Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1841 - Chapter 1850

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1841 - Chapter 1850

1963 Chapters

Bab 1841

Chandra mendengar kata-kata Wukon dan mengerutkan kening. Awalnya, ia mengira ini hanyalah pertarungan biasa, sekadar adu kekuatan. Tak disangka, ini adalah pertarungan hidup dan mati.Wukon melayang di udara, rambut peraknya tertiup angin. Wajahnya tampan dengan garis-garis tegas, dan di sudut bibirnya tersungging senyum mengejek. Chandra telah mengalahkan Landra. Bagi Suku Mistik, ini adalah aib besar.Suku Mistik berasal dari tanah terlarang yang tersegel. Bahkan di tanah terlarang itu, Suku Mistik adalah sekte kelas atas, setara dengan orang suci. Sedangkan Bumi hanyalah dunia dengan energi spiritual yang sangat tipis.Kekalahan murid Suku Mistik di tangan pesilat Bumi akan menjadi bahan olokan di tanah terlarang. Karena itu, Wukon bertekad untuk mengalahkan Chandra di depan seluruh pesilat dunia.Setelah itu, ia berniat menundukkan para pesilat Alam Tingkat Sembilan lainnya seperti Titan, Raja Januar, dan Basita. Jika para pesilat terkuat itu kalah, Suku Mistik akan dengan mudah m
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Bab 1842

Pedang Chandra melesat cepat, secepat kilat. Tak ada kata yang lebih tepat untuk menggambarkan kecepatannya. Bahkan sebelum pedang itu mencapai Wukon, tanah di bawahnya sudah bergetar, debu beterbangan, dan batu-batu di sekitar kaki Wukon pecah terkena tekanan energi yang tak terlihat.Namun, Wukon tetap tenang, tanpa rasa takut. Tepat saat pedang Chandra hampir menembus kepalanya, Wukon melancarkan tendangan terbalik yang melepaskan energi dahsyat.Dalam sekejap, energi dari tendangan itu bertabrakan dengan pedang Chandra, menciptakan ledakan besar. Gelombang energi menyebar seperti riak di permukaan air, menghancurkan apa pun yang dilewatinya. Batu-batu besar pecah, dan pepohonan di sekitar mereka hancur berkeping-keping. Kekuatan Wukon benar-benar mengerikan.Chandra terkejut. Gelombang energi luar biasa itu menghantamnya, membuat lengannya mati rasa. Ia nyaris kehilangan kendali atas pedangnya. Dalam sekejap, Chandra mulai menyadari betapa mengerikannya kekuatan Wukon. Pria itu mem
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 1843

Chandra menggenggam erat Pedang Naga Pertama, mengerahkan energi sejati untuk menekan luka di tubuhnya. Di wajahnya tampak ekspresi serius yang jarang terlihat. Ia semula mengira, setelah mencapai Alam Tingkat Sembilan, meski tak bisa menandingi Wukon, setidaknya ia bisa bertahan.Namun, kenyataan berkata lain. Wukon terlalu kuat. Baru saja bertarung beberapa jurus, Wukon sudah menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Dalam hal energi sejati, Chandra benar-benar kalah telak.Wukon memandang Chandra yang berdiri beberapa ratus meter di kejauhan dengan luka di tubuhnya, namun aura Chandra tetap kuat dan tidak meredup. Wajah Wukon menegang.“Hebat juga, anak muda,” gumam Wukon, dengan nada yang lebih serius dari sebelumnya.Kekuatan Chandra telah melampaui ekspektasinya. Chandra mengangkat Pedang Naga Pertama, yang saat itu mulai bergetar seolah merespons semangat pemiliknya. Ia mengarahkan pedangnya ke Wukon. “Sekarang, giliranmu menerima seranganku,” kata Chandra tenang.Dalam sekejap, tu
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 1844

Tetua Suku Mistik sangat yakin pada kekuatan murid mereka. Menurutnya, meskipun Chandra berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan melalui usahanya sendiri, ia tetap bukan tandingan Wukon.Alasannya sederhana. Wukon sudah berada di Alam Tingkat Sembilan selama lebih dari dua puluh tahun, dan ia mencapainya di tanah terlarang yang penuh dengan energi spiritual melimpah. Situasi itu jelas tidak bisa dibandingkan dengan kondisi Bumi yang energi spiritualnya sangat tipis.Di langit, kedua pesilat itu saling berhadapan, masing-masing menggenggam pedang di tangan. Mereka memanggil dan mengarahkan energi spiritual alam ke pedang mereka, menciptakan dua medan energi dahsyat yang menekan satu sama lain. Para penonton yang menyaksikan dari kejauhan dapat merasakan tekanan mengerikan yang membuat jantung mereka berdebar keras.“Jadi ... ini yang disebut kekuatan sejati Alam Tingkat Sembilan?” gumam Titan dengan mata terbelalak.Meskipun ia sendiri telah mencapai Alam Tingkat Sembilan, ia bergantung
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 1845

Seruan takjub terdengar dari segala penjuru. Semua orang yang menyaksikan pertempuran itu menahan napas, mata mereka terpaku pada duel tersebut tanpa berkedip. Wukon, yang menyadari kekuatan pedang Energi Sejati yang telah terwujud secara nyata, mulai merasa cemas.“Serang!” seru Chandra dengan tenang.Ia mengayunkan Pedang Naga Pertama, dan pedang raksasa berbentuk energi sejati sepanjang seratus meter melesat ke arah Wukon, membawa kekuatan besar yang menggetarkan langit dan bumi. Wukon mendengus dingin. Dengan cepat, ia mengayunkan pedangnya, dan dalam sekejap, seratus kilatan pedang muncul untuk menghadang Rahasia 14 Pedang milik Chandra.BOOM!Udara bergemuruh dan benturan energi menyebabkan ledakan hebat di angkasa.Kilauan cahaya pedang berhamburan seperti kembang api, membuat para penonton di kejauhan tak mampu melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana.Wukon berhasil menahan Rahasia 14 Pedang, namun Chandra kembali bergerak tanpa memberikan celah. Kali ini, ia menggunakan te
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 1846

Setelah Chandra berhasil mengalahkan Wukon, seorang tetua Suku Mistik muncul dan langsung menyerang dengan kekuatan dahsyat. Chandra yang sudah terluka semakin parah setelah menerima serangan itu. Seluruh jalur energinya hancur, dan tubuhnya mengalami cedera serius. Kepalanya berputar, kelopak matanya berat, dan rasa kantuk yang begitu kuat hampir membuatnya tak sadarkan diri."Tidak ... aku tidak boleh tidur," gumam Chandra, berusaha keras untuk tetap sadar.Namun, pikirannya semakin kabur. Dalam kesadarannya yang memudar, ia melihat bayangan Nova yang berlari ke arahnya.“Nova …,” bisik Chandra pelan.Ia mencoba bangkit, tetapi rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh membuatnya tak mampu bergerak. Dengan sisa-sisa tenaga, Chandra mengaktifkan teknik penyembuhan dari kitab medis, menggunakan energi langit dan bumi untuk menstabilkan luka-lukanya.Nova melihat Chandra dihantam dan jatuh. Dalam sekejap, pengaruh Darah Empat Hewan Pembawa Keberuntungan dalam tubuhnya membuatnya mengala
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 1847

Seorang pria muncul dan turun dari langit dengan anggun. Pria itu mengenakan jubah putih, tampak muda dengan penampilan sekitar tiga puluh tahun, meskipun rambutnya telah memutih sepenuhnya.“Ayah,” panggil Jamal dengan penuh hormat.Pria itu adalah Raja Januar. Dalam sekejap, ia muncul di hadapan tetua Suku Mistik.“Ini ....” Tetua Suku Mistik terkejut dengan kecepatan Raja Januar, membuatnya secara refleks mundur beberapa langkah.“Alam Mahasakti?” gumam tetua Suku Mistik dengan mata terbelalak,ekspresi wajahnya tampak sangat terkejut.Raja Januar menatapnya tajam dan berbicara dengan nada tegas, “Apa katamu tadi? Kamu pikir Someria tidak punya pesilat yang bisa melawanmu?”“Kamu ... kamu telah mencapai Alam Mahasakti?” tanya tetua Suku Mistik, kini dipenuhi ketakutan saat merasakan aura mengerikan yang memancar dari tubuh Raja Januar.Raja Januar tidak menjawab. Ia hanya melangkah mendekat, perlahan namun pasti.“Jangan kira Someria tidak memiliki pesilat hebat. Aku hanya tidak ikut
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 1848

Dengan bantuan Nova, Chandra meninggalkan Gunung Bushu. Jamal ikut serta bersama mereka. Setelah meninggalkan Gunung Bushu, Chandra sengaja memperlambat langkah mereka, membiarkan para pesilat lain pergi lebih dulu. Saat sekeliling mereka sudah sepi, Chandra berhenti dan menatap Jamal.“Kak, buah yang kau berikan padaku tadi ... itu apa sebenarnya?” tanyanya dengan nada penasaran.Chandra tahu buah itu adalah buah spiritual, yang terbentuk setelah segel dunia mulai melemah dan energi alam menyebar, memicu mutasi pada tumbuhan tertentu. Namun, ia berpura-pura tidak tahu, karena ia belum yakin apakah Jamal mengetahui rahasia tentang segel dunia.Jamal tersenyum, “Chandra, masih banyak hal yang belum kamu ketahui. Sekarang belum waktunya bagimu untuk tahu semuanya. Untuk saat ini, jangan buru-buru kembali ke Rivera. Ikutlah denganku ke Gurun Selatan, aku akan membawamu ke suatu tempat untuk bertemu dengan seseorang.”“Mmm? Ke Gurun Selatan? Bertemu dengan siapa?” tanya Chandra, masih penu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1849

Ruangan itu sebenarnya hanyalah sebuah kamar dengan pintu besi di luarnya, bukan penjara seperti yang terlihat."Xena?" gumam Chandra dengan mata membelalak, hatinya berdegup kencang.Tiga tahun lalu, ia bertemu dengan ayahnya, Rudi, dan mengetahui sedikit tentang ibunya. Saat itu, sang ayah memberitahu bahwa nama ibunya adalah Xena. Kini, nama itu kembali disebut, membuat jantung Chandra berdetak semakin cepat.Jamal memandang sosok di balik pintu besi dan menghela napas panjang. "Dia adalah adikku. Dahulu dia seorang gadis yang sangat berbakat. Dalam hal seni bela diri, tidak ada yang bisa menandinginya. Apa pun ilmu yang ia pelajari, ia kuasai hanya dengan sekali lihat. Di usia 18 tahun, ia sudah mencapai tingkat delapan, karena kerja kerasnya sendiri."Jamal melanjutkan dengan suara pelan, "Seribu tahun yang lalu, ayah kami memimpin ekspedisi untuk memburu Kura Sakti, namun usaha itu gagal. Saat ia bersiap untuk mencoba lagi, ayah mendengar tentang makam Kaisar Pertama dan memutusk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1850

“Siapa ... kamu?” Xena bertanya dengan tatapan bingung, matanya tampak kosong tanpa ingatan jelas.Jamal membantu Chandra berdiri dan berkata, “Percuma, dia tidak ingat apa-apa. Sekarang dia masih dalam keadaan tenang, tapi saat dia mulai kehilangan kendali, situasinya bisa sangat berbahaya. Sebaiknya kita keluar dulu.”Jamal membawa Chandra keluar dari ruangan itu. Di sebuah kamar dalam istana bawah tanah, Chandra duduk dengan alis berkerut. Ia memikirkan kondisi ibunya, Xena. Dari pemeriksaan yang ia lakukan, jelas terlihat bahwa saraf-saraf ibunya mengalami kerusakan parah. Untuk menyembuhkannya tidak mudah dan akan sangat sulit.Di sisi Chandra, Nova tetap diam dan menemani dengan tenang, memberikan dukungan tanpa perlu berkata apa-apa.Setelah merenung, Chandra menatap Jamal yang berdiri di dekatnya. Ia masih merasa terkejut dengan kenyataan bahwa Jamal adalah pamannya.“Pam ... Paman?” Chandra memanggil dengan sedikit ragu.Jamal tersenyum ringan dan berkata, “Sebenarnya aku tida
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
183184185186187
...
197
DMCA.com Protection Status