Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1821 - Chapter 1830

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1821 - Chapter 1830

1963 Chapters

Bab 1821

“Tidak perlu,” jawab pria itu sambil melancarkan serangan lagi, kali ini dengan tendangan menyapu.Chandra segera bergerak menghindar, muncul sekitar dua puluh meter dari posisi sebelumnya. Dia pikir sudah berhasil menghindari tendangan tersebut. Namun, begitu dia berhenti, tendangan pria itu kembali menyapu ke arahnya. Wajah Chandra berubah sedikit, dan dia dengan cepat mengangkat lengannya untuk menahan.Begitu lengan Chandra bersentuhan dengan tendangan itu, dia merasakan kekuatan yang luar biasa menghantam tubuhnya. Untuk sesaat, dia tidak bisa menahan serangan tersebut dan tubuhnya terlempar beberapa meter jauhnya. Energi yang dahsyat menyelimuti seluruh tubuhnya, membuat darah di dalamnya bergejolak.Tenggorokannya terasa panas, dan darah mulai memenuhi mulutnya. Namun, Chandra menelan darah itu kembali dengan paksa, lalu menggunakan energi sejatinya untuk menenangkan darahnya yang mengamuk. Baru setelah itu tubuhnya kembali tenang.“Bagus,” kata pria berjubah biru sambil berdiri
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Bab 1822

Chandra awalnya tidak ingin bertarung dengan orang luar, tapi pria berjubah biru itu terus memaksanya. Chandra segera mengaktifkan energi sejatinya, bersiap menghadapi serangan pria itu.Selama bertahun-tahun, Chandra telah mempelajari berbagai teknik bela diri. Baik itu jurus pukulan, tinju, tendangan, maupun gerakan tubuh lainnya. Semuanya telah dia pelajari. Hanya saja, selama ini dia tidak pernah mendapat kesempatan untuk bertarung dalam situasi nyata. Kini, akhirnya kesempatan itu datang.Lokasi pertempuran ini sudah mendekati desa kecil tempat Chandra tinggal. Akan tetapi, di daerah ini tidak ada orang yang tinggal dalam radius seratus kilometer. Di atas tanah yang tandus, kedua sosok itu bergerak dengan cepat, menciptakan pusaran angin dari setiap pukulan dan tendangan yang mereka luncurkan.BOOM! Kembali terjadi benturan keras antara keduanya. pria berjubah biru itu terlempar jauh. Tangannya terasa mati rasa akibat benturan tersebut, bahkan untuk mengangkat tangan saja dia me
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Bab 1823

Pria berjubah biru itu mundur selangkah demi selangkah hingga akhirnya berhenti di bawah sebuah pohon besar, bersandar padanya sambil terus mengawasi Chandra dengan penuh waspada.Chandra menatapnya dengan tajam dan bertanya, "Aku beri kamu satu kesempatan. Siapa kamu sebenarnya?"Pria berjubah biru itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya meskipun jelas terlihat ketakutannya. Sambil menatap Chandra yang masih tampak tenang, dia berkata, "Chandra, kamu tidak akan berani membunuhku."“Kamu mau coba?” Chandra menjawab dengan dingin, penuh dengan niat membunuh yang semakin nyata.Merasa bahwa Chandra tidak main-main, pria itu akhirnya menyerah. "Namaku Landra, aku dari Suku Mistik.""Suku Mistik?" Chandra terkejut.Sebelumnya, dia pernah mendengar dari Kadir bahwa Suku Mistik baru muncul beberapa hari yang lalu. Meski baru saja dikenal, murid-murid Suku Mistik sudah menantang banyak petarung bela diri kuno di Someria, dan banyak sekte telah dikalahkan oleh mereka. Awalny
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Bab 1824

Suku Mistik ini benar-benar mengerikan, bahkan orang yang muncul begitu saja bisa sekuat itu.Chandra tampak bingung dan bergumam, "Apa sebenarnya asal-usul Suku Mistik ini?"Kadir menggeleng, "Aku juga nggak tahu. Kalau kamu penasaran, coba tanya Basita. Dia sudah hidup lama dan selalu muncul dalam sejarah. Dia pasti tahu soal Suku Mistik.""Baiklah," Chandra mengangguk.Memang, dia sempat berpikir untuk mencari tahu. Tapi, untuk saat ini Suku Mistik belum melakukan sesuatu yang mencurigakan, jadi dia belum merasa perlu khawatir.Keduanya berjalan beriringan kembali ke desa kecil. Begitu sampai, Chandra langsung menuju kebun obat di belakang rumah.Selama dua hari dia pergi, buah misterius itu belum tumbuh besar. Ukurannya masih seukuran ibu jari, tapi warnanya makin cerah, merah menyala, terlihat sangat menggoda seperti siap untuk dimakan."Chandra, dua hari ini aku jaga tanaman ini baik-baik, takut ada yang berniat mencurinya," kata Kadir sambil tersenyum."Terima kasih," balas Chan
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 1825

Kadir yang mendengar kegaduhan segera bergegas menuju halaman belakang. Saat tiba di sana, Kadir terkejut melihat Chandra melayang di udara, tubuhnya memancarkan cahaya merah terang, seperti sosok pahlawan kuno yang penuh kekuatan."Apa ini?" gumam Kadir, matanya terbelalak melihat pemandangan itu.Sementara itu, Chandra menutup matanya dan mulai mengaktifkan Metode Semesta, dengan cepat menyerap energi dari dalam tubuhnya. Buah kecil misterius yang baru saja Chandra makan ternyata menyimpan energi alam yang luar biasa dahsyat. Chandra sampai terkejut dibuatnya.Jika biasanya energi yang Chandra serap setiap pagi hanya sebesar setetes air hujan, maka energi dari buah merah kecil ini bagaikan samudra luas yang tak berujung. Chandra terus memproses energi tersebut, menyerapnya perlahan untuk memperkuat kekuatan dalam dirinya.Di sisi lain, di Negara Akasa, seorang pria mengenakan jubah emas sedang duduk di atas singgasananya di dalam istana. Di hadapannya berdiri seorang wanita yang luar
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 1826

Di pinggiran Rivera, berdiri sebuah vila megah milik keluarga Kurniawan. Vila ini dibangun di atas tanah yang khusus dibeli oleh keluarga Kurniawan, dan beberapa kerabat dekat mereka tinggal di sana. Saat ini, di halaman vila, Nova sedang duduk di kursi santai dengan sebuah buku panduan kehamilan di tangannya, membacanya dengan serius sambil sesekali membacakan isinya dengan suara lembut.Tiba-tiba, suara keras terdengar. Pintu gerbang vila didobrak dengan kasar. Nova mendongak, terkejut, dan segera bangkit berdiri. Sejumlah orang asing menyerbu masuk, diikuti oleh seorang pria yang tampak panik dan terhuyung-huyung memasuki halaman.Pria itu adalah Hendro. Wajahnya memar dan bengkak, terlihat jelas habis dipukuli. Begitu masuk, dia berlari menuju Nova dan bersembunyi di belakangnya, sambil memohon, "Kak, tolong aku, kak, selamatkan aku."Nova menenangkan Hendro dengan isyarat tangan agar tetap tenang. Dia lalu berdiri tegap, menatap para tamu tak diundang dengan tatapan tajam. Lima p
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 1827

Namun, baru beberapa langkah melangkah, tubuh orang itu tiba-tiba terlempar ke belakang dengan keras dan jatuh ke tanah. Darah segar mengalir dari mulutnya. Sementara itu, Nova sudah mengikuti Titan meninggalkan vila keluarga Kurniawan.Dengan panik, Toni segera meraih ponselnya dan menelepon Chandra. Sambungan telepon terhubung, tapi tak ada jawaban dalam waktu yang cukup lama. Toni terus mencoba, berkali-kali, hingga puluhan kali, tapi tetap saja tak ada yang mengangkat. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke Chandra, "Chandra, ada masalah besar. Nova sudah dibawa pergi oleh seseorang. Segera kembali ke Rivera."Di kediaman keluarga Kurniawan, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul."Kakek, siapa sebenarnya orang yang membawa Kak Nova pergi?" tanya Leon penasaran.Toni terlihat sangat serius. Kini, dia sudah menjadi bagian dari dunia seni bela diri kuno, dan dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai memahami betapa rumitnya dunia itu. Dia tahu betapa besar pengaruh
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 1828

"Siapa kalian?"Kemunculan Robi dan rombongannya langsung menarik perhatian para penjaga istana Negara Akasa. Puluhan penjaga bersenjata berat segera mendekat dan mengelilingi mereka. Cahaya pedang berkilauan, bayangan tubuh bergerak cepat. Ronald bergerak sekejap. Dalam sekejap, puluhan penjaga bersenjata lengkap itu terjatuh ke tanah, berlumuran darah. Kecepatan Ronald saat menghunus pedang begitu cepat hingga para prajurit Negara Akasa itu tak sempat bereaksi sebelum leher mereka terkena tebasan, membuat mereka jatuh dan tak bangun lagi.Sirene alarm segera berbunyi di seluruh istana. Pintu gerbang istana terbuka dengan cepat. Sejumlah besar prajurit menyerbu keluar. Namun Ronald, dengan pedang panjangnya, langsung menyerang balik. Dalam sekejap, semua yang menyerbu langsung tertebas mati.Di bagian belakang istana, di dalam sebuah ruangan, Titan sedang asyik bercumbu dengan seorang wanita cantik."TOK-TOK-TOK," terdengar ketukan pintu yang tergesa-gesa.Titan mengumpat keras, mend
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 1829

Ini adalah situasi yang sama sekali tidak diinginkan oleh Titan. Negara Akasa memang hanya sebuah negara kecil, tapi Titan punya rencana besar untuk menjadikannya sebagai batu loncatan guna menaklukkan wilayah-wilayah lain. Tujuannya adalah memperluas Negara Akasa hingga menjadi negara terbesar di dunia, bahkan mungkin menjadi satu-satunya negara di planet ini suatu hari nanti."Robi, jika kamu berani bergerak, percaya atau tidak, dengan satu perintah dariku, Nova dan anak dalam kandungannya akan tewas seketika," ucap Titan dengan nada licik, matanya tajam menatap Robi.Titan baru saja membawa Nova pergi, dan kini Robi sudah tiba di sini, menunjukkan betapa pentingnya Nova bagi Robi, terutama anak yang sedang dikandung Nova. Titan sebenarnya enggan berhadapan dengan Robi saat ini, terlebih lagi di wilayahnya sendiri, karena dia tidak ingin merusak negaranya. Negara Akasa yang baru berkembang ini hanya memiliki populasi sekitar sejuta orang. Jika terjadi pertumpahan darah besar-besaran,
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 1830

Melihat Nova baik-baik saja, Robi akhirnya bisa bernapas lega. Dia berjalan mendekati Nova dan bertanya, "Nova, kamu baik-baik saja?"Nova menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Aku baik-baik saja.""Raja Januar yang menyelamatkanmu?" Robi bertanya dengan penasaran.Nova mengangguk kecil. "Iya, Raja Januar yang menemukanku."Sambil berbicara, dia melirik ke arah Titan yang wajahnya tampak sangat muram. Dia melihat langsung bagaimana Raja Januar bertindak, dan dia sama sekali tidak menyangka bahwa kekuatan Raja Januar bisa sehebat itu. Bahkan Titan, yang berada di Alam Tingkat Sembilan, tidak mampu melawan sama sekali.Titan menatap Nova dengan ekspresi yang gelap dan penuh amarah. Awalnya, dia berniat menggunakan Nova untuk memaksa Chandra, tetapi dia tidak menduga bahwa bukan hanya Robi yang datang, tetapi Raja Januar juga muncul. Pada titik ini, Titan tidak lagi memiliki keberanian untuk menahan Nova."Nova, kamu boleh pergi," kata Titan sambil membalikkan badan dan pergi.Robi
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more
PREV
1
...
181182183184185
...
197
DMCA.com Protection Status