Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1641 - Chapter 1650

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1641 - Chapter 1650

1893 Chapters

Bab 1641

Sonia berkata dengan suara ringan, “Mereka masih belum baikan. Memangnya kamu nggak tahu?”“Tidak tahu. Belakangan ini aku cukup sibuk. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya.”Sonia menghela napas. “Sepertinya Kelly dan Jason masih butuh waktu.”Reza berkata, “Gimana kalau kamu bujuk Kelly untuk beri tahu masalah Yana kepada Jason?”Sonia menggeleng dengan perlahan. “Kelly nggak akan setuju. Apalagi ibunya Jason pernah bertemu sama Yana. Kalau dia tahu Yana itu anaknya Jason, bisa jadi dia akan merebut Yana dari sisi Kelly. Kelly nggak berani ambil risiko.”Kening Reza berkerut. “ Apa Kelly berpikir terlalu banyak?”Sonia berkata, “Karena Kelly nggak punya jalan lain. Demi Yana, dia mesti berpikir panjang.” Tatapan Sonia menjadi sinis. “Sekarang lagi libur panjang. Kelly dan Yana juga nggak pulang ke rumah. Kamu tahu sendiri betapa dinginnya sikap ibunya Kelly sama Kelly. Kalau benar terjadi sesuatu dengan Kelly, mana mungkin dia akan membantu Kelly?”Sudah cukup bersyukur anggota Kel
Read more

Bab 1642

Sonia pergi untuk membasuh tubuhnya. Kemudian, dia pun pergi ke rumah Kelly.“Kenapa Kak Reza nggak ikut?” Saat Kelly membuka pintu rumah, dia hanya menemukan Sonia saja. Dia pun bertanya dengan tersenyum.“Dia bantu aku untuk membereskan barang bawaanku,” balas Sonia, lalu berjalan ke sisi Yana. Dia menggendong Yana untuk sarapan bersamanya.Saat sarapan, Sonia mengajak Kelly untuk pergi ke Kota Atria bersama mereka.Kelly mengangkat kepalanya dengan kaget. “Ke Kota Atria?”“Iya!” Sonia mengangguk dengan tersenyum tipis. “Hanya ada kakekku di sana. Dia suka ramai.”Kelly merasa ragu. “Apa leluasa?”“Tenang saja, kamu juga nggak usah khawatir dengan masalah tempat tinggal!” Sonia merasa idenya cukup brilian. “Sepakat, ya! Nanti setelah selesai makan, aku akan cuci piring. Kamu bereskan kopermu dan juga Yana. Kita akan berangkat jam sembilan!”Usai berbicara, Sonia melihat ke sisi Yana. “Yana liburan bareng Bibi, ya?”Yana paling suka jalan-jalan. Dia segera mengangguk. “Oke!”Kelly per
Read more

Bab 1643

“Temannya Sonia?” Sama halnya dengan Indra, Jemmy juga merasa syok. Selain syok, dia juga merasa gembira terus mengangguk. “Bagus! Bagus!”Jemmy menatap Yana, lalu melirik ke sisi Sonia. “Pantas saja, mana mungkin kamu bisa punya anak sepatuh ini?”Sonia terdiam membisu.Jemmy memanggil pelayan, “Cepat bawakan makanan anak-anak ke sini. Kalau tidak ada, pergi beli sekarang!”Kelly segera berkata, “Kakek nggak usah sungkan. Dia sudah makan dari tadi.”Yana sungguh menyukai kakek yang ramah ini. Tanpa perlu diajari, Yana pun berkata dengan tersenyum sipit, “Terima kasih, Kakek!”Saat Jemmy mendengar suara lembut Yana, senyumannya juga semakin lembut lagi. Dia mengulurkan tangannya ke sisi Yana. “Biar kugendong!”Yana melebarkan kedua tangannya berlari ke sisi Jemmy.Jemmy menggendong Yana, lalu tersenyum padanya. “Ayo pergi! Kita makan dulu!”Saat melewati sisi Reza, Jemmy pun berbisik, “Kamu dan Sonia juga yang cepat! Aku juga lagi menunggu cucuku!”Reza melirik Sonia sekilas, lalu meng
Read more

Bab 1644

Hendri juga mengajak Sonia untuk melewati liburan di rumah. Nada bicara Hendri sangat tulus. Dia juga menceritakan kondisi Stella sudah membaik setelah mengikuti konseling. Dia juga sudah menyadari kesalahannya dan mengakuinya. Dia berharap Sonia bisa pulang ke rumah.Terlintas aura menyindir di dalam tatapan Sonia. “Kalau Stella nggak izinin aku pulang, apa aku masih bisa pulang?”Hendri merasa kaget. Dia segera menjawab, “Bukan begitu, maksudku, kita itu sekeluarga, sudah seharusnya kita hidup bersama. Kamu dan Stella adalah putri kami. Kalian juga bisa berhubungan menjadi saudara.”“Nggak usah, Reviana sudah pernah mengumumkan ke publik, kalau aku hanyalah anak angkat kalian. Semua yang aku lakukan nggak ada hubungannya sama kalian. Kalian bertiga barulah satu keluarga.”Nada bicara Sonia sangat datar. Dia langsung mengakhiri panggilan. Saat membalikkan tubuhnya, dia pun menyadari Reza sedang berdiri di belakangnya.“Aku nggak kenapa-napa!” Saat Sonia melihat Reza, tatapan sinis sek
Read more

Bab 1645

“Bukan, awalnya aku juga ingin cari kesempatan yang tepat untuk mengundurkan diri.” Kelly tersenyum menyindir dirinya sendiri. “Kalau kita nggak bisa bersama, lebih baik kita akhiri saja.”“Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Kembali ke Kowloon?” tanya Sonia.“Nggak!” Kedua mata Kelly berkilauan. “Tiga tahun silam, aku sudah melarikan diri sekali. Kali ini, aku nggak akan melarikan diri lagi. Aku tumbuh besar di Jembara dan juga sangat mencintai Jembara. Aku nggak akan pergi lagi. Aku juga nggak akan membuat Yana merasa nggak tenang karena pindah-pindah melulu.”“Aku sudah taruh lamaran di sebuah perusahaan. Nanti aku akan mengikuti sesi wawancara setelah liburan. Pekerjaan itu sesuai dengan jurusan yang kuambil.” Kelly bertopang dagu. “Sebenarnya aku berangan-angan bisa jadi seorang arsitek yang unggul. Selama beberapa tahun ini, aku hanya hidup demi keluargaku dan juga Yana, aku nggak fokus dalam hidupku sendiri. Mulai sekarang, aku akan melakukan apa pun yang aku suka!”Sonia menatap K
Read more

Bab 1646

“Dia lagi telepon di atas!” jawab Leon dengan acuh tak acuh. Dia membuka kotak makanan, lalu mengeluarkan sepotong biskuit dan berkata pada Bruno, “Kamu mau rasa apa?”Bruno membalas, “Aku tidak lapar. Nanti saja baru kumakan!”“Aku ke halaman dulu, lihat bungaku sebentar!” Tasya mengambil sebungkus biskuit, lalu berjalan ke belakang halaman.Di lantai atas, Yandi sedang duduk berjemur di bangku rotan balkon. Dia hampir saja ketiduran.Beberapa saat kemudian, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dia membuka matanya dengan malas. Raut wajahnya kelihatan muram ketika mengetahui panggilan itu dari ayahnya. Pasti ayahnya mendesak Yandi untuk pulang ketika libur panjang. Dia sudah ditelepon sejak semalam. Hingga hari ini, Yandi sudah ditelepon sebanyak tiga kali.Yandi mengangkat panggilan. “Aku sudah bilang aku tidak pulang!”“Jeff, sekarang lagi libur panjang. Kenapa kamu tidak pulang ke rumah? Sudah lama kita tidak pernah kumpul bersama!” ucap Harvey.Suara Harvey terdengar terisak-isak. “Kamu
Read more

Bab 1647

“Pftz!” Orang yang sedang minum di samping langsung memuncratkan air dari mulutnya.Leon juga tertawa terbahak-bahak. Bos mereka mokondo?Sepertinya ini lelucon terlucu yang pernah didengar Leon!Tentu saja Yandi tidak tahu dirinya sedang digosip oleh anggotanya. Dia sedang merasa penat ketika kepikiran mesti pulang ke rumah.Yandi berjalan melewati dapur ke halaman belakang. Begitu menginjakkan kaki di halaman, Yandi melihat seorang wanita yang mengenakan celana gantung pendek sedang setengah berjongkok sambil mengisi air untuk menyiram bunga. Sementara itu, Meong sedang bersandar di samping kakinya, membiarkan Tasya untuk mengusap kepalanya.Gambaran ini seketika membuat halaman semakin berwarna.Jantung Yandi berdebar kencang. Bukannya Bruno mengatakan Tasya sudah pulang? Langkah kaki Yandi berhenti sejenak. Kemudian, dia berjalan maju dan berkata dengan nada acuh tak acuh, “Kenapa kamu ke sini?”Setelah mendengar adanya suara, Tasya pun mengeluarkan suara lantangnya. “Aku merinduk
Read more

Bab 1648

Yandi menurunkan lengannya. Jari tangannya malah terasa memanas. Dia segera membalikkan kepalanya. “Sudah selesai mainnya? Kalau sudah, pulang sana. Jangan buat orang tuamu mencemaskanmu!”Kali ini, Tasya tidak lagi tersenyum. Ekspresinya berubah muram. “Sudah berapa hari kita nggak ketemu. Baru saja aku datang, kamu malah usir aku!”Tasya menurunkan kelopak matanya. “Aku sangat merindukanmu. Setiap malam, selalu ada kamu di dalam mimpiku. Padahal dengan nggak mudahnya, aku mengantar makanan kemari!”Awalnya Yandi ingin mengatakan sesuatu. Namun, kata-katanya tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak bisa bersuara sama sekali.Tasya bertanya dengan nada menguji, “Apa boleh kita melewatkan hari libur bersama? Malam ini kita minum alkohol sampai subuh!”“Tidak boleh!” tolak Yandi dengan tegas. “Pulang sana!”Ekspresi penuh harapan Tasya seketika berubah menjadi penuh kecewa. “Kalau begitu, aku pergi dulu. Tapi, kalau aku kirim ucapan selamat malam, boleh nggak kamu balas aku? Kalau kamu ng
Read more

Bab 1649

Sewaktu perjalanan ke restoran, Anita menyadari raut wajah suaminya tidaklah bagus. Dia pun menanyakan alasan dengan lembut.Nada bicara Harvey sangat berat. “Jeff tidak bersedia untuk kembali. Apa dia benar-benar ingin menunggu aku mati dulu, baru dia bersedia untuk memaafkanku?”Anita berkata, “Kita semua berharap Jeff bisa kembali. Itulah sebabnya aku menjodohkan Katie kepada Jeff. Kalau dia menikah sama Katie, dia pasti akan kembali tinggal di rumah!”Harvey berpikir sejenak. “Cara ini memang bagus. Apa Jeff suka sama Katie?”Anita tersenyum tipis. “Katie anaknya cantik. Mana mungkin Jeff tidak suka? Kita cukup ciptakan kesempatan buat mereka!”Harvey mengangguk dengan perlahan. “Kalau begitu, kamu bantu dekatkan mereka!”“Kamu tenang saja. Aku akan urus masalah ini. Kalau Jeff bisa bersama dengan Katie, hubungan kedua keluarga juga akan semakin dekat. Dua tahun belakangan ini, bisnis keluarganya Katie lumayan bagus. Katie anaknya juga rajin. Dia pasti bisa membantu Jeff!” Anita mu
Read more

Bab 1650

“Jeff!” Raut wajah Harvey berubah muram. “Jangan bercanda di hadapan orang luar!”Yandi berdiri. “Kalian lanjutkan obrolan kalian. Aku pergi merokok dulu!”Usai berbicara, tanpa menunggu respons dari semua orang, Yandi langsung berjalan keluar ruangan.Suasana di dalam ruangan menjadi hening dalam seketika. Dahlia menjulingkan matanya, lalu memberi isyarat mata kepada Katie.Katie segera berdiri, lalu berkata dengan suara lembut, “Paman, Bibi, kalian makan dulu. Aku permisi ke toilet sebentar!”Setelah itu, Katie juga meninggalkan ruangan.Anita berkata dengan tersenyum, “Jeff pasti lagi bercanda. Kalian semua jangan anggap serius, ya!”Raut wajah Harvey kelihatan sangat muram. Dia memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Nyonya Dahlia, dimakan. Biarkan anak muda selesaikan masalah mereka sendiri!”“Iya! Iya!” Dahlia mengangguk. “Anak muda punya pemikiran mereka masing-masing. Kalau kita mengatur kebanyakan, mereka malah akan merasa tidak senang!”…Katie mencari di sekeliling. Pada akhirn
Read more
PREV
1
...
163164165166167
...
190
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status