Share

Bab 1390

Penulis: Musim Gugur
Kota Premis berada di sebelah tenggara Kota Jembara. Perjalanan dengan mengemudi mobil sekiranya memakan waktu satu jam. Kota Premis masih mempertahankan bangunan kunonya.

Seratus tahun silam, Kota Premis berkembang pesat karena akses ke jalur laut dan jalur air. Ada banyak pedagang dari dalam dan luar negeri berkumpul di sini untuk mengembangkan industri bisnis tekstil dan transportasi pelabuhan.

Setelah itu, pelabuhan dipindahkan ke Kota Jembara. Kemudian, dibangunlah rel kereta api, alhasil transportasi jalur air mengalami kemunduran, menyebabkan ekonomi Kota Premis ikut merosot. Namun, karena banyak bangunan dari era kuno yang masih terjaga, sekarang Kota Premis pun menjadi objek wisata terkenal dan lokasi syuting. Para sutradara yang ingin memproduksi film berlatar zaman kuno akan selalu memilih lokasi ini.

Tema acara Mode Wanita pada episode sebelumnya adalah menjelajahi masa lalu kuno, sedangkan tema episode kali ini kembali ke era sekarang. Oleh karena itu, tim produksi memili
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1391

    Ferdi mengernyit dan bertanya, "Kamu diusir olehnya tujuh kali?"Cindy mengangguk dengan canggung. Ferdi seketika merasa gusar sekaligus kasihan. Sementara itu, Sonia justru merasa lega. Dulu Cindy sangat angkuh dan kekanak-kanakan, tetapi sekarang anak ini bersedia berjuang demi hasil karya sendiri. Ini artinya, Cindy sudah dewasa. Sikap pantang menyerah seperti ini pasti akan membuatnya sukses di kemudian hari."Ayo, kita sama-sama mengunjungi Pak Venick," ujar Sonia sambil tersenyum tipis.Tandy menoleh menatap Sonia, lalu bertanya, "Sepertinya sangat repot, kamu yakin bisa mengatasi masalah ini?""Dicoba saja, daripada kita terus sembarangan menebak," sahut Sonia sambil mengangkat alisnya.Cindy merasa tidak enak hati sehingga berkata, "Kalian nggak usah pergi. Pak Venick sangat kasar dan kejam waktu bicara. Aku nggak ingin kalian dimarahinya.""Lagian, kita semua sudah di sini. Jumlah kita juga lebih banyak, dia nggak bakal bisa marah. Mungkin saja, kita berhasil membujuknya kali

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1392

    Cindy membawa Sonia dan lainnya ke toko jahit Keluarga Untara. Ketika melihat suasana di sana begitu ramai, dia pun tercengang dan tidak tahu apa yang terjadi.Angie mengenakan topi penghalang cahaya matahari. Dia mengernyit sambil bertanya, "Cindy, kamu ke mana saja? Kita ini rekan kerja, bukannya kamu harus mengabariku kalau pergi? Aku kira kamu sudah kabur."Ketika melihat sikap Angie yang begitu buruk, Ferdi mendengus dan berkata, "Memangnya kakakku tidak boleh pergi sebentar? Kamu kira dia harus menemanimu 24 jam? Lagi pula, kamu bisa saja meneleponnya, 'kan?""Siapa kamu?" tanya Angie yang sempat tertegun sesaat.Cindy segera mengadang di depan Ferdi dan menjelaskan, "Ini adikku. Dia mengunjungiku barusan. Dia masih kecil, jadi bicaranya terlalu blak-blakan. Maafkan dia, ya."Angie mendengus saat melihat seragam yang dipakai Ferdi. Dia berujar, "Aku nggak akan bersikap perhitungan dengan anak kecil."Sonia tidak akan melakukan perdebatan tidak berfaedah seperti ini. Dia berkata k

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1393

    Staf itu bisa menilai bahwa Tandy dan lainnya bukan orang yang bisa diusik olehnya. Apalagi, para turis mulai berkerumun di sekitar. Dia khawatir masalah ini akan berdampak buruk bagi acara, jadi buru-buru meminta maaf dan menarik asisten Tiara supaya Sonia bisa masuk.Asisten Tiara tentu tidak bisa menerimanya. Dia menatap punggung Sonia dan lainnya dengan galak, lalu berkata kepada staf itu, "Sutradara yang menyuruh Tiara dan Stella membujuk Pak Venick. Kamu malah membiarkan orang-orang itu masuk untuk mengganggu. Kalau Pak Venick gagal dibujuk, kamu tanggung akibatnya sendiri!"Staf itu merasa serbasalah. Dia segera menyanjung asisten itu supaya tidak marah-marah lagi. Di sisi lain, Sonia dan lainnya melewati aula depan dan menuju ke halaman belakang. Begitu tiba, mereka langsung melihat Tiara dan Stella.Tiara termangu sesaat melihat Sonia. Dia merasa wajah Sonia agak familier. Seketika, dia teringat bahwa mereka pernah bertemu di Restoran Jolly, bahkan sempat berkonflik karena Mat

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1394

    Sonia dan lainnya masuk ke halaman belakang. Terlihat seorang pria berusia 40-an tahun sedang menyapu dedaunan. Pria ini seharusnya pelayan Keluarga Untara. Dia mendongak, lalu bertanya dengan kesal, "Kenapa kalian datang lagi? Pak Venick tidak ingin ikut acara kalian. Pergi sana, jangan ganggu Pak Venick lagi."Cindy memohon, "Tolong biarkan kami mencoba sekali lagi, ya?"Pria itu tahu Cindy sudah datang berkali-kali sehingga merasa agak kasihan padanya. Sesudah ragu-ragu sejenak, dia mengangguk menyetujuinya. "Ya sudah, ini yang terakhir kali. Kalau Pak Venick menolak, kamu jangan mengganggunya lagi. Kalau tidak, aku bisa dimarahinya.""Terima kasih banyak!" Cindy segera mengucapkan terima kasih.Ferdi bergumam, "Kenapa pria itu sombong sekali?"Tandy mendengus sebelum berucap, "Para seniman selalu menganggap diri sendiri hebat, padahal tidak ada apa-apanya.""Tandy!" tegur Sonia sambil menoleh.Tandy menyeringai dan berkata, "Baiklah, aku tidak akan bicara lagi."Cindy mengetuk pint

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1395

    Sonia dan Venick asyik mengobrol. Sementara itu, Cindy dan lainnya hanya bisa termangu. Sonia mengenal Venick? Hubungan keduanya bahkan terlihat begitu dekat? Ini sungguh di luar dugaan.Cindy maju, lalu bertanya dengan hati-hati, "Sonia, ka ... kamu dan Pak Venick saling kenal?"Sonia tersenyum tipis dan membalas, "Guruku dan Pak Venick adalah teman lama. Beberapa tahun lalu, aku dan guruku pernah menumpang di rumah Pak Venick. Itu sudah lama kali, Pak Venick pun mungkin sudah lupa. Makanya, aku nggak bilang apa-apa pada kalian."Venick adalah inspirasi Sonia saat mendesain pakaian. Itu sebabnya, gaya pakaiannya selalu terkesan agak kuno.Venick terkekeh-kekeh dan berkata, "Mana mungkin aku lupa. Waktu itu, aku ingin sekali merebutmu dari gurumu. Lagi pula, kamu juga menyukai pakaian rancanganku. Sayangnya, gurumu tidak bisa merelakanmu.""Di mataku, kalian berdua sama-sama guruku," ujar Sonia dengan tatapan tulus."Kamu masih kuliah?" tanya Venick."Sudah tamat, aku bekerja di studio

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1396

    Ekspresi Venick berubah. Dia seperti memahami sesuatu. Sonia berkata lagi, "Aku yakin acara ini bisa membuat banyak orang jatuh hati dengan sulamanmu yang unik. Pasti ada orang yang benar-benar menyukainya.""Mereka adalah benih harapan dan kamu harus memilih benih yang baik untuk dibina. Kalau nggak ada yang mewarisi keterampilanmu, kami akan sangat menyayangkannya, apalagi kamu sendiri."Venick menatap Sonia dengan tatapan penuh kasih sayang. Kemudian, dia berkata seraya tersenyum, "Sonia, sejak kapan kamu menjadi begitu pintar bicara? Dulu kamu sangat pendiam. Kalau bukan karena wajahmu masih mirip dengan dulu, aku pasti mengira aku salah mengenali orang.""Bu Sonia jarang berbicara panjang lebar begini. Dia benar-benar bekerja keras kali ini," ujar Ferdi mendadak. Semua orang pun tidak bisa menahan tawa mendengarnya.Venick berpikir sesaat, lalu mengangguk dan berkata, "Ucapanmu memang masuk akal. Aku terlalu keras kepala, makanya tidak menemukan murid yang bisa mewarisi keterampil

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1397

    Angie juga berlari masuk. Dia menggenggam tangan Cindy dan bertanya dengan emosional, "Pak Venick benar-benar sudah setuju?""Ya, semua ini berkat Sonia," sahut Cindy sambil tersenyum.Angie menatap Sonia, lalu berkata dengan agak malu, "Maafkan sikapku tadi.""Nggak apa-apa." Sonia menoleh menatap Venick dan berucap, "Kamu pasti akan sangat sibuk. Aku nggak akan mengganggu kerja samamu dengan Cindy. Aku pamit dulu.""Kedatanganmu terlalu mendadak kali ini. Lain kali, kabari aku dulu. Kamu juga bisa menginap di rumahku," balas Venick dengan enggan."Oke. Aku pasti akan datang kalau ada waktu," ujar Sonia."Pergilah, titip salam kepada gurumu," pesan Venick."Oke." Sonia berpamitan dengan Venick, lalu membawa Ferdi dan Tandy pergi.Cindy mengantar mereka keluar. Setelah mereka masuk ke mobil, dia berbalik dan hendak masuk. Tepat saat itu, ponselnya berdering. Stella yang meneleponnya.Begitu panggilan tersambung, Stella langsung bertanya, "Cindy, gimana caranya Sonia membujuk Venick?"C

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1398

    Sonia mengemudikan mobilnya, membawa Tandy dan Ferdi pulang ke kota. Sepanjang perjalanan, Ferdi benar-benar gembira. Dia berseru, "Kak Sonia, kamu hebat sekali. Aku benar-benar kagum padamu!"Tandy berkata dengan tenang, "Sudah kubilang, tidak ada masalah yang tidak bisa ditangani olehnya. Kalau ada masalah, cari saja dia."Sonia menggeleng dan tertawa. "Aku nggak sehebat itu. Aku cuma kebetulan mengenal Pak Venick."Ferdi mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu bertanya dengan mata berbinar-binar, "Kak, kamu sudah lama mengenal Pak Venick? Dia bahkan ingin menerimamu sebagai murid?""Ya, dulu aku pernah tinggal di rumah Pak Venick. Dia cuma bercanda ingin merekrutku. Pak Venick tahu aku sudah punya guru," sahut Sonia sambil mengangguk ringan."Apa gurumu lebih hebat lagi dari Pak Venick?" tanya Ferdi dengan penuh semangat."Dalam bidang seni, semua orang sama hebatnya. Pak Venick cuma suka mengasingkan diri," jelas Sonia.Ketika keduanya asyik mengobrol, Tandy memandang ke luar jendela

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2016

    “Aku punya pemikiran seperti itu, tapi ucapanku pasti nggak sebagus kamu.” Senyuman Sonia sangat bersih dan lembut.Senyuman di wajah Reza semakin lebar lagi. Dia berdiri, lalu menarik Sonia ke dalam pelukannya, lalu memeluk Sonia dengan erat. “Kenapa kamu imut sekali?”Sonia memeluknya, lalu mengangkat tangannya melihat cincin di tangannya. Berlian yang besar itu kelihatan berkilauan.Reza melepaskan Sonia, lalu mengambil cincin untuk memasangkannya di jari manis kiri Sonia. Cincin berbentuk mahkota kelihatan berkilauan di atas jari tangan kurus Sonia. Ukuran cincin cocok dengan jari tangan Sonia, seolah-olah memang tercipta untuknya.Reza menggenggam telapak tangan Sonia, lalu menciumnya. “Aku tahu sebelum besok, kamu mesti melepaskan cincin ini. Setelah besok, aku akan memasangkan cincin ini ke tanganmu lagi.” Reza mengangkat kepalanya untuk menatap Sonia. “Ratuku!”Di tengah keheningan taman, di bawah sinar bulan yang lembut, mawar-mawar bermekaran dengan indah. Sekeliling sunyi se

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2015

    “Bagaimana cara buatnya?”Reza langsung menggendong Sonia ke atas meja. Dia menyerahkan buah yang sudah selesai dipotong kepada Sonia. “Kamu cukup lihat aku saja!”Sonia memang mangkuk salad buah. Dia sungguh menantikan hasil karya pria ini.Reza menggulung lengan kemejanya dan mulai menyiapkan adonan dasar kue. Dia memasukkan mentega dan gula pasir ke dalam mangkuk mixer, lalu mengaduknya dengan kecepatan tinggi.Setelah itu, Reza menambahkan putih telur dan baking powder, lalu terus mengaduk adonan hingga merata.Terakhir, Reza memasukkan tepung terigu dan bubuk kacang yang sangat halus, mencampurnya hingga menjadi adonan lembut, kemudian menuangkannya ke dalam cetakan sebelum memasukkannya ke dalam oven.Pria itu mengenakan kemeja hitam, memperlihatkan sebagian lengan bawahnya yang berotot dan jari-jari panjang dengan tulang-tulang yang tegas. Setiap gerakannya begitu teratur serta penuh teliti, membuatnya terlihat sangat menarik.Sonia yang berdiri di samping memperhatikannya. Dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2014

    Reza membalas, “Setelah aku menghancurkan bom kobalt, aku akan segera ke Istana Fers. Rayden sangat memahamimu. Jadi, kamu mesti memperhatikan keselamatanmu. Aku merasa dibandingkan dengan Tritop, dia lebih ingin menghadapimu.”“Aku mengerti!” Morgan pun tersenyum. “Hari ini adalah hari ulang tahun Sonia. Sudah malam, aku beri sisa waktu untuk kalian. Aku pamit dulu!” Kemudian, Morgan melihat ke sisi Sonia. “Selamat ulang tahun!”“Jaga dirimu. Jangan lupa dengan apa katamu. Kamu akan pulang bersamaku untuk mengunjungi Kakek!” Kening Sonia kelihatan berkerut.“Emm!” Morgan mengangguk dengan kuat, kemudian menepuk pundak Sonia. Dia berpamitan dengan Reza, lalu berbalik untuk meninggalkan tempat.Setelah sosok pria tinggi itu menghilang, Sonia menoleh menatap ke luar jendela. Dia melihat Morgan memasuki mobil, lalu meninggalkan vila.Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Jangan khawatir. Kamu mesti melindungi dirimu dalam misi besok.”Pelukan Reza sangat erat. Dia memejamkan matanya,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2013

    “Di mana?” tanya Morgan.Sonia mengambil selembar kertas di atas meja, lalu menggambar sketsa kasar peta Benua Delta. Setelah itu, dia mencocokkan posisi rasi bintang Biduk dengan peta, lalu berkata dengan suara rendah, “Seharusnya di sini lokasinya!”Namun, posisi dua bintang, titik Phecda dan Megrez sedikit bergeser. Dia tidak tahu apa artinya.Reza dan Morgan saling bertukar pandang. Mata mereka disipitkan. Suara juga terdengar dingin. “Besar sekali ambisi Tritop!”Ketujuh bom kobalt itu ditempatkan di perbatasan Hondura, Federasi Mali, dan Barkia. Sebagian besar area tersebut adalah kawasan tidak berpenghuni, tetapi ternyata Tritop diam-diam membangun pangkalan militer di sana.Empat bom ditempatkan di barat laut, kemudian pola berbelok, dengan tiga bom lainnya diletakkan di perbatasan dengan Federasi Mali.Morgan menatap posisi keempat bom kobalt di barat laut, lalu memeriksa kondisi geografis wilayah tersebut. Tetiba suaranya menjadi dingin dan berat. “Target Tritop bukan aku.”“

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2012

    Morgan mengangguk. “Aku datang ke Istana Fers untuk menghancurkan virus penyakit itu. Selain itu, yang paling penting adalah untuk menyelidiki Rayden!”Mereka berdua duduk di sofa. Reza bertanya, “Apa Rayden kenal sama kalian? Apa dulu dia itu anggotamu?”Morgan mengangguk. “Aku juga curiga. Sebelumnya aku sudah menghabisi beberapa bawahannya. Semuanya ada hubungannya sama dia. Dia sangat mengenal orang-orang di sekelilingku, juga mengetahui beberapa rahasia di dalam organisasi. Jadi, keberadaannya cukup mengancam!”Reza tersenyum dingin. “Sudah pasti. Apa ada yang kamu curigai?”Morgan menggeleng. “Tidak ada. Anggotaku tidak akan mengkhianatiku, hanya ada beberapa orang yang sudah meninggalkan organisasi saja. Aku juga sudah menyelidiki mereka, tidak ada satu pun yang sesuai dengan kriteria Rayden. Jadi, aku baru kepikiran untuk menyelidikinya sendiri. Entah siapa dia sebenarnya?”Kening Reza berkerut. “Aku semakin khawatir kalau dia menargetkan Sonia!”Morgan berkata, “Sementara ini

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2011

    Reza tersenyum tipis. “Karena kamu adalah yang pertama kubawa ke sini. Tentu saja mereka beranggapan kamu itu istriku!”Langkah kaki Reza berhenti. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Sonia. “Tidak peduli aku itu Tuan Reza atau Raja Bondala, kamu adalah satu-satunya!”Sonia menatapnya. “Apa dulu kamu nggak pernah suka wanita?”Reza terdiam membisu. Dia langsung menggendong Sonia, menelusuri ruang tamu yang megah dan penuh dengan seni, lalu berkata dengan tersenyum, “Apa kamu lapar? Kalau kamu tidak lapar, sekarang aku bisa buktikan kepadamu betapa aku menyukai wanita … wanitaku!”Sonia yang berada di dalam pelukan Reza membalikkan tubuhnya dengan lincah. Kedua kakinya melingkari pinggang Reza. Dia berkata dengan merangkul pundak Reza. “Kamu nggak usah buktikan. Cahaya matahari sebagus ini. Kita duduk di pekarangan saja.”Reza menatap pekarangan di luar jendela, lalu mengangguk. “Oke, hari ini kamu bebas melakukan apa pun. Aku akan mendengar semua keinginanmu!”Reza tidak menurunk

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2010

    Sonia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. Dia lanjut memotong kue untuk yang lain. Berhubung terlalu banyak orang, Kase dan Theresia juga turun tangan untuk membantunya.Reza mencari tempat yang lebih hening untuk duduk. Dia menatap Sonia yang sedang dikerumuni banyak orang, lalu menunduk melihat cokelat bentuk hati di atas kue itu. Kedua tangan yang diletakkan di atas meja saling bertautan. Dia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi jendela. Sepertinya suasana hatinya tidak seburuk yang dibayangkannya.Orang-orang yang mengambil kue tar mulai meramaikan suasana. Lampu di dalam baru menjadi redup. Suasana semakin meriah. Sonia bersembunyi dari orang-orang yang hendak melempar kue tar ke sisinya, lalu duduk di tempat yang agak terpencil.Kase kepikiran untuk mencari Sonia, tetapi langkahnya malah dihalangi oleh seorang wanita berambut emas. Dia ditarik ke lantai dansa. Kemudian, dia pun dikerumuni oleh banyak wanita lagi.Kase telah menghabiskan banyak uang untuk merayakan u

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2009

    Dari sudut pandang Reza, kebetulan dia bisa melihat daun telinga merah Sonia. Sonia kelihatan sangat imut.Theresia menggigit bibirnya dan tidak bertanya lagi.Mereka berjalan ke dalam lift, lalu naik ke lantai atas. Saat berjalan di depan bar, pintu dibuka. Selain Kase, semua orang merasa kaget.Kase menyuruh orang untuk mengganti bar menjadi aula perjamuan. Aula itu diselimuti dengan gaya hutan hujan tropis, berbagai tanaman hijau tropis memenuhi ruang seluas ribuan meter persegi. Di bawah pencahayaan bar sebelumnya, lampu berwarna-warni tersembunyi di balik tanaman tinggi, memancarkan cahaya melalui bayangan dedaunan ke langit-langit. Efek cahaya yang berkilauan menciptakan suasana segar dan magis, tetapi tetap hangat dan semarak, memberikan efek visual yang luar biasa. Tempat yang dulunya penuh dengan kebisingan dan kemewahan yang kacau, kini berubah menjadi cerah dan bersih.Terdapat banyak orang di dalam bar mengenakan gaun pesta yang anggun dengan riasan yang elegan. Mereka ber

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2008

    “Tok! Tok! Tok!” Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. “Siapa?”“Kekasih sahmu!” jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. “Tadi kamu ke mana lagi?”Sonia membalas dengan datar, “Aku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.”Ujung bibir Kase sedi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status