Beranda / Urban / Jenderal Naga / Bab 1161 - Bab 1170

Semua Bab Jenderal Naga: Bab 1161 - Bab 1170

2066 Bab

Bab 1161

Chandra bisa bernapas lebih lega setelah Sandra dan yang lainnya berhasil diusir dari tempat ini. Chandra yakin kalau Alden tidak akan lagi bisa memainkan tipe muslihatnya ataupun menggunakan Sandra untuk mengancamnya karena Chandra sudah meminum racunnya. Selain itu, Alden juga yakin kalau Chandra akan membantunya untuk melakukan apa pun yang disuruhnya. Di aula vila. “Chandra, aku sangat kagum padamu. Kamu adalah seseorang yang memiliki bakat yang sangat langka dan luar biasa. Padahal kamu masih sangat muda. Kamu pasti akan menjadi sosok yang tidak terkalahkan kalau kamu terus seperti ini selama beberapa dekade ke depan. Ayo kita lakukan bersama-sama dan kita wujudkan masa gemilang yang tidak pernah terwujud sebelumnya,” ujar Alden sambil menatap Chandra dengan penuh kekaguman. “Aku selama ini nggak pernah tahu, apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh suku Dukun? Coba kamu ceritakan semuanya padaku,” tanya Chandra tenang. “Kamu nggak tahu?” Alden justru balik melontarkan pertany
Baca selengkapnya

Bab 1162

Alden melanjutkan kata-katanya setelah melihat Chandra yang terdiam dengan berkata, “Ada banyak negara yang terlibat dalam pertempuran itu. Saat itu, pihak musuh sudah melakukan banyak kejahatan keji di seluruh dunia. Namun, Raja memilih untuk menyerah dan membiarkan mereka semua pergi begitu saja.”“Kelompok kami menganjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan. Tapi, Raja memutuskan untuk tetap tenang dan memulihkan kekuatan negara. Karena hal inilah mereka mulai terpecah belah dan menimbulkan perlawanan terhadap suku Dukun yang menimbulkan banyak korban dan kerugian bagi suku Dukun. Saat itu, Raja juga maju dan menghancurkan Suku Dukun serta keluarga Kirana seakan Raja melupakan semua kebaikan yang kedua pihak itu sudah lakukan untuk membela negara.”“Aku mengerti pihak yang berkuasa memang harus bersikap kejam untuk menghindari masalah di kemudian hari. Tapi, apa yang mereka lakukan terlalu kejam.”Alden menceritakan kejadian memilukan itu dengan penuh emos
Baca selengkapnya

Bab 1163

Chandra tahu kalau kedua perempuan ini akan mati kalau sampai dia menolak mereka. Chandra tidak mau ada orang yang kehilangan nyawa hanya karena dirinya. Kedua perempuan itu bergegas berdiri lalu menanggalkan pakaian Chandra sampai akhirnya Chandra hanya mengenakan pakaian dalamnya saja. Dia buru-buru menghentikan kedua perempuan itu ketika mereka hampir saja menanggalkan celana dalamnya dengan berkata, “Sudah cukup.”Kemudian Chandra buru-buru masuk ke dalam bak mandi. Suhu airnya cukup hangat sampai berhasil membuat tubuh Chandra terasa nyaman. Kedua perempuan itu kembali berlutut di atas lantai lalu mereka mulai menanggalkan pakaian mereka. “Kalian mau ngapain?” tanya Chandra bingung dan berusaha untuk menghentikan kedua perempuan itu. “Jenderal, malam ini kami berdua adalah milikmu,” jawab salah satu di antara mereka dengan penuh hormat.Chandra langsung mengerutkan keningnya dengan wajah heran. “Suatu kehormatan bagi kami bisa melayani Jenderal malam ini.”“Kami harap, Jende
Baca selengkapnya

Bab 1164

Kedua perempuan itu sedang asyik membicarakan Chandra di dalam bak mandi. “Kak, aku dengar Pak Jenderal hanya pernah mencintai satu perempuan saja seumur hidupnya. Dia adalah orang yang sangat setia. Perempuan beruntung itu bernama Nova Kurniawan. Akhirnya, Jenderal menikah dengan perempuan itu, tapi keluarga Kurniawan selalu saja mengganggu hidupnya.”“Ya, aku pernah dengar. Bagaimanapun juga, si Nova itu sungguh beruntung. Dia memiliki nasib yang baik. Tapi, kita nggak punya nasib sebaik dia.”“Krek ….”Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka diikuti dengan sosok Chandra yang kembali masuk. Saudara kembar itu langsung berdiri tanpa mengenakan pakaian sehelai pun di tubuh mereka. Chandra langsung berbalik dan tidak ingin melihat tubuh kedua gadis telanjang itu. “Kalian keluar dulu sebentar. Biarkan aku mandi sendiri. Malam ini kalian juga nggak perlu keluar dari kamarku,” ujar Chandra pasrah. Kedua perempuan itu memang akan tinggal bersamanya di dalam satu kamar, tapi Chandra sama seka
Baca selengkapnya

Bab 1165

Chandra benar-benar tidak bisa melihat pemandangan seperti itu. Era ini adalah era perdamaian di mana setiap orang setara dan tidak ada yang lebih tinggi dari orang lain. Chandra langsung berdiri lalu mengambil rokoknya dan berjalan ke luar balkon. Dia berdiri di atas balkon sambil menatap ke langit yang ada di sekitarnya. Kedua perempuan itu bergegas mengenakan pakaian mereka setelah menyadari Chandra yang sepertinya tidak tertarik dengan perempuan. “Jenderal ….”Chandra sedang memandangi langit ketika dia tiba-tiba saja mendengar suara yang mengalihkan perhatiannya. Chandra langsung berbalik dan menemukan kedua perempuan itu sudah mengenakan pakaian lengkap.Kedua perempuan ini memiliki perawakan yang sama persis dengan tinggi dan pakaian yang hampir serupa. Mereka berdua terlihat bagaikan satu orang yang sama. “Kalian nggak perlu melakukan apa pun. Tenang saja, aku akan menjamin keselamatan kalian selama aku ada di sini,” ujar Chandra berusaha menenangkan kedua perempuan itu. K
Baca selengkapnya

Bab 1166

Chandra merasa penasaran ketika Alden menyebutkan Kadir lalu dia pun bertanya, “Apa Kadir masih hidup sampai sekarang? Apa dia masih jadi pemimpin dari suku Dukun?”Alden hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Chandra. Dia memilih untuk mengganti topik pembicaraan mereka. “Chandra, aku percaya kamu pasti bisa. Kemampuanmu pastinya bisa kamu manfaatkan sebaik mungkin kalau kamu bergabung dengan kelompokku,” ujar Alden sambil tersenyum. “Oke, aku setuju,” balas Chandra sambil mengangguk. “Bagus sekali! Sekarang, ayo kita minum bersama!” seru Alden sambil tertawa bahagia. Becca dan Bella yang berada di samping Chandra langsung buru-buru menuangkan anggur ke dalam gelas. Perjamuan malam ini akhirnya dimulai. Namun, Chandra hanya menyantap makanannya dalam diam tanpa banyak bicara. Dia juga bergegas kembali ke kamarnya setelah selesai makan diikuti oleh Becca dan Bella di belakangnya. Di lantai bawah.“Bos, apa Chandra itu benar-benar bisa diandalkan?” tanya seorang laki-laki paruh
Baca selengkapnya

Bab 1167

Chandra segera kembali ke villa pegunungan yang terpencil itu. Ia muncul di balkon lantai dua, hendak masuk ke dalam rumah. "Kemana saja kamu?" sebuah suara terdengar. Chandra menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang pria tua duduk bersila di halaman bawah. Pria itu adalah Alden. Dengan sebuah lompatan, Alden pun muncul di balkon lantai dua.Chandra menatap Alden dengan wajah tenang. Meski begitu, di dalam hatinya dia terkejut. Ketika Chandra hendra pergi tadi, dia telah memeriksa sekitar dan yakin tidak ada siapa-siapa. Selain itu, Chandra juga sudah berusaha dengan sangat berhati-hati agar tidak diikuti. Namun ketika kembali, Chandra malah menemukan Alden di sana. Chandra dengan tenang berkata, "Bosan di dalam, jadi aku keluar sebentar. Ada masalah?""Tidak, kok. Tidak ada masalah," jawab Alden. "Chandra, aku benar-benar percaya denganmu. Aku berharap bisa bekerja sama, bukan mengendalikanmu dengan racun.""Tidak mungkin," tolak Chandra. "Aku akan bantu satu kali lagi. Se
Baca selengkapnya

Bab 1168

"Apa yang sebenarnya dilakukan Chandra?!" tanya Ronald kesal."Ah, apa maksudnya?" Sonia terkejut dan bertanya, "Kakek, ada apa? Apa terjadi sesuatu?""He? Kamu tidak sedang bersama Chandra?" tanya Ronald."Tidak. Dia duluan. Aku baru sampai," jawab Sonia.Ronald menjelaskan, "Kelompok Gunung Langit mengirim berita bahwa Chandra muncul di Kelompok Gunung Langit dan bertarung dengan pemimpin mereka, Maniso. Dia mengalahkan Maniso, membawanya yang sedang dalam kondisi parah. Keesokan harinya, Chandra malah melempar kepala Maniso di depan pintu utama Kelompok Gunung Langit. Sekarang, Kelompok Gunung Langit mengeluarkan perintah pembunuhan dari aliansi seni bela diri, mengejar Chandra di seluruh dunia. Siapapun yang membunuh Chandra akan mendapatkan hadiah besar dari Kelompok Gunung Langit, bahkan mereka menawarkan pedang pusaka mereka, Pedang Es, sebagai imbalan.""Apa?" Sonia terkejut dan berdiri. Dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kakek, benarkah? Apa beritanya akurat?""Tentu s
Baca selengkapnya

Bab 1169

Tak lama kemudian, Sandra mengirimkan sebuah tangkapan layar lokasi. Setelah diculik, ponselnya disita, jadi Sandra tidak tahu lokasi pasti tempat dirinya ditahan. Setelah dilepaskan dan kembali ke Rivera, barulah dia mendapatkan ponselnya kembali. Di perjalanan pulang, dia tidak dibatasi lagi. Sandra tahu bahwa tempat dia ditahan berada di dekat Kota Ponda. Berdasarkan kecepatan mobil yang ditumpanginya menuju bandara Kota Ponda, Sandra bisa menebak lokasi vila itu.Nova melihat alamat yang dikirim Sandra. Di peta, ada sebuah lingkaran merah. Nova mengernyitkan dahi, "Area ini terlalu luas, puluhan kilometer luasnya. Gimana caranya kita bisa menemukan Chandra?"Sonia juga melihat peta itu dan mengernyitkan dahi, berkata, "Memang sulit, tapi kita tetap harus mencarinya. Pertemuan besar Gunung Langit tidak lama lagi. Pesilat dari berbagai sekte dan keluarga besar pasti akan segera tiba. Kita harus segera menemukan Chandra dan menghentikannya sebelum dia benar-benar tidak bisa meng
Baca selengkapnya

Bab 1170

"Sonia bagaimana? Nova dan Sonia sama-sama," tanya bawahannya."Sonia, hmm …," Alden berpikir sejenak, lalu berkata, "Dia tidak begitu berguna buatku. Kalau ini terjadi dulu, aku mungkin akan langsung membunuhnya, tapi dia cukup dekat dengan Chandra dan memiliki hubungan khusus dengannya. Kata orang, dia sangat cerdas. Jadi, lebih baik tidak bawa dia kemari. Jika dia ada, mungkin akan sulit untuk membujuk Nova.""Oke, saya mengerti," jawab bawahannya."Sana pergi," Alden melambaikan tangannya dengan ringan.Setelah bawahan Alden pergi, tidak lama kemudian Chandra turun dari lantai atas, diikuti oleh sepasang kembar wanita cantik."Sudah bangun, Chandra?" Alden segera berdiri dan mendekati Chandra, hendak memeluknya, "Gimana tidurmu tadi malam, nyenyak?"Chandra dengan halus menolak pelukan Alden dan berjalan langsung ke sofa dan duduk. Dia berkata dengan tenang, "Lumayan. Kapan kita mulai bergerak? Setelah tugasku selesai, beri aku obat penawarnya. Kita impas.""Kalau kamu ingin segera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
115116117118119
...
207
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status