Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 851 - Chapter 860

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 851 - Chapter 860

1936 Chapters

Bab 851

Bruno sungguh tidak merelakan Tasya yang imut itu. “Meski dia nggak bekerja di restoran lagi, dia pasti akan kembali untuk melihat kita. Jangan-jangan kamu nggak izinin dia datang juga?”“Izinin! Tentu saja izinin! Kamu cukup menjamu tamu dengan baik saja.” Yandi mengisap rokoknya, lalu berkata dengan datar.Bruno menggeleng. “Bos, kamu sadis sekali!”Yandi melirik Bruno sekilas. “Jangan omong kosong! Cepat keluar setelah ganti perban!”Bruno mengangkat-angkat pundaknya, lalu berjalan pergi.…Malam harinya.Selesai mandi, Tasya bersiap-siap untuk tidur. Tiba-tiba dia teringat dengan pisau cukur itu. Dia pun mengeluarkannya dari tas.Tasya meletakkan pisau cukur di dalam laci di samping ranjang. Seketika terlintas gambaran dirinya diikat Kenzi, lalu dilempar dari atas jendela. Dia masih ingat dengan ekspresi kaget Yandi setelah mendobrak pintu.Meski hanya melihat dalam sekilas, Tasya juga tidak bisa melupakan tatapan si lelaki. Dia juga tidak akan melupakan budi Yandi untuk selamanya!
Read more

Bab 852

Gina mengubah nada bicaranya, “Reza, kalau kamu ragu lagi, mungkin yang terluka bukan cuma kamu saja! Kenapa Tasya bisa jadi pelayan di restoran Yandi? Dari penampilannya saja, aku bisa menebak bahwa Yandi bukanlah orang baik-baik. Dia pasti sekongkol sama Sonia. Sekarang mereka malah bersekongkol untuk melukai Tasya!”Reza melirik Gina dengan sinis, lalu meninggalkan tempat.Awalnya masih ada rapat di sore hari. Mungkin karena Reza tidak memiliki suasana hati untuk rapat. Dia pun membiarkan rapat untuk diwakili oleh Chandra. Kemudian, Reza mengendarai mobil menuju Gotham.Saat pukul tiga sore, para tamu di restoran sudah meninggalkan tempat. Tasya, Bruno, dan yang lain sedang bermain gim bersama.Ketika mendengar ada yang datang, Tasya mengangkat kepalanya spontan menyapa dengan tersenyum, “Selamat datang!”Belum sempat Tasya berbicara, senyuman di wajahnya menghilang. Dia segera berdiri. “Pa … Paman Reza!”Bruno dan yang lainnya juga ikut berdiri. Mereka pernah bertemu Reza sebelumny
Read more

Bab 853

Yandi mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud ucapan Reza.Reza pun berdiri. “Aku tidak permasalahkan masalah dulu. Aku berharap Bos Yandi bisa menjauhi Sonia. Aku akan bawa Tasya pergi dari sini. Aku akan ingat budimu yang telah menyelamatkan Tasya dari tangan Yoko!”Yandi mengangkat kepalanya menatap si lelaki. “Aku tidak tahu apa yang telah Tuan Reza dengar. Tapi kalau kamu benar-benar menyukai Sonia, aku harap kamu bisa percaya sama dia!”“Itu masalah aku dengan dia!” Tatapan Reza semakin tajam. Dia pun segera meninggalkan tempat.Tasya tahu sudah saatnya dia pergi. Dia berkata pada Yandi dan yang lain, “Terima kasih sudah menjagaku selama ini. Kelak, aku pasti akan kembali untuk mengunjungi kalian semua.”Bruno, Leon, dan yang lain sungguh tidak merelakan kepergian Tasya. “Tasya, kalau kamu ingin makan steamboat, kamu bisa langsung ke sini. Kamu nggak usah bayar, gratis!”Tasya pun mengangguk dengan tersenyum. Setelah itu, Tasya membalikkan kepalanya untuk melihat Yandi. Terl
Read more

Bab 854

Sonia sungguh kaget dengan sikap Reza. “Kenapa kamu berbicara seperti ini?”Reza menarik napas dalam-dalam. Dia menyandarkan sikunya ke atas paha dan menggenggam erat kedua tangannya. “Tasya masih kecil. Lagi pula, seharusnya kamu beri tahu masalah ini sama aku.”Sonia menggigit bibirnya, lalu bertanya, “Apa kamu tahu masalah penculikan Tasya? Sebenarnya masalah ini ….”“Aku tidak lagi membahas masalah itu!” potong Reza, “Masalah itu ulah Yoko, tidak ada hubungannya dengan Yandi. Aku tidak akan menyalahkan orang-orang di dalam restoran itu.”Reza tertegun sejenak, lalu melanjutkan, “Tapi kebanyakan anggota Yandi memiliki riwayat di penjara. Kamu malah membiarkan mereka berhubungan dengan Tasya. Apa kamu pernah kepikiran akibatnya?”Sonia terdiam sejenak, lalu berkata dengan datar, “Aku merasa kamu punya prasangka buruk sama mereka. Leon dan yang lain memang pernah melakukan kesalahan, tapi mereka bukan orang jahat. Lagi pula, mereka semua menganggap Tasya sebagai adik mereka sendiri. M
Read more

Bab 855

Orang tua Tasya sedang dinas ke luar kota. Kakek pergi memancing bersama temannya. Tandy juga sedang di sekolah. Saat makan siang, hanya tersisa Tasya dan neneknya di rumah.Tasya berulang kali mengaduk sup di dalam mangkuknya. Dia tidak memiliki selera makan!Lysa pun menyadarinya. Dia bertanya dengan mengerutkan keningnya, “Kenapa? Sakit?”“Nggak!” Tasya menggeleng.“Kenapa kamu nggak keluar dalam beberapa hari ini?” Lysa menaruh makanan kesukaan Tasya ke piringnya, lalu bertanya dengan tersenyum.“Aku sudah mengundurkan diri!”“Mengundurkan diri? Betul juga, sudah saatnya kamu mempersiapkan S2-mu.”“Emm!” Tasya hanya makan beberapa suap, lalu naik ke lantai atas. Dia berbaring di atas ranjangnya melihat pisau cukur di dalam laci nakasnya. Hatinya terasa sangat penat saat ini.Saat menjelang jam dua sore, Lysa mengetuk pintu kamar. “Tasya, Nenek mau keluar, kamu mau ikut tidak?”Awalnya Tasya ingin menolak ajakan neneknya. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu segera membuka pintu d
Read more

Bab 856

Bruno merasa sekarang Tasya sudah tidak bekerja di restoran lagi. Dia hanya datang untuk mengunjungi temannya saja, jadi Bruno pun tidak melarangnya.Tasya berjalan ke lantai atas. Dia sungguh gembira ketika melihat ruang tamu yang tergolong bersih, tidak seberantakan dulu lagi.Pintu kamar Yandi tidak ditutup rapat. Tasya ingin mengejutkannya, jadi dia pun langsung masuk tanpa bersuara. Namun ketika pintu dibuka, kebetulan dia langsung berpapasan dengan mata lelaki itu.Yandi sedang bersandar di ranjang sambil bermain gim. Ketika melihat kedatangan Tasya, dia merasa sangat kaget.Tasya terbengong tidak bergerak sama sekali. Sudah beberapa hari mereka tidak bertemu, mungkin karena belakangan ini Tasya selalu memikirkannya, ketika melihat Yandi langsung, jantungnya spontan berdegup kencang. Entah kenapa Tasya malah ingin menangis saat ini.Mereka berdua bertatapan selama beberapa detik. Kemudian, Yandi duluan berkata, “Kenapa kamu datang ke sini?”Tasya menunjukkan senyumnya berjalan ke
Read more

Bab 857

“Emm, aku pergi dulu. Semuanya bekerja yang giat, ya, biar bisa menghasilkan banyak uang lagi!” Tasya tersenyum sambil melambaikan tangannya. “Sampai jumpa!”Bruno, Leon, dan yang lain mengantar Tasya keluar restoran. Mereka menatap taksi yang ditumpangi Tasya melaju pergi.Kemudian, Bruno naik ke lantai atas, menuangkan segelas air untuk Yandi. “Tasya sudah pergi!”“Emm,” balas Yandi sambil menatap ponselnya.“Tasya memang baik. Dia bahkan datang khusus untuk mengunjungi kita!”Yandi tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertanya, “Khusus? Bukannya dia singgah setelah keluar sama temannya?”“Apa iya?” tanya Bruno dengan ragu, “Tadi aku lihat dia pulang naik taksi. Seharusnya dia datang khusus untuk mengunjungi kita. Aku juga nggak melihat ada orang lain.”“Kalau Tasya datang lagi, jangan biarkan dia naik sendiri. Kamu ikut ke atas.”Bruno tersenyum dengan tidak acuh. “Bos, sepertinya kamu terlalu waspada. Kamu itu cowok, kenapa kamu takut akan diambil keuntungan oleh seorang ce …..”Belu
Read more

Bab 858

Thalia merasa kaget. Dia spontan melirik sekeliling, lalu menunduk. “Beberapa hari ini, Pak Reza nggak datang untuk jemput Sonia. Aku kira merasa lagi berantem. Tapi tadi aku dengar Sonia lagi telepon sama Pak Reza. Sepertinya Pak Reza akan datang menjemputnya.”Gerakan tangan Gina berhenti. Terlintas tatapan sinis di matanya. Dia sungguh membenci Sonia dan juga Reza!Jelas-jelas Reza tahu Sonia memendam maksud lain. Bahkan, Tasya hampir celaka. Dia masih saja tidak melepaskan Sonia!Hanya saja, semuanya bukan masalah! Masih ada selembar kartu as di tangan Gina!Berhubung Reza tak tega untuk melepaskannya, dia akan mencari orang untuk memaksanya untuk melepaskan Sonia!Setelah acara kumpul bersama berakhir, mobil Reza juga sudah tiba di Nine Street Mansion. Dengan adanya kejadian sebelumnya, kali ini semuanya juga tidak kaget ketika melihat Sonia memasuki mobil Reza.Namun berbeda dengan Thalia, dia berdiri di bawah pancaran lampu jalan dengan tatapan kecewa. Reza mengendarai mobil, s
Read more

Bab 859

Masalah Tasya sudah berlalu. Hubungan mereka berdua juga telah kembali seperti dahulu kala. Reza memperlakukan Sonia dengan baik. Hanya saja, Sonia merasa ada yang aneh. Sepertinya ada tembok di tengah-tengah mereka berdua. Dia merasa sedih dan juga bingung.Angin dingin berembus sepoi-sepoi. Rintik-rintik hujan memercik ke leher Sonia. Dia merasa dingin. Dia menutup jendela, lalu kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya.Keesokan harinya, saat Sonia bangun dan keluar, Reza sedang memasak di dapur.Lelaki itu mengenakan sweater berwarna krim dipadukan dengan celana panjang berwarna krim juga. Dia mengenakan celemek sembari memanaskan susu.Hati Sonia tergerak. Dia berjalan ke belakang Reza, lalu memeluknya dari belakang, menempelkan wajahnya ke belakang punggungnya.Tangan Reza yang memegang gelas pun tertegun. Dia meletakkan gelas susu, lalu membalikkan tubuhnya untuk membalas pelukan Sonia. “Ada apa? Baru satu malam saja, kamu sudah merindukanku?”Pelukan Sonia semakin erat lagi.
Read more

Bab 860

Tentu saja si pelayan kenal dengan Sonia. Dia tahu majikannya sangat menyukai Sonia. Jadi, dia juga tidak berani menghalangi pemuda di hadapannya. Si pelayan tersenyum sungkan. “Kalau begitu, silakan duduk di ruang tamu. Aku akan sampaikan kepada Bapak.”Setelah masuk ke vila, si pemuda pun terbengong ketika melihat interior klasik dan mewah ini. Dia menggerakkan matanya mengamati sekeliling.“Mohon ikuti aku!” ucap si pelayan.Tatapan pemuda terlihat terkejut. Tersimpan keserakahan di dalam tatapannya. Dia mengikuti pelayan berjalan ke dalam ruang tamu.Pelayan bertanya, “Permisi, kamu mau minum kopi atau jus?”Si pemuda duduk di sofa dan kedua matanya masih mengamati sekeliling. “Coba bikinkan kopi dulu!”“Oke, mohon tunggu sebentar!”Pelayan pergi ke dapur, lalu segera menyuguhkan secangkir kopi untuk si pemuda. Saat ini, tampak si pemuda sedang menyantap buah-buahan dan camilan di atas meja tamu. Mulutnya terisi penuh hingga tampak menggembung. Remahan camilan juga jaruh berserakan
Read more
PREV
1
...
8485868788
...
194
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status