“Temannya Sonia?” Sama halnya dengan Indra, Jemmy juga merasa syok. Selain syok, dia juga merasa gembira terus mengangguk. “Bagus! Bagus!”Jemmy menatap Yana, lalu melirik ke sisi Sonia. “Pantas saja, mana mungkin kamu bisa punya anak sepatuh ini?”Sonia terdiam membisu.Jemmy memanggil pelayan, “Cepat bawakan makanan anak-anak ke sini. Kalau tidak ada, pergi beli sekarang!”Kelly segera berkata, “Kakek nggak usah sungkan. Dia sudah makan dari tadi.”Yana sungguh menyukai kakek yang ramah ini. Tanpa perlu diajari, Yana pun berkata dengan tersenyum sipit, “Terima kasih, Kakek!”Saat Jemmy mendengar suara lembut Yana, senyumannya juga semakin lembut lagi. Dia mengulurkan tangannya ke sisi Yana. “Biar kugendong!”Yana melebarkan kedua tangannya berlari ke sisi Jemmy.Jemmy menggendong Yana, lalu tersenyum padanya. “Ayo pergi! Kita makan dulu!”Saat melewati sisi Reza, Jemmy pun berbisik, “Kamu dan Sonia juga yang cepat! Aku juga lagi menunggu cucuku!”Reza melirik Sonia sekilas, lalu meng
Read more