baca selengkapnya

Bab 839

Teuku yang memiliki nama lengkap Teuku Nantaboga merupakan anggota keluarga dari Empat Keluarga Kuno, yaitu keluarga Nantaboga. Karena status ayahnya di keluarga sangat rendah, sehingga kedudukannya juga dianggap tak kasat mata.Namun dia bertemu dengan orang hebat dan dibantu oleh Pak Taka, Teuku berhasil menjadi ketua dari Lima Jenderal dan pemimpin dari Pasukan Api Merah. Dia menguasai seluruh Pasukan Api Merah.Beberapa tahun silam, dia pernah memikirkan akhir dari dirinya akan seperti apa. Oleh karena itu dia mulai membina beberapa anak buah secara diam-diam. Dia adalah pemimpin dari Pasukan Api Merah, sehingga mereka akan mendengar apa pun ucapannya.Sepuluh menit setelah dia memberikan perintah, beberapa jenderal muncul di rumahnya.“Jenderal Teuku, apa yang terjadi?”“Jenderal Teuku, kenapa mau membunuh Raja? Akan kacau kalau membunuh Raja.”“Iya, Jenderal. Coba pikirkan lagi baik-baik.Yang hadir adalah orang-orang kepercayaan Teuku. Lelaki itu menaikkan mereka dalam waktu beb
Baca selengkapnya

Bab 840

Dia mengangguk dan berkata, “Yang penting Chandra datang. Yang namanya perubahan harus ada pengorbanan.” Shadow tidak berbicara lagi. Raja sendiri juga tidak bicara, dia fokus melihat papan caturnya.Di luar, pasukan besar para tentara tengah menyerang. Sebagian Pasukan Api Merah dengan seragam lengkap turun dari mobil dan mengepung Tera Pallace. Di sana ada prajurit penjaga yang merupakan pengawal istana serta pengawal pribadi Raja.Pasukan Api Merah mendekat bersamaan dengan seorang pemuda yang berjalan keluar sambil berkata dengan suara dingin, “Mau apa? Nggak tahu ini tempat apa? Siapa pun nggak ada yang boleh bawa pistol untuk mendekat. Kamu bagian apa?”Akan tetapi Pasukan Api Merah tidak berbicara. Mereka hanya mengepung Tera Pallace tanpa ada pergerakan apa pun. Mereka sedang menunggu instruksi selanjutnya dari Teuku. Seorang lelaki berpakaian seragam Api Merah tampak turun dari mobil yang berhenti cukup jauh dari sana.Seragam tersebut merupakan seragam perang. Terdapat sebuah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8283848586
...
207
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status