“Lumpuhkan kedua tangannya, lalu buang dia ke kantor polisi!” Tidak terdengar sedikit pun perasaan dalam suara Reza.“Baik!” balas Yose.Raut Erwin langsung berubah. Akhirnya dia merendahkan nada bicaranya. “Tuan Reza, biarkan aku berpikir sejenak.”“Boleh!” jawab Reza dengan langsung. “Sejak semalam, Nona Cella sangat merindukan keluarganya. Dia bahkan tidak makan dan minum sama sekali. Tuan Erwin pertimbangkan dulu saja. Tenang saja, kami akan menjaga Nona Cella dengan baik!”Akhirnya Erwin merasa gusar. “Reza, beraninya kamu menyiksa Cella?”“Bukan siksa, tapi jaga.” Reza berkata dengan perlahan, “Dia sendiri yang tidak mau makan. Anak buahku juga kehabisan akal. Tidak mungkin kami memaksa Nona Cella juga!”Tentu saja Erwin tidak percaya dengan omongan Reza. “Tuan Reza, meskipun Kota Jembara adalah area kekuasaanmu, kamu juga jangan bersikap keterlaluan!”Reza tersenyum dingin. “Kalau Tuan Erwin merasa perbuatanku keterlaluan, sepertinya kamu akan merasa kecewa!”Raut wajah Erwin be
Anak buah juga tidak mengerti. “Aku juga tidak tahu.”Erwin bertanya, “Siapa si Sonia itu? Apa kamu sudah menyelidikinya?”“Sudah. Isi postingan itu memang agak berlebihan, tapi ada beberapa poin yang benar. Sonia memang adalah putri kandung Keluarga Dikara yang ditelantarkan. Dia itu juga adalah seorang desainer.”Kali ini, kepala Erwin terasa sangat sakit. Setelah menerima panggilan dari Robi, Erwin bergegas ke Kota Jembara. Setelah tiba di Jembara, dia baru menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki masalah ini.Awalnya Erwin mengira masalah bisa diselesaikan dengan gampang. Sonia yang muda dan cantik itu paling-paling adalah wanitanya Reza. Reza hanya ingin meminta penjelasan dari Cella demi menenangkan wanitanya saja!Selama ini Keluarga Tamara cukup berkuasa di Kota Kibau. Tentu saja Erwin tidak terima karena diancam oleh Reza. Jadi, hal pertama yang Erwin lakukan setelah tiba di Kota Jembara adalah menyelidiki Sonia, kemudian menemukan tempat tinggal Sonia. Dia ingin menangkap Soni
Pantas saja setiap kali penguntit bisa mengetahui keberadaan Ranty dengan tepat. Ternyata Jeansen adalah yang memberikan informasi itu!Sonia pernah mencurigai Jeansen. Hanya saja, Ranty merasa Sonia terlalu sensitif, mungkin semua itu karena dia pernah menjadi tentara bayaran dulu! Tak disangka, ternyata firasat Sonia tidak salah!“Tidak seharusnya seperti ini ….” Ranty mengerutkan keningnya. “Kalau kamu suka sama Cella, kenapa kamu mesti bantu dia untuk mengejar Matias? Kamu suka hubungan segitiga?”Matias langsung mengangkat kepalanya. Raut wajahnya kelihatan muram!Namun, wajah Jeansen malah merona. Dia menunduk untuk meminta maaf. “Ranty, maaf, aku benar-benar sangat menyukai Cella. Demi membuatnya gembira, aku rela melakukan apa pun!”Ranty langsung bertepuk tangan. “Lapang sekali hatimu! Inilah yang dinamakan cinta sejati! Kamu sudah membuka wawasanku!”Jeansen semakin canggung lagi. “Ranty, aku benar-benar minta maaf. Aku mohon sama kamu, suruh Sonia lepaskan Cella!”Jeansen da
Matias menunjukkan ekspresi tidak berdaya. “Bukan, waktu dia datang mencariku, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia merasa kalung itu cantik, jadi dia bawa pulang kalung itu. Aku bisa mengetahuinya juga karena dia kirim pesan kepadaku.”“Dia datang ke sini buat cari kamu?” Tatapan Ranty kelihatan tajam.Matias menjelaskan, “Dia lagi persiapkan pertunjukan untuk acara ulang tahun sekolah. Dia minta bantuan aku untuk memilihkan lagu buat dia.”Ranty spontan tersenyum dingin. “Dengan kedekatan hubungan kalian berdua, bisa jadi kalian akan main di atas ranjang sewaktu aku lagi nggak di rumah?”Matias yang disindir itu langsung menunjukkan ekspresi muram. Dia berkata dengan suara datar, “Ranty, aku tidak akan menyukai Cella, juga tidak akan mengkhianatimu. Kamu paling jelas terhadap perasaanku!”“Kamu memang tidak suka sama Cella, apa kamu tahu dia suka sama kamu?” tanya Ranty.Matias tertegun sejenak, lalu berkata, “Tahu.”“Jadi, jelas-jelas kamu tahu dia suka sama kamu, kamu malah membia
Jason membalas dengan serius, “Aku juga bukan lagi perhatian sama kamu!”Reza terdiam membisu. Beberapa saat kemudian, dia baru bersuara, “Bukannya kamu sudah putus sama Kelly? Untuk apa kamu mencemaskannya?”Jason berkata, “Aku hanya perhatian sama Yana.”Reza tersenyum. “Besar sekali cintamu, sampai mencintai anaknya?”Kali ini, Jason baru merasa gusar. “Reza, kalau kamu berbicara seperti ini lagi, sepertinya kita tidak bisa melanjutkan obrolan kita lagi!”Ujung bibir Reza melengkung ke atas. “Siapa juga yang ingin mengobrol sama kamu!”Jason juga tersenyum. “Serius! Aku dengar kabar, Erwin sedang sibuk mencari orang di Kota Jembara untuk melawanmu. Tapi dia bodoh juga. Apa dia lupa dia lagi berada di Kota Jembara?”Tatapan Reza tertuju pada pemandangan malam di luar sana. Dia berkata dengan perlahan, “Kali ini, dia pasti akan mengingatnya!”Saat menyadari Reza yang begitu yakin, Jason juga tidak berkata panjang lebar lagi. “Mereka sudah memanggilku, aku ke sana dulu. Kalau kamu butu
Erwin menceritakan ulang apa yang terjadi, lalu sengaja menegaskan, “Mentang-mentang desainer yang bernama King itu cukup terkenal, dia pun tidak menganggap Cella. Ditambah lagi, temperamen Cella tidak bagus. Jadi, dia mencari orang untuk mengunggah postingan itu. Si King itu malah mencari bantuan Tuan Reza. Tuan Reza membawa putriku pergi, lalu memaksanya untuk melakukan permintaan maaf di internet.”“Paman Tommy, beberapa tahun ini, keluarga kita sering bekerja sama di bidang bisnis. Tadinya ada satu proyek baru yang akan dijalankan. Demi proyek ini, kedua belah pihak sudah mempersiapkannya dalam waktu yang sangat lama. Sekarang, Tuan Reza malah mengakhiri kerja sama demi King. Perilaku Tuan Reza sudah merusak hubungan kedua keluarga kita saja!”Erwin merasa Keluarga Herdian pasti tidak akan membiarkan seorang desainer untuk menjadi bagian dari keluarga mereka. Jadi, Erwin sengaja memanfaatkan kesempatan ini untuk memprovokasi hubungan Reza dan King. dengan begitu, Tommy akan mengira
Sementara, isi dari dokumen itu adalah bukti transfer membeli mobil dan rumah untuk wanita itu. Dari foto itu, dapat diketahui juga bahwa wanita itu telah melahirkan seorang anak untuk Erwin.Erwin melihat foto dengan syok. “Kamu … sejak kapan kamu menyelidikinya?”“Erwin! Kamu memang berengsek! Biasanya aku tidak perhitungan ketika aku tahu kamu lagi main di luar sana. Sekarang kamu malah punya anak haram di luar sana!” Saking emosinya, sekujur tubuh Elsa pun kelihatan gemetar. “Pantas saja kamu tidak peduli dengan masalah Cella. Sudah hampir dua hari, Cella masih saja belum dilepaskan. Kamu sengaja, ‘kan! Kamu sengaja ingin anggota Keluarga Herdian membunuh Cella. Kemudian, kamu pun bisa membawa pulang anak harammu untuk mewarisi seluruh harta Keluarga Tamara!”“Erwin, asal kamu tahu, kalau terjadi apa-apa sama Cella, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. Ada banyak aibmu di tanganku. Kalau kamu berani menyinggung aku dan Cella, aku juga tidak akan tinggal diam!”“Elsa, dengarkan
Pada siang hari, ada yang mengunggah sebuah postingan di akun Cella. Dari pernyataannya, dia mengaku membenci King karena King menolak mendesain gaun untuknya. Jadi, dia menyewa akun mengarang aib King untuk balas dendam terhadapnya. Dia ingin menghancurkan reputasi dan masa depan Cella!Semua isi dalam postingan viral itu dibuat hanya untuk menjelekkan King saja. Bahkan, berita mengenai orang tua King yang hanya berdasarkan desas-desus saja. Tuduhan bahwa King sengaja membunuh orang tua asuhnya juga sepenuhnya rekayasa belaka. Cella mengaku bahwa beberapa hari terakhir, setelah melihat King ditindas, dia merasa sangat bersalah dan tidak bisa tidur dengan tenang. Jadi, dia memutuskan untuk mengungkapkan kenyataan. Gara-gara tindakannya yang impulsif, Cella telah memberikan dampak yang sangat buruk pada King. Dengan tulus, dia meminta maaf kepada King dan berharap King bisa mengampuninya.Setelah pernyataan ini diunggah, dunia maya pun heboh. Orang-orang yang sebelumnya ikut-ikutan men
Ketika pria yang berada di dalam mobil melihat Sonia keluar toilet dalam keadaan baik-baik saja, dia pun mengangkat-angkat alisnya tanda dirinya merasa kaget.Sonia kembali ke swalayan untuk membeli sebotol air soda lagi. Kemudian, dia duduk di bawah tenda sembari menyantap kue yang dibelinya tadi.Wanita itu juga sudah merapikan pakaiannya, lalu berjalan keluar toilet. Dia duduk di hadapan Sonia, lalu bertanya, “Kamu juga dari Negara Cendania?”Sonia berkata, “Iya!”“Namaku Hallie.” Si wanita memperkenalkan diri, lalu bertanya dengan penasaran, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Sonia mengangkat tangannya, lalu membersihkan sisa serpihan roti di bibirnya. Nada bicaranya sangat datar. “Aku lagi cari orang!”Hallie merasa sangat kaget. “Aku juga datang buat cari orang. Aku cari kekasihku. Setengah tahun lalu, temannya bawa dia untuk cari uang di sini. Sudah satu bulan aku nggak ada kabarnya, makanya aku ke sini. Bagaimana denganmu?”Sonia tidak menjawab, dia hanya berkata, “Nggak seharusny
Istri dari pemilik toko sedang memukul lalat. Wanita itu berkulit putih dengan rambut keriting. Sonia memasukkan beberapa kue, biskuit, dan sebotol air soda ke dalam keranjang.Saat Sonia sedang memilih barang, para pria yang berada di luar mulai mengerumuni wanita itu.“Hai, wanita cantik!”“Cantik, kamu mau ke mana?”“Gimana kalau kita ke hotel?”“Kita bercinta dulu?”…Tatapan para pria tertuju pada tubuh si wanita. Semuanya menunjukkan senyuman nakal. Wanita itu merasa syok spontan berdiri, lalu membawa tasnya hendak berjalan pergi.Namun, para pria itu tidak melepaskannya, kembali mengejarnya. Kemudian, dia mengepung wanita itu di tengah. Mereka bukan hanya menggoda si wanita saja, bahkan mulai menyentuh si wanita.Si wanita mengayunkan tas di tangan sembari menjerit, “Aku nggak kenal sama kalian. Awas!”“Pacarku akan segera sampai!”“Aku lapor polisi, nih!”Saat wanita itu sedang meronta dari sekelompok pria, tiba-tiba dadanya diserang seseorang. Si wanita langsung menjerit dan m
Seekor beruang tinggi berdiri di tempat. Kedua matanya tertuju pada diri Sonia.Sonia berdiri dengan perlahan sembari menggenggam erat pisau di tangan. Dia bertatapan dengan beruang itu. Asalkan beruang itu tidak memprovokasinya, dia pasti tidak akan melukai si beruang.Sepertinya beruang juga merasa Sonia tidak menyimpan niat buruk. Ia pun menjerit, lalu duduk di tempat. Sonia juga ikut duduk.Di dalam kegelapan, kedua pasang mata saling bertatapan.Tatapan beruang terus tertuju pada diri Sonia. Sepertinya ia kelihatan tidak senang, tapi ia juga tidak menyerang.Sonia merasa ada yang aneh. Terlintas sebuah pemikiran di benaknya, sepertinya dia memahami sesuatu. Sonia menunjuk ke sisi jerami, lalu bertanya, “Ini tempatmu?”Kemudian, Sonia melanjutkan, “Apa kamu bisa mengerti bahasaku? Kalau kamu nggak mengerti, aku bisa ngomong dengan bahasa lokalmu.”Sepertinya si beruang mengerti. Ia langsung bersin-bersin, seolah-olah sedang mengatakan, ‘Akhirnya kamu sadar juga!’Sonia sungguh keha
Sonia melakukan serangan kuat ke alat vital orang itu. Sepuluh menit kemudian, sekelompok orang yang menghalangi Sonia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi.Saat ini, Sonia melepaskan kacamatanya, lalu menginjak orang-orang itu. Ketika melewati pria yang ditusuknya dengan jarum, Sonia menyadari pria itu sudah kehilangan kesadarannya. Dia membungkukkan tubuhnya untuk mencabut jarum itu, lalu mengelap tangannya di atas pakaian si pria. Tatapan Sonia kembali tertuju pada jarum tajam itu, Sonia pun menunjukkan ekspresi tersenyum menyeringai.Ban mobil balap sudah bocor. Sonia menemukan sebuah mobil yang masih bisa digunakan di antara dua mobil lainnya. Dia melompat masuk ke mobil, lalu mengendarai mobil dengan melindas beberapa orang tersebut. Dalam sekejap, mobilnya menghilang tanpa jejak.Jalan raya membentang tanpa batas. Tidak terlihat satu pun motel di sekitarnya.Saat siang hari, Sonia menghentikan mobil di pinggir jalan, mengambil sepotong roti dari tasnya untuk makan siang. S
Dua orang pria di belakang menatap Sonia lekat-lekat. Si pria berkulit putih menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya. Dia masih belum melepaskan tangannya, malah mengelus leher Sonia. “Cewek cantik, kamu tidak usah bayar ongkos perjalananmu. Kamu cukup temani kami saja, ya?”Nada bicara Sonia sangat dingin. “Aku ulangi sekali lagi. Lepaskan tanganmu!”Si pria berkulit putih mengeluarkan raut wajah licik. Tiba-tiba muncul sebatang jarum di telapak tangannya. Dia langsung menusukkan jarum ke pundak Sonia.Saat jarum tajam itu hampir mengenai kulit Sonia. Tiba-tiba Sonia membalikkan tubuhnya, kemudian meraih pergelangan tangan si pria. Si pria spontan merasa kaget. Tetiba terdengar suara keretekan keras. Disusul, pergelangan tangan pria itu langsung patah. Dia ditarik Sonia, lalu dibuang ke luar mobil.“Ahh!” jerit si pria berkulit putih. Dia jatuh menghantam jalan raya, lalu bergulir beberapa kali.Ekspresi mereka berdua langsung berubah. Pengemudi menginjak rem dengan kuat, menyebabkan
Sonia menopang dagu dengan satu tangannya. “Kakek takut aku kedinginan. Dia buka penghangat di dalam rumah. Jadi, aku kepanasan, lebih enakan di luar.”Mereka berbincang-bincang sejenak. Sonia memberi tahu Reza bahwa Jemmy mencarinya. Dia pun mengakhiri panggilan.Reza mengesampingkan ponselnya untuk pergi membasuh tubuh. Saat melepaskan pakaiannya, dia mengambil ponselnya untuk melihat cuaca di Kota Atria. Sekarang memang sedang hujan. Reza pun tersenyum, lalu menutup layar ponselnya. Dia berjalan ke dalam kamar mandi.Keesokan harinya.Saat Sonia berjalan keluar bandara Hondura, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Matahari terik sudah menggantung di atas langit. Baru saja Sonia keluar bandara, rasa pengap pun menyerang dirinya. Perbedaan cuaca di Hondura dan Atria berbeda drastis. Sonia menurunkan topinya, lalu berjalan keluar bandara dengan perlahan. Dia berjalan ke sisi pangkalan taksi di pinggir jalan, kemudian bertanya-tanya dengan bahasa asing.Sopir melambaikan tangannya. “
“Tenang saja!” balas Sonia dengan tenang.Jemmy mengambilkan sayuran untuk Sonia. “Jangan ungkit masalah dia lagi. Meski tidak ada dia, aku juga akan melewatkan Tahun Baru dengan sangat gembira. Dia hanya perlu jaga dirinya dengan baik saja.”Sonia tidak berbicara lagi. Dia menyantap sayuran yang diambil Jemmy, lalu memuji dengan berlagak santai, “Enak! Masakan koki semakin enak saja?”“Oh, ya?” Jemmy tersenyum. “Dia tahu makanan kesukaanmu. Bisa jadi dia diam-diam belajar demi kamu!”“Kalau begitu, Kakek mesti kasih bonus yang lebih banyak buat dia!”“Baik! Baik!”Mereka berdua makan sembari mengobrol santai. Makan siang sangatlah menyenangkan.Selesai makan, Sonia menemani Jemmy untuk minum teh. Setelah itu, dia kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaannya. Dia meletakkan tablet yang diberikan Frida di atas meja baca, lalu berpamitan dengan Jemmy.Saat keluar kamar, Indra sedang menunggu di depan pintu. Dia berpesan, “Nona, cuaca sangat dingin. Kamu mesti berpakaian lebih teba
Malam harinya, Reza melakukan panggilan video dengan Sonia.Tadi baru saja turun hujan lebat di Kota Atria. Selesai makan malam, Sonia menemani Jemmy untuk mengobrol di dekat api unggun. Saat Sonia sedang berjalan kembali ke rumah, dia pun menerima panggilan video dari Reza.Reza baru saja menyelesaikan mandinya keluar dari kamar mandi. Ketika melihat mantel yang dikenakan Sonia di dalam layar, keningnya seketika berkerut. Dia pun berkata, “Sepertinya kita tidak berada di satu dimensi saja.”Sonia tertegun sejenak, lalu memahaminya. Dia mengusap bordiran di mantelnya, kemudian berkata dengan tersenyum hangat, “Setiap tahunnya Kakek akan bikinin beberapa potong mantel buat aku. Katanya buat hangatin badan.”“Kalau begitu, tiap tahun aku juga akan buatkan mantel buat kamu!” ujar Reza.Sonia tersenyum. Saat melihat latar di belakang Reza adalah Imperial Garden, Sonia mengernyitkan keningnya. “Bukannya aku suruh kamu tinggal di Kediaman Keluarga Herdian?”“Ada aromamu di sini.” Reza tersen
Reza bertanya, “Kenapa anak perempuannya Tuan Aska tidak pulang?”Raut wajah Jemmy berubah serius. “Dia salah paham dengan Aska. Sewaktu muda dulu, dia suka dengan teman sekolahnya yang agak miskin. Aska tidak setuju, lalu bertengkar hebat dengannya.”“Kemudian, Chiara mengandung dan diam-diam melahirkan anak itu. Aska merasa marah langsung putus hubungan dengan putrinya.”“Pada akhirnya, pria yang dicintai Chiara mendapat beasiswa untuk sekolah di luar negeri. Demi pendidikan dan masa depannya, pria itu memilih untuk melepaskan Chiara. Chiara merasa sangat sedih. Dia pun membawa anaknya meninggalkan Kota Jembara.” “Sekitar tiga tahun kemudian, Aska masih sangat merindukan Chiara, juga khawatir dia akan hidup menderita karena mesti membesarkan anak sendirian di luar sana. Jadi, dia mengutus orang untuk membawa Chiara pulang.”“Chiara melahirkan anak perempuan. Anak itu sangat cantik, mirip sekali dengan Chiara. Perlahan-lahan, Aska juga sudah mulai membuka simpul di hati. Dia sangat m