Semua Bab Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua : Bab 51 - Bab 60

68 Bab

51. Adegan Panas Rani

Merasa jika rumah tangga anaknya sedikit mengalami gangguan kecil, Bu Ana pun menyuruh menantunya untuk sedikit memperbaiki diri. “Kamu ga usah malu melayani Adit di ranjang. Kamu kan istrinya yang sah,” kata Bu Ana. “Tapi, bagaimana dengan Tasya, Bu? Saya-““Malam ini biar si Mbok dan Ibu yang urus Tasya. Kamu di kamar layani Adit dengan baik, dan nanti kita ke mall lagi beli beberapa baju dinas buat kamu,” kata Bu Ana. “Baju dinas?” Bu Ana pun membisikkan sesuatu di telinga Rani, sehingga membuat wanita itu tersipu malu.Sore itu sesuai Rani menuruti perkataan Bu Ana Ia pun mengikuti bujukan Bu Ana untuk ke Mall dan membeli beberapa ‘pakaian dinas.’“Aduh, yakin beli yang begini, Bu?” kata Rani dengan wajah yang memerah.“Kamu mau suamimu berlari ke pelukan wanita lain atau ke pelukanmu?” kata Bu AnaRani hanya menurut pasrah, walau bagaimana Bu Ana lebih berpengalaman dengan seputar urusan rumah tangga.Dan malam ini Adit dibuat terkejut dengan penampilan sang istri, yang menya
Baca selengkapnya

52. Waktu Berdua.

Adit tersenyum senang, ia tidak menyangka jika Rani bisa bersikap liar dan binal seperti tadi.“Aku senang kamu liar seperti tadi, sering-sering ya Sayang. Semua lelahku jadi hilang jika pulang ke rumah diberikan servis seperti tadi. Jangan marah-marah dan cemburuan,” kata Adit.“Kalau aku masih cemburu tandanya aku masih cinta kepada kamu, Mas. Aku tidak mau kehilangan kamu karena orang ketiga yang muncul dalam rumah tangga kita,” kata Rani.“Kamu percaya saja kepadaku. Aku sangat mencintai kamu dan juga Tasya, Sayang.”Rani tersenyum, kemudian ia bangkit dari ranjang dalam keadaan telanjang.Adit suka dengan gayanya yang percaya diri, di usianya yang masih muda tubuh Rani memang sedang ranum-ranumnya. Tentu saja tidak ada lemak yang perlu disembunyikan di sana. Lekuk-lekuk tubuhnya sangat menggiurkan, sepertinya i
Baca selengkapnya

53. Rani Dan Adit Kencan.

“Bagaimana semalam, Ran? Apa kalian menikmati waktu bersama? “ tanya Bu Ana pagi itu. “Iya, Bu. Terima kasih banyak, ya.” “Malam ini, Ibu dan Ayah mau menginap di rumah Anjar. Tasya Ibu bawa, ya? Kamu dan Adit harus sering menikmati waktu berdua, ingat jangan sampai ada celah.” Rani menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba saja ia teringat percakapannya dengan Adit semalam. Dan mengatakannya kepada Bu Ana."Jadi, dia tidak mau mengaku jika kemarin memang sengaja bersama Ghea di mall?" tanya Bu Ana kepada Rani."Ya, Bu. Dia mengaku jika memang bertemu Ghea dan mereka memutuskan untuk jalan bersama. Tapi, Mas Adit bilang tidak ada hubungan apa-apa. Aku harus bagaimana, Bu?" tanya Rani "Kamu bisa menyadap aplikasi chat suamimu, Ran. Nanti Ibu beritahu caranya dan kalau perlu, kamu bisa memasang GPS di mobil suamimu itu supaya kamu tau ke mana saja dia pergi," kata Bu Ana."Ibu bisa membantuku?" tanya Rani."Serahkan saja kepada Ibu. Jangan khawatir, Ibu pasti akan membantumu. Sementara wak
Baca selengkapnya

54. Masih Kencan.

“Masih jauh?” tanya Rani manja.“Kamu masih kuat jalan kaki?” tanya Adit, “mau kugendong?”Wajah Rani langsung memerah, untunglah mereka sudah hampir sampai.“Itu di depan,” kilah Rani sambil menunjuk. “Tanggung. Sudah mau sampai.”“Jadi, kalau masih jauh kamu mau aku gendong?” goda Adit lagi.Ah, kenapa lelaki pandai sekali menutupi kebusukan. Apakah benar jika cinta Adit hanya untuk dirinya?Mereka memasuki sebuah restoran yang kebetulan memang belum lama buka,dan Adit juga pernah membaca review di Instagram resto itu masakannya cukup enak.Rani dan Adit mengambil tempat di sudut ruangan.“Kamu mau makan apa, Mas?” tanya Rani menatap wajah Adit.“Kamu ‘kan tahu, aku tidak rewel soal makanan,” sahut Adit. “Makanan apa saja bisa masuk.”“Aku punya ide,” sahut Rani mengedipkan mata. “Kamu pasti doyan.”“Mulai sekarang, aku agak ngeri kalau kamu bilang begitu,” kata Adit pura-pura ketakutan. “Takut diberi jebakan yang enak-enak.”“Aku tidak pernah menjebakmu, kok,” timpal Rani menci
Baca selengkapnya

55. Hadiah Bulan Madu Untuk Rani.

Sementara itu, di sebuah kamar hotel, Ghea baru saja selesai mandi. Dengan langkah gemulai ia menghampiri David yang saat ini sedang berbaring dengan dada telanjang di atas ranjang. Ghea dan David memang sengaja tidak melakukan hal itu di apartemen Ghea karena khawatir Adit datang. Dan Ghea tidak ingin Adit sampai tahu tentang David."Wangi dan segar sekali, Sayang," kata David saat melihat Ghea berjalan menghampirinya dengan rambut basah dan hanya mengenakan handuk saja."Iya dong, Sayang. Masa aku mau melayani kamu dengan tubuh penuh keringat dan debu."Ghea mengempaskan tubuh seksinya di samping David. Membiarkan lelaki itu mencium tekuk lehernya sambil memeluk mesra."Kamu nggak takut suami kamu tau? Ini sudah dua malam kamu nggak pulang ke apartemen,” kata David.Ghea menghela napas panjang, dua hari yang lalu saat ia menghubun
Baca selengkapnya

56. Memuaskan Rani.

"Kamu saja yang angkat, Ran. Masa iya aku yang angkat, dan tanya sama dia ada perlu apa?" kata Adit sambil memberikan ponselnya kepada Rani. Ia benar-benar kaget karena Ghea menelepon."Loh, Ghea kan meneleponmu?Lagi pula aku tidak mau berurusan dengan mantanmu itu. Nggak apa-apa, Mas. Kamu angkat saja," kata Rani. Adit menarik napas panjang, ia merasa sedikit takut jika Ghea sampai kelepasan mengatakan jika mereka sudah menikah siri, jangan sampai hal itu terjadi. Maka dengan berat hati dan sedikit gugup, ia pun segera mengangkatnya. "Ada apa Ghea?" sapanya langsung dengan nada sedikit ketus. "Aku tidak mau tau bagaimana caranya. Kamu bisa pergi sama Rani, ga pamit sama aku! Pulang dari sana kamu harus manjain aku." “Aku nggak bisa lagi, Ghea. Udahlah jangan ganggu aku lagi!” ketus Adit
Baca selengkapnya

57. Suara Hati Kecil Adit.

Rani tampak terkejut dengan perbuatan sang suami. Kaget sekaligus menikmati. Dalam hati Adit berkata. "tunggu dulu, aku akan memberikan kepadamu kejutan yang lain lagi, yang lebih menyenangkan lagi."Kedua kakinya merenggang, seolah memberikan kesempatan pada Adit untuk menyusuri lebih jauh. Adit mengendus aroma paha Rani yang harum, memainkan ujung hidungnya di sepanjang sela paha Rani hingga ke depan lorong kewanitaannya, sampai sang istri tidak tahan merintih.“Ah, aku sudah tidak kuat lagi, Mas.”“Sabar, Sayang,” jawab Adit sambil menciumi puncak dada Rani.Sekarang saatnya Adit menggunakan lidahnya untuk menguakkan setapak jalan untuk menyambut pendatang yang ingin menaklukkan taman miliknya. Sekarang Rani tidak sanggup lagi menahan gejolak hasratnya. Ia sampai meremas kep
Baca selengkapnya

58. Ghea Menyusul Adit.

Watersport Bali adalah wahana wisata air yang sangat popular. Adit dan Rani yang ingin melengkapi liburan dengan petualangan tentu tidak melewatkan wahana air di Bali ini. Tanjung Benoa watersport menyediakan berbagai wahana menarik seperti Ocean Walker Bali hingga Parasailing dan banyak lainnya. Dan hari ini mereka pun sudah berada di lokasi. Wajah Rani tampak sangat sumringah. Ia menikmati sekali Rani madunya bersama Adit. Ia jadi ingat awal-awal mereka berkenalan. Adit adalah lelaki pertama yang sudah mencuri hati Rani sekaligus juga cinta pertamanya. "Kamu senang dengan liburan Rani madu kita?" tanya Adit."Tentu saja, Mas. Tapi, jangan lupa ya, kita harus mampir ke pulau Lombok. Aku ingin sekali menikmati keindahan pantai senggigi dan juga ke pulau Gili," kata Rani. "Iya, aku kan sudah berjanji kepadamu. Ak
Baca selengkapnya

59. Bertemu Diam-diam.

Rani memang sudah tidak bertanya lagi kepada Adit mengenai kehadiran Ghea di Lombok. Tetapi, wanita cantik itu tidak mau begitu saja percaya. Ia tau betul bagaimana kelakuan mantan kekasih Adit itu.Dari beberapa kali pertemuan, Rani bisa menilai jika Ghea adalah seorang yang sangat ambisius. Jadi, jujur saja Rani tidak bisa percaya begitu saja kepada wanita itu. Sudah beberapa kali Ghea berusaha mengacaukan hubungannya dengan Adit?Rani hanya bisa mengelus dada. Ia bisa maklum jika Ghea sedikir menyebalkan. Mungkin karena dia berasal dari keluarga kaya. Sehingga apa yang dia mau selalu bisa didapat dengan mudah."Kamu kenapa?" tanya Adit saat melihat Rani hanya diam tanpa menyentuh makanannya sama sekali."Nggak apa-apa, Mas. Aku hanya kurang suka dengan makanannya.""Banyak menu yang lainnya, kan? Kamu bisa ambil yang lain, Sayang."Rani tersenyum, tentu saja bukan karena makanan yang tidak enak. Sebenarnya ia sangat menyukai pancake untuk menu sarapan. Tetapi, karena ia masih memik
Baca selengkapnya

60. Telat Datang Bulan.

Ghea hanya menatap Rani dengan tajam. Tetapi, dia tidak peduli dan terus melanjutkan makannya di sana bersama dengan Rani dan Adit. Wanita itu tidak peduli sekali pun Rani terlihat tidak suka. “Kamu sampai kapan di sini?” tanya Rani. “Suka-suka aku dong. Mungkin aku nanti akan menunggu pacar aku datang menyusul ke sini atau mungkin juga akan pulang. Aku kan ke sini untuk berlibur. Aku yakin kamu baru kali ini kan liburan begini?” kata Ghea kurang ajar.“Ya, aku baru pertama kali liburan. Semua ini karena kebaikan ibu mertuaku,” jawab Rani percaya diri. Rani tau jika Ghea sengaja mengatakan itu karena ingin menghina dirinya. Tetapi, Rani tidak akan membiarkannya.Pada akhirnya karena Adit tidak mau perselingkuhannya terbongkar, ia memilih untuk segera pulang. “Padahal, jadwalnya kan masih dua hari lagi, Mas. Aku belum sempat ke ke Rinjani, loh,” kata Rani. “Kapan-kapan kita akan ke sini lagi, Sayang.” Dan, Adit pun pulang bersama Rani dua hari setelah kedatangan Ghea. Setelah ham
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status