Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 231 - Chapter 240

1965 Chapters

Bab 231

Sebagai orang Rivera, Samuel tentu tahu siapa Nova di Yorda Group.“Bukankah Rusli Kurniawan dan Toni Kurniawan nggak pernah berhubungan lagi? Mengapa Nova bisa datang ke sini?” Samuel bingung.Mereka sudah menyelidiki latar belakang Wasa Group dengan jelas sebelum setuju meminjamkan uang. Mereka tahu mereka akan segera mendapatkan Wasa Group, tapi sekarang Nova malah muncul di sini.“Bukankah kamu Nova dari Yorda Group? Samuel berdiri, mengulurkan tangan dan tersenyum, “Halo, Bu Nova. Aku Samuel dari keluarga Prasetyo.”“Hm?” Nova melirik pria itu dengan ekspresi sedingin es di wajahnya yang cantik.Samuel menarik tangannya kembali karena malu, lalu berkata sambil tersenyum canggung, “Bu Nova, jangan-jangan Ibu datang ke kantor Wasa Group untuk meminjamkan uang untuk mereka?”Chandra berkata, “Meminjamkan uang apanya? Kami datang untuk mengakuisisi dan mengambil alih Wasa Group.”“Apa?” Ekspresi di wajah Andi langsung berubah mendengarnya. Dia berteriak, “Pa, Papa benar-benar menjual
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Bab 232

Proses pengalihan kepemilikan itu berlangsung lancar.Rusli meminta sekretarisnya untuk membuat kontrak pengalihan kepemilikan, sementara Chandra langsung login ke internet banking dan mentransfer 200 miliar ke rekening pribadi Rusli.Selain itu, Chandra juga mentransfer 200 miliar ke rekening perusahaan sebagai modal.Setelah transfernya berhasil, perjanjian itu pun ditandatangani.Rusli kelihatan lelah. Dia memandang Nova, menepuk bahu wanita itu, dan berkata, “Nova, Kakek menyerahkan Wasa Group ini padamu. Wasa Group nggak bisa berkembang di tangan Kakek, jadi Kakek harap perusahaan ini berjaya di tanganmu.”Nova berjanji, “Kakek, jangan khawatir. Aku pasti akan memimpin Wasa Group menuju kejayaan.”“Ngomong-ngomong ….” Andi teringat sesuatu. Dia menatap Nova dan berkata, “Nova, karyawan-karyawan perusahaan sedang membuat onar di pabrik sekarang. Mereka sudah memanggil belasan truk. Kalau kita nggak membayar upah mereka hari ini, mereka akan mengambil seluruh peralatan di pabrik dan
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Bab 233

Rusli berpikir. Kenapa dia tidak tahu menahu tentang kesulitan para karyawan di pabrik?Dia menunjuk Nova yang ada di sampingnya dan berkata, “Ini Nova Kurniawan, presiden direktur baru perusahaan kita. Mulai sekarang, Nova yang akan memimpin Wasa Group. Kalian semua nggak usah khawatir. Wasa Group sudah punya uang sekarang dan gaji kalian semua akan segera dibayar.”“Apa? Nova Kurniawan?”“Nova Kurniawan dari Yorda Group. Mengapa dia datang ke Wasa Group?”“Bos, yang benar?”Para karyawan memandangi Nova.Nova melangkah maju dan berkata dengan lantang, “Benar, itu benar. Kalian semua bisa mendapatkan gaji kalian hari ini. Karena sudah ditinggal selama tiga bulan sebelumnya, aku memutuskan untuk memberi kalian setengah bulan gaji sebagai kompensasinya. Nanti setelah perusahaan mulai beroperasi normal kembali, aku berjanji kalian pasti akan bisa bekerja dengan normal dan bisa lembur. Gaji kalian setidaknya akan menjadi dua kali lipat.”Mendengar itu, semua orang jadi bersemangat.Fajar
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Bab 234

Masalah yang dibuat oleh para karyawan pabrik tidak memengaruhi suasana hati Nova.Dia tidak membutuhkan karyawan yang bisa merugikan perusahaan.Dia tidak akan menahan orang-orang yang mau pergi, dan dia akan memberi gaji yang terbaik untuk orang-orang yang masih bertahan.“Bu Nova, aku akan membawamu melihat-lihat di dalam pabrik.”Rusli merentangkan tangan dan mempersilakan Nova masuk ke dalam pabrik.“Pa, Kakek.” Ridwan akhirnya menemukan kesempatan untuk menyela, menatap Nova dengan keraguan di wajahnya dan berkata, “Kakek, apa yang terjadi? Mengapa presiden direktur perusahaan kita jadi Nova dari Yorda Group?”Rusli menjelaskan, “Wasa Group adalah hasil kerja keras kita selama puluhan tahun. Kakek benar-benar nggak tega melihatnya jatuh ke tangan orang lain. Nova bukan orang luar. Kalau kita menyerahkan Wasa Group ke tangannya, perusahaan ini akan berkembang dan berjaya.”“Kakek Rusli, aku pasti nggak akan mengecewakan Kakek.”Mereka pun memasuki pabrik.“Bu Nova, peralatan di pa
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Bab 235

Mereka juga bisa membuka restoran di food street.Asalkan perusahaan besar bisa masuk ke sana, maka mereka bisa mendapatkan banyak keuntungan.Namun, biaya pelunasan langsung untuk masuk ke food street saja sangat tinggi.Mereka bahkan tidak pernah bermimpi untuk bisa memasuki pasar Kota New Era.“Bu … Bu Nova. Apa Ibu serius?” Ridwan agak bersemangat.“Kita akan mencobanya. Belum tentu berhasil.” Sebenarnya, Nova juga tidak seratus persen yakin.Dia sudah mempersiapkan hal ini ketika masih menjabat sebagai presdir Yorda Group, terus mengekspansi skala bisnis perusahaan untuk meningkatkan pengaruh perusahaan dan memperoleh kualifikasi untuk masuk ke pasar tersebut.Wasa Group tidak sebesar Yorda Group, jadi dia lebih tidak yakin.Namun, ini adalah mimpinya.Ini juga merupakan impian semua perusahaan.Kalau mereka bisa masuk ke pasar Kota New Era, maka mereka bisa mendapatkan “berkat” dari kota tersebut, yang akan membawakan banyak keuntungan di kemudian hari.Selain itu, dia merasa dia
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Bab 236

Setelah mengakuisisi Wasa Group dan berkeliling melihat-lihat isi pabrik, hari sudah siang.Chandra dan Nova pulang bersama. Chandra mengendarai motor listrik dan membonceng Nova.“Sayang, kita nggak usah pulang makan siang di rumah deh hari ini. Kita makan di luar saja, untuk merayakannya.” Nova mengulurkan lengan untuk memeluk Chandra dari belakang.Anginnya cukup kencang, membuat rambut hitamnya berantakan.Dia membenamkan kepalanya di punggung Chandra untuk berlindung dari angina.“Oke.” Chandra tidak bisa berharap lebih.Sudah lama sekali dia tidak pernah makan berdua dengan Nova.“Bagaimana kalau kita pergi ke Sentosa?”“Nggak.” Nova menggelengkan kepalanya dan berkata, “Setiap kali aku pergi ke Sentosa, Harion pasti akan datang untuk menyambutku secara pribadi, membuatku tampak seperti tokoh besar saja.”“Haha.” Chandra tertawa keras, “Siapa suruh kamu begitu dihormati. Kalau nggak menjilatmu, siapa lagi yang harus orang-orang jilat?”“Bukan, itu kan karena ….” Nova ragu untuk m
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Bab 237

Christian benar-benar terpikat oleh Nova.Selama berada di luar negeri, dia pernah bertemu dengan banyak wanita cantik.Karena latar belakang keluarganya, dia telah bermain dengan banyak artis.Dia sudah bukan di usia yang bisa main-main lagi.“Nova, kamu milikku.” Dia mengulurkan tangannya ke arah Nova yang berada di luar, lalu mengepalkan tangannya dan menariknya kembali, seolah memeluk wanita itu dengan ekspresi lembut di wajahnya.Nova tidak tahu bahwa dia sedang diinginkan oleh pria lain.Dia telah minum sedikit alkohol dan wajahnya memerah. Tampangnya sangat menawan dan Chandra sangat terpesona.Cantik. Sangat cantik.Chandra duduk di hadapan Nova, menatap wanita yang wajahnya merona merah itu sambil memegang gelas anggurnya. Dia jadi kehilangan fokus.“Lihat apa?” Nova membuat gerakan mencungkil mata dan memarahi suaminya, “Kamu melihatku setiap hari, masih belum cukup?”Chandra tertawa dan berkata, “Seumur hidup juga nggak cukup.”Hati Nova berbunga-bunga. Dia mengatupkan bibir
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Bab 238

Christian terlalu kaya.Dia memberikan hadiah dan mobil yang bernilai miliaran, serta vila yang bernilai triliunan. Langsung memberikannya begitu saja.Dengan melakukan itu, dia langsung menaklukkan keluarga Kurniawan.Yani mulai membantu Christian untuk menjodohkan pria itu dengan putrinya. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi putrinya itu, menyuruh putrinya segera pulang.Nova dan Chandra baru sampai di bioskop.Keduanya berpegangan tangan. Nova bersandar di bahu Chandra.Setelah mengangkat telepon dari ibunya, Nova jadi cemberut dan berkata, “Sayang, sepertinya kita nggak bisa nonton bioskop.”“Ha? Ada apa?” tanya Chandra.Nova tampak tidak berdaya, “Aku nggak tahu ada masalah apa. Mama telepon dan menyuruhku cepat pulang. Sepertinya sangat mendesak.” “Kalau begitu pulang saja. Kita masih punya banyak waktu ke depannya.”Nova mengangguk, “Iya.”Keduanya pun meninggalkan bioskop lebih awal.Chandra mengendarai motor dan membawa Nova pulang.Sebelum memasuki rumah, merek
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Bab 239

Wanita seperti Nova, kalau dia tidak mengumumkan ke semua orang bahwa wanita ini miliknya, entah berapa banyak orang di luar sana yang akan terus mengincarnya.Yani terus mengetuk pintu di luar.Nova dan Chandra yang di dalam kamar tidak menyahut.Tak lama kemudian, suara ketukannya pun hilang.Christian mungkin yang pergi.Setelah mendengar tidak ada gerak-gerik lagi di luar, Nova pun menghela napas lega. Dia menatap Chandra. Wajahnya memerah hingga ke pangkal leher.Chandra menyadari ada yang aneh dari Nova, akhirnya bertanya, “Nova, ada apa? Kamu nggak enak badan?”Nova menundukkan kepalanya, mengumpulkan keberaniannya dan berkata, “Nggak, bukan nggak enak badan. Sayang, kita … lakukan saja. Aku akan memberikannya padamu.”Bahkan di depan suaminya sendiri, dia masih merasa sedikit tidak nyaman mengatakan hal ini. Dia merasa malu, dan rasa malu muncul di lubuk hatinya.Mendengar itu, seluruh tubuh Chandra gemetaran.Akhirnya, hari ini datang?Selama ini, dia tidak pernah memaksa.Apa
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Bab 240

Nova berjalan keluar ruangan dan merasa lega ketika melihat Christian sudah pergi.Begitu Nova keluar, Yani langsung memaki dan menegur, “Dasar kamu.”“Apa enaknya bersama Chandra? Christian berasal dari keluarga kaya dengan aset ratusan triliun. Donny Winata hanya memiliki satu putra, yaitu dia. Dia cepat atau lambat akan mewarisi harta ayahnya.” “Ma, aku ada urusan, jadi aku pergi dulu.” Nova bergegas keluar kamar.Setelah pergi, dia menelepon ke Chandra, “Sayang, aku ke kantor Farma Kimia dulu untuk meminta sedikit pesanan dari Yura, supaya Wasa Group bisa melanjutkan produksi.”“Oke.” Chandra mengangguk.Nova pergi bekerja, jadi Chandra pun keluar dari kamar.Keluar dari kamar, dia langsung melangkah ke pintu.Yani yang sedang duduk di ruang tamu segera menghentikannya, “Berhenti.”“Ma.” Chandra berjalan menghampiri Yani dengan canggung.Yani mengeluarkan sebuah kartu, meletakkannya di atas meja, dan berkata dengan dingin, “Di dalam kartu ini ada satu miliar. Ini uang yang Mama si
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
197
DMCA.com Protection Status