"Tok tok tok." "Ran, ini Ibu! Boleh Ibu masuk?" Ucap Bu Ana yang tetap bersikap sopan, dan meminta izin untuk masuk ke dalam kamar Putranya."Boleh Bu." Jawab Rani dari dalam kamar, kemudian Rani langsung menyeka air matanya dan langsung membukakan pintu kamar. "Silahkan masuk Bu, padahal Ibu tinggal masuk aja, enggak usah pake izin lagi." Lanjut Rani dengan nada sendu.Bu Ana pun langsung masuk ke dalam kamar Adit, lalu menutup pintu kamarnya kembali, ia sudah menduga jika Rani pasti sedang tidak baik, karena perkataan dari suaminya memang sangat tajam."Kamu habis nangis ya Ran? Maafkan perkataan dari Ayah ya, tolong jangan di masukkan ke dalam hati, jujur saja Ibu merasa malu sama kamu." Ucap Bu Ana sambil menatap wajah menantunya."Ibu juga merasa sakit, saat mendengarkan perkataan dari Ayah, tapi mau bagaimana lagi, sudah wataknya keras seperti itu." Lanjut Bu Ana yang tetap merasa bersalah."Iya Bu tidak papa, Rani tidak memasukkan ke dalam hati, hanya saja untuk sekarang Rani
Baca selengkapnya