Namun, baru beberapa langkah melangkah, tubuh orang itu tiba-tiba terlempar ke belakang dengan keras dan jatuh ke tanah. Darah segar mengalir dari mulutnya. Sementara itu, Nova sudah mengikuti Titan meninggalkan vila keluarga Kurniawan.Dengan panik, Toni segera meraih ponselnya dan menelepon Chandra. Sambungan telepon terhubung, tapi tak ada jawaban dalam waktu yang cukup lama. Toni terus mencoba, berkali-kali, hingga puluhan kali, tapi tetap saja tak ada yang mengangkat. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke Chandra, "Chandra, ada masalah besar. Nova sudah dibawa pergi oleh seseorang. Segera kembali ke Rivera."Di kediaman keluarga Kurniawan, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul."Kakek, siapa sebenarnya orang yang membawa Kak Nova pergi?" tanya Leon penasaran.Toni terlihat sangat serius. Kini, dia sudah menjadi bagian dari dunia seni bela diri kuno, dan dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai memahami betapa rumitnya dunia itu. Dia tahu betapa besar pengaruh
"Siapa kalian?"Kemunculan Robi dan rombongannya langsung menarik perhatian para penjaga istana Negara Akasa. Puluhan penjaga bersenjata berat segera mendekat dan mengelilingi mereka. Cahaya pedang berkilauan, bayangan tubuh bergerak cepat. Ronald bergerak sekejap. Dalam sekejap, puluhan penjaga bersenjata lengkap itu terjatuh ke tanah, berlumuran darah. Kecepatan Ronald saat menghunus pedang begitu cepat hingga para prajurit Negara Akasa itu tak sempat bereaksi sebelum leher mereka terkena tebasan, membuat mereka jatuh dan tak bangun lagi.Sirene alarm segera berbunyi di seluruh istana. Pintu gerbang istana terbuka dengan cepat. Sejumlah besar prajurit menyerbu keluar. Namun Ronald, dengan pedang panjangnya, langsung menyerang balik. Dalam sekejap, semua yang menyerbu langsung tertebas mati.Di bagian belakang istana, di dalam sebuah ruangan, Titan sedang asyik bercumbu dengan seorang wanita cantik."TOK-TOK-TOK," terdengar ketukan pintu yang tergesa-gesa.Titan mengumpat keras, mend
Ini adalah situasi yang sama sekali tidak diinginkan oleh Titan. Negara Akasa memang hanya sebuah negara kecil, tapi Titan punya rencana besar untuk menjadikannya sebagai batu loncatan guna menaklukkan wilayah-wilayah lain. Tujuannya adalah memperluas Negara Akasa hingga menjadi negara terbesar di dunia, bahkan mungkin menjadi satu-satunya negara di planet ini suatu hari nanti."Robi, jika kamu berani bergerak, percaya atau tidak, dengan satu perintah dariku, Nova dan anak dalam kandungannya akan tewas seketika," ucap Titan dengan nada licik, matanya tajam menatap Robi.Titan baru saja membawa Nova pergi, dan kini Robi sudah tiba di sini, menunjukkan betapa pentingnya Nova bagi Robi, terutama anak yang sedang dikandung Nova. Titan sebenarnya enggan berhadapan dengan Robi saat ini, terlebih lagi di wilayahnya sendiri, karena dia tidak ingin merusak negaranya. Negara Akasa yang baru berkembang ini hanya memiliki populasi sekitar sejuta orang. Jika terjadi pertumpahan darah besar-besaran,
Melihat Nova baik-baik saja, Robi akhirnya bisa bernapas lega. Dia berjalan mendekati Nova dan bertanya, "Nova, kamu baik-baik saja?"Nova menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Aku baik-baik saja.""Raja Januar yang menyelamatkanmu?" Robi bertanya dengan penasaran.Nova mengangguk kecil. "Iya, Raja Januar yang menemukanku."Sambil berbicara, dia melirik ke arah Titan yang wajahnya tampak sangat muram. Dia melihat langsung bagaimana Raja Januar bertindak, dan dia sama sekali tidak menyangka bahwa kekuatan Raja Januar bisa sehebat itu. Bahkan Titan, yang berada di Alam Tingkat Sembilan, tidak mampu melawan sama sekali.Titan menatap Nova dengan ekspresi yang gelap dan penuh amarah. Awalnya, dia berniat menggunakan Nova untuk memaksa Chandra, tetapi dia tidak menduga bahwa bukan hanya Robi yang datang, tetapi Raja Januar juga muncul. Pada titik ini, Titan tidak lagi memiliki keberanian untuk menahan Nova."Nova, kamu boleh pergi," kata Titan sambil membalikkan badan dan pergi.Robi
Robi dengan cepat mencabut pedangnya, namun Nova segera melangkah maju dan berkata, "Kakek, biarkan aku pergi bersama mereka. Mereka sudah bilang tidak akan menyulitkanku. Aku percaya bahwa Suku Mistik bukanlah orang yang tidak bisa dipercaya."Nova sadar betul betapa kuatnya Suku Mistik. Ronald dan Alden saja bisa dikalahkan hanya dengan satu serangan oleh anak buah Wukon, bukan oleh Wukon sendiri. Dari situ Nova tahu bahwa Wukon adalah lawan yang sangat tangguh, bahkan mungkin berada di Alam Tingkat Sembilan. Jika terjadi pertempuran, Robi mungkin tidak akan mampu mengatasinya."Tapi, Nova ...." Robi terlihat ragu dan khawatir, "Kamu ‘kan sebentar lagi akan melahirkan. Seharusnya kamu istirahat dan fokus pada kehamilanmu."Wukon dengan nada tenang menjawab, "Jangan khawatir, Suku Mistik kami juga punya bidan yang ahli. Nova akan aman dan terawat dengan baik di tempat kami."Setelah berkata begitu, Wukon memberikan isyarat kepada Nova untuk ikut dengannya. Nova pun berjalan mendekat,
Di desa kecil, Chandra telah berlatih dengan sangat intens dalam beberapa hari terakhir. Setelah mengkonsumsi buah misterius yang mengandung energi spiritual alam semesta, dia mampu menyerap energi itu dengan cepat. Energi di dalam dirinya berkembang pesat setiap saat, semakin kuat dan tak terbendung.Lima hari berlalu sejak dia mulai berlatih dengan penuh konsentrasi. Di hari kelima, Robi tiba di desa tersebut. Saat ia melangkah masuk, matanya langsung tertuju pada Chandra yang sedang duduk bersila di tengah halaman, tubuhnya memancarkan cahaya bergantian antara hitam dan putih. Robi bermaksud menghampirinya untuk menyampaikan kabar penting.Namun, Kadir segera menahannya sambil berkata, "Chandra sedang dalam meditasi mendalam. Kalau memang ada sesuatu yang mendesak, lebih baik kita tunggu sampai dia selesai."Robi melirik Kadir, terlihat sedikit khawatir, lalu berkata, "Tapi ini benar-benar penting."Namun saat itu juga, Robi merasakan energi yang sangat kuat memancar dari tubuh Chan
Kadir menatap Chandra dengan penuh harap dan bertanya, "Kamu berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan?""Ya," jawab Chandra sambil mengangguk, senyum tipis tersungging di wajahnya.Namun, wajah Robi tiba-tiba berubah serius. "Ada masalah," katanya dengan nada tegas."Apa yang terjadi?" tanya Chandra, kebingungan terlihat jelas di wajahnya.Robi menarik napas panjang sebelum menjawab, "Nova telah dibawa oleh orang-orang dari Suku Mistik.""Apa?" Chandra terkejut, dan kemarahannya langsung membara. Dia berusaha keras menahan amarahnya dan bertanya, "Bagaimana bisa ini terjadi? Kenapa Nova dibawa oleh Suku Mistik?"Dengan tenang, Robi mulai menjelaskan, "Titan ingin melawan Suku Mistik, tapi dia ragu bisa menang. Jadi, dia mencoba memanfaatkan kamu sebagai alat untuk melawan Suku Mistik. Dia menculik Nova untuk memaksamu bertindak. Keluarga Kurniawan sudah mencoba menghubungimu, tapi kamu tidak pernah menjawab panggilan mereka."Chandra buru-buru mengecek ponselnya. Benar saja, ada banyak
Pada saat Chandra pertama kali muncul, Basita tidak langsung merasakan kehadirannya. Namun sekarang, dia bisa merasakannya dengan jelas. Aura Chandra terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Energinya sangat terkendali, tidak ada sedikit pun getaran energi yang terasa, hanya napas ringan yang dapat dirasakan. Dalam sekejap, Basita menyadari bahwa Chandra telah menembus batasnya.Basita terkejut hingga berdiri. Dia menatap Chandra dengan mata yang tak berkedip. Chandra hanya mengangguk pelan.Basita menarik napas dalam-dalam. Proses peningkatan kekuatan Chandra begitu cepat. Hanya dalam waktu setengah bulan yang lalu, Chandra masih menanyakan beberapa hal tentang Alam Tingkat Sembilan kepadanya. Dan sekarang, dia sudah berhasil mencapai Alam Tingkat Sembilan. Jika dibandingkan dengan perjalanannya sendiri menuju Alam Tingkat Sembilan, hal ini membuat Basita sedikit merasa malu.Namun, dia juga merasa bangga dan senang, karena Chandra adalah satu-satunya orang setelah dirinya yang berhasil
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di