Home / Urban / Jenderal Naga / Kabanata 151 - Kabanata 160

Lahat ng Kabanata ng Jenderal Naga: Kabanata 151 - Kabanata 160

1963 Kabanata

Bab 151

"Ini ...."Dylan terlihat ragu-ragu. Dia sudah lama menyukai Helen dan sekarang kesempatan ada di depan mata.Namun, Dylan tidak berani memprovokasi Kak Hayden. Hayden adalah mafia yang menaungi ribuan preman. Kalau sampai Hayden mengamuk, Keluarga Samantha akan terkena imbasnya."Masih nggak mau pergi?" Grayson mengangkat kakinya dan menendang Dylan."Pergi, pergi, aku akan pergi." Setelah mempertimbangkan untung dan ruginya, Dylan memutuskan untuk menyerah. Dia tidak berani menyinggung Hayden hanya demi seorang wanita.Kalau Hayden marah, Keluarga Samantha bisa binasa. Dylan segera berbalik dan pergi."Helen?" Tiba-tiba, terdengar suara yang tidak asing.Chandra memberhentikan mobilnya saat melihat Helen yang berdiri di tepi jalan. Chandra mengeluarkan foto yang dipegang dan membandingkannya. Benar, wanita ini adalah Helen.Kemudian, Chandra beranjak keluar dari mobil dan berkata, "Helen, aku adalah Chandra."Helen pernah mendengar nama Chandra. Chandra adalah suami Nova yang tidak b
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa

Bab 152

Dylan sontak ketakutan mendengar Grayson yang menelepon Hayden.Kalau Hayden melihatnya di sini, Dylan pasti akan dihajar sampai babak belur. Tidak hanya itu, Keluarga Samantha juga akan terkena imbasnya.Saking takutnya, kaki Dylan sampai gemetar. Dia buru-buru berbalik, lalu masuk ke dalam mobil dan menyingkir.Sejujurnya, Helen juga agak khawatir. Meskipun Helen bukan penduduk kota ini, dia mengetahui posisi Keluarga Samantha. Kalau Dylan sampai ketakutan seperti itu, berarti Hayden bukan orang sembarangan.Samantha menarik Chandra sambil berbisik, "Cepat pergi!"Namun, Chandra tidak bergeming, dia menatap lurus ke arah Grayson. Grayson memang tampan, makanya dia bisa membohongi para wanita dengan menggunakan wajahnya."Panggil yang banyak. Kebetulan, aku sedang ingin melatih tinjuanku." Chandra tersenyum menantang.Wajah tampan Grayson terlihat sangat kesal. "Bocah tengik, tunggu kematianmu! Jangan sombong!""Kak Chandra, cepat pergi!" Helen menarik tangan Chandra.Chandra menjawab
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa

Bab 153

Abdul turun dari mobil dan tersenyum kepada Chandra, lalu memerintahkan bawahannya, "Bawa mereka."Dalam sekejap, belasan preman pun dibawa pergi. Ketika melihat Abdul, jantung Helen berdetak sangat cepat. Abdul adalah orang jenderal bintang satu kepercayaan Arya. Helen tidak menyangka bisa bertemu dengan sosok yang begitu terkenal di militer.Sayangnya, Abdul sudah pergi sebelum Helen tersadar dari lamunannya.Sembari melihat Abdul yang membuka pintu mobil, Helen agak menyesal kenapa dia tidak menyapanya? Ah, dia sudah melewatkan kesempatan yang sangat berharga.Sejak awal, Chandra sudah mengetahui bahwa Arya mengutus orang untuk mengawasinya. Meskipun begitu, Chandra tidak marah maupun kesal. Dia justru lega, dengan begini Abdul tidak perlu diam-diam mengikutinya lagi.Chandra membawa koper Helen sambil tersenyum dan berkata, "Ayo, pergi.""Em." Helen mengangguk sambil mengikuti Chandra.Setelah melihat para preman yang dibawa pergi, Dylan bergegas mengendarai mobilnya dan berhenti d
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 154

Di dalam mobil Audi.Dylan menyetir sambil menyombongkan diri, sedangkan Helen duduk di kursi penumpang dan mendengarkannya. Dylan menyombongkan betapa berkuasanya Keluarga Samantha di kota ini.Selain itu, Dylan juga menceritakan betapa besar perusahaan yang dimiliki serta pendapatan bulanan yang dihasilkan. "Helen, kata Bibi, kamu datang untuk mencari pekerjaan, ya? Bagaimana kalau kamu bekerja di perusahaanku saja? Keluargaku mempunyai pabrik obat. Dengan koneksi yang dimiliki keluargaku, perusahaan kami mendapatkan banyak pesanan dan bisa menghasilkan miliaran rupiah perbulan. Aku bisa memberikanmu jabatan sebagai manajer.""Lihat nanti saja," jawab Helen yang tampak tidak tergoda.Dylan mapan dan memiliki wajah yang tampan. Ditambah, mereka adalah teman kuliah, Helen sudah mengetahui karakter Dylan. Hanya saja, Helen memang tidak memiliki perasaan terhadap Dylan.Helen menyukai pria yang kekar dan pemberani. Dia ingin bekerja di Kota Rivera karena Arya dipindahkan ke sini.Helen s
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 155

Makan sendiri sangat tidak menyenangkan. Jadi, Chandra berinisiatif untuk mengajak Abdul.Selain itu, Chandra sengaja mengajak Abdul biar ada yang mentraktirnya."Ti, tidak perlu." Abdul terkejut, dia tidak berani makan bersama Chandra.Chandra memutar bola matanya. "Aku memberikanmu kesempatan untuk mentraktirku makan, harusnya kamu merasa terhormat. Aku tidak sembarang memberikan kesempatan seperti ini.""Benar, bIka!" Abdul mengangguk, lalu beranjak keluar dari mobil.Kebetulan, Abdul sedang tidak mengenakan seragam militer, dia berpakaian santai."Oh iya, aku ingin tanya." Chandra menepuk pundak Abdul dan merangkul sambil beranjak masuk ke dalam restoran."Ada apa, Kak?" Abdul merasa tidak leluasa dirangkul seperti ini."Menurutmu, kenapa Arya diutus untuk bertugas di Rivera?" tanya Chandra.Abdul ketakutan, dia langsung menjawab sambil gemetar, "Tidak, tidak tahu. Aku tidak berani asal bicara."Chandra hanya asal bertanya. Dia tidak menyangka kalau Abdul akan ketakutan seperti ini
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 156

Apa? Helen bertemu dengan Chandra, menantu Keluarga Kurniawan yang terkenal dengan kemalasan dan tidak berguna itu?Mustahil, bagaimana menantu pecundang sepertinya bisa makan bersama Jenderal Abdul?Helen sulit mencerna semua kejadian ini. Dia menutup mulutnya sambil membelalak.Ketika menoleh ke samping, Chandra melihat kebingungan melihat Helen yang sedang mematung.Chandra berpikir, 'Apa yang dilakukan bocah ini? Kok dia kaget melihatku?"Sesaat melihat Abdul yang duduk di depannya, Chandra baru mengerti kenapa Helen bersikap seperti ini. Chandra langsung berdiri dan berkata, "Helen, kebetulan kamu juga ada di sini? Sudah makan? Mau makan bersama? Kenalkan, ini Abdul, temanku semasa berada di panti asuhan. Sebenarnya kami sudah bertahun-tahun tidak ketemu. Kebetulan tadi berpapasan, dia mengajakku makan bersama."Abdul sontak memandang ke arah Chandra. Untungnya, Abdul segera mengerti maksud Chandra, dia bangkit berdiri, lalu menjawab sambil tersenyum, "Halo, aku Abdul.""Ah!!" Hel
last updateHuling Na-update : 2023-03-07
Magbasa pa

Bab 157

Helen melirik Chandra, lalu kembali duduk."Kamu, kamu benar-benar Jenderal Abdul?" tanya Helen dengan tatapan berbinar-binar.Chandra tertawa saat Abdul menatapnya. "Helen, dia adalah Absaka, bukan jenderal.""Benar, benar." Abdul bergegas menganggukkan kepalanya dan berkata, "Nona ... Nona Helen, 'kan? Aku sama sekali tidak terlihat seperti jenderal. Aku bernama Abdul, eh maksudku Absaka. Aku dan dan Jenderal Abdul hanya mirip."Helen tertawa melihat Abdul yang berbicara sampai terbata-bata. Dia tidak menyangka, jenderal yang agung ini juga memiliki sisi menggemaskan.Helen tahu, pria yang berada di hadapannya adalah Jenderal Abdul. Dia sudah ratusan kali memutar rekaman upacara pengangkatan Arya, mana mungkin Helen tidak mengenali Abdul?Helen tidak mungkin salah mengenali orang, pria ini adalah Abdul.Absaka? Jangan bercanda!!"Jenderal Abdul, aku sangat mengagumimu. Apa ... apakah aku boleh berfoto denganmu?" Helen mengumpulkan keberaniannya untuk mengajukan permintaan ini. Seketi
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa

Bab 158

Namun, Helen juga tidak tahu bagaimana Chandra bisa mengenal Abdul?Helen berpikir, 'Absaka? Teman semasa di panti asuhan?""Kak Chandra, jangan berbohong kepadaku. Katakan, apa hubunganmu dengan Jenderal Abdul?" tanya Helen.Chandra menjawab sambil makan, "Aku nggak kenal Jenderal Abdul, orang yang tadi adalah teman masa kecilku. Kami sudah lama nggak ketemu, kebetulan tadi berpapasan, terus makan sama-sama. Eh, sekarang dia jadi jenderal?""Kamu nggak tahu?" Helen tidak memercayai Chandra. Jenderal Abdul terlihat sangat mematuhi perintah Chandra, semua tersirat jelas dari tindakan dan sikapnya.Chandra menjawab, "Aku nggak tahu, kami sudah belasan tahun nggak ketemu. Abdul ... maksudku Absaka, dia juga tidak cerita sudah menjadi seorang jenderal."Chandra meletakkan sumpitnya, lalu menatap Helen dan bertanya, "Apa benar dia adalah seorang Jenderal?""Iya, kamu nggak nonton acara pengangkatan Arya?" tanya Helen."Astaga ...." Chandra sontak berteriak, "Hebat sekali dia?! Dulu dia sela
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa

Bab 159

Setelah selesai bicara, Helen berbalik dan pergi."Ingar bayar, ya!" kata Chandra sebelum meninggalkan restoran."Sialan!" Dylan mengepalkan tinjunya. Wajahnya yang tampan terlihat agak masam."Chandra, manusia tidak berguna! Tunggu saja pembalasanku!" Dylan sangat membenci Chandra karena Chandra telah merusak rencananya.Setibanya di parkiran, Chandra menaruh koper Helen di bagasi, lalu mengendarai mobil dan pergi.Sepanjang perjalanan, Helen hanya sibuk memandangi fotonya dan Abdul sambil cekikikan.Chandra tidak tahan dan bertanya, "Cuma foto biasa. Kok kamu sesenang ini sih?""Kamu nggak ngerti." Helen menatap Chandra dengan sinis. "Jenderal Abdul adalah idolaku. Selain Jenderal Abdul, aku juga sangat mengagumi Arya. Berfoto bersama mereka adalah satu mimpiku. Akhirnya ... hari ini mimpiku terwujud.""Tapi ...." Helen berpikir sejenak, lalu menatap Chandra dan berkata, "Aku paling mengagumi Naga Hitam. Oh iya, kamu pensiunan militer Gurun Selatan, 'kan? Apakah kamu mengenal Naga Hi
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa

Bab 160

Helen hanya asal bicara, dia sama sekali tidak mengharapkan apa-apa.Walaupun Jenderal Abdul adalah teman masa kecil Chandra, mereka berdua memiliki status yang berbeda. Abdul adalah seorang jenderal, sedangkan Chandra hanya menantu pecundang.Abdul memang tangan kanan Arya, tapi apakah dia mampu membujuk atasannya? Memangnya siapa Helen? Bagaimana mungkin Arya bersedia mengabulkan permohonan Abdul?Namun, Helen tidak berpikir sejauh itu. Dia menatap Chandra dengan tatapan berbinar-binar. "Sungguh?"Chandra menjawab sambil tersenyum, "Iya. Kamu sangat menyukai pria-pria militer, aku akan membantumu.""Kak Chandra, terima kasih banyak!" Helen sangat bahagia.Arya adalah salah satu dari anggota Lima Jenderal. Meskipun Arya bukanlah jenderal yang paling Helen kagumi, dia sudah puas bisa foto bersama.Ketika melirik kaca spion, Chandra melihat sebuah mobil Jeep masih mengikutinya. Mobil itu pasti utusan Arya.Setelah menenangkan diri, Helen berpikir dengan jernih dan berkata, "Kak, seperti
last updateHuling Na-update : 2023-03-08
Magbasa pa
PREV
1
...
1415161718
...
197
DMCA.com Protection Status