Kernyitan penuh keheranan ditampilkan gadis berambut coklat sepunggung yang sampai kini terurai agak berantakan itu. "Santai kali, doyam! Muka lo sangatlah tegang, ubah itu, buruan! Anyhow, gue lebih suka muka datar dan dingin lo ketimbang muka tegang ini!" ujarnya berusaha santai, padahal dia juga sedikit merasa gugup dan tidak elak merasa deg-degan, tetapi tidak sampai tegang seperti pria di sampingnya ini yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Atas kalimatnya Nayyara itu Ya'qub nyaris saja masih terdiam, tetapi atas teguran di kalimat itu jugalah dia dengan segera mengubah ekspresinya menjadi datar kembali. "Apa mau lo?" tanyanya, menanyakan alasan mengapa Nayyara memegang tangannya, yang mana sampai saat ini masih saja di pegang oleh gadis itu. Kan Ya'qub jadi deg-degan gitu loh? Eh, gak boleh gak boleh, Ya'qub harus selalu kalem dan beku. "Ah iya iya iya." Nayyara baru teringat sesuatu, ia melepaskan tangannya yang tadinya menyentuh punggung tangan Ya'qub dan menggaruk belaka
Read more