Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1381 - Chapter 1390

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1381 - Chapter 1390

1923 Chapters

Bab 1381

Amelia menunjukkan senyuman jelek di wajahnya. “Kamu tenang saja. Aku nggak akan melakukan hal bodoh. Nggak pantas juga demi lelaki berengsek itu. Aku bisa menangis juga karena diri aku sendiri.”Sonia juga tidak berkata lain lagi. Dia menepuk-nepuk pundak Amelia, lalu berbalik badan berjalan pergi.Ketika berjalan keluar studio, cahaya matahari menyinari tubuh Sonia. Dia merasa sangat panas, segera berlari ke area parkiran. Di saat perjalanan ke Nine Street Mansion, Sonia terus kepikiran dengan sosok Amelia yang sedang menangis dengan bersedih. Keningnya spontan berkerut. Dia pun berusaha untuk menenangkan dirinya.Jalanan agak macet. Saat tiba di Nine Street Mansion, langit pun sudah gelap. Sonia memarkirkan mobilnya, lalu berjalan ke dalam. Tetiba terdengar suara Dania dari belakang. “Sonia!”Sonia membalikkan tubuhnya dengan tersenyum. “Aku kira aku paling telat.”Dania mengangkat-angkat alisnya. “Dilihat dari gaya Rose yang lambat itu, sepertinya kita berdua sampai duluan.”Seper
Read more

Bab 1382

“Perkenalkan, dia Devin, kekasihku!” Rose memperkenalkan dengan bangga. Kemudian, dia memperkenalkan Sonia, Dania, dan Juno kepada Devin.Setelah mereka saling berkenalan, Juno mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Devin. Sudah lama mereka mendengar nama satu sama lain, tetapi ini pertama kalinya mereka bertemu.Semuanya duduk di tempat. Devin pun berkata dengan tersenyum, “Maaf, tadi ada rapat mendadak, ditambah lagi jalanan sangat macet, kalian semua jadi menunggu lama.”Belum sempat yang lain bersuara, Rose langsung berkata, “Nggak apa-apa, kok. Mereka bertiga itu sahabat karibku. Jangankan cuma sebentar, meski nunggu semalaman, mereka juga nggak bakal berkomentar.”Dania tersenyum datar. “Gara-gara kamu ngomong begitu, kami jadi nggak ada alasan buat hukum kekasihmu lagi. Kamu sengaja, ‘kan?”Rose juga tersenyum. “Baguslah kalau kamu mengerti.”Devin mengangkat gelas anggur. “Temannya Rose juga temanku. Izinkan aku bersulang kepada semuanya!”Semuanya mengangkat gelas untuk be
Read more

Bab 1383

Juno bersulang dengan Sonia. “Dia memang kelihatannya tidak peduli dengan apa pun. Tapi sebenarnya pendiriannya lebih teguh daripada siapa pun. Jadi, tidak akan ada yang sanggup untuk mengurusnya!”Sonia menyesap sedikit minumannya. Dia juga setuju dengan ucapan Juno. Rose memang adalah tipikal wanita yang teguh dengan pendiriannya. Jika tidak, dia juga tidak mungkin mengejar Devin hingga ke Negara Madani.Sonia membalikkan kepalanya, lalu tampak Devin yang duduk di sofa sedang mengirim pesan. Dia kelihatan sangat sibuk.Selesai Rose menyanyi, dia memalingkan kepala mengedipkan matanya ke sisi Devin. “Bukannya kamu sudah janji akan temani aku hari ini? Jangan terus lihat ponsel, ya? Kamu bahkan nggak lihat aku yang lagi nyanyi!”Devin mengangkat kepalanya tersenyum lembut padanya. “Belakangan ini lagi ada banyak urusan di perusahaan.”“Aku tahu, tapi kamu juga jangan terlalu kerja keras. Ada urusan apa yang mesti diselesaikan di malam hari,” balas Rose dengan lembut.“Benar apa katamu!
Read more

Bab 1384

Sonia tersenyum datar. “Aku hanya melihat sekilas saja. Kamu sudah terlalu memandang tinggi diriku.”“Jangan bohong! Jangan kira aku nggak tahu kamu bisa menghafal dalam sekali baca!” dengus Rose.Devin bertanya dengan syok, “Apa benar Sonia sehebat itu?”“Iya, dia bisa belajar pelajaran dari SD sampai SMA dalam waktu satu tahun. Dia pun berhasil ujian masuk Jembara University dengan nilai tinggi. Aku iri banget sama dia!” ucap Rose dengan berlebihan.“Dia memang benar-benar genius!” puji Devin.Juno yang berada di samping bertanya pada Sonia, “Jadi, kenapa kamu selalu kalah ketika main kartu?”Senyuman di wajah Sonia terkaku. “Kak, terkadang kita nggak boleh menunjukkan kehebatan kita!”Semua orang spontan tertawa.Pada ronde kali ini, giliran Juno yang kalah. Dia pun memilih untuk berkata jujur.“Biar aku saja yang nanya!” Rose melihat ke sisi Juno, lalu mengangkat-angkat alisnya. “Pak Juno, apa orang yang kamu sukai ada di ruangan ini?”Mata Juno sedikit disipitkan. Dia pun menatap
Read more

Bab 1385

Rose mengangkat alisnya. “Kamu suruh aku tanya Pak Juno? Bukannya itu sama saja menabur garam ke atas lukanya?”Dania pun tersenyum.Tidak terdapat lampu maupun jendela di dalam ruangan gelap itu. Ruangan ini disekat untuk memberi hukuman kepada yang kalah.Setelah Sonia dan Juno masuk ke dalam, Juno mengeluarkan ponselnya untuk membuka senter.Hanya terdapat sebuah sofa di dalamnya. Sonia duduk, lalu menatap Juno dengan syok, “Bukannya nggak boleh bawa ponsel?”Juno tersenyum tipis. “Ponselku ada 2.”Sonia menunjukkan tatapan kagum. Hanya saja, pencahayaan di dalam ruangan ini masih sangat gelap. Juno duduk di samping, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Minggu lalu kamu melarikan diri lagi. Aku tidak percaya kamu bisa selalu menghindar dari Pak Guru.”Sonia bersandar di sofa, lalu melembutkan nada bicaranya. “Kak, bisa nggak kamu bantu ucapin yang bagus-bagus di hadapan Pak Guru?”“Apa kamu benar-benar sangat menyukainya?” Juno meliriknya sekilas. Dia sangat memahami karakter Soni
Read more

Bab 1386

Di ruangan lantai atas.Bondan sedang duduk di sofa sembari merokok. Yusa datang kemari, lalu berkata dengan suara rendah, “Tadi yang di bawah itu Sonia, bukan?”Bondan tersenyum. “Iya, pantas saja hari ini Kak Reza bisa keluar dan memilih kumpul di sini.”Kedua mata Yusa berkilauan. “Apa kamu yakin Kak Reza tahu Sonia ada di sini?”Bondan mengangkat kepalanya. “Apa maksudmu? Apa kamu kira Sonia datang ke sini tanpa sepengetahuan Kak Reza?”Yusa bertanya, “Jadi, aku ragu untuk beri tahu Kak Reza atau tidak?”Bondan berpikir sejenak, lalu menggeleng. “Kak Reza pasti tahu. Kamu jangan banyak omong!”“Oke, anggap aku tidak melihat apa-apa.”“Apa yang kamu lihat?” Tetiba Reza berjalan mendekat, lalu duduk di hadapan mereka dengan tersenyum.Yusa langsung menatap Bondan dengan canggung.Bondan mematikan rokoknya, lalu berkata dengan datar, “Aku bilang sudah lama tidak ketemu Sonia. Kapan Kak Reza ajak Sonia untuk kumpul bersama? Tiffany juga sering ungkit nama Sonia.”Reza pun tersenyum. “S
Read more

Bab 1387

Pelayan di belakang Reza berjalan ke dalam ruangan, lalu meletakkan dua botol minuman di atas meja.Rose berkata dengan tersenyum, “Pak Reza memang royal, ya!”Sepertinya total harga kedua botol ini setidaknya beberapa puluh juta.Reza tersenyum tipis. “Kalian semua temannya Sonia, jadi kalian juga temanku. Semoga kalian bisa bermain dengan gembira.”Devin berdiri, lalu berjalan ke hadapan Reza dan mengulurkan tangannya. “Pak Reza! Perkenalkan, aku Devin, penanggung jawab Perusahaan Teknologi Risma. Perusahaanku akan segera bekerja sama dengan Herdian Group. Biasanya aku berhubungan langsung dengan Pak Chandra. Jadi, kita tidak pernah bertemu sebelumnya.”Reza bersalaman dengan Devin. “Aku pernah mendengar masalah ini dari Chandra. Pak Devin merintis karier dari nol dan mendapat banyak penghargaan di luar negeri. Sekarang kamu baru saja kembali dari luar negeri. Kamu malah berhasil mengumpulkan dana untuk go public. Kamu hebat juga!”“Kalau dibandingkan dengan Herdian Group, perusahaan
Read more

Bab 1388

Hari ini Sonia minum kebanyakan. Begitu masuk ke mobil, dia langsung bersandar di pundak Reza.Reza mengangkat tangannya untuk menekan-nekan kepala Sonia. “Hari ini kamu gembira, ya? Makanya kamu minum sebanyak ini?”“Aku nggak boleh sia-siain minuman pemberianmu, ‘kan?” balas Sonia dengan memejamkan matanya.“Apa aku sepenting itu?”“Emm, tentu saja!”Reza menaikkan penghalang di depan, lalu mencubit dagu Sonia untuk mengecup bibirnya. Dia terasa sedikit menggebu-gebu. Sonia yang pusing itu hanya bisa bersandar lemas di dalam pelukan Reza.Setelah dicium lama, Reza baru melembutkan gerakannya. Dia menempel di ujung bibir Sonia, lalu bertanya, “Apa yang kamu lakukan dengan Juno di ruangan gelap itu?”Kening Sonia tampak berkerut. Dia membuka matanya dengan perlahan, lalu berpapasan dengan mata tajamnya. “Juno, dia ….”Reza malah menyumbat mulutnya. Dia bersandar di bangku, lalu berkata dengan suara serak, “Tidak usah jawab. Tidak seharusnya aku bertanya.”Sonia menatap matanya, lalu me
Read more

Bab 1389

“Nggak kenapa-napa!” Jason tersenyum lembut. “Ayo, kita makan dulu.”…Siang harinya, Sonia, Darren, dan Amelia sedang makan bersama. Tetiba dia menerima panggilan dari Tandy.“Sudah makan?” tanya Tandy.“Kenapa? Apa kamu mau traktiran?” Sonia tersenyum tipis. “Jangan-jangan kamu ingin aku ke sekolah untuk menyamar menjadi bibimu?”“Apa kamu perlu menyamar sekarang? Kamu memang bibiku, ‘kan?” balas Tandy.Sonia tersenyum. “Ada masalah apa?”“Aku lagi sama Ferdi. Kita berencana untuk pergi ke Kota Presmi,” jawab Tandy. “Apa kamu mau ikut bersama kami?”“Ngapain ke sana?” tanya Sonia.“Kakaknya Ferdi, Cindy, seharusnya kamu kenal sama dia? Dia lagi mengikuti program acara Mode Wanita. Sekarang mereka lagi syuting di Kota Presmi. Dia kalah dalam pertandingan minggu lalu. Jadi, selebritas yang bekerja sama dengannya terus memberinya tekanan, sepertinya dia lagi menghadapi kesulitan. Pokoknya, dia telepon Ferdi sambil menangis. Ferdi merasa tidak tenang. Dia ingin pergi ke Kota Presmi untuk
Read more

Bab 1390

Kota Premis berada di sebelah tenggara Kota Jembara. Perjalanan dengan mengemudi mobil sekiranya memakan waktu satu jam. Kota Premis masih mempertahankan bangunan kunonya.Seratus tahun silam, Kota Premis berkembang pesat karena akses ke jalur laut dan jalur air. Ada banyak pedagang dari dalam dan luar negeri berkumpul di sini untuk mengembangkan industri bisnis tekstil dan transportasi pelabuhan. Setelah itu, pelabuhan dipindahkan ke Kota Jembara. Kemudian, dibangunlah rel kereta api, alhasil transportasi jalur air mengalami kemunduran, menyebabkan ekonomi Kota Premis ikut merosot. Namun, karena banyak bangunan dari era kuno yang masih terjaga, sekarang Kota Premis pun menjadi objek wisata terkenal dan lokasi syuting. Para sutradara yang ingin memproduksi film berlatar zaman kuno akan selalu memilih lokasi ini.Tema acara Mode Wanita pada episode sebelumnya adalah menjelajahi masa lalu kuno, sedangkan tema episode kali ini kembali ke era sekarang. Oleh karena itu, tim produksi memili
Read more
PREV
1
...
137138139140141
...
193
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status