Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1101 - Chapter 1110

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1101 - Chapter 1110

2064 Chapters

Bab 1101

Nova percaya dengan Robi, tetapi apa yang dikatakan Sonia juga masuk akal. Dia merasa boleh dicoba dulu sarannya perempuan itu. Chandra berpikir sejenak.Tujuannya adalah membunuh Taka dan memancing lebih banyak Suku Dukun dan menangkap mereka semua. Kalau dia bekerja sama dengan Taka, maka akan semakin banyak informasi tentang Suku Dukun yang dia ketahui. Hal itu juga merupakan cara yang baik.“Boleh, aku ke kediaman Iskandar dan Luandi dulu. Tapi aku nggak tahu ada di mana.” “Aku ikut. Kakek pernah bawa aku ke sana, jadi aku tahu,” ujar Sonia.“Iya,” ujar Chandra.Nova tidak akan memberikan mereka berdua kesempatan untuk berduaan. Dengan cepat dia berkata, “Sayang, aku juga mau ikut.”“Nova, ini bukan mau bermain, tapi mengurus urusan.”“Aku tahu, aku yang sekarang bukan aku yang dulu. Aku juga pesilat dari Alam Ketiga. Kemampuanku jauh lebih unggul dari Sonia,” ujar Nova sambil melirik Sonia.Sonia terkekeh dan berkata, “Baiklah, ikut saja.”“Ayo,” ujar Chandra.Di waktu yang sama,
Read more

Bab 1102

“Baik, aku mengerti,” ujar perempuan itu sambil mengangguk.“Iya, pergilah. Sudah beberapa hari kurang tidur, saya mau tidur sejenak.”Taka bangkit berdiri. Dia juga tidak tahu apakah dirinya bisa tidur atau tidak. Akan tetapi, selain tidur, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali.Rasa cemas seperti ini sudah lama tidak muncul dalam hidupnya. Taka mencoba menutup mata tetapi pikirannya berkecamuk. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan bangkit. Beberapa hari yang lalu Robi datang kepadanya dan memberi tahu tentang kekuatan Chandra. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati di tangan Chandra.Namun pada akhirnya, Robi juga yang mengatakan bahwa jika dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka dia bisa bertahan hidup.“Apa maksud Robi? Jangan-jangan ….”Satu kemungkinan terlintas dalam pemikiran Taka. Mungkin Robi ada maksud tersirat dalam perkataannya. Lelaki itu
Read more

Bab 1103

Di luar ibu kota, sebuah mobil militer tengah melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah kaki gunung. Seorang lelaki dan dua perempuan turun dari mobil. Mereka adalah Chandra, Nova dan Sonia.“Di sana adalah tempat tinggal keluarga Iskandar," kata Sonia sambil menunjuk sebuah rumah besar yang berada di kaki bukit.Chandra menoleh ke arah tersebut dan berkata, "Ayo."Dia melangkah maju dan diikuti oleh Nova dan Sonia. Mereka tiba di rumah keluarga Iskandar dalam waktu singkat. Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan seorang pria berusia dua puluhan keluar. Lelaki itu adalah Tanto, murid utama keluarga Iskandar dan juga orang yang tertarik pada Sonia.Tangan lelaki itu memegang kunci mobil dan terus menggerakkannya dengan gerakan memutar. Ketika menyadari ada orang di luar, dia langsung melihatnya. Lelaki itu terkejut dan langsung berbalik kabur ke arah pekarangan sambil berteriak, “Gawat! Chandra datang! Chandra datang untuk membunuh!”Berita tentang Chandra yang melumpuh
Read more

Bab 1104

“Bicara di dalam saja,” ujar Sandi.“Sudah tidak apa-apa, bubar!” perintah Sandi pada semua orang di sekelilingnya.“Baik!”“Silakan masuk,” ujar Sandi mempersilakan Chandra.Lelaki itu tiadk menyangka bahwa Sandi akan diajak berbicara semudah itu. bahkan dia berencana untuk mengancam mereka jika keluarga Iskandar tidak bisa diajak bekerja sama.Di dalam ruang tamu sudah ada pelayan yang menuangkan minuman dan meletakkannya di hadapan mereka.“Pak Sandi, sekarang kita sudah bisa bicara?” tanya Chandra.Lelaki itu tidak berbicara dan hanya menatap Chandra dengan lekat dan ekspresi bingung. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Sebelum menjawab pertanyaanmu, ada yang mau saya tanyakan padamu.”“Katakan saja.”“Dua bulan yang lalu kemampuanmu masih sangat rendah. Kenapa dalam waktu singkat bisa begitu hebat? Apakah lukisan ketiga keluarga yang lain dicuri oleh keluarga Atmaja? Kamu sudah memecahkan rahasia lukisan dan melatih ilmu yang ada di lukisan tersebut sehingga meningk
Read more

Bab 1105

Ketiganya terkejut mendengar ucapan Sandi.“Iya, dia sungguh hebat. Kalau nggak hebat, dia nggak akan bisa mendapatkan banyak pesilat hebat. Kalau dia nggak hebat, nggak mungkin ada keinginan untuk menguasai seluruh dunia.”Chandra sudah mengetahui bahwa usia Yayang adalah 160 tahun. Di zaman sekarang ini, orang normal akan bisa hidup hingga seratus tahun jika menjaga kesehatannya dengan baik. Dan bagi seorang ahli bela diri, kemungkinan bisa hidup hingga 200 tahun.Jika pada masa lalu Kadir berhasil melarikan diri, maka tahun ini dia berusia sekitar 140 tahun, dan kemungkinan besar masih hidup. Dia sudah di tingkat Alam Ketujuh saat berusia 40 tahun dan kemungkinan sekarang sudah masuk Alam Kedelapan.Memikirkan semua ini membuat Chandra menahan napas. Sonia bertanya, "Ada informasi apa yang Anda ketahui tentang Pak Taka?”Sandi menggelengkan kepala dan berkata, "Orang ini terlalu misterius, dan keluarga Iskandar juga nggak begitu banyak mengetahuinya. Yang kami tahu hanyalah dia berl
Read more

Bab 1106

“Devita,” ujar sebuah suara dari seberang telepon.Devita tahu kalau dirinya tidak mungkin pergi ke tempatnya Chandra seorang diri. Jika begitu, maka dia akan ketahuan. Devita mencari tahu nomor ponsel Nova dan menghubunginya.Tubuh Nova menegang ketika mendengar nama tersebut. Chandra yang ada di sampingnya bertanya, “Kenapa?”“De-Devita yang telepon,” ujar Nova dengan suara kecil.“Kenapa dia telepon?” tanya Sonia dengan kening berkerut terkejut.“Kenapa?” tanya Nova sambil membuka pengeras suara di ponselnya.“Chandra ada di sana?”“Nggak ada, ada apa? Bilang saja padaku.”“Nggak boleh, aku harus bicara dengan Chandra.”“Aku ada di sini, ngomong saja,” sahut Chandra setelah Nova menatapnya.“Banyak yang nggak bisa disampaikan via telepon, kamu cari tempat dan kita ketemuan saja. Kalau bisa tempat yang rahasia. Ada banyak mata-mata di sini dan aku nggak mau ada orang luar yang tahu kita bertemu. Setelah memastikan tempat dan waktu, kirim pesan padaku.”Sambungan terputus secara sepih
Read more

Bab 1107

Perempuan itu adalah Ruby Lupita yang merupakan anak dari Jenderal Kadir dan merupakan seorang artis. Dalam ingatan Chandra, sepertinya perempuan itu cukup terkenal. Dia tidak mengerti kenapa Ruby harus bernyanyi di bar?“Kenapa? Kenal?” tanya Sonia sambil melihat perempuan seksi yang ada di atas panggung.“Pernah ketemu. Dia anaknya Jenderal Kardi yang ada di Gurun Selatan. Jenderal tersebut gugur ketika menjalankan tugasnya.”Sonia membulatkan mulutnya mendengar penjelasan Chandra.Ruby jalan ke atas panggung dengan pakaiannya yang berpotongan sangat rendah dan bahan yang tipis. Samar-samar terlihat kulitnya dan juga pakaian dalamnya yang berwarna putih dan berenda. Seketika suara teriakan memenuhi bar tersebut.Berbagai teriakan yang memekakkan telinga membuat suasana di bar menjadi semakin naik. Ruby tersenyum lebar dan mulai bernyanyi. Suara perempuan itu sangat lembut hingga menyentuh ke dasar hati. Setelah satu lagu selesai, dia hendak meninggalkan panggung.Di waktu yang sama,
Read more

Bab 1108

Chandra menggeleng dan berkata, “Lihat dulu.”Dia tidak boleh merusak hal besar karena hal kecil seperti ini. Ruby yang ada di atas panggung tampak bergegas berdiri sambil menunduk meminta maaf. Akan tetapi Boy tidak menganggapnya dan hanya peduli pada suasana sekitar saja.Semakin Ruby dipermalukan, orang yang ada di bar akan semakin senang. Boy langsung mengulurkan tangannya menarik baju perempuan itu.Sreett!Baju perempuan itu seketika robek. Kulit putihnya terpampang dan membuat Ruby seketika panik. Dia sibuk menutupi tubuhnya dengan tangannya.“Hahaha!”“Tubuh yang bagus! Kulitnya putih.”Sampai di sini Chandra sudah tidak bisa menahan diri. Dia melompat dari lantai dua dan mendarat dengan sempurna di atas panggung. Semua orang tampak melongo menyaksikan pemandangan tersebut.Hari ini lelaki itu mengenakan luaran longgar dan topi hitam. Tujuannya untuk menyembunyikan identitasnya dan bertemu dengan Devita. Boy yang melihat ada orang yang melompat dari lantai dua tampak terkejut d
Read more

Bab 1109

“Ayo,” ujar Chandra sambil menarik Ruby setelah dia selesai menelepon.Ruby mengangguk dan mengikuti langkah Chandra pergi dari sana. Sonia juga mengikuti mereka berdua. Saat keluar dari bar, Chandra mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Devita.“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.”“Kenapa nggak aktif?” gumam Chandra dengan kening berkerut.“Hubungan di kota sangat berantakan. Semua keluarga dan organisasi penting ada mata-mata. Dia harus ekstra hati-hati ketika melakukan sesuatu. Kalau ketahuan maka bisa habis! Kita pulang dulu dan cari lain kesempatan,” ujar Sonia.Chandra tidak memikirkannya lagi. Dia menatap Ruby dan bertanya, “Sudah makan malam?”Ruby menggelengkan kepalanya. Lelaki itu membawanya ke restoran terdekat dan meminta ruangan VIP.“Apa yang terjadi? Kenapa sampai harus ke bar?” tanya Chandra.Ruby memegang gelas air hangat dan berkata, “Keluargaku bangkrut dan papa tiriku kabur. Dia meninggalkan mamaku hutang yang sangat banyak sekali. Semua barang berharg
Read more

Bab 1110

“Berapa lama baru bisa keluar hasilnya?”“Sekitar dua hari lagi.”“Segera,” ujar Chandra. Setelah itu sambungan telepon terputus.Sesaat kemudian lelaki itu sudah tiba di markas. Semua militer memberi hormat padanya selama dalam perjalanan.Chandra duduk di kursi kerja yang ada dalam ruang kerjanya. Di dalamnya terdapat empat hingga lima orang jenderal bintang satu yang berdiri di hadapan Chandra. Lelaki itu menatap mereka semua dan bertanya, “Setelah Teuku mati, siapa yang bertanggung jawab pada Pasukan Api Merah?”Nanda maju dan berkata, “Jenderal Malik yang bertanggung jawab.”“Minta dia temui saya,” ujar Chandra.Jenderal Malik berusia 55 tahun dan merupakan jenderal bintang tiga.“Baik!”“Ok, kalian semua boleh bubar.”Semuanya pergi dan hanya Nanda yang belum pergi dari sana. Chandra melirik dia dan bertanya, “Ada urusan lain?”“Jenderal, apakah selanjutnya Jenderal mau membersihkan semua sisa-sisa kekacauan Teuku?”Chandra menatap Nanda tertarik dan tersenyum tipis sambil bertan
Read more
PREV
1
...
109110111112113
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status