Chandra menghela napas lega setelah mengetahui Nova bukan Ketua Langit Mistika. Namun dalam hati juga merasa sedikit kecewa. Dalam pikirannya, dia masih berharap bahwa Ketua Langit Mistika adalah istrinya.Dengan memiliki istri yang begitu hebat, dia tidak perlu bertempur dan bisa bersantai-santai. Chandra menggelengkan kepala mencoba mengenyahkan pikirannya yang aneh.“Kamu tahu tentang Tirtani?” tanya Chandra.“Tirtani? Kenapa tiba-tiba tanya Tirtani?” tanya Sonia sambil menatap Chandra penasaran.“Kepergianku ke Elang Besar untuk mencari tahu sesuatu. Ada hubungannya dengan Tirtani,” ujar Chandra.Sonia berpikir sesaat dan berkata, “Dulu pernah dengar Kakek cerita. Sepertinya Tirtani dibentuk oleh sebuah kelompok ratusan tahun yang lalu. Ketuanya adalah seorang pengkhianat yang mengabdi pada negara musuh. Setelah Someria berdiri, Tirtani juga menghilang begitu saja.”“Kamu bisa mengerahkan mata-mata keluarga Atmaja untuk membantuku mencari tahu?”Sekarang Chandra tidak sabar ingin m
Ekspresi Chandra mengeras. Dia duduk dan mengambil sebatang rokok kemudian membakarnya.Sonia lanjut berkata, “Aku sudah mencari tahu kalau kekuatan Junwa sangat besar. Dari berita yang beredar, pemimpin pangkalan militer juga harus mendengar Junwa.”“Lalu?” tanya Chandra.“Lalu masalah di pangkalan militer. Hendri yang dikurung di penjara pangkalan sudah dibebaskan. Junwa yang membebaskan Hendri dari sana.”“Akhir-akhir ini Raja ada pergerakan apa?” tanya Chandra.“Nggak ada, semuanya normal.”“Aku tahu. Aku pulang dulu,” ujar Chandra sambil bangkit berdiri dengan pikiran yang bergumul dalam benaknya.“Tunggu,” panggil Sonia menghentikannya.Lelaki itu berbalik dan menoleh ke arah Sonia yang juga ikut bangkit berdiri. Dia mengingatkan, “Kakek, yang di mana adalah Ronald bukan orang yang sederhana. Aku sangat mengerti dia. Dia sangat licik. Dulu dia merebut inti dalam Rully dan sekarang sudah pasti berhasil mengolahnya. Kemampuannya sudah mencapai Delapan Alam,”“Apalagi sekarang dia a
Nova bangkit dan mengambilkan nasi untuk lelaki itu. Setelah itu dengan lembut berkata, “Sayang, ini.”Chandra menerimanya dan menatap wajah lembut Nova sambil terkekeh dan berkata, “Terima kasih, Sayang.”Panggilan tersebut membuat hati Nova meleleh seketika. Dia merasakan matanya memanas dan air matanya nyaris mengalir. Pertama kalinya Chandra memanggilnya seperti itu. Detik itu juga, dia merasa semua pengorbanannya sangat pantas. Beberapa detik kemudian dia baru berhasil menenangkan dirinya.Nova memamerkan cengiran lebar dan berkata, “Setelah kesibukannya sudah selesai, apa pun hasilnya, kita pergi bersembunyi, ya?”Chandra mengangguk. Kehidupan seperti ini sungguh membuatnya lelah. Berada di militer selama sepuluh tahun dan juga bertempur selama sepuluh tahun sudah membuatnya lelah. Jika bukan karena ada kendala yang terjadi, dia juga tidak akan kembali ke Gurun Selatan.Chandra mengangkat sendoknya dan mulai makan dalam diam.“Oh iya.”Mendadak Chandra meletakkan kembali sendokny
Sekarang dia hanya ingin menyelesaikan semuanya dan memberikan kedamaian untuk Diwangsa. Apakah berhasil atau tidak, tergantung dari sisa setengah tahun terakhir. Kalau sebelum pemilihan Chandra tidak bisa membereskan semuanya, maka dia memang tidak memiliki kemampuan tersebut. Dia juga tidak akan peduli lagi ketika waktunya tiba.Nova merasa lebih tenang dengan janji dari Chandra.“Sayang, aku akan membantumu. Aku akan membuatmu pensiun dengan tenang dan nggak ada penyesalan meninggalkan Diwangsa. Aku ingin kamu hidup tanpa beban dan sepenuh hati bersamaku.”Chandra tidak menangkap arti dari kalimat tersebut. Dia juga tidak tahu apa maksud bantuan dari Nova tersebut. Baginya, Nova hanya ingin hidup sederhana dan bahagia bersamanya.Setelah selesai makan, Chandra bergegas keluar rumah menuju Istana Dewa Naga untuk mencari Raja. sedangkan Nova membereskan dapur dan mencuci piring.Di pintu masuk Istana Dewa Naga, tampak sebuah mobil militer melaju masuk. Chandra yang mengenakan seragam
Chandra meminta Sandra untuk datang ke Diwangsa karena dia tahu keberadaan Kamar Dagang Timur Besar. Dia ingin membuat sebuah kamar dagang untuk melawan Kamar Dagang Timur Besar untuk merebut kembali kendali perekonomian Someria.Zaman sekarang uang mewakili segalanya. Dengan memiliki uang maka orang tersebut bisa mengendalikan semuanya. Beberapa waktu terakhir Sandra memang terlihat cukup aktif.Mendengar kalimat Shadow membuat Raja tenggelam dalam pikirannya. Dia semakin tidak bisa menebak Chandra. Lelaki itu terlihat tidak tertarik dengan jabatan Raja, tetapi apa yang dia lakukan demi mempersiapkan kenaikan dirinya sendiri.Raja memijat keningnya karena dia tidak tahu apakah dia harus percaya dengan Chandra.“Shadow, coba kamu jelaskan apa yang ingin dilakukan Chandra. Dia nggak peduli dengan posisi Raja, nggak tertarik dengan kekuasaan di Someria. Tapi dia melakukan banyak hal. Semua yang dia lakukan seakan tengah direncanakan untuk memperkuat posisinya. Selain Sandra masih ada Son
“Mau cari siapa?” tanya Nova sambil melihat lelaki asing di hadapannya. Lelaki itu berusia sekitar 40 tahun. Pakaiannya sangat sederhana seperti seorang petani. Dia mengeluarkan undangan dan memberikannya pada Nova.“Ini apa?” tanya Nova sambil menerimanya.“Untuk Chandra,” tanya lelaki itu.Setelah mengatakan kalimat tadi, dia berbalik dan langsung pergi. Nova tidak membukanya dan langsung menutup pintu kemudian masuk ke rumah.“Nova, siapa?” tanya Chandra.“Nggak tahu. Dia datang untuk kasih kamu undangan,” kata Nova sambil memberikan undangan di tangannya.“Kasih aku?” tanya Chandra dengan raut bingung. Dia menatap undangan tersebut yang terlihat cantik. Di bagian depan tidak ada tulisan sama sekali. Chandra membukanya dengan wajah penasaran.Begitu dibuka langsung terlihat dua kata yang tertulis “Undangan Tempur”.“Satu minggu kemudian di Gunung Langit Gurun Selatan. Pertarungan hingga titik darah penghabisan.”Setelah melihat tulisan di undangan, Chandra langsung tercenung. Nova m
Kemampuan Chandra sudah bukan menjadi rahasia lagi. Namun sekarang ada yang memberikan dia undangan tempur. Berarti ada dua kemungkinan.Yang pertama adalah kemampuan orang tersebut sangat kuat sehingga merasa yakin bisa mengalahkannya. Yang kedua ada sesuatu dalam kejadian ini. Sesuai dengan tebakan Chandra, seharusnya yang kedua.Dia merasakan ada sesuatu yang akan terjadi pada Diwangsa. Orang tersebut ingin mencoba membawanya keluar dari kota ini sehingga memintanya pergi ke Gunung Langit Gurun Selatan yang sangat jauh.Chandra tahu akan terjadi hal seperti itu, tetapi dia tetap harus pergi karena tidak berani bertaruh.“Nova, aku cari Sonia untuk berdiskusi.”Sekarang lelaki itu terlihat bimbang. Dia mulai tidak bisa menebak situasi saat ini. Dia harus mencari seseorang untuk berdiskusi.“Iya,” jawab Nova tanpa rasa cemburu.Tanpa menunggu lebih lama, dia bergegas pergi dari sana. Setelah Chandra pergi, senyuman di wajah Nova membeku dan berubah menggelap. Dia mengambil undangan te
“Kenapa nggak tenang?Dengan tenang Sonia berkata, “Kamu kebingungan karena berada di situasi ini. Diwangsa nggak hanya ada kamu saja. Ada sekali banyak kelompok dan sekte lainnya. Baik Pak Dery atau pun Alden yang mau melakukan sesuatu, pasti ada yang menghentikannya. Kamu tenang saja. Meski terjadi sesuatu di Diwangsa, pasti ada yang mengendalikan situasi ini.”Ucapan Sonia membuat Chandra seperti tersadar.“Memang hanya kamu yang bisa menebaknya. Iya, apa yang perlu aku khawatirkan?”Sonia terkekeh. Dia mendekatkan dirinya dan bersandar di bahu Chandra. Perempuan itu menarik tangan Chandra dan meletakkannya di pinggang rampingnya sendiri.Chandra bergegas menarik tangannya dan berkata, “Ap-apa yang kamu lakukan?”“Kak, aku cantik, nggak?” tanya Sonia sambil bercanda.Chandra mengangguk dengan jujur dan berkata, “Iya, cantik seperti malaikat.”“Kalau nggak, kita….” Sonia meliriknya menggoda.“Aku… aku pulang dulu,” ujar Chandra dengan panik.Dia tidak takut dengan Sonia yang serius,
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di