Share

Bab 1179

Penulis: Angin
Wajah orang-orang Akademi Paxton seketika berubah. Kabar tentang Chandra telah menyebar luas, dan sekarang semua orang mengetahui bahwa dia telah membunuh Maniso, pemimpin Kelompok Gunung Langit.

Mereka menunjukkan ketakutan dan kehati-hatian saat melihat Chandra.

Di tengah ketegangan, Rolando, kepala sekolah dari Akademi Paxton berkata dengan wajah serius, "Chandra, aku, Rolando, tidak memiliki dendam denganmu di masa ini atau pun di masa lalu. Apa maksud semua ini?"

Chandra merespon dengan wajah dingin, "Mari kita bertarung."

Kemarahan menyala di wajah Rolando. "Kamu merasa tak terkalahkan, hah?"

Dia berdiri dengan aura yang kuat memancar dari dirinya.

"Baiklah, aku akan menghadapimu."

Gerakannya cepat seperti kilat.

Dengan langkah yang mantap dan kuat, dia muncul tepat di depan Chandra lalu mengayunkan tinjunya dengan kekuatan yang mengguncang ruang kosong di sekitarnya.

Namun, Chandra dengan mudah menangkis serangan itu.

Dia mengubah taktiknya. Dengan satu pukulan, Chandra men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1180

    Chandra tidak percaya kata-kata omong kosong Dhava.Dia memberi jalan, membuat isyarat , "Silakan."Namun, keluarga Aryani tidak langsung bergerak karena Daniel belum pergi.Daniel merasa bingung.Dia tidak tahu apa hubungan Chandra dengan orang tua yang mengalahkannya di Gunung Xira hari itu."Chandra, kutanya, apa hubunganmu dengan orang tua di Gunung Xira yang mengalahkanku hari itu?"Chandra tersenyum samar, tidak menjawab pertanyaan itu, "Bagaimana, tidak mau pergi? Kalau begitu, mari kita adu kekuatan saja."Tiba-tiba, Chandra mengangkat tangannya. Pedang Penghakiman yang tertancap di tanah seketika terbang, ditangkapnya dengan tepat.Swooosh!Pedang Penghakiman keluar dari sarungnya."Anak muda, kamu berani juga, heh?!."Daniel memilih untuk tidak bertarung dengan Chandra.Dia membawa orang-orang keluarga Aryani pergi.Setelah pergi, seorang tetua keluarga Aryani bertanya, "Kepala Keluarga, Chandra membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit, dan Kelompok Gunung Langit mengumumkan

  • Jenderal Naga   Bab 1181

    Tinggal seminggu lagi menjelang Konvensi Gunung Langit. Banyak sekte serta klan telah berkumpul di Kelompok Gunung Langit. Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang dan diserang oleh Chandra. Banyak kematian dan luka parah yang menimpa banyak kepala sekte dan keluarga. Kini, mereka yang tersisa berkumpul di Gunung Langit. Mereka bersatu dalam kemarahan dan berencana mengejar Chandra.Sejak kematian Maniso, Kelompok Gunung Langit tanpa pemimpin. Maggie, pemimpin muda sekte tersebut, mengambil alih tanggung jawab sementara. Hanya saja, Maggie merasa tidak berpengalaman dan bingung akan langkah yang harus diambil. "Kelompok Gunung Langit, kalian harus mengambil sikap," desak salah satu anggota, mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas Kelompok Gunung Langit saat ini.Di tengah kerumunan, Daniel, yang merasa ini adalah kesempatannya untuk naik pangkat setelah mengalahkan Chandra, memilih untuk diam. Maggie lalu berkata, "Senior, kami di Kelompok Gunung Langit juga ingin Chan

  • Jenderal Naga   Bab 1182

    Chandra sudah bisa menduga bahwa setelah para murid perguruan itu tiba di Gunung Langit, mereka pasti akan bersatu untuk membunuhnya. Chandra menoleh ke Dhava yang berada di sebelahnya, lalu bertanya dengan nada datar, "Sudah bunuh begitu banyak orang, sekarang kita bisa pergi? Jika tidak, para pesilat yang menuju Kelompok Gunung Langit pasti akan bergabung untuk menyerang kita di sini."Dhava tersenyum tipis dan berkata, "Mereka hanya kumpulan orang tanpa ketua, kok. Tidak perlu khawatir. Orang-orang yang sebelumnya datang ke gunung cuma pesilat-pesilat kecil saja, orang-orang pentingnya belum datang. Misalnya, keempat keluarga utama yang belum muncul itu." Tujuan Alden adalah untuk memanfaatkan Chandra guna melemahkan kekuatan berbagai perguruan. Dia juga ingin membuat Chandra kehilangan reputasinya, lalu berada dalam posisi terdesak. Dengan demikian Chandra mau tak mau bergabung dengan mereka.Mendengar hal ini, Chandra mengerutkan kening. Chandra sebenarnya ingin memanfaatkan k

  • Jenderal Naga   Bab 1183

    Beberapa ratus orang berdatangan dengan penuh semangat, menimbulkan aura yang sangat menakutkan. Hanya dengan aura mereka saja sudah cukup untuk menakuti banyak orang dari keluarga Atmaja.“Chandra, kamu membunuh kepala Lembah Raja Obat! Kami, anggota Lembah Raja Obat, tak akan melepaskanmu,” ujar salah satu dari mereka.“Chandra, Akademi Paxton menyatakan perang denganmu,” teriak yang lain.Sonia tidak bisa tidak mengerutkan keningnya dan bergumam pelan saat melihat begitu banyak orang, “Chandra ini, sudah bunuh berapa banyak orang sebenarnya?”Chandra juga tampak serius saat melihat orang-orang yang datang dari kejauhan. Jika mereka tidak pergi sekarang, maka pasti akan ada pertarungan sengit yang tidak ingin dia lihat.Chandra melirik Dhava dan bertanya pelan, “Sekarang, apa kamu masih yakin bisa membunuh mereka semua?”Dhava, dengan ekspresi jarang terlihat serius, menyadari ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Ronald. Dia tidak menyangka para pejuang yang naik ke Gunung La

  • Jenderal Naga   Bab 1184

    Dari jarak puluhan meter, aura pedang Ronald menyakiti orang-orang. Tak heran jika jurus itu dianggap sebagai salah satu jurus pedang terhebat. Dengan menguasai teknik pedang seperti itu, siapa orang yang akan bisa mendekati Ronald? Dia berada di posisi yang tak terkalahkan. Para pesilat mundur sambil merasa terkejut.Ronald bergerak, aura pedangnya berkelip. Ronald muncul di depan Chandra dan menebas dengan pedangnya. Chandra menangkisnya dengan pedangnya sendiri. "Clang!" Pedang mereka bertabrakan, menghasilkan suara yang berat.Kedua energi sejati mereka bertabrakan, menghasilkan gelombang seperti riak di air, membentur lapisan es di kedua sisi tebing. Es berjatuhan seperti gempa bumi, membuat gunung dan tanah retak, dan suaranya menggema.Chandra merasakan kekuatan menakutkan yang datang dari Pedang Penghakiman. Lengannya mati rasa karena guncangan, darah bergolak dalam tubuhnya. Tak lama setelahnya, darah segar memancar dari mulutnya. "Dia sangat kuat," pikir Chandra dalam ha

  • Jenderal Naga   Bab 1185

    Ronald memegang pedangnya, menatap Chandra yang tubuhnya berwarna tembaga seperti patung. Ada kebingungan di wajahnya. Apa sebenarnya jurus itu? Keluarga Atmaja menyimpan banyak kitab kuno yang mencatat berbagai ilmu bela diri yang telah hilang, tapi Ronald tidak pernah menemukan catatan tentang jurus yang digunakan Chandra.Dia mengangkat pedangnya yang mulai bersinar terang. "Bunuh!" serunya dengan wajah muram, kemudian berlari maju dengan pedangnya. Dalam sekejap, pedang Ronald mengeluarkan aura pedang yang mengerikan. Satu, dua, lima, sepuluh, sebelas, duabelas! Dalam sekejap, duabelas aura pedang yang nyata terpancar.Pedangnya miring. Dua belas aura pedang itu menutupi langit, membentuk jaring pedang yang menggulung ke arah Chandra dengan aura yang menakutkan. "Pedang Langit, Rahasia 13 Pedang," gumam seorang pesilat dari jauh. "Dua belas aura pedang, kurang satu aura pedang lagi dan dia akan menyempurnakan Rahasia 13 Pedang.""Aura pedang yang menakutkan, bahkan dari ja

  • Jenderal Naga   Bab 1186

    "Kamu..."Ronald membelalakkan matanya, wajahnya dipenuhi dengan ekspresi ketidakpercayaan."Ini?"Para pesilat di kejauhan pun mengubah ekspresi mereka.Chandra mengembalikan pedangnya, dan segera melancarkan serangan dengan telapak tangannya, menghantam dada Ronald.Serangan itu tidak terlalu kuat.Namun, tubuh Ronald terlempar ke belakang, terbang ratusan meter jauhnya, sebelum akhirnya jatuh keras ke tanah.Benar adanya.Chandra merasa gembira di dalam hatinya.Dia telah bertaruh dengan tepat."Ayo pergi."Dia tidak berani berlama-lama lagi, berbalik dan memanggil Dhava.Langkah mereka cepat, muncul di depan Becca & Bella. Chandra menarik mereka berdua dan dalam beberapa langkah, mereka terbang meninggalkan tempat itu, menghilang dari pandangan semua orang.Melihat Chandra berhasil menyerang Ronald, Dhava juga tidak berani tinggal lebih lama, segera mundur."Pemimpin ....""Ayah ....""Kakek ....""Pak Ronald ...."Setelah Chandra dan Dhava melarikan diri, keluarga Atmaja dan pesi

  • Jenderal Naga   Bab 1187

    Kekuatan Ilmu Keabadian Vajra milik Chandra meskipun tidak berhasil dipecahkan oleh Rahasia 13 Pedang milik Ronald, namun Rahasia 13 Pedang terlalu menakutkan. Dua belas aura pedang menyerang secara bersamaan, menghasilkan kekuatan benturan yang sangat dahsyat, sehingga Chandra terluka parah di dalam. Begitu kembali ke kamarnya, dia tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya dan terjatuh ke tanah. Dengan susah payah, Chandra bangkit dan duduk bersila. Dia mengaktifkan metode penyembuhan luka yang tercatat dalam kitab kedokteran, dan mulai menyembuhkan lukanya. Alden memberinya pil penyembuhan, tetapi Chandra tidak mempercayainya. Dibandingkan dengan pil penyembuhan, dia lebih percaya pada kitab kedokteran. Chandra mulai menyembuhkan lukanya.Di ruang tamu lantai bawah, Dhava sekali lagi menceritakan secara detail peristiwa yang terjadi di lembah Satu Garis Langit, tanpa menyembunyikan apapun dan tanpa melewatkan satu detail pun.Setelah mendengarnya lagi, Alden tertawa sampai tidak bis

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2165

    Cahaya putih itu sangat aneh, kadang muncul kadang menghilang. Jika tidak diperhatikan dengan saksama, cahaya putih itu tidak kelihatan sama sekali. Satu, dua, tiga, lima, delapan, sepuluh ....Diiringi berkas cahaya pertama muncul, lebih banyak berkas cahaya lainnya menyusul. Cahaya itu hanya muncul selama beberapa detik sebelum menghilang. Chandra menatap pulau itu di kejauhan sambil berpikir. Menurutnya, cahaya itu sepertinya dipancarkan oleh barang pusaka di pulau itu. Namun, dia tidak tahu barang pusaka apa itu.Kalau ingin tahu, maka Chandra harus mendekat dulu. Namun, pertempuran di pulau itu sangat sengit. Aura pertempuran juga sangat kuat. Bahkan seorang Chandra juga merasa takut. Jika dia mendekat dengan gegabah dan ketahuan, dia mungkin akan kehilangan nyawanya.Chandra menyaksikan pertempuran di langit yang jauh. Itu adalah pertarungan banyak orang. Namun, ada dua orang yang tidak turun tangan. Salah satunya seorang perempuan. Dia mengenakan gaun putih dan memiliki sepasang

  • Jenderal Naga   Bab 2164

    Kelebat bayang-bayang pedang dan terpaan gelombang energi sejati. Gelompang energi sejati yang mengerikan itu seperti riak di air, yang terus menyapu dan menimbulkan gelombang besar setinggi ratusan meter.Chandra melangkahkan kakinya dan muncul di udara. Dia melihat pulau di depannya, lalu bergumam sambil mengernyit, “Kenapa ada prajurit yang bertarung di tengah samudra luas ini? Apa mungkin ada barang pusaka di sini?”Menurut Chandra, hanya keberadaan barang pusaka yang dapat menyebabkan pertempuran sengit di antara para prajurit. Orang-orang yang bertarung memiliki energi yang sangat kuat. Chandra merasa mereka setidaknya telah mencapai Alam Kesucian Tingkat Lima.Pesilat di level seperti itu adalah orang yang sangat kuat. Sekalipun di 3000 dunia tersegel, mereka orang yang sangat kuat. Mungkin sedikit lebih lemah daripada orang hebat yang melawan langit. Namun, orang seperti itu memenuhi syarat untuk memperebutkan keberuntungan dari bencana alam.Chandra tidak ingin ikut campur. Ka

  • Jenderal Naga   Bab 2163

    Sasa selalu seperti ini, dia hanya mengatakan setengah dari apa yang ingin dia katakan. Dia pun meninggalkan rumah Penguasa Kota dan pergi ke daerah di belakang kota. Chandra juga tak berdaya.Selanjutnya, Chandra mengajak Lilian jalan-jalan keliling kota dan memperkenalkan secara singkat asal-usul Istana Abadi Ceptra. Lilian pun memasang wajah penuh takjub.Di luar, pasukan mengangkut makanan dengan sangat cepat. Mereka segera memindahkan semua makanan ke dalam istana. Lilian juga memberi perintah kepada mereka untuk memberi Chandra sedikit benih, agar Chandra bisa membawanya kembali ke bumi.Di luar Istana Abadi Ceptra.Setelah semua makanan dipindahkan ke dalam istana, Chandra menyimpan kembali istana tersebut.Barak militer.Banyak orang berkumpul di sana. Jarga, Lilian dan beberapa anggota keluarga Sky. Lilian melambaikan tangannya kepada Chandra dengan raut wajah enggan.“Sampai jumpa, Kak Chandra. Aku akan latihan dengan giat. Setelah Sky Draga dan bumi bersatu, aku akan pergi c

  • Jenderal Naga   Bab 2162

    Chandra tidak terburu-buru. Dia menunggu dengan sabar. Sementara para prajurit memindahkan makanan, dia dan Lilian berjalan masuk ke dalam Istana Abadi Ceptra.Di dalam istana, rumah Penguasa Kota. Begitu Chandra mendekati rumah Penguasa Kota, seekor burung berwarna ungu terbang mendekat. Burung itu semakin mengecil hingga akhirnya menjadi seukuran burung pipit dan hinggap di bahu Chandra.“Ih?” Lilian spontan berseru ketika melihat Pemakan Langit seukuran burung pipit itu.Chandra berbalik dan menatap Lilian, lalu bertanya, “Ada apa?”“Burung ini ... tampak familiar.”Lilian terus menatap Pemakan Langit itu, menatapnya dengan saksama. Beberapa detik kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Dia sangat mirip dengan burung merah di pintu masuk desa tanah leluhurku.”Seluruh tubuh Chandra gemetar ketika mendengar kata-kata Lilian. Burung di pintu masuk desa tanah leluhur keluarga Sky? Dia tidak memperhatikan, juga tidak tahu apakah ada burung seperti itu di tanah leluhur keluarga Sky. Namun,

  • Jenderal Naga   Bab 2161

    Sekarang di 3000 dunia tersegel telah muncul retakan. Jika orang itu tidak cukup kuat, maka orang itu bisa melewati segel dengan mudah dan muncul di bumi. Akan tetapi, kekuatan segel itu masih sangat kuat. Pesilat yang sangat kuat sekalipun tidak dapat melewati segel dan muncul di bumi. Sekalipun mereka dapat melewatinya, mereka harus bayar harga mahal.Kekuatan Lilian tidak termasuk kuat, dia bisa melewati segel dan pergi ke bumi. Namun, bumi sedang kacau sekarang. Sekalipun ke sana dia juga tidak bisa memperjuangkan keberuntungannya. Lebih baik baginya untuk tetap tinggal di Sky Draga. Keduanya kembali melalui rute yang sama. Beberapa hari kemudian, mereka kembali ke Kota Sky Draga. Begitu kembali, orang-orang di keluarga Sky bertanya pada Chandra. Jawaban Chandra tetap sama, yaitu tidak mendapatkan apa-apa.Keluarga Sky tidak terkejut kalau Chandra tidak mendapatkan apa pun. Selama bertahun-tahun, sudah entah berapa banyak orang dari keluarga Sky telah pergi ke tanah leluhur, tapi

  • Jenderal Naga   Bab 2160

    Lilian bergegas menghampiri Chandra seraya berkata, “Kak Chandra, bagaimana? Apa kamu berhasil mendapatkan keberuntungannya?”Chandra menggeleng ringan lalu berkata, “Tidak, aku sudah berkeliling cukup lama di dalam gua, tapi aku justru merasa seperti tersesat. Akhirnya, aku memutuskan untuk kembali dan tidak lagi berani masuk terlalu dalam.”“Tidak apa-apa.”Lilian tersenyum dan berusaha menghiburnya dengan berkata, “Lagi pula, sudah banyak anggota klan keluarga Sky yang datang ke gua untuk mencari keberuntungan, tapi tidak ada satu pun yang berhasil mendapatkannya. Sekarang, lebih baik kita kembali karena kita juga tidak bisa menemukan apa pun di sini.”“Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. Dia tidak mengatakan kalau dia sudah berhasil mendapatkan Monster Pemakan Langit. Karena kemungkinan besar, kenyataan itu akan menimbulkan masalah dengan keluarga Sky. Chandra dan Lilian meninggalkan area gua dan kembali ke desa dengan arahan Yani. Sesampainya di sana, mereka melihat Shura yang

  • Jenderal Naga   Bab 2159

    Darah Chandra meresap ke dalam cangkang telur dan hilang tak bersisa dalam sekejap mata. Tidak lama kemudian, kekuatan yang menghisap keluar dari cangkang telur itu dan menghisap darah Chandra yang membuatnya kehilangan banyak darah. Dalam sekejap mata, wajah Chandra tampak memucat. Dia benar-benar terkejut dan hendak menarik tangannya. Namun, kekuatan yang berasal dari dalam cangkang telur itu sangatlah besar, sampai Chandra tak kuasa untuk menarik tangannya kembali. Chandra perlahan mulai merasa pusing. Namun, daya hisap kuat itu tiba-tiba saja menghilang ketika Chandra hampir kehilangan kesadarannya. Chandra langsung terjatuh lemas di atas tanah tak berdaya. Dia bergegas mengerahkan energi sejatinya yang mulai mengalir di seluruh tubuhnya untuk merangsang darahnya beregenerasi. Di saat yang bersamaan, Chandra mengerahkan seluruh tenaganya untuk bangkit lalu duduk bersila di atas tanah sambi menatap ke arah telur yang mulai memancarkan cahaya ungu dan tampak sangat menarik. “Krak

  • Jenderal Naga   Bab 2158

    Chandra mengikuti di belakangnya. Rumah batu ini sangatlah besar dan terang di bagian dalamnya. Selain itu, terdapat formasi magis yang tidak bisa Chandra pahami. Dia hanya melihat, terdapat kumpulan kata-kata misterius yang berkumpul dan membentuk pola yang sangat aneh. Di tengah kumpulan kata-kata itu terdapat sebuah telur. Telur itu sangat besar dengan diameter 1 meter dan cangkang yang berwarna ungu. Selain itu, terdapat juga kata-kata yang tertulis dan mengalir di atasnya. Chandra langsung merasakan tekanan kekuatan yang sangat besar setelah dia berhasil mendekati rumah batu. Bahkan Chandra merasa seperti sedang menghadapi seekor binatang yang sangat besar dan dia hanyalah makhluk yang sangat kecil ketika berhadapan dengan telur itu. “Apa itu?” tanya Chandra penasaran. Sasa menatap telur itu cukup lama dengan raut wajah yang semakin serius lalu dia menarik napas dalam, “Hufh!”“Ada apa?” tanya Chandra lagi. Sasa kembali menarik napas dalam lalu berkata, “Aku benar-benar tidak

  • Jenderal Naga   Bab 2157

    Sasa mengatakan, kalau dirinya tidak bisa membantu Chandra secara langsung untuk membunuh musuh. Karena ketika seseorang dengan tingkat kekuatan sepertinya akan terikat dengan karma dalam setiap hal yang dilakukannya. Namun, dia juga bisa menyelesaikan beberapa karma yang menimpanya. Chandra langsung merasa sangat tertarik dengan apa yang dikatakan Sasa. Namun, Sasa tidak ingin menceritakan lebih banyak lagi kepada Chandra dan hanya mengatakan kalau kekuatan Chandra belum cukup untuk memahami semua itu. Akhirnya, Chandra tidak memiliki pilihan lain selain berhenti bertanya. Kemudian Chandra menatap Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, sebenarnya tingkat kekuatanmu sudah berada di tingkat berapa? Seberapa kuatnya kamu?”Namun, Sasa hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Chandra. “Apa maksudmu itu?” tanya Chandra sambil mengerutkan keningnya. “Aku kan sudah bilang padamu sebelumnya. Kekuatanmu saat ini, masih belum bisa memahami semua itu. Kamu pasti akan mengetahuinya nanti kalau kekua

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status