Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 171 - Chapter 180

1891 Chapters

Bab 171

“Cantik, nggak? Saat aku melihatnya, aku pun merasa gelas ini sangat cocok sama kamu,” ucap Tasya sambil memiringkan kepalanya.“Suka!” Sonia meraba corak bunga di atas gelas. “Terima kasih!”“Nggak usah sungkan!”Mereka berdua mengobrol beberapa saat. Ketika mereka membahas masalah keluarga Tasya, Sonia pun spontan bertanya, “Apa Paman Reza sudah lama nggak pacaran?”“Pamanku yang satu itu, ya?” Tasya bersandar di sofa, lalu berpikir sejenak baru berkata, “Aku hanya tahu dulu dia pernah berhubungan baik dengan Gina.”“Tapi kemudian dia punya perjanjian pernikahan bisnis, dan Kak Gina pergi mengembangkan kariernya di Negara Madani. Tak lama kemudian, Paman pergi ke Negara Madani juga. Aku kira dia pergi cari Gina, ternyata bukan.”Sonia bertanya, “Apa mereka putus gara-gara perjanjian pernikahan itu?”Tasya menggelengkan kepalanya. “Waktu itu aku sedang kuliah dan tinggal di asrama sekolah. Aku nggak begitu jelas dengan masalah mereka.”Sonia mengangguk dan tidak lanjut bertanya lagi.
Read more

Bab 172

Cahaya di dalam ruang baca mulai meredup, tapi perasaan yang lain malah terasa sangat kentara. Reza membalikkan tubuh Sonia untuk berhadapan dengannya. Kemudian Reza mencondongkan tubuhnya, dan menciumnya.Ketika melihat tingkah penurut Sonia di hadapan anggota keluarganya tadi, Reza pun sudah tidak sabar untuk menindasnya. Padahal sebenarnya Sonia sangat ganas, buktinya Reza masih dapat merasa sakit di bagian dadanya.Tubuh Sonia sedang diselimuti oleh bayangan tubuh si lelaki, dan seluruh indranya juga sedang dikuasai oleh Reza.Kecupan yang diberikan Reza awalnya terasa agak kasar, tapi dia mulai mengurangi tenaganya, berusaha mengecup dengan lembut.Detak jantung Sonia berdegup semakin kencang. Mungkin karena Sonia sedang berada di Kediaman Herdian, makanya dia bisa merasa super gugup.Sonia mulai melebarkan kedua matanya, dan tampak Reza masih memejamkan matanya. Alisnya sangat tebal dan hidungnya sangatlah mancung. Saat ini Sonia merasa Reza sangatlah sempurna.Seolah-olah merasa
Read more

Bab 173

“Paman Reza, ya?” Tasya sedikit terkejut. “Apa Paman nampak Sonia?”Nada bicara Reza terdengar datar. “Sepertinya dia lagi di taman.”“Oh, kalau begitu, aku pergi ke taman dulu,” balas Tasya, lalu berjalan pergi.Sonia mengerutkan keningnya. “Bagaimana sekarang?”“Aku antar kamu ke taman.” Si lelaki tersenyum, dia terlihat tidak khawatir sama sekali.“Bagaimana caranya aku ke taman?” Sonia merasa sangat kaget. Jangan-jangan ada lorong rahasia di vila ini?Tak lama kemudian, Sonia tahu dirinya sudah berpikir kebanyakan. Dia melihat Reza berjalan ke sisi jendela, membuka jendela, lalu menoleh berkata, “Loncat saja, taman ada di bawah sana.”Sonia terdiam membisu.Bagaimana mungkin Sonia bisa loncat ke bawah? Tapi kenapa Reza bisa berbicara seperti ini? Apa dia mengetahui sesuatu?Melihat Sonia terbengong, Reza spontan tersenyum, lalu melambaikan tangan. “Kemari.”Sonia berjalan menghampirinya. Kemudian Reza berbicara dengan datar, “Aku loncat dulu. Nanti aku tangkap kamu dari bawah. Kamu
Read more

Bab 174

Ketika melihat keberadaan Sonia, Tasya langsung berjalan menghampirinya dengan keringatan dan terengah-engah. “Kamu ke mana? Aku sudah mencarimu ke mana-mana.”Saat ini Sonia asal menunjuk. “Dari tadi aku lihat bunga anggrek di sana.”“Aku kira kamu pergi ke ruang baca. Kebetulan Paman Reza di sana, dia beri tahu aku kalau kamu ada di sini.” Senyuman Tasya terlihat lugu dan manis.Sonia spontan merasa bersalah. “Maaf sudah buat kamu khawatir!”“Oh ya, kebetulan kita lagi di sini, aku bawa kamu lihat taman bunga nenekku, yuk,” ajak Tasya sambil tersenyum. “Di dalamnya ada berbagai jenis bunga yang dibeli Paman Reza. Aku jamin kamu nggak pernah lihat sebelumnya!”“Oke!”Mereka berdua masuk ke taman bunga yang dikatakan Tasya tadi. Selesai mengunjungi taman, mereka berdua dipanggil untuk makan siang.Di dalam vila.Pelayan sudah menyajikan makanan. Diana pun berkata pada Sonia, “Kata Tandy, kamu suka makan yang pedas-pedas. Jadi aku suruh pelayan untuk masak makanan pedas buat kamu. Coba
Read more

Bab 175

Sonia membalas dengan sopan, “Iya, terima kasih atas jamuan Nenek.”“Iya, tidak usah sungkan!” Ekspresi Lysa terlihat sangat ramah.Diana dan Tasya mengantar mereka, lalu menatap mobil yang bergerak menjauh.Kali ini Sonia baru bisa menghela napas lega. Melihat ekspresi Sonia, Reza yang sedang mengendarai mobil pun tersenyum. “Aku memang mau ke kantor.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Oh!”Reza diam-diam mengintip wajah wanita di sampingnya, dan da spontan tersenyum.Begitu mobil memasuki Imperial Garden, Reza memarkirkan mobilnya di parkiran bawah tanah. Sonia menuruni mobil, dan beberapa saat kemudian Reza pun ikut menuruni mobil. Alhasil Sonia merasa sedikit terkejut.Bukannya dia hendak ke perusahaan?Reza berjalan mendekati Sonia, lalu menggandengnya ke arah lift, baru menjelaskan, “Aku tiba-tiba kepikiran, aku sudah pesan Robi untuk mengatasi masalah itu.”Sonia hanya bisa terdiam. Reza pasti sengaja!Setelah naik ke lantai atas, mereka memasuki rumah, dan Reza pun mulai berak
Read more

Bab 176

Sonia mengerutkan keningnya. Mana mungkin si Reza akan menghentikan kebiasaan merokoknya begitu saja? Jadi Sonia yakin dirinya akan segera menyantap es krim kesukaannya.Hari ini Sonia sedang istirahat, dia tidak pergi ke Kasen. Jadi dia pun diajak untuk makan bersama Reza.Mereka berdua pergi mengunjungi restoran Kak Widya. Kak Widya tahu bahwa Sonia sangat suka minum teh susu, dia pun membuatkan secangkir es teh susu khusus untuk Sonia. Hanya saja, belum sempat Sonia menyantap minuman kesukaannya, Reza pun langsung berpesan untuk menggantinya dengan teh susu hangat saja.Setelah Widya pergi, Sonia mengedipkan matanya dan berucap, “Bukannya hanya nggak boleh makan es krim? Kenapa minuman dingin juga nggak boleh?”Si lelaki langsung membalas, “Pokoknya nggak boleh!”Sonia merasa Reza sangat konyol. “Bukannya hidupku akan terasa hambar?”Reza berbicara dengan pelan, “Apa kamu masih belum cukup puas dengan apa yang kuberikan tiap malam?”Sosok serius Reza membuat Sonia terbengong sejenak
Read more

Bab 177

Riko mengeluh, “Ibu, kenapa Ibu nggak beri tahu aku kalau Paman Reza ke sini?”Widya pun tersenyum. “Aku sibuk sekali. Lagi pula aku saja nggak ketemu kamu, bagaimana caranya aku beri tahu kamu?”Riko berkata, “Aku baru pulang. Ini aku mau bantu-bantu di dapur.”“Cepat pergi sana!” Widya berkata, “Jangan ganggu waktu makan mereka.”Riko mengangguk. Dia merasa ragu, tapi pada akhirnya dia bertanya pada Sonia, “Nona Sonia, boleh nggak aku minta nomor WhatsApp-mu?”Berhubung Riko adalah temannya Reza, Sonia juga segan untuk menolaknya. Dia mengeluarkan ponsel dan berkata, “Oke!”Widya melirik Reza sekilas, dan langsung menarik Riko keluar. “Cepat keluar! Hidangan masih belum disajikan semua!”Riko langsung melambaikan tangannya terhadap Reza dan Sonia. “Nanti aku kembali lagi.”Setelah ibu dan anak meninggalkan ruangan, Sonia pun tidak sanggup menahan tawanya lagi. Senyumannya terlihat sangat manis.Reza duduk bersandar di kursi sambil menatapnya. “Ketawa apa? Ketawa aku dibilang tua? Sed
Read more

Bab 178

Keesokan harinya, ketika Sonia bangun, dia menyadari dirinya sedang tidur di kamar master. Sonia melirik sekeliling dengan kebingungan. Sejak Sonia tinggal di Imperial Garden, ini adalah pertama kalinya dia tinggal di kamar master.Biasanya kamar master adalah milik Reza. Tapi hari ini, Sonia malah menginjakkan kakinya di dalam wilayah si pemilik rumah.Saat Sonia masih terbengong, kebetulan Reza berjalan keluar kamar mandi. Dia pun berbicara dengan santai, “Bangun, kita keluar sebentar.”Sonia masih merasa linglung. “Ke mana?”Reza mencondongkan badannya, dan sepasang tangan menahan di samping tubuh Sonia. “Ke Atria.”Ketika mendengar jawaban Reza, kedua mata Sonia spontan terbuka lebar.Reza pergi ke Atria untuk membahas masalah kerja sama, sekalian membawa Sonia untuk mengunjungi kakeknya. Inilah kejutan yang dikatakan Reza semalam.Ketika melihat ekspresi kaget si gadis, Reza merasa Sonia sangatlah imut. Dia tak bisa menahan dirinya lagi dan mengecup bibir Sonia. “Apa kamu nggak in
Read more

Bab 179

Mereka berdua berjabat tangan. Kemudian wanita yang berada di samping Rendi melirik Sonia, lalu mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, aku Vivian. Kamu bisa panggil aku Vivi.”Sonia mengulurkan tangan untuk bersalaman. “Aku Sonia!”Reza berbicara, “Semalam aku ada urusan, makanya aku datangnya telat. Mohon dimengerti, ya, Pak Rendi.”Rendi tersenyum sopan. “Nggak masalah, Pak Reza. Fasilitas di vila ini sangat seru. Meski tinggal berbulan-bulan di sini, kami juga nggak merasa bosan. Apalagi si Vivi, dia suka sekali di sini, dia malah suruh aku bangun vila dengan fasilitas seperti ini di ibu kota. Aku pun nggak tahu harus berkata apa lagi!”Sonia akhirnya mengerti ternyata vila ini adalah milik Reza. Dia ingin membahas masalah bisnis dengan lelaki yang bernama Rendi ini.Dari logat Rendi, sepertinya dia berasal dari ibu kota. Tapi kenapa mereka memilih untuk membahas masalah kerja sama di Atria?“Setelah masalah kerja sama sudah selesai, Pak Rendi masih boleh tinggal seminggu atau se
Read more

Bab 180

Reza duduk di samping ranjang. Dia menatap Sonia sejenak, lalu mengecup bibir Sonia.Sonia membuka matanya dengan perlahan. Penampilan lugunya membuat Reza tidak bisa menahan dirinya lagi. Alhasil kecupan yang diberikan semakin kuat lagi.Sonia mengulurkan tangannya untuk merangkul pundak Reza. Dia mengangkat kepalanya untuk membalas kecupan.Tak lama kemudian, Reza menghentikan ciuman, dan bertanya dengan lembut, “Sudah lapar belum? Aku bawa kamu makan, yuk?”Sonia menempelkan kepalanya di lengan Reza, lalu membalas dengan lembut, “Emm.”Reza menatap sosok manja Sonia, dia pun spontan tersenyum dan mencium kening Sonia. Dia lalu pergi mencari pakaian untuk Sonia.Setelah berdiri di depan lemari, Reza memilih sepotong terusan berwarna hijau muda. Dia merasa Sonia pasti akan terlihat elegan dan cantik ketika mengenakannya.Sonia tidak merias wajahnya. Dia hanya menyanggul rambutnya dan langsung mengganti pakaiannya.Mereka makan siang di hotel seberang. Rendi dan Vivian sudah menunggu d
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status