Semua Bab Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Bab 1611 - Bab 1620

1895 Bab

Bab 1611

Hati Tasya terasa sangat penat. Hanya saja, saat dia kepikiran dengan pria itu, dia masih saja ingin tersenyum. Tasya membalikkan ponselnya menanti jawaban dari Yandi.Namun, Yandi tidak membalasnya lagi ….Suasana hati Tasya seketika menjadi buruk. Rasa kecewa seketika meluap di dalam hatinya. Dia memegang ponselnya dan terus menebak-nebak. Apa Yandi sedang merokok di luar? Atau Leon tiba-tiba mengajaknya untuk bermain kartu? Jadi, Yandi masih belum membaca pesannya.Tasya menurunkan ponselnya. Waktu satu menit telah berlalu, Tasya kembali mengambil ponselnya. Namun, masih tidak ada balasan apa pun dari Yandi.Tasya sungguh merasa gusar. Dia meletakkan ponselnya jauh-jauh, memberi tahu dirinya untuk jangan menunggu lagi.Kemudian, Tasya pergi untuk meminum air. Baru saja minum sedikit, Tasya kembali berlari untuk mengambil ponselnya. Namun, tetap tidak ada balasan dari Yandi.Kali ini, Tasya benar-benar merasa kecewa dan juga patah semangat. Baru saja ponsel diletakkan, tiba-tiba pons
Baca selengkapnya

Bab 1612

Di Hotel Sentral.Akun Instagram Reza semakin ramai saja. Sonia pun hanya menyaksikan keramaian dengan diam saja. Dia ingin mengirim pesan kepada Reza, untuk bertanya bagaimana kalau postingannya dihapus saja?Ranty mengangkat kepalanya melihat ke sisi Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, “Ada apa di ponselmu? Kenapa kamu gembira sekali?”Sonia meletakkan ponselnya, kemudian menggeleng dengan tersenyum datar. “Bukan apa-apa!”Ranty berdiri. “Aku pergi ke toilet sebentar, ya. Kalian makan dengan pelan. Kalian cukup sisakan arak untukku saja.”Jeansen berucap, “Kalau kamu suka minuman ini, nanti aku akan belikan dua botol buat kamu.”“Nanti kita bicarakan lagi setelah aku kembali!” Ranty tersenyum, lalu berjalan keluar ruangan.Jeansen juga segera berdiri. “Aku pergi cari pelayan dulu. Aku suruh mereka siapkan dua botol arak.”“Oke!” Sonia mengangguk.Jeansen berjalan keluar ruangan untuk pergi mencari pelayan. Dia menyuruh pelayan untuk mempersiapkan dua botol arak.Pelayan berkata den
Baca selengkapnya

Bab 1613

Kening Ranty berkerut. “Ada yang diam-diam memotretku!”Orang yang memotret itu menurunkan topi bebeknya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berlari menuruni tangga.Jeansen menghalangi Ranty. “Entah siapa orang itu. Lebih baik kamu kembali ke ruangan saja. Biar aku saja yang pergi kejar dia!”Ranty mengangguk. “Jaga dirimu dengan baik!”Jeansen mengangguk dengan cepat, lalu pergi mengejar si penguntit ke lantai bawah.Sonia sedang mengobrol dengan Reza. Ketika melihat Ranty kembali dengan raut muram, dia pun bertanya, “Ada apa?”Ranty meneguk air, lalu menjawab dengan kesal, “Ada yang diam-diam memotretku.”Tatapan Sonia menjadi dingin. “Di mana?”“Dia sudah kabur. Jeansen lagi mengejarnya!” balas Ranty.Sonia berdiri, lalu melihat ke sisi bawah. Tatapannya seketika menjadi dingin. Dia menginjak ke sisi jendela, lalu melompat ke bawah.“Sonia!” jerit Ranty sembari berlari ke sisi jendela. Dia tahu Sonia sangat mahir dalam seni bela diri. Hanya saja, mereka sedang berada di lantai tiga. W
Baca selengkapnya

Bab 1614

Ranty tertegun sejenak. “Maksudmu ada yang menguntitku?”Sonia mengangguk. “Pastinya bukan hanya dua kali saja!”Jeansen segera berkata, “Aku punya teman IT. Seharusnya masalah memecahkan kata sandi ponsel bukanlah masalah baginya. Gimana kalau kalian serahkan ponselnya kepadaku? Aku akan suruh temanku untuk membuka kata sandinya. Biar kita tahu foto apa saja yang sudah diambilnya?”Sonia berpikir sejenak. “Nggak usah. Aku juga punya teman yang bisa memecahkan kata sandi. Aku bisa minta bantuannya.”Jeansen tersenyum. “Baiklah! Kalau kalian punya kabar baru, kalian mesti segera beri tahu aku. Aku juga penasaran sebenarnya siapa yang diam-diam memotret Ranty. Jangan sampai aku menangkapnya!”Mereka bertiga kembali ke dalam gedung, lalu mengobrol sejenak. Reza pun mengirim pesan kepada Sonia, bertanya apa dia sudah mau pulang?Sonia melihat ke sisi Ranty. “Sudah malam. Kami antar kamu pulang, ya!”Ranty membalas, “Nggak usah, sebentar lagi Matias bakal datang buat jemput aku.”Sonia memb
Baca selengkapnya

Bab 1615

“Ternyata segampang ini? Jika tahu seperti ini, aku nggak bakal telepon Kak Matias.” Cella memaksakan dirinya untuk tersenyum.Asisten menyadari botol anggur merah dan bunga segar di atas meja makan. Hanya saja, dia berlagak tidak mengetahui apa pun. “Kalau begitu, aku pamit dulu.”“Emm,” balas Cella dengan suara datar.Setelah asisten meninggalkan rumah, Cella pun kembali ke ruang makan menatap lilin dan botol anggur merah yang disusunnya. Terlintas rasa benci dan kesal di dalam tatapannya.…Saat Matias tiba di Hotel Sentral dan melihat sosok Jeansen, tatapannya seketika berubah muram. Hanya saja, berhubung ada Sonia di sana, Matias juga tidak mengatakan apa-apa.Reza juga datang untuk menjemput Sonia. Mereka berpamitan, kemudian pulang ke rumah masing-masing.Di parkiran Hotel Sentral, si pria sedang bersembunyi di kejauhan. Ketika melihat Matias mengendarai mobil membawa Ranty pulang, dia baru mengeluarkan ponsel yang satu lagi untuk menghubungi seseorang.Panggilan baru berhasil t
Baca selengkapnya

Bab 1616

Sonia mengambil kembali ponsel tersebut. Dia membuka album foto, lalu menyadari ada foto Ranty bersama dengan Jeansen. Dapat diketahui bahwa orang itu sudah lama menguntit Ranty.Jujur saja Sonia sungguh penasaran. Foto-foto ini sudah diambil selama beberapa bulan. Sebenarnya apa yang ingin dilakukan orang itu?Belakangan ini Ranty juga tidak menerima ancaman apa pun.Tatapan Reza menjadi dingin. “Sepertinya dia ingin memotret foto Ranty dan Jeansen yang lebih mesra lagi.”Akhirnya Sonia disadarkan oleh ucapan Reza. Orang yang memotret itu hendak mencari aib Ranty. Hanya saja, selain sering bertemu, Ranty dan Jeansen juga tidak pernah melakukan gerak-gerik yang kelewatan. Mereka menjaga jarak layaknya teman biasa. Orang itu tidak berhasil menemukan foto yang dia inginkan. Itulah sebabnya dia terus mengikuti Ranty.Sebenarnya siapa orang itu?Seandainya dia berhasil memotret foto Ranty dan Jeansen, apa dia akan menggunakan foto itu untuk mengancam Ranty atau Melvin?Semuanya cukup memun
Baca selengkapnya

Bab 1617

Kelly menoleh, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Biasanya aku sibuk bekerja dan jaga anak. Sepertinya aku juga nggak akan punya banyak waktu luang.”“Anakmu sudah berumur dua tahun, ‘kan? Setelah kamu pulang dari luar negeri, apa kamu pernah mencari ayah dari anakmu?” tanya Kenneth.Masalah kehamilan Kelly bukanlah rahasia. Bahkan, Christie juga mengetahuinya. Tentu saja Kenneth akan mengetahuinya.Kelly menggeleng. “Nggak, anak ini milikku seorang diri, nggak ada hubungannya dengan orang lain.”Kenneth melayangkan tatapan membara ke sisi Kelly. “Kelly, terkadang kamu benar-benar membuatku kagum kepadamu!”Kelly tersenyum. “Rapat akan segera dimulai. Tuan Kenneth balik dulu sana!”“Oke!” Kenneth tahu Kelly sangatlah berwaspada. Dia juga tidak mengobrol dengan Kelly lagi. “Sebentar lagi kafe Christie akan selesai direnovasi. Nanti kita cari waktu untuk mengunjunginya bersama.”“Oke!” Kelly mengangguk dengan tersenyum.Kenneth membalikkan tubuhnya berjalan keluar. Kelly menunggu seje
Baca selengkapnya

Bab 1618

Setelah dipertanyakan oleh Howard, seharian ini Kelly pun merasa tidak tenang. Namun, saat dia mengantar dokumen untuk ditandatangani Jason, ekspresi Jason kelihatan normal. Dia juga tidak mengatakan apa-apa. Kelly bahkan merasa dirinya telah berpikir kebanyakan.Keesokan harinya saat bekerja, Kelly sadar telah terjadi sesuatu.Beberapa representatif perusahaan yang mengikuti tender berkumpul di depan meja resepsionis. Mereka semua ingin bertemu dengan Jason.Resepsionis menjelaskan dengan sabar, “Maaf, kalian nggak melakukan janji di awal. Jadi, kalian nggak bisa masuk.”Wakil presdir Star Legend Group yang datang bersama Kiara semalam menjerit dengan keras, “Kalau kita tidak bisa bertemu dengan Tuan Jason, gimana kalau kita bertemu dengan Tuan Howard? Pokoknya kalian mesti beri kami penjelasan!”Angga dan yang lain juga melontarkan ketidakpuasannya. “Iya, kami sudah mengorbankan banyak tenaga dan waktu demi tender kali ini. Kami tidak terima jika ada yang main belakang!”“Kami ingin
Baca selengkapnya

Bab 1619

Kelly mengangguk dengan panik. Dia membalikkan tubuhnya, lalu berjalan ke sisi lift.Setelah naik ke lantai 39, kebetulan Anastasia baru keluar dari ruangan presdir. Ketika dia melihat Kelly, dia pun menunjukkan tatapan sedang bersenang-senang atas penderitaan Kelly.Kelly sedang duduk di depan meja kerjanya. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Kenneth. Panggilan terhubung, hanya saja tidak ada yang mengangkatnya.Hati Kelly sungguh terasa dingin. Dia berdiri, lalu berjalan ke ruangan Jason. Pintu ruangan diketuk, kemudian Kelly memasuki ruangan. Saat ini, Jason sedang mengangkat panggilan. Dia hanya melirik Kelly sekilas.Setelah panggilan berakhir, Kelly baru berkata, “Tuan Jason, aku nggak bocorin masalah harga kepada Kumala Group.”Tatapan Jason sangat tajam. Dia terus menatap Kelly, lalu berkata dengan perlahan, “Bukannya aku suruh kamu jaga jarak dengan Kenneth? Kenapa kamu tidak mendengar omonganku?”Kelly menggigit bibir bawahnya. Dia terdiam tidak tahu harus berkata apa
Baca selengkapnya

Bab 1620

Setelah Kelly pergi, Howard duduk di bangku, lalu berkata dengan tersenyum, “Kenapa kamu malah mengagetkan adik kecil itu? Sebenarnya juga bukan masalah serius. Kamu seharusnya lebih memercayai Kelly daripada aku. Dia tidak akan melakukan hal seperti itu.”Jason menyalakan rokok, lalu mengisapnya dalam-dalam. “Aku hanya ingin dia tahu akibat dari tidak mendengar ucapanku!”Mungkin … Jason merasa marah karena Kelly memilih untuk memercayai Kenneth daripada dirinya!“Kelly memang tidak seharusnya memiliki hubungan dekat dengan Kenneth, terutama pada masa seperti ini. Hanya saja, Kenneth sangat licik, wajar kalau Dik Kelly masuk ke perangkapnya,” jelas Howard, “Kelly baru saja mulai bekerja. Dia tidak mengerti dengan kejamnya dunia bisnis.”Jason menyandarkan tubuhnya di balik bangku. Tatapannya semakin muram. “Masalah ini tidak segampang yang kamu kira. Kamu selidiki siapa dalang di balik masalah ini.”“Oke!” balas Howard, lalu berkata, “Nanti biarkan Kelly dan aku pergi menemui para rep
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
160161162163164
...
190
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status