Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1431 - Chapter 1440

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1431 - Chapter 1440

2072 Chapters

Bab 1431

Dia terus memikirkan identitas dari Ketua Langit Mistika. Orang tersebut sudah berulang kali menolongnya. Aroma tubuh orang tersebut terasa begitu familiar karena mirip dengan aroma tubuh Nova. Ditambah lagi dengan Pedang Keji Sejati.Chandra selalu merasa bahwa ketua dari Langit Mistika adalah Nova. Satu-satunya yang membuat dia ragu adalah Nova tidak memiliki kemampuan yang begitu besar. Satu lawan dua, dia sendiri melawan Alden dan Raja Darah Pertama.Sepertinya Kadir yang ada di masa kejayaannya juga tidak bisa melawan Alden dan Raja Darah Pertama. Namun Ketua Langit Mistika berhasil melakukannya.“Bos, apa yang dipikirkan?” tanya Paul.Chandra tersadar kemudian menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada.”“Oh iya, kasus Ruby sudah ada info keberadaannya? Masih hidup atau nggak?” tanya Paul yang belum sempat bertanya kejadian beberapa hari ini.Chandra menggelengkan kepala dan menjawab, “Masalahnya menjadi semakin rumit dan berkaitan dengan banyak kelompok. Sekarang aku nggak tah
Read more

Bab 1432

Setelah Chandra menempuh perjalanan udara selama puluhan jam, akhirnya dia tiba di Diwangsa. Dia tiba ketika pagi hari. Seharusnya lelaki itu harus rapat di pangkalan militer. Dia harus menyampaikan interaksi kedua urusan militer di antara kedua negara dan apa hasilnya.Namun dia tidak ada waktu untuk melakukan hal tersebut sehingga menyerahkannya pada Paul untuk ditangani. Chandra langsung bergegas menuju rumahnya Nova. Ketika lelaki itu tiba, pintu belakang rumah tersebut sedang terbuka. Chandra langsung masuk melalui pintu itu.Dia melihat seorang perempuan yang tengah mengenakan terusan tengah sibuk memotong daun dan bunga di halaman. Perempuan itu adalah Nova. Dia menyadari kedatangan Chandra sehingga langsung meletakkan gunting dan menghampiri lelaki itu.Kedua tangannya memeluk kepala Chandra dan mendaratkan kecupan di wajah lelaki itu. Nova tersenyum manis dan bertanya, “Sayang, kenapa nggak kabarin kalau mau pulang? Aku bisa masak buat kamu. Urusan di Elang Besar lancar?”Chan
Read more

Bab 1433

Nova panik sesaat dan kemudian dia menghela napas lega sambil terkekeh dan berkata, “Sayang, kamu lagi mencari tahu kemampuanku? Akhir-akhir ini aku nggak bermalas-malasan dan latihan dengan giat. Sekarang aku sudah mencapai Lima Alam.”Chandra juga sudah mengetahui kekuatan dari energi sejati milik Nova yang memang cukup kuat. Namun jika dibandingkan dengan Ketua Langit Mistika, dia masih berbeda jauh. Dengan kemampuan ini, Nova bahkan tidak bisa mengelak dari satu serangan Alden, apalagi menjatuhkan Alden dan Raja Darah Pertama sekaligus.“Bagus,” puji Chandra dengan wajah bangga.“Ternyata Nova benar-benar berbakat! Baru berlatih sebentar saja sudah mencapai Lima Alam,” ujar lelaki itu.Dari sana Chandra juga memastikan bahwa Nova bukan Ketua Langit Mistika. Meski ada banyak kesamaan, kekuatan mereka ada perbedaan yang cukup jauh. Lalu siapa Ketua Langit Mistika?Chandra menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba mengenyahkan pemikirannya yang berantakan dan berkata, “Aku mau ke kediama
Read more

Bab 1434

Chandra menghela napas lega setelah mengetahui Nova bukan Ketua Langit Mistika. Namun dalam hati juga merasa sedikit kecewa. Dalam pikirannya, dia masih berharap bahwa Ketua Langit Mistika adalah istrinya.Dengan memiliki istri yang begitu hebat, dia tidak perlu bertempur dan bisa bersantai-santai. Chandra menggelengkan kepala mencoba mengenyahkan pikirannya yang aneh.“Kamu tahu tentang Tirtani?” tanya Chandra.“Tirtani? Kenapa tiba-tiba tanya Tirtani?” tanya Sonia sambil menatap Chandra penasaran.“Kepergianku ke Elang Besar untuk mencari tahu sesuatu. Ada hubungannya dengan Tirtani,” ujar Chandra.Sonia berpikir sesaat dan berkata, “Dulu pernah dengar Kakek cerita. Sepertinya Tirtani dibentuk oleh sebuah kelompok ratusan tahun yang lalu. Ketuanya adalah seorang pengkhianat yang mengabdi pada negara musuh. Setelah Someria berdiri, Tirtani juga menghilang begitu saja.”“Kamu bisa mengerahkan mata-mata keluarga Atmaja untuk membantuku mencari tahu?”Sekarang Chandra tidak sabar ingin m
Read more

Bab 1435

Ekspresi Chandra mengeras. Dia duduk dan mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya.Sonia lanjut berkata, “Aku sudah mencari tahu kalau kekuatan Junwa sangat besar. Dari berita yang beredar, pemimpin pangkalan militer juga harus mendengar Junwa.”“Lalu?” tanya Chandra.“Lalu masalah di pangkalan militer. Hendri yang dikurung di penjara pangkalan sudah dibebaskan. Junwa yang membebaskan Hendri dari sana.”“Akhir-akhir ini Raja ada pergerakan apa?” tanya Chandra.“Nggak ada, semuanya normal.”“Aku tahu. Aku pulang dulu,” ujar Chandra sambil bangkit berdiri dengan pikiran yang bergumul dalam benaknya.“Tunggu,” panggil Sonia menghentikannya.Lelaki itu berbalik dan menoleh ke arah Sonia yang juga ikut bangkit berdiri. Dia mengingatkan, “Kakek, yang di mana adalah Ronald bukan orang yang sederhana. Aku sangat mengerti dia. Dia sangat licik. Dulu dia merebut inti dalam Rully dan sekarang sudah pasti berhasil mengolahnya. Kemampuannya sudah mencapai Delapan Alam,”“Apalagi sekarang dia a
Read more

Bab 1436

Nova bangkit dan mengambilkan nasi untuk lelaki itu. Setelah itu dengan lembut berkata, “Sayang, ini.”Chandra menerimanya dan menatap wajah lembut Nova sambil terkekeh dan berkata, “Terima kasih, Sayang.”Panggilan tersebut membuat hati Nova meleleh seketika. Dia merasakan matanya memanas dan air matanya nyaris mengalir. Pertama kalinya Chandra memanggilnya seperti itu. Detik itu juga, dia merasa semua pengorbanannya sangat pantas. Beberapa detik kemudian dia baru berhasil menenangkan dirinya.Nova memamerkan cengiran lebar dan berkata, “Setelah kesibukannya sudah selesai, apa pun hasilnya, kita pergi bersembunyi, ya?”Chandra mengangguk. Kehidupan seperti ini sungguh membuatnya lelah. Berada di militer selama sepuluh tahun dan juga bertempur selama sepuluh tahun sudah membuatnya lelah. Jika bukan karena ada kendala yang terjadi, dia juga tidak akan kembali ke Gurun Selatan.Chandra mengangkat sendoknya dan mulai makan dalam diam.“Oh iya.”Mendadak Chandra meletakkan kembali sendokny
Read more

Bab 1437

Sekarang dia hanya ingin menyelesaikan semuanya dan memberikan kedamaian untuk Diwangsa. Apakah berhasil atau tidak, tergantung dari sisa setengah tahun terakhir. Kalau sebelum pemilihan Chandra tidak bisa membereskan semuanya, maka dia memang tidak memiliki kemampuan tersebut. Dia juga tidak akan peduli lagi ketika waktunya tiba.Nova merasa lebih tenang dengan janji dari Chandra.“Sayang, aku akan membantumu. Aku akan membuatmu pensiun dengan tenang dan nggak ada penyesalan meninggalkan Diwangsa. Aku ingin kamu hidup tanpa beban dan sepenuh hati bersamaku.”Chandra tidak menangkap arti dari kalimat tersebut. Dia juga tidak tahu apa maksud bantuan dari Nova tersebut. Baginya, Nova hanya ingin hidup sederhana dan bahagia bersamanya.Setelah selesai makan, Chandra bergegas keluar rumah menuju Istana Dewa Naga untuk mencari Raja. sedangkan Nova membereskan dapur dan mencuci piring.Di pintu masuk Istana Dewa Naga, tampak sebuah mobil militer melaju masuk. Chandra yang mengenakan seragam
Read more

Bab 1438

Chandra meminta Sandra untuk datang ke Diwangsa karena dia tahu keberadaan Kamar Dagang Timur Besar. Dia ingin membuat sebuah kamar dagang untuk melawan Kamar Dagang Timur Besar untuk merebut kembali kendali perekonomian Someria.Zaman sekarang uang mewakili segalanya. Dengan memiliki uang maka orang tersebut bisa mengendalikan semuanya. Beberapa waktu terakhir Sandra memang terlihat cukup aktif.Mendengar kalimat Shadow membuat Raja tenggelam dalam pikirannya. Dia semakin tidak bisa menebak Chandra. Lelaki itu terlihat tidak tertarik dengan jabatan Raja, tetapi apa yang dia lakukan demi mempersiapkan kenaikan dirinya sendiri.Raja memijat keningnya karena dia tidak tahu apakah dia harus percaya dengan Chandra.“Shadow, coba kamu jelaskan apa yang ingin dilakukan Chandra. Dia nggak peduli dengan posisi Raja, nggak tertarik dengan kekuasaan di Someria. Tapi dia melakukan banyak hal. Semua yang dia lakukan seakan tengah direncanakan untuk memperkuat posisinya. Selain Sandra masih ada Son
Read more

Bab 1439

“Mau cari siapa?” tanya Nova sambil melihat lelaki asing di hadapannya. Lelaki itu berusia sekitar 40 tahun. Pakaiannya sangat sederhana seperti seorang petani. Dia mengeluarkan undangan dan memberikannya pada Nova.“Ini apa?” tanya Nova sambil menerimanya.“Untuk Chandra,” tanya lelaki itu.Setelah mengatakan kalimat tadi, dia berbalik dan langsung pergi. Nova tidak membukanya dan langsung menutup pintu kemudian masuk ke rumah.“Nova, siapa?” tanya Chandra.“Nggak tahu. Dia datang untuk kasih kamu undangan,” kata Nova sambil memberikan undangan di tangannya.“Kasih aku?” tanya Chandra dengan raut bingung. Dia menatap undangan tersebut yang terlihat cantik. Di bagian depan tidak ada tulisan sama sekali. Chandra membukanya dengan wajah penasaran.Begitu dibuka langsung terlihat dua kata yang tertulis “Undangan Tempur”.“Satu minggu kemudian di Gunung Langit Gurun Selatan. Pertarungan hingga titik darah penghabisan.”Setelah melihat tulisan di undangan, Chandra langsung tercenung. Nova m
Read more

Bab 1440

Kemampuan Chandra sudah bukan menjadi rahasia lagi. Namun sekarang ada yang memberikan dia undangan tempur. Berarti ada dua kemungkinan.Yang pertama adalah kemampuan orang tersebut sangat kuat sehingga merasa yakin bisa mengalahkannya. Yang kedua ada sesuatu dalam kejadian ini. Sesuai dengan tebakan Chandra, seharusnya yang kedua.Dia merasakan ada sesuatu yang akan terjadi pada Diwangsa. Orang tersebut ingin mencoba membawanya keluar dari kota ini sehingga memintanya pergi ke Gunung Langit Gurun Selatan yang sangat jauh.Chandra tahu akan terjadi hal seperti itu, tetapi dia tetap harus pergi karena tidak berani bertaruh.“Nova, aku cari Sonia untuk berdiskusi.”Sekarang lelaki itu terlihat bimbang. Dia mulai tidak bisa menebak situasi saat ini. Dia harus mencari seseorang untuk berdiskusi.“Iya,” jawab Nova tanpa rasa cemburu.Tanpa menunggu lebih lama, dia bergegas pergi dari sana. Setelah Chandra pergi, senyuman di wajah Nova membeku dan berubah menggelap. Dia mengambil undangan te
Read more
PREV
1
...
142143144145146
...
208
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status