Share

Bab 1831

Author: Angin
Robi dengan cepat mencabut pedangnya, namun Nova segera melangkah maju dan berkata, "Kakek, biarkan aku pergi bersama mereka. Mereka sudah bilang tidak akan menyulitkanku. Aku percaya bahwa Suku Mistik bukanlah orang yang tidak bisa dipercaya."

Nova sadar betul betapa kuatnya Suku Mistik. Ronald dan Alden saja bisa dikalahkan hanya dengan satu serangan oleh anak buah Wukon, bukan oleh Wukon sendiri. Dari situ Nova tahu bahwa Wukon adalah lawan yang sangat tangguh, bahkan mungkin berada di Alam Tingkat Sembilan. Jika terjadi pertempuran, Robi mungkin tidak akan mampu mengatasinya.

"Tapi, Nova ...." Robi terlihat ragu dan khawatir, "Kamu ‘kan sebentar lagi akan melahirkan. Seharusnya kamu istirahat dan fokus pada kehamilanmu."

Wukon dengan nada tenang menjawab, "Jangan khawatir, Suku Mistik kami juga punya bidan yang ahli. Nova akan aman dan terawat dengan baik di tempat kami."

Setelah berkata begitu, Wukon memberikan isyarat kepada Nova untuk ikut dengannya. Nova pun berjalan mendekat,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1832

    Di desa kecil, Chandra telah berlatih dengan sangat intens dalam beberapa hari terakhir. Setelah mengkonsumsi buah misterius yang mengandung energi spiritual alam semesta, dia mampu menyerap energi itu dengan cepat. Energi di dalam dirinya berkembang pesat setiap saat, semakin kuat dan tak terbendung.Lima hari berlalu sejak dia mulai berlatih dengan penuh konsentrasi. Di hari kelima, Robi tiba di desa tersebut. Saat ia melangkah masuk, matanya langsung tertuju pada Chandra yang sedang duduk bersila di tengah halaman, tubuhnya memancarkan cahaya bergantian antara hitam dan putih. Robi bermaksud menghampirinya untuk menyampaikan kabar penting.Namun, Kadir segera menahannya sambil berkata, "Chandra sedang dalam meditasi mendalam. Kalau memang ada sesuatu yang mendesak, lebih baik kita tunggu sampai dia selesai."Robi melirik Kadir, terlihat sedikit khawatir, lalu berkata, "Tapi ini benar-benar penting."Namun saat itu juga, Robi merasakan energi yang sangat kuat memancar dari tubuh Chan

  • Jenderal Naga   Bab 1833

    Kadir menatap Chandra dengan penuh harap dan bertanya, "Kamu berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan?""Ya," jawab Chandra sambil mengangguk, senyum tipis tersungging di wajahnya.Namun, wajah Robi tiba-tiba berubah serius. "Ada masalah," katanya dengan nada tegas."Apa yang terjadi?" tanya Chandra, kebingungan terlihat jelas di wajahnya.Robi menarik napas panjang sebelum menjawab, "Nova telah dibawa oleh orang-orang dari Suku Mistik.""Apa?" Chandra terkejut, dan kemarahannya langsung membara. Dia berusaha keras menahan amarahnya dan bertanya, "Bagaimana bisa ini terjadi? Kenapa Nova dibawa oleh Suku Mistik?"Dengan tenang, Robi mulai menjelaskan, "Titan ingin melawan Suku Mistik, tapi dia ragu bisa menang. Jadi, dia mencoba memanfaatkan kamu sebagai alat untuk melawan Suku Mistik. Dia menculik Nova untuk memaksamu bertindak. Keluarga Kurniawan sudah mencoba menghubungimu, tapi kamu tidak pernah menjawab panggilan mereka."Chandra buru-buru mengecek ponselnya. Benar saja, ada banyak

  • Jenderal Naga   Bab 1834

    Pada saat Chandra pertama kali muncul, Basita tidak langsung merasakan kehadirannya. Namun sekarang, dia bisa merasakannya dengan jelas. Aura Chandra terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Energinya sangat terkendali, tidak ada sedikit pun getaran energi yang terasa, hanya napas ringan yang dapat dirasakan. Dalam sekejap, Basita menyadari bahwa Chandra telah menembus batasnya.Basita terkejut hingga berdiri. Dia menatap Chandra dengan mata yang tak berkedip. Chandra hanya mengangguk pelan.Basita menarik napas dalam-dalam. Proses peningkatan kekuatan Chandra begitu cepat. Hanya dalam waktu setengah bulan yang lalu, Chandra masih menanyakan beberapa hal tentang Alam Tingkat Sembilan kepadanya. Dan sekarang, dia sudah berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan. Jika dibandingkan dengan perjalanannya sendiri menuju Alam Tingkat Sembilan, hal ini membuat Basita sedikit merasa malu.Namun, dia juga merasa bangga dan senang, karena Chandra adalah satu-satunya orang setelah dirinya yang berhasil

  • Jenderal Naga   Bab 1835

    "Dia bukan manusia bumi?" Chandra sekali lagi terkejut."Sebenarnya, bisa dibilang begitu," jawab Basita.Chandra terdiam bingung. Apa maksudnya bukan manusia bumi tapi juga bisa dibilang begitu?"Guru saya berasal dari tempat yang disebut 'Wilayah Tersegel'," lanjut Basita, mengungkapkan sebuah rahasia besar.Chandra menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya dan bertanya, "Apa sebenarnya Wilayah Tersegel itu?"Basita menjawab, "Sebenarnya, saya juga tidak sepenuhnya mengerti. Dulu, saya pernah mendengar guru saya menyebutnya. Dalam arti yang lebih luas, Wilayah Tersegel itu masih berada di bumi, tetapi ruangannya tersegel sehingga kita tidak bisa masuk ke sana. Waktu guru saya pergi, dia mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari seribu tahun, segel tersebut akan terbuka.""Begitu segel itu terbuka, para petarung dari Wilayah Tersegel akan bisa muncul di bumi, dan saat itu terjadi, dunia akan mengalami perubahan besar. Namun, bagaimana tepatnya perubahan itu terjadi, saya j

  • Jenderal Naga   Bab 1836

    Chandra awalnya datang menemui Basita untuk mencari tahu lebih banyak tentang Suku Mistik, tetapi tidak disangka Basita malah memberitahunya tentang rahasia besar ini. Kebangkitan energi spiritual dan perubahan besar pada dunia adalah sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Namun, sekarang setelah dia mencapai Alam Tingkat Sembilan dan merasakan energi spiritual di sekitarnya, semua itu masih bisa diterima olehnya. Jika makhluk legendaris seperti naga sudah bisa muncul, apa lagi yang tidak mungkin?Basita melanjutkan, "Empat Segel, selama bertahun-tahun ini, aku telah berhasil mengumpulkan tiga segel, tinggal satu lagi yang belum ditemukan."Sambil berbicara, Basita mengeluarkan tiga segel tersebut dan menyerahkannya kepada Chandra.Chandra terkejut dan bertanya, "Kenapa diberikan padaku?""Terimalah dulu," jawab Basita."Baik," kata Chandra sambil mengambil segel-segel itu dan mengamati dengan cermat. Ketiga segel tersebut memiliki warna yang berbeda-beda dan bentuknya te

  • Jenderal Naga   Bab 1837

    Setelah berbicara tentang apa yang harus dilakukan sekarang, Basita melanjutkan, "Jika kamu tidak bisa mencapai Alam Tingkat Sembilan dalam waktu dekat, aku harus mengambil tindakan dan merebut segel dari tangan Raja Januar untuk membuka segel bumi. Begitu segel itu terbuka, aku akan segera bergerak untuk mengendalikan Someria demi memastikan keselamatan orang-orang di sana.""Tapi sekarang, karena kamu sudah mencapai Alam Tingkat Sembilan, kita tidak perlu terburu-buru membuka segel itu. Yang paling penting sekarang adalah menstabilkan Someria terlebih dahulu.""Baik, aku mengerti," jawab Chandra sambil mengangguk.Dia tahu bahwa Basita tidak sedang bercanda. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan tentang tanaman mistis sebelumnya, dia yakin bahwa apa yang dikatakan Basita itu benar."Manusia yang belum dikenal, binatang buas yang belum dikenal, dunia yang belum dikenal ...." gumam Chandra pelan.Saat ini, dia mulai merasa antusias. Dia menantikan saat segel itu dibuka, untuk bertaru

  • Jenderal Naga   Bab 1838

    "Chandra, akhirnya kamu kembali," kata Kadir sambil menghampiri Chandra dengan rasa ingin tahu yang jelas terlihat di wajahnya. "Bagaimana? Apa kamu mendapatkan informasi saat pergi ke Gunung Rinto untuk bertanya kepada Basita tentang asal-usul Suku Mistik?"Ekspresi Chandra berubah serius. Memang ada informasi yang ia dapatkan, tetapi asal-usul Suku Mistik terlalu besar dan rumit untuk dijelaskan begitu saja. Jika dia membocorkannya, hal itu bisa menimbulkan kegemparan. Justru itulah alasan Basita memilih untuk menyimpannya sebagai rahasia selama ini."Aku dapat sedikit gambaran, tapi semuanya masih belum terlalu jelas," jawab Chandra sambil mencoba meredam rasa penasaran Kadir."Jadi, apa sebenarnya asal-usul Suku Mistik itu?" tanya Kadir, semakin penasaran.Orang-orang di sekitar mereka menunggu dengan penuh perhatian, semua mata tertuju pada Chandra, berharap mendapatkan jawaban.Chandra tersenyum tipis dan berkata, "Sebenarnya, mereka hanyalah sekte kuno yang sudah tersembunyi sel

  • Jenderal Naga   Bab 1839

    “Baik.” Murid itu berbalik dan pergi.Baru setelah itu, Wukon berkata, “Guru, Chandra adalah satu-satunya orang yang berhasil mengalahkan murid-murid dari Suku Mistik. Jika kita ingin menguasai Bumi sebelum menemukan Empat Segel, kita harus menunjukkan kekuatan kita. Karena itulah aku membawa istri Chandra ke Gunung Bushu, untuk memaksanya muncul. Kita hanya bisa mendapatkan pengakuan dari para petarung di Bumi dengan mengalahkan Chandra secara terang-terangan dan menghancurkan para petarung terkuat di sana.”“Hmm.” Orang tua itu mengangguk ringan dan berkata, “Aku percaya pada kemampuanmu. Aku beri waktu sepuluh tahun untuk menemukan Empat Segel dan sepenuhnya menguasai Bumi. Jika Bumi bisa dipersatukan, saat itulah segel akan terbuka.”Sambil berbicara, ia bangkit berdiri, dengan sorot mata dipenuhi ambisi dan keserakahan.“Kelak, dunia ini akan menjadi milik Suku Mistik.”“Barang siapa yang membuka segel, akan mendapat berkah dari langit dan bumi, juga kesempatan besar yang tak terh

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2100

    Chandra melontarkan kata-katanya dengan pasrah. Padahal semua ini baru permulaan, tapi sudah terasa sangat kejam. Dia tidak bisa membayangkan, apa lagi yang harus dihadapi manusia bumi ke depannya. Malam ini, semua berjalan dengan tenang.Keesokan harinya. Chandra berdiri di depan Istana Kekaisaran Negara Naga ketika hujan hitam masih turun dari langit dengan intensitas yang lebih ringan. Tanah sudah ditutupi dengan air berwarna hitam dan samar-samar terlihat kabut dari air itu yang membumbung dan berkumpul di langit. Sayangnya, kabut itu tidak hilang dengan cepat dan akhirnya membuat langit terlihat suram dan gelap. Chandra hanya berdiri di depan aula sambil melihat air hitam di tanah dan awan hitam di atas langit. Dia bisa merasakan getaran kabut hitam di dalam tubuhnya. Pori-pori di tubuhnya meregang dan dia mulai menyerap kabut hitam ke dalam tubuhnya tanpa terlihat. Hal ini membuat kekuatan fisiknya meningkat, sekalipun peningkatannya tidak terlalu cepat. Chandra sadar kalau h

  • Jenderal Naga   Bab 2099

    Chandra terus berada di Negara Naga sepanjang hari dengan raut wajah cemas ketika mendengar informasi dari seluruh dunia. Sampai akhirnya, hujan hitam kembali turun di sore hari. Keadaan seluruh jalanan tampak sepi, tidak ada satu pun orang yang berani keluar rumah setelah hujan hitam tadi malam. Untung saja, hujan hitam sore ini sifatnya tidak terlalu merusak seperti hujan hitam tadi malam. Di sebuah kota tertentu yang berada di Someria. Air di saluran bawah tanah sudah tampak menghitam. Ada banyak tikus yang mati di selokan dan bangkainya terapung di sana.Di sebuah sudut kota, seekor tikus raksasa muncul dengan panjang hampir setengah meter dan gigi bertaring. Ini adalah tikus yang bermutasi karena terkena hujan hitam. Virus yang tidak dikenal memasuki tubuh tikus dan membuat tubuhnya bermutasi menjadi sangat kuat. Tikus itu melompat dengan cepat dan muncul beberapa meter jauhnya masuk ke dalam selokan. Tubuhnya mengenai selokan dan langsung membuat retakan di dinding selokan. D

  • Jenderal Naga   Bab 2098

    Nova menggenggam Chandra dengan kencang. Dia ingin selalu bersama Chandra melewati berbagai rintangan dan masa-masa tersulit bagi umat manusia bumi. Dia juga yakin, semuanya pasti akan berlalu dan kembali baik seperti sedia kala. “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Mereka berdua pergi tanpa membawa Weni dan meninggalkan putri kecil mereka bersama keluarga Kurniawan di Rivera. Karena menurut mereka, keadaan Someria saat ini masih terbilang cukup aman, jadi Weni tidak akan berada dalam bahaya untuk sementara waktu. Walaupun mereka enggan untuk meninggalkan Weni, sayangnya mereka tidak memiliki waktu untuk mengurus Weni. Keesokan harinya. Chandra dan Nova sudah tiba di Negara Naga. Aula utama Istana Kekaisaran Negara Naga.Chandra memunculkan Istana Abadi lalu memanggil Arya, Paul serta Maggie yang berada di dalamnya. Selain itu, Chandra juga memanggil Delappan Naga Langit, Alex Gondo, Sandra dan yang lainnya. Puluhan pejabat tinggi Negara Naga saat ini berkumpul di aula utama.

  • Jenderal Naga   Bab 2097

    Retakan yang muncul di langit terhubung dengan 3000 dunia yang tersegel. Para utusan hebat dari 3000 dunia lain muncul dari dalam retakan dan turun ke bumi. Raut wajah Chandra seketika berubah sangat serius setelah melihat peristiwa ini. Akhirnya, akhir dunia telah tiba. “Sayang.”Nova dan Chandra berdiri di halaman rumah. Dia langsung menggenggam tangan suaminya setelah melihat kemunculan sosok dari dalam retakan. Kemudian dia berkata dengan raut wajah khawatir, “Ada banyak prajurit utusan yang muncul di bumi. Hal ini pastinya bukanlah suatu pertanda baik bagi bumi.”Chandra menghela napas panjang lalu berkata, “Tidak ada cara lain dalam menghadapi semua ini. Kita hanya bisa maju selangkah demi selangkah.”Chandra sudah tahu sejak lama kalau hari ini akan tiba. Sebenarnya, dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi hari ini. Namun, dia sadar kalau semua persiapannya hanyalah sia-sia belaka setelah hari akhir ini benar-benar tiba di depan matanya. “Bagaimana ini? Apa yang

  • Jenderal Naga   Bab 2096

    “Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berdiri hendak masuk ke dalam rumah. Namun, tiba-tiba saja hujan turun dan air hujan menetes di wajahnya. Chandra mengulurkan tangannya dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Air hujan yang ada di telapak tangannya berwarna hitam. “Hujan hitam?”Chandra menatap langit gelap dengan ekspresi yang sangat serius. “Apa harinya sudah tiba?”Duar!Petir menyambar menembus awan. Srrr!Hujan turun dengan derasnya. Hujan ini berwarna hitam dan jatuh ke tanah sampai membuat sebagian tanah terkorosi disertai dengan kabut berwana hitam. “Ini?”Nova juga tidak kalah terkejutnya. Dia menyentuh wajahnya yang basah karena air hujan. Dia bisa melihat dengan jelas kalau air hujan yang turun berwarna hitam. Walaupun Nova adalah salah satu prajurit terkuat di bumi, dia masih bisa merasakan kalau air hujan hitam yang jatuh ke bumi bersifat korosi.“Sayang, apakah hujan hitam ini adalah malapetaka pertama yang akan muncul seperti yang kamu cerit

  • Jenderal Naga   Bab 2095

    Si penjaga muncul dan memberikan kabar buruk bagi Chandra. Bumi akan dilanda malapetaka yang pertama dan menyebabkan kematian sepertiga manusia bumi yang berjumlah miliaran. Chandra sangat sedih setelah mendengarnya. Dia juga tidak tahu, apa yang akan terjadi setelah bencana pertama terjadi. Akhirnya, dia pergi menuju kediaman keluarga Kurniawan dengan perasaan sedih. Dia mendengar suara tawa dan obrolan riang dari dalam rumah sebelum dia masuk. Keluarga itu sepertinya sedang makan siang bersama. Tidak lama kemudian, seseorang membukakannya pintu setelah Chandra menekan bel. Orang yang membukakan pintu adalah Leon Kurniawan. Dia sempat tertegun sejenak ketika melihat sosok Chandra lalu dia berkata dengan gugup, “Cha ... Chandra, kamu sudah kembali? Silakan masuk.”“Kakek, Chandra sudah pulang. Nova, Chandra pulang!” seru Leon dengan suara yang menggema di seluruh penjuru ruangan. Seluruh keluarga Kurniawan langsung berdiri. Kemudian seorang gadis kecil dengan pakaian yang cantik b

  • Jenderal Naga   Bab 2094

    Dia tidak tahu kalau orang-orang yang akan muncul kali ini adalah para prajurit utusan yang hebat yang tidak bisa dibandingkan dengan Anak Dewa maupun Dusky. Dia juga tidak tahu kalau bencana besar pertama akan segera menghampiri bumi. Saat ini, Chandra sedang berada di dalam pesawat menuju Rivera. Pesawat yang ditumpanginya mendarat di area militer Rivera. Dia bergegas turun dan keluar dari area militer untuk pergi menuju ke kediaman keluarga Kurniawan. Namun, sosok seorang perempuan tiba-tiba saja menghalangi langkah Chandra. Perempuan itu mengenakan gaun putih dengan rambut hitam panjang. Dia berdiri membelakangi Chandra. Kemudian perempuan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang cantik dan lembut. Chandra cukup terkejut lalu berkata, “Kak Penjaga? Kenapa Kakak ada di sini?”Sosok perempuan itu adalah Si Penjaga Pustaka Agung yang sedang menatap Chandra dalam lalu berkata, “Aku ke sini karena ada hal yang ingin kusampaikan padamu.”“Katakan saja, Kak,” balas Chandra dengan

  • Jenderal Naga   Bab 2093

    Niskala adalah dunia pertama yang disegel dengan ukuran yang jauh lebih besar dari bumi. Seorang laki-laki tua sedang duduk di atas sebuah kursi kayu yang berada di depan sebuah rumah kayu di Niskala. Dia adalah manusia terkuat di Niskala dengan banyak gelar yang disematkan padanya yang juga merupakan guru dari Anak Dewa. Dia jugalah yang menciptakan jurus Pedang 4 Musim. Ada yang memanggilnya dengan sebutan Suhu 4 Musim, ada juga yang memanggilnya Orang Tua 4 Musim. Dia duduk di atas sebuah kursi kayu dan di depannya berdiri seorang pemuda berusia sekitar 25-26 tahun. Pemuda itu mengenakan jubah berwarna abu-abu dengan pedang di punggungnya.“Lampu jiwa Anak Dewa sudah padam. Itu artinya, dia sudah mati,” ujar Suhu 4 Musim.Kemudian dia kembali berkata dengan raut wajah marah, “Aku tidak tahu apa yang dilaluinya di bumi, tapi Anak Dewa adalah muridku yang paling kusayangi. Aku bisa merasakan akan muncul suatu keberuntungan di bumi, selain itu segel mereka juga akan segera terlepas.

  • Jenderal Naga   Bab 2092

    Basita bisa memiliki keempat segel itu karena dia adalah manusia paling tua yang ada di bumi saat ini dan makhluk dari dunia lain sama sekali tidak berpikir akan kemungkinan hal seperti itu. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk lalu mengambil keempat segel itu. “Apa rencanamu sekarang?” tanya Basita sambil menatap Chandra serius. Kemudian Chandra berkata, “Nova membawa Weni ke Rivera. Aku sangat sibuk sampai tidak sempat menghabiskan waktu bersama anakku selama beberapa tahun belakangan. Aku berencana untuk menghabiskan waktu bersama putriku di Rivera. Lagi pula, makhluk dunia lain juga tidak akan berani mengganggu manusia untuk sementara waktu.”“Beristirahatlah dulu. Kamu sudah terlalu sibuk selama bertahun-tahun,” balas Basita bijak. Pertemuannya dengan Basita kali ini, tidak sesuai dengan dugaannya. Pada awalnya, dia berencana untuk langsung menghancurkan para makhluk dari dunia lain yang berada di Kota Dusky setelah berdiskusi dengan Basita. Namun, Basita justru melarangnya.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status