Mereka juga bisa membuka restoran di food street.Asalkan perusahaan besar bisa masuk ke sana, maka mereka bisa mendapatkan banyak keuntungan.Namun, biaya pelunasan langsung untuk masuk ke food street saja sangat tinggi.Mereka bahkan tidak pernah bermimpi untuk bisa memasuki pasar Kota New Era.“Bu … Bu Nova. Apa Ibu serius?” Ridwan agak bersemangat.“Kita akan mencobanya. Belum tentu berhasil.” Sebenarnya, Nova juga tidak seratus persen yakin.Dia sudah mempersiapkan hal ini ketika masih menjabat sebagai presdir Yorda Group, terus mengekspansi skala bisnis perusahaan untuk meningkatkan pengaruh perusahaan dan memperoleh kualifikasi untuk masuk ke pasar tersebut.Wasa Group tidak sebesar Yorda Group, jadi dia lebih tidak yakin.Namun, ini adalah mimpinya.Ini juga merupakan impian semua perusahaan.Kalau mereka bisa masuk ke pasar Kota New Era, maka mereka bisa mendapatkan “berkat” dari kota tersebut, yang akan membawakan banyak keuntungan di kemudian hari.Selain itu, dia merasa dia
Setelah mengakuisisi Wasa Group dan berkeliling melihat-lihat isi pabrik, hari sudah siang.Chandra dan Nova pulang bersama. Chandra mengendarai motor listrik dan membonceng Nova.“Sayang, kita nggak usah pulang makan siang di rumah deh hari ini. Kita makan di luar saja, untuk merayakannya.” Nova mengulurkan lengan untuk memeluk Chandra dari belakang.Anginnya cukup kencang, membuat rambut hitamnya berantakan.Dia membenamkan kepalanya di punggung Chandra untuk berlindung dari angina.“Oke.” Chandra tidak bisa berharap lebih.Sudah lama sekali dia tidak pernah makan berdua dengan Nova.“Bagaimana kalau kita pergi ke Sentosa?”“Nggak.” Nova menggelengkan kepalanya dan berkata, “Setiap kali aku pergi ke Sentosa, Harion pasti akan datang untuk menyambutku secara pribadi, membuatku tampak seperti tokoh besar saja.”“Haha.” Chandra tertawa keras, “Siapa suruh kamu begitu dihormati. Kalau nggak menjilatmu, siapa lagi yang harus orang-orang jilat?”“Bukan, itu kan karena ….” Nova ragu untuk m
Christian benar-benar terpikat oleh Nova.Selama berada di luar negeri, dia pernah bertemu dengan banyak wanita cantik.Karena latar belakang keluarganya, dia telah bermain dengan banyak artis.Dia sudah bukan di usia yang bisa main-main lagi.“Nova, kamu milikku.” Dia mengulurkan tangannya ke arah Nova yang berada di luar, lalu mengepalkan tangannya dan menariknya kembali, seolah memeluk wanita itu dengan ekspresi lembut di wajahnya.Nova tidak tahu bahwa dia sedang diinginkan oleh pria lain.Dia telah minum sedikit alkohol dan wajahnya memerah. Tampangnya sangat menawan dan Chandra sangat terpesona.Cantik. Sangat cantik.Chandra duduk di hadapan Nova, menatap wanita yang wajahnya merona merah itu sambil memegang gelas anggurnya. Dia jadi kehilangan fokus.“Lihat apa?” Nova membuat gerakan mencungkil mata dan memarahi suaminya, “Kamu melihatku setiap hari, masih belum cukup?”Chandra tertawa dan berkata, “Seumur hidup juga nggak cukup.”Hati Nova berbunga-bunga. Dia mengatupkan bibir
Christian terlalu kaya.Dia memberikan hadiah dan mobil yang bernilai miliaran, serta vila yang bernilai triliunan. Langsung memberikannya begitu saja.Dengan melakukan itu, dia langsung menaklukkan keluarga Kurniawan.Yani mulai membantu Christian untuk menjodohkan pria itu dengan putrinya. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi putrinya itu, menyuruh putrinya segera pulang.Nova dan Chandra baru sampai di bioskop.Keduanya berpegangan tangan. Nova bersandar di bahu Chandra.Setelah mengangkat telepon dari ibunya, Nova jadi cemberut dan berkata, “Sayang, sepertinya kita nggak bisa nonton bioskop.”“Ha? Ada apa?” tanya Chandra.Nova tampak tidak berdaya, “Aku nggak tahu ada masalah apa. Mama telepon dan menyuruhku cepat pulang. Sepertinya sangat mendesak.” “Kalau begitu pulang saja. Kita masih punya banyak waktu ke depannya.”Nova mengangguk, “Iya.”Keduanya pun meninggalkan bioskop lebih awal.Chandra mengendarai motor dan membawa Nova pulang.Sebelum memasuki rumah, merek
Wanita seperti Nova, kalau dia tidak mengumumkan ke semua orang bahwa wanita ini miliknya, entah berapa banyak orang di luar sana yang akan terus mengincarnya.Yani terus mengetuk pintu di luar.Nova dan Chandra yang di dalam kamar tidak menyahut.Tak lama kemudian, suara ketukannya pun hilang.Christian mungkin yang pergi.Setelah mendengar tidak ada gerak-gerik lagi di luar, Nova pun menghela napas lega. Dia menatap Chandra. Wajahnya memerah hingga ke pangkal leher.Chandra menyadari ada yang aneh dari Nova, akhirnya bertanya, “Nova, ada apa? Kamu nggak enak badan?”Nova menundukkan kepalanya, mengumpulkan keberaniannya dan berkata, “Nggak, bukan nggak enak badan. Sayang, kita … lakukan saja. Aku akan memberikannya padamu.”Bahkan di depan suaminya sendiri, dia masih merasa sedikit tidak nyaman mengatakan hal ini. Dia merasa malu, dan rasa malu muncul di lubuk hatinya.Mendengar itu, seluruh tubuh Chandra gemetaran.Akhirnya, hari ini datang?Selama ini, dia tidak pernah memaksa.Apa
Nova berjalan keluar ruangan dan merasa lega ketika melihat Christian sudah pergi.Begitu Nova keluar, Yani langsung memaki dan menegur, “Dasar kamu.”“Apa enaknya bersama Chandra? Christian berasal dari keluarga kaya dengan aset ratusan triliun. Donny Winata hanya memiliki satu putra, yaitu dia. Dia cepat atau lambat akan mewarisi harta ayahnya.” “Ma, aku ada urusan, jadi aku pergi dulu.” Nova bergegas keluar kamar.Setelah pergi, dia menelepon ke Chandra, “Sayang, aku ke kantor Farma Kimia dulu untuk meminta sedikit pesanan dari Yura, supaya Wasa Group bisa melanjutkan produksi.”“Oke.” Chandra mengangguk.Nova pergi bekerja, jadi Chandra pun keluar dari kamar.Keluar dari kamar, dia langsung melangkah ke pintu.Yani yang sedang duduk di ruang tamu segera menghentikannya, “Berhenti.”“Ma.” Chandra berjalan menghampiri Yani dengan canggung.Yani mengeluarkan sebuah kartu, meletakkannya di atas meja, dan berkata dengan dingin, “Di dalam kartu ini ada satu miliar. Ini uang yang Mama si
Namun, membuka klinik di Jalan Nantaboga sama saja dengan mencari mati.Kalau mau berobat, orang-orang di Rivera pergi ke jalan pusat medis.Mereka yang datang dari luar Rivera untuk berobat juga datang karena jalanan ini terkenal. Mereka biasanya tidak akan pergi ke klinik kecil.Pintu di Klinik Mortal setengah terbuka.Sebelum masuk ke dalam, Chandra mendengar ada suara wanita.“Wah, ada apa ini?”Ekspresi wajahnya seketika menjadi bersemangat. Dia tidak terburu-buru untuk memasuki ruangan, tetapi mendengarkan di pintu dulu.Di dalam klinik.Paul duduk di kursi, dengan seorang wanita duduk di seberangnya.Wanita itu berusia sekitar 25 atau 26 tahun, memakai riasan wajah dan berpakaian rok cantik, yang kelihatannya cukup cantik.“Paul, ‘kan? Menurutku kita nggak cocok. Kamu nggak punya mobil, rumah, dan nggak punya tabungan. Kamu hanya membuka sebuah klinik bobrok, tapi juga nggak ada yang datang berobat ke sini. Kriteria yang kucari dari pacar itu sangat tinggi, setidaknya harus memi
Paul mengendarai mobil Wuling yang sudah dimodifikasi dan membawa Chandra pergi dari Jalan Nantaboga itu.“Kak Chandra, mau pergi ke mana?”“Pusat kota. Jalan Pesanggra, sebuah tempat bernama Honor Lounge.”“Oh,” kata Paul, kemudian berkonsentrasi mengemudi.“Sebenarnya, Claudia orangnya baik.” Paul berkata, “Aku sudah melihat informasi mengenai dia. Dia lulus dari universitas bergengsi dan sekarang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan besar dengan gaji 60 juta sebulan. Jadi, wajar saja kalau dia punya kriteria yang tinggi.”“Claudia itu wanita yang menyebutmu miskin tadi?” Chandra melirik Paul.Paul mengangguk, “Iya, namanya Claudia.”Chandra tersenyum dan berkata, “Lupakan saja wanita seperti itu. Nanti kita minta Mawar untuk memperkenalkan wanita yang lebih baik dari ini. Oh ya, kalau kamu bersedia, bekerjalah di Perusahaan New Era, jadi wakil presdir. Jadi, kamu mudah kalau mau menggoda perempuan. Eh, bukan kamu Claudia goda perempuan, tapi kalau wanita mau menggodamu.”“Lu
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama