Semua Bab Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Bab 1681 - Bab 1690

1893 Bab

Bab 1681

Malam harinya, di Nine Street Mansion.Saat Ranty masuk, resepsionis pun merasa terkejut.Ruangan VIP Matias malam ini sedang digunakan oleh Cella. Kenapa Ranty bisa datang pada saat ini?Ranty adalah calon istri Matias. Cella sudah beberapa kali datang berkunjung. Padahal ada banyak ruangan kosong, dia malah bersikeras ingin menggunakan ruangan VIP Matias. Seharusnya dia memiliki motif lain!Resepsionis berjalan maju dengan takut. “Nona Ranty, Tuan Matias lagi nggak ada di sini!”“Aku bukan mencarinya. Aku cari Cella!” Hari ini Ranty mengenakan pakaian set olahraga berwarna abu-abu dengan rambut dikuncir tinggi dan anting-anting besar. Usai berbicara, Ranty pun langsung naik ke lantai atas, pergi ke ruangan VIP Matias.Resepsionis berkata pada rekan kerja di sampingnya, “Aku merasa akan terjadi sesuatu!”Rekan kerja menjawab, “Jelas sekali Cella lagi menantang Nona Ranty! Aku tahu pasti akan ada hari ini!”“Bagaimana ini? Apa perlu kita suruh sekuriti untuk ke atas?”“Kita nggak usah
Baca selengkapnya

Bab 1682

Teman-teman Cella tidak berani bergerak lagi. Semua orang di Kota Jembara juga pernah mendengar nama Ranty. Mereka tahu bahwa Ranty sangatlah sadis dan tidak bermanusiawi. Dia terkenal sebagai tokoh yang tidak boleh disinggung. Hanya saja, ini pertama kalinya mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri!Dalam sesaat, semuanya mereka syok! Biasanya mereka juga berkelahi. Hanya saja, jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan Ranty tadi, mereka tidak berada di level yang sama!Cella sungguh kaget ketika diperlakukan kasar oleh Ranty. Dia mencoba untuk meronta lagi. “Ranty, aku nggak akan lepasin kamu. Aku akan biarkan ayahku tahu masalah ini. Kamu sekeluarga pasti akan ketiban sial!”“Plak!” Ranty kembali melayangkan tamparan ke wajah Cella. “Meski kamu panggil kakekmu, Keluarga Tamara juga nggak diperbolehkan untuk buat masalah di Kota Jembara!”Kali ini, kedua pipi Cella sudah bengkak. Ujung bibirnya juga sudah berdarah. Lagi-lagi dia dicekik Ranty. Akhirnya Cella menunjukkan ek
Baca selengkapnya

Bab 1683

“Aku nggak peduli. Dia mesti dengar apa kataku!” Ranty tersenyum dengan sangat lebar.…Setelah mereka berdua pergi, beberapa saat kemudian, Cella dipapah teman-temannya untuk duduk di sofa. Kedua pipi Cella sudah bengkak parah. Bagian mata dan ujung bibirnya juga memar. Bahkan, rambut panjang Cella berantakan. Cella menahan rasa sakitnya untuk mencari ponsel. Dia segera menghubungi seseorang. Begitu panggilan terhubung, Cella langsung menangis kuat dan berkata dengan terisak-isak, “Ayah, cepat kemari. Aku dipukul!”Orang di ujung telepon merasa sangat kaget. “Cella, kamu lagi di mana? Siapa yang memukulmu?”“Ayah nggak usah tahu. Yang penting kamu segera ke sini!” Cella masih menangis.Erwin merasa marah dan juga sakit hati. “Siapa yang memukulmu? Berani sekali! Apa dia sudah bosan hidup!”Suara tangis Cella semakin keras lagi. Baru saja dia hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara bantingan kuat.Pintu ruangan kembali didobrak. Kali ini, masuk 7-8 orang ke dalam ruangan dengan Ro
Baca selengkapnya

Bab 1684

Sonia melihat anggur merah di dalam gelasnya sembari menggeleng dengan perlahan. “Ranty, apa kamu tahu kenapa aku nggak bersedia buat ekspos hubungan aku dan Reza?”Ranty mengangguk. “Aku tahu, karena pertimbanganmu terlalu banyak!”Sonia berkata dengan suara datar, “Di satu sisi, aku merasa cukup bagus bisa berhubungan sama Reza dengan merendah. Kami saling menyukai satu sama lain, nggak ada hubungannya dengan faktor lain. Kalau sampai ada yang masuk ke dunia kami, mereka hanya akan mengganggu ketenangan hubungan kami saja.”“Di sisi lain, Reza sudah terlepas dari tentara bayaran. Sekarang dia itu penerus dan presdir dari Herdian Group, tapi berbeda sama aku. Aku masih belum benar-benar terlepas dari masa lalu. Aku masih ada kakakku, Yirla, dan ….”Sonia tertegun sejenak, lalu melanjutkan, “Aku sangat mencintai Reza, tapi aku nggak ingin melibatkan masalahku ke dirinya. Aku tahu dia nggak takut, bahkan rela memikul beban bersamaku, tapi aku nggak bersedia. Aku hanya ingin membawakan k
Baca selengkapnya

Bab 1685

Reza sudah menunggu setengah jam di luar. Dia sengaja datang lebih awal, tetapi dia juga tidak memberi tahu Sonia dan juga tidak menelepon untuk mendesak Sonia.Yose menghubungi Reza untuk memberi tahu masalah postingan sudah dihapus semuanya. Hanya saja, entah dihapus peretas atau pengunggah postingan itu. Yose juga sudah mencari alamat IP orang itu. Hanya saja, pengunggah postingan sudah melarikan diri. Saking buru-buru, dia bahkan tidak sempat mengemas barang-barang di rumahnya.Reza mengangguk dengan perlahan. “Temukan dia!”“Baik!” balas Yose dengan segera.“Selain itu, utus orang untuk ikuti Tandy dan Tasya. Lindungi keselamatan mereka.”“Tuan Reza harap tenang. Robi sudah mengaturnya!”Saat ini Reza menerima panggilan masuk lagi. Dia melirik tampilan layar ponsel sekilas, tatapannya langsung menjadi muram. Dia segera mematikan panggilan Robi, lalu mengangkatnya. “Kakek!”Suara Jemmy terdengar berat. “Tadi ada yang beri tahu aku nama Sonia sedang menjadi perbincangan orang-orang
Baca selengkapnya

Bab 1686

Di bawah pancaran cahaya lampu di malam hari, kedua mata Sonia kelihatan berkilauan. Ketika melihat Reza, ujung bibir Sonia langsung melengkung ke atas. “Apa kamu sudah menunggu dari tadi?”“Nggak, aku baru saja sampai!” Tatapan Reza sangat lembut. Dia melepaskan jas untuk membungkus tubuh Sonia. Suaranya terdengar lembut. “Kamu minum?”Ranty yang berdiri di samping pun tersenyum. “Tenang saja. Dia minumnya bareng aku. Aku nggak akan biarkan Sonia mabuk.”Reza mengangguk dengan perlahan, lalu bertanya pada Ranty, “Kamu mau ke mana? Biar aku suruh anggotaku untuk mengantarmu!”Reza tahu Sonia bersama dengan Ranty. Dia pun menyuruh sopir untuk mengendarai mobil yang satu lagi.Ranty pun tersenyum. “Terima kasih. Kamu bawa Sonia-mu pulang sana!”Sopir yang mengendarai mobil di belakang menuruni mobil, lalu membuka pintu mempersilakan Ranty untuk memasuki mobil. Ranty berjalan pergi. Sebelumnya, dia menoleh untuk melambaikan tangan ke sisi Sonia. “Selamat malam, Cantik!”Sonia merasa kemun
Baca selengkapnya

Bab 1687

Sonia merasa agak kaget. Sejak semalam postingan diunggah, Pretty tidak sekali pun menghubungi Sonia. Siapa sangka, ternyata dia sedang diam-diam membantu Sonia. Dapat diketahui betapa percayanya Pretty terhadap Sonia!“Nanti aku akan telepon dia untuk ucapin terima kasih!” balas Sonia dengan tersenyum lembut.“Nggak usah, Pretty buat grup baru. Dia masukin ratusan kru lokasi syuting di dalamnya. Siapa yang memberi komentar bagus buat kamu, dia bakal transfer duit ke mereka. Sekarang semua orang di lokasi syuting lagi nggak fokus kerja. Semuanya lagi sibuk untuk belain kamu!” cerita Amelia dengan tersenyum.Sonia terdiam membisu. Jadi, semua anggota kru lokasi syuting membela Sonia demi mendapatkan uang dari Pretty?Tiba-tiba Sonia ingin ketawa.“Kemungkinan aku nggak akan kembali ke lokasi syuting untuk beberapa saat ini. Kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungi aku via telepon,” pesan Sonia.“Emm, aku mengerti!” Amelia berkata, “Sonia, kamu cukup di rumah saja. Kamu juga nggak usah hirau
Baca selengkapnya

Bab 1688

Yana tidak mengetahui apa yang terjadi. Dia terus menceritakan apa yang dilihatnya, misalnya ada seorang wanita sedang menggendong seekor anjing imut. Kemudian, fokus Yana tertuju pada pakaian lucu yang dikenakan si anjing. Selain itu, Yana pun menceritakan ada seorang nenek yang mengenakan topi aneh ….Sonia mengobrol dengan Yana. Ekspresinya kelihatan sangat santai, tetapi langkah kakinya semakin cepat saja. Tak lama kemudian, mereka pun tiba di supermarket.Para pria yang membuntuti Sonia saling bertukar pandang. Mereka berkumpul di sekitar supermarket untuk menunggu kesempatan yang cocok.Tiba-tiba terdengar suara yang sama di dalam headset mereka. “Kalian jalan sekitar 200 meter ke sebelah timur.”Beberapa pria itu menunjukkan ekspresi kaget. Mereka sudah berhasil menemukan sasaran mereka. Kenapa mereka malah disuruh untuk pergi?Hanya saja, mereka juga tidak berani melawan perintah. Semuanya langsung berjalan ke sisi timur. Setelah berjalan sekitar 200 meter menjauh, terdengar pe
Baca selengkapnya

Bab 1689

Dengan karakter Cella, tidak mungkin dia akan tinggal diam setelah disiksa!Ranty terus menunggu di perusahaan. Saat menjelang siang, dia pun menelepon Sonia. “Sonia, apa anggota Keluarga Tamara mencarimu?”Sonia sedang duduk di lantai sembari membantu Yana memasang balok. Dia membalas dengan datar, “Nggak!”“Ada yang aneh!” Ranty tersenyum dingin. “Jangan-jangan wanita jalang itu takut sama aku?”Sonia membalas, “Tunggu saja. Kalau terjadi apa-apa sama kamu, kamu mesti segera hubungi aku.”“Tenang saja!” Ranty tersenyum menyeringai. “Ingat makan.”Sonia mengakhiri panggilan. Beberapa menit kemudian, dia menerima panggilan dari Frida. “Sonia, aku sudah memulihkan isi percakapan yang dihapus. Orang yang mengunggah postingan menerima bayaran 200 juta dari Cella. Semua isi dari postingan itu diberikan oleh Cella.”“Orang yang mengunggah postingan takut akan digugat kamu. Tapi, Cella menjamin dan mengatakan semua informasimu itu diberikan oleh keluargamu. Isinya pasti tepercaya! Kira-kira
Baca selengkapnya

Bab 1690

“Aib apa? Kamu cukup mengikuti apa kemauan Keluarga Herdian saja. Keselamatan Cella lebih penting.” Nada bicara Elsa sangat panik. “Kalau tidak, aku ke sana saja untuk menyelamatkan Cella!”“Cukup! Jangan menambah masalah lagi,” ucap Erwin dengan tidak sabar, “Sekarang aku akan pergi menemui Reza!”“Cepat sana! Kalau ada kabar selanjutnya, ingat langsung hubungi aku. Aku mesti melihat Cella hari ini!” Masih saja terdengar nada panik dan gusar dari suara Elsa.“Aku mengerti!” Erwin mengakhiri panggilan. Tak sampai dua menit, bawahan yang pergi menelepon Reza pun kembali dengan raut muram. “Tuan Erwin, asisten pribadi Reza yang mengangkat panggilanku. Katanya, Reza sedang rapat. Dia suruh kamu tunggu saja!”Raut wajah Erwin langsung berubah drastis. Dia mengangkat kakinya untuk menendang ke sisi meja tamu. Dia lupa bahwa meja tamu itu terbuat dari batu marmer. Alhasil, pergelangan kakinya terasa sakit dan kakinya terasa kebas.Erwin spontan berkata kasar.…Sore harinya, Erwin melaju ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
167168169170171
...
190
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status