"Kenapa abi belum sadar, Ya'qub?" "Hm? Obat bius di tubuh abi memang lima belas menit lebih lama durasinya ketimbang punya umi. Lagipula..." Ya'qub menggantungkan kalimatnya dan melepaskan pelukan dengan umi nya, setelah tubuh pria itu sudah tegak ia melirik jam tangannya. Setelah itu dia melanjutkan kalimatnya, "Umi pun sadar beberapa menit lebih awal, padahal obat bius belum habis durasinya. Umi benar tidak apa-apa, kan? Apa ada yang sakit, umi?""Tidak ada yang sakit, Ya'qub. Justru bagus kan kalau umi sadar lebih awal, alhamdulillah, kan?" sahut umi Yasmin. "Tentu saja, umi, muach," sela Nayyara mengecup pipinya umi Yasmin, baru setelahnya bangkit dan menyusul suaminya berdiri tegak di samping kasur rumah sakit yang ditempati umi Yasmin. Begitu pelukan anak-anaknya sudah terlepas darinya, umi Yasmin langsung saja menolehkan kepala ke arah kanannya, meskipun Nayyara melihat wajah umi Yasmin hanya dari samping, namun gadis itu tetap bisa melihat sorot kekhawatiran dari manik mata
Baca selengkapnya