Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1831 - Chapter 1840

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1831 - Chapter 1840

1963 Chapters

Bab 1831

Robi dengan cepat mencabut pedangnya, namun Nova segera melangkah maju dan berkata, "Kakek, biarkan aku pergi bersama mereka. Mereka sudah bilang tidak akan menyulitkanku. Aku percaya bahwa Suku Mistik bukanlah orang yang tidak bisa dipercaya."Nova sadar betul betapa kuatnya Suku Mistik. Ronald dan Alden saja bisa dikalahkan hanya dengan satu serangan oleh anak buah Wukon, bukan oleh Wukon sendiri. Dari situ Nova tahu bahwa Wukon adalah lawan yang sangat tangguh, bahkan mungkin berada di Alam Tingkat Sembilan. Jika terjadi pertempuran, Robi mungkin tidak akan mampu mengatasinya."Tapi, Nova ...." Robi terlihat ragu dan khawatir, "Kamu ‘kan sebentar lagi akan melahirkan. Seharusnya kamu istirahat dan fokus pada kehamilanmu."Wukon dengan nada tenang menjawab, "Jangan khawatir, Suku Mistik kami juga punya bidan yang ahli. Nova akan aman dan terawat dengan baik di tempat kami."Setelah berkata begitu, Wukon memberikan isyarat kepada Nova untuk ikut dengannya. Nova pun berjalan mendekat,
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 1832

Di desa kecil, Chandra telah berlatih dengan sangat intens dalam beberapa hari terakhir. Setelah mengkonsumsi buah misterius yang mengandung energi spiritual alam semesta, dia mampu menyerap energi itu dengan cepat. Energi di dalam dirinya berkembang pesat setiap saat, semakin kuat dan tak terbendung.Lima hari berlalu sejak dia mulai berlatih dengan penuh konsentrasi. Di hari kelima, Robi tiba di desa tersebut. Saat ia melangkah masuk, matanya langsung tertuju pada Chandra yang sedang duduk bersila di tengah halaman, tubuhnya memancarkan cahaya bergantian antara hitam dan putih. Robi bermaksud menghampirinya untuk menyampaikan kabar penting.Namun, Kadir segera menahannya sambil berkata, "Chandra sedang dalam meditasi mendalam. Kalau memang ada sesuatu yang mendesak, lebih baik kita tunggu sampai dia selesai."Robi melirik Kadir, terlihat sedikit khawatir, lalu berkata, "Tapi ini benar-benar penting."Namun saat itu juga, Robi merasakan energi yang sangat kuat memancar dari tubuh Chan
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 1833

Kadir menatap Chandra dengan penuh harap dan bertanya, "Kamu berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan?""Ya," jawab Chandra sambil mengangguk, senyum tipis tersungging di wajahnya.Namun, wajah Robi tiba-tiba berubah serius. "Ada masalah," katanya dengan nada tegas."Apa yang terjadi?" tanya Chandra, kebingungan terlihat jelas di wajahnya.Robi menarik napas panjang sebelum menjawab, "Nova telah dibawa oleh orang-orang dari Suku Mistik.""Apa?" Chandra terkejut, dan kemarahannya langsung membara. Dia berusaha keras menahan amarahnya dan bertanya, "Bagaimana bisa ini terjadi? Kenapa Nova dibawa oleh Suku Mistik?"Dengan tenang, Robi mulai menjelaskan, "Titan ingin melawan Suku Mistik, tapi dia ragu bisa menang. Jadi, dia mencoba memanfaatkan kamu sebagai alat untuk melawan Suku Mistik. Dia menculik Nova untuk memaksamu bertindak. Keluarga Kurniawan sudah mencoba menghubungimu, tapi kamu tidak pernah menjawab panggilan mereka."Chandra buru-buru mengecek ponselnya. Benar saja, ada banyak
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 1834

Pada saat Chandra pertama kali muncul, Basita tidak langsung merasakan kehadirannya. Namun sekarang, dia bisa merasakannya dengan jelas. Aura Chandra terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Energinya sangat terkendali, tidak ada sedikit pun getaran energi yang terasa, hanya napas ringan yang dapat dirasakan. Dalam sekejap, Basita menyadari bahwa Chandra telah menembus batasnya.Basita terkejut hingga berdiri. Dia menatap Chandra dengan mata yang tak berkedip. Chandra hanya mengangguk pelan.Basita menarik napas dalam-dalam. Proses peningkatan kekuatan Chandra begitu cepat. Hanya dalam waktu setengah bulan yang lalu, Chandra masih menanyakan beberapa hal tentang Alam Tingkat Sembilan kepadanya. Dan sekarang, dia sudah berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan. Jika dibandingkan dengan perjalanannya sendiri menuju Alam Tingkat Sembilan, hal ini membuat Basita sedikit merasa malu.Namun, dia juga merasa bangga dan senang, karena Chandra adalah satu-satunya orang setelah dirinya yang berhasil
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1835

"Dia bukan manusia bumi?" Chandra sekali lagi terkejut."Sebenarnya, bisa dibilang begitu," jawab Basita.Chandra terdiam bingung. Apa maksudnya bukan manusia bumi tapi juga bisa dibilang begitu?"Guru saya berasal dari tempat yang disebut 'Wilayah Tersegel'," lanjut Basita, mengungkapkan sebuah rahasia besar.Chandra menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya dan bertanya, "Apa sebenarnya Wilayah Tersegel itu?"Basita menjawab, "Sebenarnya, saya juga tidak sepenuhnya mengerti. Dulu, saya pernah mendengar guru saya menyebutnya. Dalam arti yang lebih luas, Wilayah Tersegel itu masih berada di bumi, tetapi ruangannya tersegel sehingga kita tidak bisa masuk ke sana. Waktu guru saya pergi, dia mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari seribu tahun, segel tersebut akan terbuka.""Begitu segel itu terbuka, para petarung dari Wilayah Tersegel akan bisa muncul di bumi, dan saat itu terjadi, dunia akan mengalami perubahan besar. Namun, bagaimana tepatnya perubahan itu terjadi, saya j
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 1836

Chandra awalnya datang menemui Basita untuk mencari tahu lebih banyak tentang Suku Mistik, tetapi tidak disangka Basita malah memberitahunya tentang rahasia besar ini. Kebangkitan energi spiritual dan perubahan besar pada dunia adalah sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Namun, sekarang setelah dia mencapai Alam Tingkat Sembilan dan merasakan energi spiritual di sekitarnya, semua itu masih bisa diterima olehnya. Jika makhluk legendaris seperti naga sudah bisa muncul, apa lagi yang tidak mungkin?Basita melanjutkan, "Empat Segel, selama bertahun-tahun ini, aku telah berhasil mengumpulkan tiga segel, tinggal satu lagi yang belum ditemukan."Sambil berbicara, Basita mengeluarkan tiga segel tersebut dan menyerahkannya kepada Chandra.Chandra terkejut dan bertanya, "Kenapa diberikan padaku?""Terimalah dulu," jawab Basita."Baik," kata Chandra sambil mengambil segel-segel itu dan mengamati dengan cermat. Ketiga segel tersebut memiliki warna yang berbeda-beda dan bentuknya te
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1837

Setelah berbicara tentang apa yang harus dilakukan sekarang, Basita melanjutkan, "Jika kamu tidak bisa mencapai Alam Tingkat Sembilan dalam waktu dekat, aku harus mengambil tindakan dan merebut segel dari tangan Raja Januar untuk membuka segel bumi. Begitu segel itu terbuka, aku akan segera bergerak untuk mengendalikan Someria demi memastikan keselamatan orang-orang di sana.""Tapi sekarang, karena kamu sudah mencapai Alam Tingkat Sembilan, kita tidak perlu terburu-buru membuka segel itu. Yang paling penting sekarang adalah menstabilkan Someria terlebih dahulu.""Baik, aku mengerti," jawab Chandra sambil mengangguk.Dia tahu bahwa Basita tidak sedang bercanda. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan tentang tanaman mistis sebelumnya, dia yakin bahwa apa yang dikatakan Basita itu benar."Manusia yang belum dikenal, binatang buas yang belum dikenal, dunia yang belum dikenal ...." gumam Chandra pelan.Saat ini, dia mulai merasa antusias. Dia menantikan saat segel itu dibuka, untuk bertaru
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 1838

"Chandra, akhirnya kamu kembali," kata Kadir sambil menghampiri Chandra dengan rasa ingin tahu yang jelas terlihat di wajahnya. "Bagaimana? Apa kamu mendapatkan informasi saat pergi ke Gunung Rinto untuk bertanya kepada Basita tentang asal-usul Suku Mistik?"Ekspresi Chandra berubah serius. Memang ada informasi yang ia dapatkan, tetapi asal-usul Suku Mistik terlalu besar dan rumit untuk dijelaskan begitu saja. Jika dia membocorkannya, hal itu bisa menimbulkan kegemparan. Justru itulah alasan Basita memilih untuk menyimpannya sebagai rahasia selama ini."Aku dapat sedikit gambaran, tapi semuanya masih belum terlalu jelas," jawab Chandra sambil mencoba meredam rasa penasaran Kadir."Jadi, apa sebenarnya asal-usul Suku Mistik itu?" tanya Kadir, semakin penasaran.Orang-orang di sekitar mereka menunggu dengan penuh perhatian, semua mata tertuju pada Chandra, berharap mendapatkan jawaban.Chandra tersenyum tipis dan berkata, "Sebenarnya, mereka hanyalah sekte kuno yang sudah tersembunyi sel
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bab 1839

“Baik.” Murid itu berbalik dan pergi.Baru setelah itu, Wukon berkata, “Guru, Chandra adalah satu-satunya orang yang berhasil mengalahkan murid-murid dari Suku Mistik. Jika kita ingin menguasai Bumi sebelum menemukan Empat Segel, kita harus menunjukkan kekuatan kita. Karena itulah aku membawa istri Chandra ke Gunung Bushu, untuk memaksanya muncul. Kita hanya bisa mendapatkan pengakuan dari para petarung di Bumi dengan mengalahkan Chandra secara terang-terangan dan menghancurkan para petarung terkuat di sana.”“Hmm.” Orang tua itu mengangguk ringan dan berkata, “Aku percaya pada kemampuanmu. Aku beri waktu sepuluh tahun untuk menemukan Empat Segel dan sepenuhnya menguasai Bumi. Jika Bumi bisa dipersatukan, saat itulah segel akan terbuka.”Sambil berbicara, ia bangkit berdiri, dengan sorot mata dipenuhi ambisi dan keserakahan.“Kelak, dunia ini akan menjadi milik Suku Mistik.”“Barang siapa yang membuka segel, akan mendapat berkah dari langit dan bumi, juga kesempatan besar yang tak terh
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bab 1840

Chandra ingin Nova kembali ke Rivera terlebih dahulu. Alasannya, tempat ini terlalu berbahaya. Namun, Nova tidak mau kembali."Sayang, aku akan menunggumu. Setelah kamu mengalahkan orang-orang dari Suku Mistik, kita pulang bersama ke Rivera," ucap Nova tegas.Chandra berpikir sejenak dan akhirnya setuju. Ia merasa selama Nova berada di sini di bawah pengawasannya, semuanya masih bisa diatur."Baiklah," jawabnya singkat.Beberapa hari berlalu sejak mereka menunggu di tempat itu. Hari yang dinantikan pun tiba. Hari di mana Chandra dan Suku Mistik telah sepakat untuk bertarung.Saat matahari baru saja terbit, Chandra sudah duduk bersila di puncak salah satu bukit di Gunung Bushu. Ia tengah menyerap energi alam dan mengubahnya menjadi energi sejati dalam tubuhnya.Selama beberapa hari terakhir, semakin banyak pesilat yang datang ke Gunung Bushu. Jumlah mereka mencapai sekitar sepuluh ribu orang, terdiri dari berbagai kalangan, tua dan muda. Mereka adalah pilar utama dunia persilatan saat i
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more
PREV
1
...
182183184185186
...
197
DMCA.com Protection Status