Sonia berkata dengan lembut, “Apa aku sudah mengganggu waktu bekerjamu?”“Tidak!” Reza berjalan ke depan jendela, lalu menunjukkan ekspresi lembut. “Sejujurnya, aku lagi rindu sama kamu.”Sonia tersenyum sembari bertanya, “Di mana obat yang biasanya aku makan?”Reza tertegun sejenak, baru bertanya, “Siapa yang minta?”“Jason.”Reza tersenyum tipis. “Di laci kedua di kamar.”“Oke, kamu lanjut kerja sana.” Sonia menyapa Hemiko, lalu memasuki rumah.Reza melihat jam tangannya untuk melihat jam. “Tadi Jason telepon aku. Aku akan ke sana sekitar satu jam lagi. Sampai jumpa nanti malam.”“Oke,” balas Sonia, lalu mengakhiri panggilan. Dia pun berjalan ke dalam kamar.Begitu laci dibuka, tampak kotak obat berjajar rapi di dalamnya. Sonia pun merasa syok.Sebelumnya Reza pernah memberi tahu Sonia dia mempersiapkan banyak obat itu. Namun, ketika melihat kotak obat sebanyak ini, hatinya pun merasa gemetar.Reza mencintainya. Mengenai hal ini, Sonia tidak pernah meragukannya sama sekali! Semua ora
Read more