Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1191 - Chapter 1200

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1191 - Chapter 1200

2066 Chapters

Bab 1191

Setelah menelan pil, energi sejati Chandra meningkat drastis dalam sekejap, menembus batas di atas kepalanya, dan memasuki Puncak Sinergi. Puncak Sinergi Tri Bunga, yang terdiri dari tiga kekuatan yang membentuk bunga tak kasat mata: energi sejati, energi darah, dan energi jiwa. Artinya, pada saat itu, energi sejati, darah, dan kekuatan mental Chandra semuanya meningkat. Ini adalah sebuah keadaan yang sangat misterius. Menurut pemahaman Chandra, jika dia bisa mencapai keadaan ini sebelum akhir tahun, ia akan tetap muda dan penuh energi selama beberapa dekade ke depan.Chandra menarik napas dalam-dalam. "Luar biasa," gumam Chnadra sembaori mengendalikan napasnya. Bunga tak kasat mata di atas kepala Chandra perlahan menghilang. Chandra tidak langsung mengonsumsi pil berikutnya. Karena energi sejatinya belum stabil sepenuhnya, Chandra perlu memperkuat serta menstabilkan tingkatannya terlebih dahulu.Di lantai bawah vila, Alden dan Kelompok Zodiak menatap ke atas. "Aura yang kuat,"
Read more

Bab 1192

"Belum genap tiga puluh tahun, orang itu sudah memasuki Alam Tujuh. Pencapaian ini layak masuk sejarah," komentar mereka, terpukau oleh aura yang terpancar dari lantai atas. Aura itu begitu kuat, sehingga mempengaruhi seluruh villa di pegunungan."Cepat, mundur!" perintah Alden segera. "Villa ini tidak akan tahan dengan pelepasan energi dari tubuh Chandra, sebentar lagi akan runtuh." Sesuai perintah Alden, semua orang di villa segera meninggalkan tempat itu dan berkumpul beberapa ratus meter dari villa.Energi sejati Chandra meningkat dengan pesat. Dalam sekejap, dia mencapai kemajuan yang biasanya membutuhkan lebih dari sepuluh tahun latihan keras. Energi itu meresap ke seluruh tubuhnya, memberi nutrisi pada setiap daging dan tulangnya. Pada saat itu, Chandra merasakan sesuatu. Di pusat telapak kakinya, muncul sebuah pusaran yang misterius, menyerap energi sejatinya dengan gila-gilaan."Ini ... ini kah batas terakhir tubuh manusia?" Chandra tercengang. Walaupun ia tahu tentang
Read more

Bab 1193

Alam Tujuh dan Alam Enam, jika dibandingkan dalam hal kekuatan energi sejati, perbedaannya tidak hanya satu atau dua poin. Chandra percaya diri bahwa selama Alam Delapan belum muncul, dia adalah yang terkuat. Tubuhnya jatuh dari langit dan mendarat dengan stabil di tanah. Dari kejauhan, sekelompok orang berjalan mendekat. Pemimpin mereka adalah Alden. Dia tertawa keras dan berkata, "Haha, Chandra, selamat, selamat, di usiamu yang masih muda ini kamu sudah melangkah ke Alam Tujuh. Ini adalah yang pertama dalam ratusan, bahkan ribuan tahun."Chandra melirik Alden, sudut mulutnya terangkat, mengukir senyum tipis. Saat Robi memberi dia obat, Robi juga mengatakan sesuatu. Lakukan apa yang harus dilakukan, tanpa keraguan atau beban. Senyum Chandra membuat Alden merasa tidak nyaman. Dia tidak bisa memastikan apa yang Chandra senyumkan.Dhava juga mengucapkan selamat, "Selamat." "Kuat sekali! Usianya kurang dari tiga puluh tahun, dan kamusudah mencapai Alam Tujuh. Dalam beberapa dekade
Read more

Bab 1194

Chandra tidak terlalu memperhatikan tentang raja seratus tahun yang lalu. Yang dia pedulikan sekarang adalah empat Pesilat - Angin, Bumi, Petir, dan Langit - yang mendampingi raja tersebut. Sepengetahuan Chandra, keempat orang ini berada di Alam Tujuh. Dengan bantuan merekalah Someria didirikan. Di belakang raja, ada seorang bernama Luandi, murid senior dari Pesilat Langit.Chandra tahu bahwa para praktisi seni bela diri kuno juga memiliki batas usia. Namun, umumnya, setelah mencapai Alam Tujuh, mereka masih bisa memperpanjang hidup asalkan tidak sembarangan mengeluarkan energi sejati. Jika energi sejatinya tidak terlalu banyak terkuras, memperpanjang umur menjadi lebih mudah. Kemungkinan besar keempat pesilat ini masih hidup. Jika mereka masih hidup, setelah seratus tahun, pasti sudah mencapai Alam Delapan."Kamu pernah dengar tentang keempat pesilat besar itu, para Pesilat Angin, Bumi, Petir, dan Langit, selama ini?" tanya Chandra.Alden menggeleng pelan, menjawab, "Tidak pernah
Read more

Bab 1195

Sonia berdiri di puncak gunung menatap Chandra dan Nova yang berada di bawah yang sedang saling bertatapan satu sama lain. Sonia tidak tahu apa yang sedang Chandra lakukan. Sonia pikir Chandra masih tahu batas dalam setiap perbuatannya. Namun, faktanya Chandra sudah membunuh begitu banyak orang. Dia pasti bukan sedang mencari cara untuk menyelinap masuk ke dalam Suku Dukung, melainkan dipaksa untuk masuk ke dalam.Chandra yang sekarang sudah tidak lagi sama dengan yang dulu. Nova mendatanginya untuk mengajak dia bernegosiasi. Sonia sudah tidak punya cara lain. Satu-satunya solusi adalah dengan membunuh Chandra. Akan tetapi, Chandra terlalu kuat, tidak mungkin manusia biasa sanggup membunuhnya. Yang bisa membunuhnya hanya satu orang, yaitu Nova.Sonia berdiri di tengah badai salju lebat dan menatap ke bawah dengan tenang, tapi dalam hati dia sedikit gugup. Sonia tidak tahu apakah Nova tega untuk menyerang Chandra. Namun yang pasti, Sonia yakin bahwa Chandra tidak akan menyakiti Nova. Wa
Read more

Bab 1196

“Chandra, kenapa? Kenapa kamu harus begini ….”Suara tangisan Nova menggema di gunung tersebut. Kini hidupnya sudah tidak berarti lagi. Sontak, Nova langsung berlari ke tepi gunung dan melompat ke bawah tanpa pikir panjang.Satu sisi gunung tersebut adalah bebatuan terjal, dan sisi satunya lagi adalah jurang yang sangat dalam. Meskipun posisi sedang membelakangi Nova, Chandra yang sudah mencapai alam ketujuh telah mengalami peningkatan kekuatan mental yang sangat pesat, sehingga dia sangat peka dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa harus balik badan pun dia bisa merasakan apa yang sedang terjadi.Dalam hati Chandra berkata, “Dasar cewek bodoh.” Kemudian, dia juga langsung melompat ke jurang yang tak kelihatan dasarnya itu menyusul Nova.Dengan kekuatan alam ketujuh sekalipun, Chandra tidak bisa menggunakan energi sejati sesuka hatinya ketika dia sedang terluka. Jika dia melompat, dia sendiri juga tidak bisa mengendalikan dampak benturannya. Chandra bisa melihat tubuh Nova yang masih melu
Read more

Bab 1197

“Sonia mau bunuh aku?”Chandra tampak keheranan. Dia tidak beranggapan bahwa Sonia memiliki niat sampai ke sana. Sonia memang sangat pintar dan selalu memikirkan setiap persoalan dari banyak sudut pandang. Apabila sampai Sonia juga berpikir kalau Chandra telah menyimpang dan ingin membunuhnya, berarti Chandra tidak bisa menutupinya lagi dari semua orang. Namun … Chandra tidak berpikir demikian. Sonia pasti punya maksud atau tujuan lain. Namun terkait apa tujuan itu, Chandra masih tidak tahu untuk saat ini.“Sayang, tolong kasih tahu au. Apa yang aku lihat sekarang ini pasti cuma kedok saja, ‘kan? Aku percaya apa yang sebenarnya terjadi pasti nggak kayak begini, bukan?” tanya Nova mengharapkan sebuah penjelasan dari Chandra.“Ceritanya panjang.”Karena sekarang hanya ada mereka berdua, Chandra pun memutuskan untuk tak lagi menutupi rencananya dari Nova.“Setelah aku datang ke Kelompok Gunung Langit, Alden minta aku untuk ngebunuh ketua kelompoknya, Maniso. Aku nggak punya pilihan lain,
Read more

Bab 1198

“Chandra …,” sahut Dhava tanpa henti, dengan suara yang makin lama makin mendekat.Tak lama Dhava pun mulai tampak dalam jarak pandang Chandra. Melihat Chandra sedang memulihkan diri dan Nova yang berdiri di sampingnya, Dhava menghela napas lega dan berkata, “Sudah kubilang, cuma jurang kecil begini mana mungkin bisa bikin kamu kewalahan. Gimana lukanya?”Chandra membuka matanya untuk menatap Dhava sekilas dan menjawab dengan suara lesu, “Lukaku lumayan parah. Aku butuh waktu untuk sembuh. Dhava, kamu naik saja dulu. Kalau lukaku sudah baikan, baru aku balik ke tempat kalian.”“Err … lebih baik aku bawa kamu naik ke atas saja.”“Baiklah.”Chandra mengambil Pedang Penghakiman dan menancapkannya ke tanah untuk membantunya berdiri. Melihat itu, Dhava segera menghampiri dan membantunya berdiri.“Aku bawa kamu naik dulu. Kalau sudah aman, baru aku turun lagi untuk jemput Nova.”“Oke.”Dhava pun hendak menggunakan energi sejatinya untuk memanjat tebing, tapi seketika itu juga Chandra mencabu
Read more

Bab 1199

Chandra sadar jika Dhava tak kunjung kembali untuk waktu yang cukup lama, Alden pasti akan mengirimkan anak buah lainnya untuk mencarinya.“Nova, gali lubang untuk kubur dia,” perintah Chandra.“Ya.”Nova mengambil pedangnya dan mulai membuat sebuah lubang di tanah berlapis salju. Dia juga adalah seorang pendekar yang sangat kuat, jadi menggali lubang kubur bukanlah masalah besar baginya. Tanpa memakan waktu lama, dia sudah membuat lubang dengan kedalaman sekitar belasan meter.Dengan energi yang tersisa, Chandra menggulung jasad Dhava dan memasukkannya ke dalam lubang kubur tersebut, dan Nova mulai menutupinya kembali dengan salju dan es yang ada di sekitarnya. Salju masih terus turun dengan lebat dari langit, membuat bercak darah yang berceceran di tanah dapat tertutupi dengan sempurna.Sementara itu Alden kembali ke perguruannya, di mana sudah banyak saudara seperguruannya yang menanti kedatangan petarung dari berbagai negara. Sebagai penyelenggara konferensi abar kali ini, Kelompok
Read more

Bab 1120

“Kamu ngapain di sini? Siapa yang kasih kamu masuk?” tanya Maggie.“Kenapa? Memangnya nggak boleh?”“Hormati yang sudah mati, kamu begini ….”“Oke, aku ngerti. Aku pergi sekarang juga.”Maggie juga menyempatkan dirinya untuk melihat banyak mayat yang bergelimpangan di sana, lalu tak lama dia pun pergi.Sementara itu di jurang, Chandra masih berfokus menyembuhkan lukanya. Akan tetapi, lukanya itu sangat parah hingga tak bisa disembuhkan dalam waktu singkat. Walau demikian, setelah melewati beberapa jam bermeditasi, lukanya sudah mulai stabil dan tidak lagi membahayakan nyawa selama dia tidak sembarangan menguras energi sejatinya. Selama itu terjadi, Nova terus menemaninya di samping. Nova tahu luka Chandra sangat serius, dan karena itu dia jadi merasa sangat bersalah.“Chandra ….”Mendengar panggilan itu, Chandra membuka mata dan melihat seorang pria tua di hadapannya.“Ngapain kamu kemari?” tanya Chandra kepada Alden.“Aku datang untuk ngelihat keadaan kamu karena khawatir kamu kenapa-
Read more
PREV
1
...
118119120121122
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status