Ranty spontan tersenyum. “Kakek Aska, kamu yang tenang. Dia bukan anaknya Sonia, dia itu anak teman bersama kami. Kebetulan dia lagi ada urusan, jadi aku dan Sonia bantu jagain dia dalam beberapa hari ini.”“Benarkah? Kalian tidak membohongiku, ‘kan?” Aska menatap Yana. Memang tidak mirip dengan Reza!Yana memutar-mutar matanya lantaran merasa bingung. Dia membatin, ‘Dari mana asal kakek aneh ini?’“Iya.” Sonia tersenyum. “Aku nggak bakal membohongimu lagi!”Aska mendengus dingin, lalu tersenyum lebar terhadap Yana. “Anak ini cantik sekali. Siapa namanya?”“Namanya Yana.” Sonia berebut untuk menjawab.“Apa aku bertanya padamu?” Wajah Aska kembali serius. Dia melirik Sonia sekilas, lalu berkata, “Jangan kira masalah waktu itu telah berlalu!”Sonia terdiam.Ranty menahan tawanya, lalu segera merangkul lengan Aska dan duduk di bangku. “Kakek, Kakek jangan marah lagi. Kalau Kakek omeli dia terus, nanti dia nggak berani ke sini lagi. Asal Kakek tahu, dia yang ajak aku ke sini hari ini.”Ask
Read more