Thalia merasa kaget. Dia spontan melirik sekeliling, lalu menunduk. “Beberapa hari ini, Pak Reza nggak datang untuk jemput Sonia. Aku kira merasa lagi berantem. Tapi tadi aku dengar Sonia lagi telepon sama Pak Reza. Sepertinya Pak Reza akan datang menjemputnya.”Gerakan tangan Gina berhenti. Terlintas tatapan sinis di matanya. Dia sungguh membenci Sonia dan juga Reza!Jelas-jelas Reza tahu Sonia memendam maksud lain. Bahkan, Tasya hampir celaka. Dia masih saja tidak melepaskan Sonia!Hanya saja, semuanya bukan masalah! Masih ada selembar kartu as di tangan Gina!Berhubung Reza tak tega untuk melepaskannya, dia akan mencari orang untuk memaksanya untuk melepaskan Sonia!Setelah acara kumpul bersama berakhir, mobil Reza juga sudah tiba di Nine Street Mansion. Dengan adanya kejadian sebelumnya, kali ini semuanya juga tidak kaget ketika melihat Sonia memasuki mobil Reza.Namun berbeda dengan Thalia, dia berdiri di bawah pancaran lampu jalan dengan tatapan kecewa. Reza mengendarai mobil, s
Masalah Tasya sudah berlalu. Hubungan mereka berdua juga telah kembali seperti dahulu kala. Reza memperlakukan Sonia dengan baik. Hanya saja, Sonia merasa ada yang aneh. Sepertinya ada tembok di tengah-tengah mereka berdua. Dia merasa sedih dan juga bingung.Angin dingin berembus sepoi-sepoi. Rintik-rintik hujan memercik ke leher Sonia. Dia merasa dingin. Dia menutup jendela, lalu kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya.Keesokan harinya, saat Sonia bangun dan keluar, Reza sedang memasak di dapur.Lelaki itu mengenakan sweater berwarna krim dipadukan dengan celana panjang berwarna krim juga. Dia mengenakan celemek sembari memanaskan susu.Hati Sonia tergerak. Dia berjalan ke belakang Reza, lalu memeluknya dari belakang, menempelkan wajahnya ke belakang punggungnya.Tangan Reza yang memegang gelas pun tertegun. Dia meletakkan gelas susu, lalu membalikkan tubuhnya untuk membalas pelukan Sonia. “Ada apa? Baru satu malam saja, kamu sudah merindukanku?”Pelukan Sonia semakin erat lagi.
Tentu saja si pelayan kenal dengan Sonia. Dia tahu majikannya sangat menyukai Sonia. Jadi, dia juga tidak berani menghalangi pemuda di hadapannya. Si pelayan tersenyum sungkan. “Kalau begitu, silakan duduk di ruang tamu. Aku akan sampaikan kepada Bapak.”Setelah masuk ke vila, si pemuda pun terbengong ketika melihat interior klasik dan mewah ini. Dia menggerakkan matanya mengamati sekeliling.“Mohon ikuti aku!” ucap si pelayan.Tatapan pemuda terlihat terkejut. Tersimpan keserakahan di dalam tatapannya. Dia mengikuti pelayan berjalan ke dalam ruang tamu.Pelayan bertanya, “Permisi, kamu mau minum kopi atau jus?”Si pemuda duduk di sofa dan kedua matanya masih mengamati sekeliling. “Coba bikinkan kopi dulu!”“Oke, mohon tunggu sebentar!”Pelayan pergi ke dapur, lalu segera menyuguhkan secangkir kopi untuk si pemuda. Saat ini, tampak si pemuda sedang menyantap buah-buahan dan camilan di atas meja tamu. Mulutnya terisi penuh hingga tampak menggembung. Remahan camilan juga jaruh berserakan
“Cari aku?” Tommy duduk di seberangnya dengan menunjukkan ekspresi serius.“Iya, kakakku adalah kekasih dari putramu sekaligus bos dari Herdian Group. Mereka sudah hampir menikah. Aku termasuk anggota keluarga kakakku. Sepertinya sudah saatnya kita membahas masalah mahar?” ucap Welly dengan terkekeh.Tommy sungguh terkejut. Kali ini, raut wajahnya pun berubah. “Apa katamu?”“Apa kamu nggak tahu masalah pernikahan mereka?” Welly tersenyum menyeringai. Sepertinya Keluarga Herdian berlagak tidak mengetahui apa-apa.Tommy kembali bertanya, “Kamu bilang Sonia adalah kekasihnya Reza?”“Iya, mereka sudah berpacaran dalam waktu lama!” Welly menyandarkan punggungnya ke sofa, lalu menyilangkan kakinya. “Kakakku pernah bilang. Setelah dia dan Reza menikah nanti, kalian akan memberiku sebuah perusahaan dan sebuah vila. Oh ya! Tambahkan sebuah mobil, satu sopir, dan dua sekretaris juga. Ngomong-ngomong, kapan kalian berikan kepadaku?”“Apa semua itu janji Sonia kepadamu?” tanya Tommy dengan serius.
Reza menyipitkan matanya. “Uang apa?”Tommy melempar buku tabungan ke hadapannya. “Kamu lihat sendiri. Hanya dalam satu tahun, kamu sudah transfer berapa banyak uang ke rekening Sonia? Apa seorang guru bimbel pantas mendapatkan uang sebanyak itu?”Tanpa melihat buku rekening, Reza juga tahu berapa banyak uang yang telah dia berikan kepada Sonia.Raut wajah Reza masih tidak berubah. “Uang seperti itu tidaklah banyak untuk guru bimbel yang profesional. Sepertinya kamu bisa lihat sendiri dengan perubahan nilai Tandy!”“Kamu tidak usah jelaskan masalah ini kepadaku!” potong Tommy. “Hari ini adik laki-lakinya Sonia datang ke rumah. Dia bilang kalian akan segera menikah. Jadi, dia datang untuk membahas masalah mahar. Aku sebagai ayahmu saja tidak tahu kalian akan menikah!”“Adik?” Reza mengerutkan keningnya.“Iya, adiknya Sonia. Dia bilang Sonia sudah berjanji, setelah kalian menikah nanti, Keluarga Herdian akan memberinya perusahaan dan vila? Apa semua ini janjimu kepada Sonia?”Reza semaki
Ketika tiba di Imperial Garden, waktu pun sudah hampir pukul satu sore.Reza memarkirkan mobil di seberang Imperial Garden. Baru saja, dia hendak menuruni mobil dan masuk ke kompleks, tampak sebuah mobil Maybach di luar pintu gerbang Imperial Garden. Kebetulan Sonia menuruni mobil itu.Reza berhenti di tempat menatap mereka dengan tatapan dingin.Setibanya di depan pintu Imperial Garden, Sonia melambaikan tangannya berpamitan dengan Juno.Juno memberi tahu Sonia bahwa dia diundang untuk menghadiri acara busana bertaraf internasional di Mirlan. Mereka berdua makan bersama sambil membahas masalah pameran busana.Selesai makan, Juno pun mengantar Sonia kembali ke Imperial Garden. Kebetulan mereka baru sampai saat ini.Cuaca hari ini agak dingin. Juno mengambil jaket hitamnya, lalu menuruni mobil, membungkusnya ke tubuh Sonia. “Lain kali ingat pakai yang lebih tebal!”“Aku nggak takut dingin!” balas Sonia dengan tersenyum datar.“Tapi kamu sering sakit!” Juno menyindirnya.Kali ini, Sonia
Waktu itu, Sonia masih sangat kecil. Dia sangat lapar waktu itu. Jadi, dia benar-benar merangkak di lantai. Hanya saja, berhubung dia kedinginan, dia tidak sanggup membuka mulutnya.Welly melempar nasi ke atas lantai. Dia mengadukkannya dengan tanah, lalu bagai sedang main rumah-rumahan, menyuapi Sonia bagai menyuapi seekor anjing saja!Ibu asuh menyaksikan gambaran itu sambil bersandar di pintu. Dia menggigit kacang di mulutnya, lalu berkata, “Lebih baik kita pelihara anjing saja!”Hal yang lebih konyol adalah waktu itu Sonia tidak tahu dirinya bukanlah anak kandung. Bahkan, ibu asuh juga tidak mengetahuinya. Namun, dia malah memperlakukannya seperti ini. Hanya karena dia lebih menyukai anak lelaki dibandingkan dengan anak perempuan. Dia mengira pada akhirnya anak perempuan akan menikah dan tinggal bersama suaminya. Jadi, sia-sia untuk membesarkannya.“Aku memang bukan kakakmu!” Sonia melihat Welly tanpa ekspresi apa-apa. “Kakak kandungmu ada di Keluarga Dikara. Kamu cari dia saja!”“
Setibanya di acara pesta, semua orang terus bersulang terhadap Reza. Reza juga tidak menolak ajakan mereka. Dalam waktu singkat, dia pun sudah minum 7 hingga 8 gelas.Melihat begitu banyak orang yang mengerumuninya, Reza terpaksa mencari alasan untuk hirup udara segar di taman.Dekorasi halaman di hotel ini sangatlah romantis. Terdapat banyak bunga bermekaran dan lampu kelap-kelip di sana.Di bawah pohon sana ada banyak lelaki dan wanita berpelukan dan berciuman. Reza mencari bangku kosong, lalu mengeluarkan mancis dan mengelusnya.Ini adalah hadiah satu-satunya yang pernah diberikan Sonia untuk Reza. Sebenarnya mancis ini juga bukan dibeli untuk Reza.Semakin Sonia mengabaikannya, semakin terpikat pula Reza terhadapnya. Sekarang dia kepikiran dirinya pergi mengendarai mobil berjam-jam ke Atria demi bertemu dengannya.Apa Sonia menggunakan intrik ini terhadap semua orang? Juno, Yandi, dan juga … Melvin!Si lelaki tak berhenti menyindir. Sebenarnya ada banyak rahasia di diri Sonia, sepe
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki
Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me
Tuhan memang punya mata!Jantung Stella berdetak kencang. Dia menekan bagian dadanya, lalu dengan perlahan berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya, pernyataan yang diunggah Keluarga Dikara menjadi berita hangat.Di dalam pernyataan, Hendri dan Reviana mengekspos identitas mereka, lalu membenarkan bahwa merekalah yang telah membesarkan King, kemudian menjemputnya dari Kota Atria ke Kota Jembara.Mereka memang mengangkat Sonia sebagai anak asuh mereka. Hanya saja, hubungan mereka tidak semakin dekat. Sekarang King sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka.Dari beberapa ucapan singkat itu, dapat diketahui bahwa Sonia tidak tahu diri, habis manis sepah dibuang, juga durhaka!Dalam waktu singkat, pernyataan itu sudah disebarluaskan hingga beberapa puluh ribu kali. Sekarang nama King kembali viral.Ini bukan pertama kalinya King viral. Dulu ada juga penggemar yang datang untuk membelanya, lalu mengendalikan arah opini. Namun kali ini, komentar penggemar King ditenggelamkan
Tobias berpikir sejenak. “Oh, begitu, ya? Setelah tiba di Kota Kibau, aku akan beri kalian 20% saham perusahaan baru. Apa semua itu cukup?”Reviana membalas dengan tersenyum, “Kami mengambil risiko dibunuh Keluarga Herdian, sepertinya 20% terlalu sedikit. Kalau 30%, masih bisa dipertimbangkan lagi.”Raut wajah Tobias langsung berubah muram. Dia melihat ke sisi Hendri.Baru saja Hendri hendak berbicara, Reviana sudah melanjutkan omongannya. Dia menegaskan sekali lagi. “Ayah, Sonia itu anak kandung kami. Orang yang melakukan pernyataan juga kami. Kelak kamilah yang akan dibenci Keluarga Herdian!”Pada akhirnya, Tobias juga merasa tidak berdaya dan memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan beri kalian saham 30%!”“Terima kasih, Ayah!” balas Reviana dengan sangat puas.“Kalau begitu, kalian persiapkan dulu. Usahakan untuk unggah pernyataan itu besok pagi,” pesan Tobias.“Baik!” balas Reviana dengan segera.Hendri berdiri, lalu berpamitan dengan Tobias. Dia membawa Reviana meninggalkan tempat.