Tatapan Sonia telah menyatakan segalanya. Hati Melvin spontan terasa sakit. Dia segera berkata, “Sudahlah, sudahlah, kamu tidak menghargai kesempatan sebaik ini. Kelak meskipun kamu merengek dan menangis untuk minta jadian sama aku, aku juga tidak akan luluh.”Melvin melepaskan tangannya dari wajah Sonia, lalu menggandeng pergelangan tangannya. “Ayo, aku bawa kamu makan yang enak.”Melvin membawa Sonia berkeliling, lalu membawa segelas anggur untuk Sonia. “Malam ini kamu boleh mabuk. Ada aku di sisimu. Aku pasti akan mengantarmu pulang dengan selamat!”Sonia menyesap anggur, lalu berkata, “Kamu nggak aman.”“Sonia, kamu percaya sama semua orang, tapi malah tidak percaya sama aku!” ucap Melvin dengan tidak puas.“Apa daya? Siapa suruh aku memahamimu?” Sonia spontan tersenyum.“Kamu memahamiku?” Melvin mendekat, lalu mengedipkan matanya. “Bagaimana kalau malam ini kamu pahami aku lebih dalam lagi?”Senyuman di wajah Sonia terkaku. Dia menggertakkan giginya. “Melvin, bilang saja kalau kam
Read more