Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1171 - Chapter 1180

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1171 - Chapter 1180

2066 Chapters

Bab 1171

Dengan adanya orang yang mengikuti, Chandra tidak punya pilihan lain selain mengambil tindakan sembari melihat sikon nanti. Tanpa banyak bicara, Chandra mengambil Pedang Penghakiman dan berjalan keluar. Alden melirik Dhava dan memerintahkannya, "Ikuti dia dengan baik." "Baik," jawab Dhava sambil mengangguk dan mengikuti Chandra. "Chandra, mobil sudah siap. Ada persediaan makanan untuk beberapa hari di dalam. Ayo masuk," kata Dhava, menunjuk sebuah mobil off-road di luar halaman. Chandra berjalan menuju mobil itu, membuka pintu belakang dan duduk di kursi belakang.Dhava mengemudikan mobil itu. Becca dan Bella juga duduk di belakang, masing-masing memeluk lengan Chandra dan bersandar padanya, tampak sangat mesra. Chandra tidak berkata apa-apa.Mobil bergerak meninggalkan tempat itu menuju arah Kelompok Gunung Langit. Setelah beberapa jam, mobil tidak bisa lagi bergerak. Dhava berhenti, berbalik ke arah Chandra, dan menunjuk ke sebuah gunung di depan. Dia berkata, "Gunung di dep
Read more

Bab 1172

Nova juga terkejut.Apa yang sedang terjadi?"Ka- kalian siapa?" tanya Nova pada orang-orang yang berlutut.Pria di depan berkata dengan wajah penuh hormat, "Ibu Jenderal Naga, kami diutus oleh Raja Naga untuk membawa Anda ke villa untuk beristirahat.""Chandra?" Nova terkejut, bertanya, "Dia di mana?""Bu Jenderal silakan ikut kami, nanti Anda akan tahu."Sonia mendekati Nova, menatapnya dan bertanya, "Kamu tidak percaya omong kosong mereka, ‘kan?"Nova tentu tidak percaya, dia tidak sebodoh itu.Namun, saat ini Chandra sedang sangat dibatasi. Sangat sulit untuk bertemu dengannya. Hanya dengan bertemu Chandra, barulah Nova bisa berdiskusi dengannya.Nova berkata, "Saya akan ikut kalian.""Kamu gila?" Sonia segera menarik Nova dan berkata, "Chandra baru saja menyelamatkan Sandra dan yang lainnya. Kalau kamu malah pergi sekarang, kamu malah akan terjebak. Kalau mereka menggunakanmu untuk mengancam Chandra, bukannya itu malah akan menyusahkan Chandra?""Tapi …,""Tidak ada tapi." Sonia
Read more

Bab 1173

Alden berjalan mendekat dengan senyum di wajahnya, pandangannya tertuju pada Nova. Dia membuat isyarat mengundang dengan tangan dan berkata, "Nova, silakan masuk."Nova merasa tidak takut. Dia berbalik dan masuk ke villa di dalam kompleks.Di ruang tamu, Nova menatap Alden dan bertanya dengan suara dingin, "Chandra di mana?"Alden mengeluarkan suara klik dengan jarinya dan berkata, "Sajikan teh." Segera, seorang pelayan menyuguhkan teh. Namun, Nova tidak menyentuhnya cangkir teh itu. Dia tahu orang di depannya adalah pimpinan kedua dari Suku Dukun, yang dulu berasal dari keluarga Kirana dari Suku Dukun, ahli dalam racun dukun. Mungkin saja teh ini sudah diberi racun olehnya."Saya tanya, Chandra di mana?""Raja Naga sedang keluar untuk menyelesaikan suatu urusan," jawab Alden. "Raja Naga membunuh kepala Kelompok Gunung Langit dan sekarang dia sedang diburu oleh mereka. Dia khawatir terhadap keselamatanmu, jadi dia memerintahkan saya untuk menjemputmu dan melindungimu sampai dia ke
Read more

Bab 1174

Melihat Chandra yang duduk di atas batu dengan pedang tertancap di depannya, Dokter Suci berjalan mendekat. Ia membungkuk dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan berkata dengan suara lantang, "Lembah Raja Obat datang ke Gunung Langit untuk sebuah janji, kenapa kamu menghalangi jalan kami?"Chandra perlahan berdiri dan mengambil pedang panjangnya yang tertancap di salju. Chandra menarik pedangnya dan menunjukkannya ke arah orang-orang Lembah Raja Obat. "Aku ingin nyawa kalian." Kata-katanya membuat murid-murid Lembah Raja Obat terkejut dan mundur.Berita tentang Chandra yang membunuh kepala Kelompok Gunung Langit, Maniso, telah tersebar di seluruh dunia seni bela diri kuno. Kelompok Gunung Langit juga telah mengeluarkan perintah pembunuhan terhadap Chandra, yang sekarang diburu di seluruh dunia."Chandra, jangan bertindak sembrono. Apa kamu pikir kamu tak terkalahkan?" seru seorang tetua dari Lembah Raja Obat. "Kamu sebagai Raja Naga dari Gurun Selatan dan Jenderal Pasukan A
Read more

Bab 1175

Chandra tidak menghiraukan Dhava. Dia duduk di atas batu, menusukkan Pedang Penghakiman-nya ke tanah bersalju, dan tidak berkata sepatah kata pun. "Chandra, Lembah Raja Obat menyatakan perang denganmu." Suara raungan marah terdengar dari kejauhan. Chandra tidak menggubris murka para murid Lembah Raja Obat.Sesuai wasiat Dokter Suci, murid-murid Lembah Raja Obat mengangkatnya dan berjalan melewati Chandra menuju Kelompok Gunung Langit, menunggu pertemuan besar Gunung Langit untuk meminta aliansi seni bela diri memutuskan keadilan untuk sekte mereka. Mereka pun pergi, dan Satu Garis Langit kembali sepi.Setelah berjalan jauh, mereka bertemu seorang pria berjubah hitam. Melihat hal ini, murid-murid Lembah Raja Obat kembali bersiaga. "Siapa kamu? Kenapa menghalangi jalan kami?" tanya seorang tetua Lembah Raja Obat. Orang itu perlahan berbalik dan melepas topinya, menunjukkan wajahnya. "Hah?!" Para murid terkejut dan mundur takut. "Kamu, bukankah kamu sudah mati? Bagaimana mungkin m
Read more

Bab 1176

Maniso mengangguk dan berkata, "Tapi karena sekarang aku belum muncul, Chandra yang harus menanggung semua tuduhan buruk itu. Untuk menghancurkan Suku Dukun sekali jalan, rencana ini sungguh memberatkan dia." Para murid Lembah Raja Obat pun baru mengerti situasi sebenarnya mendengar penjelasan ini.Kemudian, Maniso bertanya lagi, "Dokter Suci, obatnya sudah diberikan semua?" Dokter Suci menjawab dengan wajah serius, "Waktunya terbatas. Saya hanya sempat bertemu beberapa orang saja. Tapi, kepada mereka yang saya percayai, saya sudah berikan obat itu. Sisanya, mereka yang masih ragu-ragu, yang tidak memiliki pendirian yang jelas, saya tak berani memberikan obat. Di antara mereka, bisa jadi ada mata-mata dari Suku Dukun. Saya tidak ingin bertindak gegabah.""Obat itu ampuh?" tanya Maniso. Dokter Suci mengangguk, "Ya, sangat ampuh. Ini resep rahasia khas Lembah Raja Obat. Setelah diminum, orang tersebut akan seolah-olah tidak bernapas, layaknya orang mati. Tidak akan ada yang bisa mende
Read more

Bab 1177

Salju turun dengan lebatnya, menutupi darah di tanah dengan cepat. Chandra menunggu dalam kesunyian. Berjam-jam berlalu dan langit telah gelap. Para pesilat gelombang kedua belum juga tiba. Namun, yang datang bukan mereka, melainkan Nova.Beberapa anak buah Alden telah mengantarkan Nova ke lembah Satu Garis Langit. Meski malam telah tiba, cahaya salju yang memutih memudahkan Nova untuk melihat Chandra yang duduk di atas batu, dan juga sepasang kembar wanita cantik di belakangnya. Nova cemburu. "Kenapa ada perempuan di samping Chandra? Siapa mereka? Apa hubungan mereka dengan Chandra?" tanya Nova dalam hati.Chandra juga melihat Nova dan beberapa anak buah Alden yang mendekat. Melihat Nova, alisnya berkerut. Nova segera mendekat. "Chandra ...."Chandra berdiri tanpa suara, menatap Nova yang kini telah berdiri di hadapannya. Nova berpakaian tebal dengan jaket dan topi yang penuh salju, pipinya merah, dan napasnya mengepul di udara dingin. "Kamu seharusnya di Rivera. Kok ada di sini?"
Read more

Bab 1178

"Baik!" para anak buah Alden yang mengantarkan Nova segera berlari mengejarnya.Dhava memandang Chandra, menepuk bahunya dan berkata sembari tersenyum, "Chandra, kamu benar-benar bijaksana. Kamu tahu jelas situasinya bahwa hanya Suku Dukun yang bisa melindungi kamu dan Nova. Tenang saja, ikuti saja perintah bos. Dia pasti akan melindungi keluarga Kurniawan, tidak ada yang akan bisa menyentuh mereka."Chandra hanya menoleh sekilas, tidak berkomentar lebih lanjut. Dia duduk kembali di batu, mengeluarkan sebatang rokok. Ketika hendak menyalakannya, salah satu kembar yang bernama Becca mendekat dengan pemantik api dan menyalakannya untuk Chandra. Chandra menarik napas dalam-dalam, asap rokok mengepul. "Aku harap, Alden bisa mengantarkan Nova pulang dengan selamat. Jika tidak, maka kerjasama selanjutnya tidak perlu dilanjutkan."Chandra kini tidak takut apa-apa, kecuali Alden memanfaatkan Nova. Hal itu bisa mengganggu rencananya. "Tenang, itu pasti," ucap Dhava dengan yakin. "Bos kita
Read more

Bab 1179

Wajah orang-orang Akademi Paxton seketika berubah. Kabar tentang Chandra telah menyebar luas, dan sekarang semua orang mengetahui bahwa dia telah membunuh Maniso, pemimpin Kelompok Gunung Langit. Mereka menunjukkan ketakutan dan kehati-hatian saat melihat Chandra.Di tengah ketegangan, Rolando, kepala sekolah dari Akademi Paxton berkata dengan wajah serius, "Chandra, aku, Rolando, tidak memiliki dendam denganmu di masa ini atau pun di masa lalu. Apa maksud semua ini?"Chandra merespon dengan wajah dingin, "Mari kita bertarung."Kemarahan menyala di wajah Rolando. "Kamu merasa tak terkalahkan, hah?" Dia berdiri dengan aura yang kuat memancar dari dirinya. "Baiklah, aku akan menghadapimu."Gerakannya cepat seperti kilat. Dengan langkah yang mantap dan kuat, dia muncul tepat di depan Chandra lalu mengayunkan tinjunya dengan kekuatan yang mengguncang ruang kosong di sekitarnya.Namun, Chandra dengan mudah menangkis serangan itu. Dia mengubah taktiknya. Dengan satu pukulan, Chandra men
Read more

Bab 1180

Chandra tidak percaya kata-kata omong kosong Dhava.Dia memberi jalan, membuat isyarat , "Silakan."Namun, keluarga Aryani tidak langsung bergerak karena Daniel belum pergi.Daniel merasa bingung.Dia tidak tahu apa hubungan Chandra dengan orang tua yang mengalahkannya di Gunung Xira hari itu."Chandra, kutanya, apa hubunganmu dengan orang tua di Gunung Xira yang mengalahkanku hari itu?"Chandra tersenyum samar, tidak menjawab pertanyaan itu, "Bagaimana, tidak mau pergi? Kalau begitu, mari kita adu kekuatan saja."Tiba-tiba, Chandra mengangkat tangannya. Pedang Penghakiman yang tertancap di tanah seketika terbang, ditangkapnya dengan tepat.Swooosh!Pedang Penghakiman keluar dari sarungnya."Anak muda, kamu berani juga, heh?!."Daniel memilih untuk tidak bertarung dengan Chandra.Dia membawa orang-orang keluarga Aryani pergi.Setelah pergi, seorang tetua keluarga Aryani bertanya, "Kepala Keluarga, Chandra membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit, dan Kelompok Gunung Langit mengumumkan
Read more
PREV
1
...
116117118119120
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status