Dari jarak puluhan meter, aura pedang Ronald menyakiti orang-orang. Tak heran jika jurus itu dianggap sebagai salah satu jurus pedang terhebat. Dengan menguasai teknik pedang seperti itu, siapa orang yang akan bisa mendekati Ronald? Dia berada di posisi yang tak terkalahkan. Para pesilat mundur sambil merasa terkejut.Ronald bergerak, aura pedangnya berkelip. Ronald muncul di depan Chandra dan menebas dengan pedangnya. Chandra menangkisnya dengan pedangnya sendiri. "Clang!" Pedang mereka bertabrakan, menghasilkan suara yang berat.Kedua energi sejati mereka bertabrakan, menghasilkan gelombang seperti riak di air, membentur lapisan es di kedua sisi tebing. Es berjatuhan seperti gempa bumi, membuat gunung dan tanah retak, dan suaranya menggema.Chandra merasakan kekuatan menakutkan yang datang dari Pedang Penghakiman. Lengannya mati rasa karena guncangan, darah bergolak dalam tubuhnya. Tak lama setelahnya, darah segar memancar dari mulutnya. "Dia sangat kuat," pikir Chandra dalam ha
Ronald memegang pedangnya, menatap Chandra yang tubuhnya berwarna tembaga seperti patung. Ada kebingungan di wajahnya. Apa sebenarnya jurus itu? Keluarga Atmaja menyimpan banyak kitab kuno yang mencatat berbagai ilmu bela diri yang telah hilang, tapi Ronald tidak pernah menemukan catatan tentang jurus yang digunakan Chandra.Dia mengangkat pedangnya yang mulai bersinar terang. "Bunuh!" serunya dengan wajah muram, kemudian berlari maju dengan pedangnya. Dalam sekejap, pedang Ronald mengeluarkan aura pedang yang mengerikan. Satu, dua, lima, sepuluh, sebelas, duabelas! Dalam sekejap, duabelas aura pedang yang nyata terpancar.Pedangnya miring. Dua belas aura pedang itu menutupi langit, membentuk jaring pedang yang menggulung ke arah Chandra dengan aura yang menakutkan. "Pedang Langit, Rahasia 13 Pedang," gumam seorang pesilat dari jauh. "Dua belas aura pedang, kurang satu aura pedang lagi dan dia akan menyempurnakan Rahasia 13 Pedang.""Aura pedang yang menakutkan, bahkan dari ja
"Kamu..."Ronald membelalakkan matanya, wajahnya dipenuhi dengan ekspresi ketidakpercayaan."Ini?"Para pesilat di kejauhan pun mengubah ekspresi mereka.Chandra mengembalikan pedangnya, dan segera melancarkan serangan dengan telapak tangannya, menghantam dada Ronald.Serangan itu tidak terlalu kuat.Namun, tubuh Ronald terlempar ke belakang, terbang ratusan meter jauhnya, sebelum akhirnya jatuh keras ke tanah.Benar adanya.Chandra merasa gembira di dalam hatinya.Dia telah bertaruh dengan tepat."Ayo pergi."Dia tidak berani berlama-lama lagi, berbalik dan memanggil Dhava.Langkah mereka cepat, muncul di depan Becca & Bella. Chandra menarik mereka berdua dan dalam beberapa langkah, mereka terbang meninggalkan tempat itu, menghilang dari pandangan semua orang.Melihat Chandra berhasil menyerang Ronald, Dhava juga tidak berani tinggal lebih lama, segera mundur."Pemimpin ....""Ayah ....""Kakek ....""Pak Ronald ...."Setelah Chandra dan Dhava melarikan diri, keluarga Atmaja dan pesi
Kekuatan Ilmu Keabadian Vajra milik Chandra meskipun tidak berhasil dipecahkan oleh Rahasia 13 Pedang milik Ronald, namun Rahasia 13 Pedang terlalu menakutkan. Dua belas aura pedang menyerang secara bersamaan, menghasilkan kekuatan benturan yang sangat dahsyat, sehingga Chandra terluka parah di dalam. Begitu kembali ke kamarnya, dia tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya dan terjatuh ke tanah. Dengan susah payah, Chandra bangkit dan duduk bersila. Dia mengaktifkan metode penyembuhan luka yang tercatat dalam kitab kedokteran, dan mulai menyembuhkan lukanya. Alden memberinya pil penyembuhan, tetapi Chandra tidak mempercayainya. Dibandingkan dengan pil penyembuhan, dia lebih percaya pada kitab kedokteran. Chandra mulai menyembuhkan lukanya.Di ruang tamu lantai bawah, Dhava sekali lagi menceritakan secara detail peristiwa yang terjadi di lembah Satu Garis Langit, tanpa menyembunyikan apapun dan tanpa melewatkan satu detail pun.Setelah mendengarnya lagi, Alden tertawa sampai tidak bis
Chandra terkejut sejenak."Siapa lagi ini?"Pandangan anggota Kelompok Zodiak tertuju pada Chandra.Alden kembali memperkenalkan, "Ini dia Chandra yang terkenal belakangan ini, pembunuh dari empat klan kuno, pemimpin klan Atmaja, Ronald. Jangan tertipu oleh usianya yang muda, dia sudah menjadi pesilat super. Dalam beberapa dekade lagi, dia pasti akan menjadi yang terkuat di dunia.""Oh, jadi ini Chandra. Saya sudah lama mendengar namamu.""Raja Naga, siapa yang tidak tahu?"...Anggota Kelompok Zodiak berdiri dan menyapa Chandra.Chandra juga mengangguk pada mereka.Dia berjalan dan duduk.Melihat Alden yang telah duduk, dia bertanya, "Becca & Bella bilang kamu ingin berdiskusi sesuatu denganku?""Chandra, bagaimana keadaan lukamu?" tanya Alden.Chandra menjawab pelan, "Lukaku sudah stabil, tapi masih perlu waktu untuk pulih sepenuhnya.""Aku ingin membicarakan tentang konferensi besar Gunung Langit," kata Alden dengan ekspresi serius.Chandra tertarik dan bertanya, "Konferensi Gunung
Pintu gerbang villa terbuka. Seorang lelaki tua masuk dengan sebuah tawa. Lelaki tua itu mengenakan pakaian latihan berwarna putih, dengan rambut pendek yang semuanya putih. Pria itu terlihat tua tetapi penuh semangat."Kakek," ujar Chandra. Dia terlihat sangat bersemangat saat melihat lelaki tua itu. Chandra kemudian berjalan mendekat, menatap lelaki tua itu dengan penuh kegembiraan. Dia tahu kakeknya tidak meninggal, tapi tidak pernah tahu di mana Robi berada. Akhirnya, sekarang mereka bertemu."Anak baik," kata Robi sambil menepuk bahu Chandra dan tertawa, "Bagus, dalam waktu singkat kamu sudah jadi sangat kuat. Kamu hampir mencapai Alam Tujuh, bahkan kamu berhasil membunuh Ronald si tua itu."Kepala Chandra dipenuhi pertanyaan. Apa yang terjadi tiga puluh tahun lalu? Apakah seluruh keluarganya benar-benar mati terbakar sepuluh tahun lalu? Mengapa kakeknya harus bersembunyi dengan identitas palsu selama sepuluh tahun? Dan mengapa belakangan ini ia berpura-pura mati? Siapa yan
"Bagaimana mungkin?" ujar Robi dengan senyum tipis. "Orang-orang biasa seperti mereka, bagaimana mungkin bisa membunuh orang-orang suku kita.""Lantas, di mana orang-orang suku itu sekarang?""Mereka ada di luar negeri, tidak lama lagi kamu akan bertemu dengan mereka.""Jadi, ayahku juga tidak mati?""Tentu saja tidak. Hindi tidak mampu untuk membuat keluarga Atmaja kita terguncang." Mendengar ini, Chandra merasa lega."Kenapa Kakek malah bersekongkol dengan orang-orang dari Suku Dukun? Apa sebenarnya yang ingin Kakek lakukan?""Kamu tidak perlu bertanya lebih banyak."Robi mengakhiri pembicaraan. Dia mengeluarkan sebuah botol kecil dan memberikannya sambil berkata, "Ada dua pil di dalamnya. Pil merah akan membantumu menembus puncak, sedangkan pil biru dapat membantumu menembus rintangan terakhir dalam tubuh manusia. Ambillah, dan gunakan untuk bermeditasi dengan baik. Berusahalah untuk mencapai Alam Tujuh sebelum pertemuan Gunung Langit dimulai.""Ini?"Chandra tercengang.Pil yang
Setelah menelan pil, energi sejati Chandra meningkat drastis dalam sekejap, menembus batas di atas kepalanya, dan memasuki Puncak Sinergi. Puncak Sinergi Tri Bunga, yang terdiri dari tiga kekuatan yang membentuk bunga tak kasat mata: energi sejati, energi darah, dan energi jiwa. Artinya, pada saat itu, energi sejati, darah, dan kekuatan mental Chandra semuanya meningkat. Ini adalah sebuah keadaan yang sangat misterius. Menurut pemahaman Chandra, jika dia bisa mencapai keadaan ini sebelum akhir tahun, ia akan tetap muda dan penuh energi selama beberapa dekade ke depan.Chandra menarik napas dalam-dalam. "Luar biasa," gumam Chnadra sembaori mengendalikan napasnya. Bunga tak kasat mata di atas kepala Chandra perlahan menghilang. Chandra tidak langsung mengonsumsi pil berikutnya. Karena energi sejatinya belum stabil sepenuhnya, Chandra perlu memperkuat serta menstabilkan tingkatannya terlebih dahulu.Di lantai bawah vila, Alden dan Kelompok Zodiak menatap ke atas. "Aura yang kuat,"
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama