Share

Bab 1102

Penulis: Angin
“Baik, aku mengerti,” ujar perempuan itu sambil mengangguk.

“Iya, pergilah. Sudah beberapa hari kurang tidur, saya mau tidur sejenak.”

Taka bangkit berdiri. Dia juga tidak tahu apakah dirinya bisa tidur atau tidak. Akan tetapi, selain tidur, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia kembali ke kamarnya dan berbaring di ranjang, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali.

Rasa cemas seperti ini sudah lama tidak muncul dalam hidupnya. Taka mencoba menutup mata tetapi pikirannya berkecamuk. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan bangkit. Beberapa hari yang lalu Robi datang kepadanya dan memberi tahu tentang kekuatan Chandra. Lelaki itu mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati di tangan Chandra.

Namun pada akhirnya, Robi juga yang mengatakan bahwa jika dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri, maka dia bisa bertahan hidup.

“Apa maksud Robi? Jangan-jangan ….”

Satu kemungkinan terlintas dalam pemikiran Taka. Mungkin Robi ada maksud tersirat dalam perkataannya. Lelaki itu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1103

    Di luar ibu kota, sebuah mobil militer tengah melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah kaki gunung. Seorang lelaki dan dua perempuan turun dari mobil. Mereka adalah Chandra, Nova dan Sonia.“Di sana adalah tempat tinggal keluarga Iskandar," kata Sonia sambil menunjuk sebuah rumah besar yang berada di kaki bukit.Chandra menoleh ke arah tersebut dan berkata, "Ayo."Dia melangkah maju dan diikuti oleh Nova dan Sonia. Mereka tiba di rumah keluarga Iskandar dalam waktu singkat. Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan seorang pria berusia dua puluhan keluar. Lelaki itu adalah Tanto, murid utama keluarga Iskandar dan juga orang yang tertarik pada Sonia.Tangan lelaki itu memegang kunci mobil dan terus menggerakkannya dengan gerakan memutar. Ketika menyadari ada orang di luar, dia langsung melihatnya. Lelaki itu terkejut dan langsung berbalik kabur ke arah pekarangan sambil berteriak, “Gawat! Chandra datang! Chandra datang untuk membunuh!”Berita tentang Chandra yang melumpuh

  • Jenderal Naga   Bab 1104

    “Bicara di dalam saja,” ujar Sandi.“Sudah tidak apa-apa, bubar!” perintah Sandi pada semua orang di sekelilingnya.“Baik!”“Silakan masuk,” ujar Sandi mempersilakan Chandra.Lelaki itu tiadk menyangka bahwa Sandi akan diajak berbicara semudah itu. bahkan dia berencana untuk mengancam mereka jika keluarga Iskandar tidak bisa diajak bekerja sama.Di dalam ruang tamu sudah ada pelayan yang menuangkan minuman dan meletakkannya di hadapan mereka.“Pak Sandi, sekarang kita sudah bisa bicara?” tanya Chandra.Lelaki itu tidak berbicara dan hanya menatap Chandra dengan lekat dan ekspresi bingung. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Sebelum menjawab pertanyaanmu, ada yang mau saya tanyakan padamu.”“Katakan saja.”“Dua bulan yang lalu kemampuanmu masih sangat rendah. Kenapa dalam waktu singkat bisa begitu hebat? Apakah lukisan ketiga keluarga yang lain dicuri oleh keluarga Atmaja? Kamu sudah memecahkan rahasia lukisan dan melatih ilmu yang ada di lukisan tersebut sehingga meningk

  • Jenderal Naga   Bab 1105

    Ketiganya terkejut mendengar ucapan Sandi.“Iya, dia sungguh hebat. Kalau nggak hebat, dia nggak akan bisa mendapatkan banyak pesilat hebat. Kalau dia nggak hebat, nggak mungkin ada keinginan untuk menguasai seluruh dunia.”Chandra sudah mengetahui bahwa usia Yayang adalah 160 tahun. Di zaman sekarang ini, orang normal akan bisa hidup hingga seratus tahun jika menjaga kesehatannya dengan baik. Dan bagi seorang ahli bela diri, kemungkinan bisa hidup hingga 200 tahun.Jika pada masa lalu Kadir berhasil melarikan diri, maka tahun ini dia berusia sekitar 140 tahun, dan kemungkinan besar masih hidup. Dia sudah di tingkat Alam Ketujuh saat berusia 40 tahun dan kemungkinan sekarang sudah masuk Alam Kedelapan.Memikirkan semua ini membuat Chandra menahan napas. Sonia bertanya, "Ada informasi apa yang Anda ketahui tentang Pak Taka?”Sandi menggelengkan kepala dan berkata, "Orang ini terlalu misterius, dan keluarga Iskandar juga nggak begitu banyak mengetahuinya. Yang kami tahu hanyalah dia berl

  • Jenderal Naga   Bab 1106

    “Devita,” ujar sebuah suara dari seberang telepon.Devita tahu kalau dirinya tidak mungkin pergi ke tempatnya Chandra seorang diri. Jika begitu, maka dia akan ketahuan. Devita mencari tahu nomor ponsel Nova dan menghubunginya.Tubuh Nova menegang ketika mendengar nama tersebut. Chandra yang ada di sampingnya bertanya, “Kenapa?”“De-Devita yang telepon,” ujar Nova dengan suara kecil.“Kenapa dia telepon?” tanya Sonia dengan kening berkerut terkejut.“Kenapa?” tanya Nova sambil membuka pengeras suara di ponselnya.“Chandra ada di sana?”“Nggak ada, ada apa? Bilang saja padaku.”“Nggak boleh, aku harus bicara dengan Chandra.”“Aku ada di sini, ngomong saja,” sahut Chandra setelah Nova menatapnya.“Banyak yang nggak bisa disampaikan via telepon, kamu cari tempat dan kita ketemuan saja. Kalau bisa tempat yang rahasia. Ada banyak mata-mata di sini dan aku nggak mau ada orang luar yang tahu kita bertemu. Setelah memastikan tempat dan waktu, kirim pesan padaku.”Sambungan terputus secara sepih

  • Jenderal Naga   Bab 1107

    Perempuan itu adalah Ruby Lupita yang merupakan anak dari Jenderal Kadir dan merupakan seorang artis. Dalam ingatan Chandra, sepertinya perempuan itu cukup terkenal. Dia tidak mengerti kenapa Ruby harus bernyanyi di bar?“Kenapa? Kenal?” tanya Sonia sambil melihat perempuan seksi yang ada di atas panggung.“Pernah ketemu. Dia anaknya Jenderal Kardi yang ada di Gurun Selatan. Jenderal tersebut gugur ketika menjalankan tugasnya.”Sonia membulatkan mulutnya mendengar penjelasan Chandra.Ruby jalan ke atas panggung dengan pakaiannya yang berpotongan sangat rendah dan bahan yang tipis. Samar-samar terlihat kulitnya dan juga pakaian dalamnya yang berwarna putih dan berenda. Seketika suara teriakan memenuhi bar tersebut.Berbagai teriakan yang memekakkan telinga membuat suasana di bar menjadi semakin naik. Ruby tersenyum lebar dan mulai bernyanyi. Suara perempuan itu sangat lembut hingga menyentuh ke dasar hati. Setelah satu lagu selesai, dia hendak meninggalkan panggung.Di waktu yang sama,

  • Jenderal Naga   Bab 1108

    Chandra menggeleng dan berkata, “Lihat dulu.”Dia tidak boleh merusak hal besar karena hal kecil seperti ini. Ruby yang ada di atas panggung tampak bergegas berdiri sambil menunduk meminta maaf. Akan tetapi Boy tidak menganggapnya dan hanya peduli pada suasana sekitar saja.Semakin Ruby dipermalukan, orang yang ada di bar akan semakin senang. Boy langsung mengulurkan tangannya menarik baju perempuan itu.Sreett!Baju perempuan itu seketika robek. Kulit putihnya terpampang dan membuat Ruby seketika panik. Dia sibuk menutupi tubuhnya dengan tangannya.“Hahaha!”“Tubuh yang bagus! Kulitnya putih.”Sampai di sini Chandra sudah tidak bisa menahan diri. Dia melompat dari lantai dua dan mendarat dengan sempurna di atas panggung. Semua orang tampak melongo menyaksikan pemandangan tersebut.Hari ini lelaki itu mengenakan luaran longgar dan topi hitam. Tujuannya untuk menyembunyikan identitasnya dan bertemu dengan Devita. Boy yang melihat ada orang yang melompat dari lantai dua tampak terkejut d

  • Jenderal Naga   Bab 1109

    “Ayo,” ujar Chandra sambil menarik Ruby setelah dia selesai menelepon.Ruby mengangguk dan mengikuti langkah Chandra pergi dari sana. Sonia juga mengikuti mereka berdua. Saat keluar dari bar, Chandra mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Devita.“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.”“Kenapa nggak aktif?” gumam Chandra dengan kening berkerut.“Hubungan di kota sangat berantakan. Semua keluarga dan organisasi penting ada mata-mata. Dia harus ekstra hati-hati ketika melakukan sesuatu. Kalau ketahuan maka bisa habis! Kita pulang dulu dan cari lain kesempatan,” ujar Sonia.Chandra tidak memikirkannya lagi. Dia menatap Ruby dan bertanya, “Sudah makan malam?”Ruby menggelengkan kepalanya. Lelaki itu membawanya ke restoran terdekat dan meminta ruangan VIP.“Apa yang terjadi? Kenapa sampai harus ke bar?” tanya Chandra.Ruby memegang gelas air hangat dan berkata, “Keluargaku bangkrut dan papa tiriku kabur. Dia meninggalkan mamaku hutang yang sangat banyak sekali. Semua barang berharg

  • Jenderal Naga   Bab 1110

    “Berapa lama baru bisa keluar hasilnya?”“Sekitar dua hari lagi.”“Segera,” ujar Chandra. Setelah itu sambungan telepon terputus.Sesaat kemudian lelaki itu sudah tiba di markas. Semua militer memberi hormat padanya selama dalam perjalanan.Chandra duduk di kursi kerja yang ada dalam ruang kerjanya. Di dalamnya terdapat empat hingga lima orang jenderal bintang satu yang berdiri di hadapan Chandra. Lelaki itu menatap mereka semua dan bertanya, “Setelah Teuku mati, siapa yang bertanggung jawab pada Pasukan Api Merah?”Nanda maju dan berkata, “Jenderal Malik yang bertanggung jawab.”“Minta dia temui saya,” ujar Chandra.Jenderal Malik berusia 55 tahun dan merupakan jenderal bintang tiga.“Baik!”“Ok, kalian semua boleh bubar.”Semuanya pergi dan hanya Nanda yang belum pergi dari sana. Chandra melirik dia dan bertanya, “Ada urusan lain?”“Jenderal, apakah selanjutnya Jenderal mau membersihkan semua sisa-sisa kekacauan Teuku?”Chandra menatap Nanda tertarik dan tersenyum tipis sambil bertan

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2227

    Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis

  • Jenderal Naga   Bab 2226

    Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status