Share

Bab 1173

Penulis: Angin
Alden berjalan mendekat dengan senyum di wajahnya, pandangannya tertuju pada Nova.

Dia membuat isyarat mengundang dengan tangan dan berkata, "Nova, silakan masuk."

Nova merasa tidak takut. Dia berbalik dan masuk ke villa di dalam kompleks.

Di ruang tamu, Nova menatap Alden dan bertanya dengan suara dingin, "Chandra di mana?"

Alden mengeluarkan suara klik dengan jarinya dan berkata, "Sajikan teh."

Segera, seorang pelayan menyuguhkan teh.

Namun, Nova tidak menyentuhnya cangkir teh itu.

Dia tahu orang di depannya adalah pimpinan kedua dari Suku Dukun, yang dulu berasal dari keluarga Kirana dari Suku Dukun, ahli dalam racun dukun. Mungkin saja teh ini sudah diberi racun olehnya.

"Saya tanya, Chandra di mana?"

"Raja Naga sedang keluar untuk menyelesaikan suatu urusan," jawab Alden.

"Raja Naga membunuh kepala Kelompok Gunung Langit dan sekarang dia sedang diburu oleh mereka. Dia khawatir terhadap keselamatanmu, jadi dia memerintahkan saya untuk menjemputmu dan melindungimu sampai dia ke
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1174

    Melihat Chandra yang duduk di atas batu dengan pedang tertancap di depannya, Dokter Suci berjalan mendekat. Ia membungkuk dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan berkata dengan suara lantang, "Lembah Raja Obat datang ke Gunung Langit untuk sebuah janji, kenapa kamu menghalangi jalan kami?"Chandra perlahan berdiri dan mengambil pedang panjangnya yang tertancap di salju. Chandra menarik pedangnya dan menunjukkannya ke arah orang-orang Lembah Raja Obat. "Aku ingin nyawa kalian." Kata-katanya membuat murid-murid Lembah Raja Obat terkejut dan mundur.Berita tentang Chandra yang membunuh kepala Kelompok Gunung Langit, Maniso, telah tersebar di seluruh dunia seni bela diri kuno. Kelompok Gunung Langit juga telah mengeluarkan perintah pembunuhan terhadap Chandra, yang sekarang diburu di seluruh dunia."Chandra, jangan bertindak sembrono. Apa kamu pikir kamu tak terkalahkan?" seru seorang tetua dari Lembah Raja Obat. "Kamu sebagai Raja Naga dari Gurun Selatan dan Jenderal Pasukan A

  • Jenderal Naga   Bab 1175

    Chandra tidak menghiraukan Dhava. Dia duduk di atas batu, menusukkan Pedang Penghakiman-nya ke tanah bersalju, dan tidak berkata sepatah kata pun. "Chandra, Lembah Raja Obat menyatakan perang denganmu." Suara raungan marah terdengar dari kejauhan. Chandra tidak menggubris murka para murid Lembah Raja Obat.Sesuai wasiat Dokter Suci, murid-murid Lembah Raja Obat mengangkatnya dan berjalan melewati Chandra menuju Kelompok Gunung Langit, menunggu pertemuan besar Gunung Langit untuk meminta aliansi seni bela diri memutuskan keadilan untuk sekte mereka. Mereka pun pergi, dan Satu Garis Langit kembali sepi.Setelah berjalan jauh, mereka bertemu seorang pria berjubah hitam. Melihat hal ini, murid-murid Lembah Raja Obat kembali bersiaga. "Siapa kamu? Kenapa menghalangi jalan kami?" tanya seorang tetua Lembah Raja Obat. Orang itu perlahan berbalik dan melepas topinya, menunjukkan wajahnya. "Hah?!" Para murid terkejut dan mundur takut. "Kamu, bukankah kamu sudah mati? Bagaimana mungkin m

  • Jenderal Naga   Bab 1176

    Maniso mengangguk dan berkata, "Tapi karena sekarang aku belum muncul, Chandra yang harus menanggung semua tuduhan buruk itu. Untuk menghancurkan Suku Dukun sekali jalan, rencana ini sungguh memberatkan dia." Para murid Lembah Raja Obat pun baru mengerti situasi sebenarnya mendengar penjelasan ini.Kemudian, Maniso bertanya lagi, "Dokter Suci, obatnya sudah diberikan semua?" Dokter Suci menjawab dengan wajah serius, "Waktunya terbatas. Saya hanya sempat bertemu beberapa orang saja. Tapi, kepada mereka yang saya percayai, saya sudah berikan obat itu. Sisanya, mereka yang masih ragu-ragu, yang tidak memiliki pendirian yang jelas, saya tak berani memberikan obat. Di antara mereka, bisa jadi ada mata-mata dari Suku Dukun. Saya tidak ingin bertindak gegabah.""Obat itu ampuh?" tanya Maniso. Dokter Suci mengangguk, "Ya, sangat ampuh. Ini resep rahasia khas Lembah Raja Obat. Setelah diminum, orang tersebut akan seolah-olah tidak bernapas, layaknya orang mati. Tidak akan ada yang bisa mende

  • Jenderal Naga   Bab 1177

    Salju turun dengan lebatnya, menutupi darah di tanah dengan cepat. Chandra menunggu dalam kesunyian. Berjam-jam berlalu dan langit telah gelap. Para pesilat gelombang kedua belum juga tiba. Namun, yang datang bukan mereka, melainkan Nova.Beberapa anak buah Alden telah mengantarkan Nova ke lembah Satu Garis Langit. Meski malam telah tiba, cahaya salju yang memutih memudahkan Nova untuk melihat Chandra yang duduk di atas batu, dan juga sepasang kembar wanita cantik di belakangnya. Nova cemburu. "Kenapa ada perempuan di samping Chandra? Siapa mereka? Apa hubungan mereka dengan Chandra?" tanya Nova dalam hati.Chandra juga melihat Nova dan beberapa anak buah Alden yang mendekat. Melihat Nova, alisnya berkerut. Nova segera mendekat. "Chandra ...."Chandra berdiri tanpa suara, menatap Nova yang kini telah berdiri di hadapannya. Nova berpakaian tebal dengan jaket dan topi yang penuh salju, pipinya merah, dan napasnya mengepul di udara dingin. "Kamu seharusnya di Rivera. Kok ada di sini?"

  • Jenderal Naga   Bab 1178

    "Baik!" para anak buah Alden yang mengantarkan Nova segera berlari mengejarnya.Dhava memandang Chandra, menepuk bahunya dan berkata sembari tersenyum, "Chandra, kamu benar-benar bijaksana. Kamu tahu jelas situasinya bahwa hanya Suku Dukun yang bisa melindungi kamu dan Nova. Tenang saja, ikuti saja perintah bos. Dia pasti akan melindungi keluarga Kurniawan, tidak ada yang akan bisa menyentuh mereka."Chandra hanya menoleh sekilas, tidak berkomentar lebih lanjut. Dia duduk kembali di batu, mengeluarkan sebatang rokok. Ketika hendak menyalakannya, salah satu kembar yang bernama Becca mendekat dengan pemantik api dan menyalakannya untuk Chandra. Chandra menarik napas dalam-dalam, asap rokok mengepul. "Aku harap, Alden bisa mengantarkan Nova pulang dengan selamat. Jika tidak, maka kerjasama selanjutnya tidak perlu dilanjutkan."Chandra kini tidak takut apa-apa, kecuali Alden memanfaatkan Nova. Hal itu bisa mengganggu rencananya. "Tenang, itu pasti," ucap Dhava dengan yakin. "Bos kita

  • Jenderal Naga   Bab 1179

    Wajah orang-orang Akademi Paxton seketika berubah. Kabar tentang Chandra telah menyebar luas, dan sekarang semua orang mengetahui bahwa dia telah membunuh Maniso, pemimpin Kelompok Gunung Langit. Mereka menunjukkan ketakutan dan kehati-hatian saat melihat Chandra.Di tengah ketegangan, Rolando, kepala sekolah dari Akademi Paxton berkata dengan wajah serius, "Chandra, aku, Rolando, tidak memiliki dendam denganmu di masa ini atau pun di masa lalu. Apa maksud semua ini?"Chandra merespon dengan wajah dingin, "Mari kita bertarung."Kemarahan menyala di wajah Rolando. "Kamu merasa tak terkalahkan, hah?" Dia berdiri dengan aura yang kuat memancar dari dirinya. "Baiklah, aku akan menghadapimu."Gerakannya cepat seperti kilat. Dengan langkah yang mantap dan kuat, dia muncul tepat di depan Chandra lalu mengayunkan tinjunya dengan kekuatan yang mengguncang ruang kosong di sekitarnya.Namun, Chandra dengan mudah menangkis serangan itu. Dia mengubah taktiknya. Dengan satu pukulan, Chandra men

  • Jenderal Naga   Bab 1180

    Chandra tidak percaya kata-kata omong kosong Dhava.Dia memberi jalan, membuat isyarat , "Silakan."Namun, keluarga Aryani tidak langsung bergerak karena Daniel belum pergi.Daniel merasa bingung.Dia tidak tahu apa hubungan Chandra dengan orang tua yang mengalahkannya di Gunung Xira hari itu."Chandra, kutanya, apa hubunganmu dengan orang tua di Gunung Xira yang mengalahkanku hari itu?"Chandra tersenyum samar, tidak menjawab pertanyaan itu, "Bagaimana, tidak mau pergi? Kalau begitu, mari kita adu kekuatan saja."Tiba-tiba, Chandra mengangkat tangannya. Pedang Penghakiman yang tertancap di tanah seketika terbang, ditangkapnya dengan tepat.Swooosh!Pedang Penghakiman keluar dari sarungnya."Anak muda, kamu berani juga, heh?!."Daniel memilih untuk tidak bertarung dengan Chandra.Dia membawa orang-orang keluarga Aryani pergi.Setelah pergi, seorang tetua keluarga Aryani bertanya, "Kepala Keluarga, Chandra membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit, dan Kelompok Gunung Langit mengumumkan

  • Jenderal Naga   Bab 1181

    Tinggal seminggu lagi menjelang Konvensi Gunung Langit. Banyak sekte serta klan telah berkumpul di Kelompok Gunung Langit. Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang dan diserang oleh Chandra. Banyak kematian dan luka parah yang menimpa banyak kepala sekte dan keluarga. Kini, mereka yang tersisa berkumpul di Gunung Langit. Mereka bersatu dalam kemarahan dan berencana mengejar Chandra.Sejak kematian Maniso, Kelompok Gunung Langit tanpa pemimpin. Maggie, pemimpin muda sekte tersebut, mengambil alih tanggung jawab sementara. Hanya saja, Maggie merasa tidak berpengalaman dan bingung akan langkah yang harus diambil. "Kelompok Gunung Langit, kalian harus mengambil sikap," desak salah satu anggota, mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas Kelompok Gunung Langit saat ini.Di tengah kerumunan, Daniel, yang merasa ini adalah kesempatannya untuk naik pangkat setelah mengalahkan Chandra, memilih untuk diam. Maggie lalu berkata, "Senior, kami di Kelompok Gunung Langit juga ingin Chan

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status