All Chapters of Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua : Chapter 31 - Chapter 40

68 Chapters

31. Keberangkatan Adit

Rani sudah ada di dapur lebih awal, dari jam 3 pagi ia menyiapkan sarapan dan persiapan untuk Adit, padahal sejak semalam ia tidak bisa tidur sama sekali. "Rani!" Panggil Ibu Ana."Iya Bu." Jawab Rani sambil menoleh ke arah belakang.Bu Ana melihat ada beberapa makanan yang sudah tersaji di atas meja, tak bisa di pungkiri menantunya yang satu ini memang sangat rajin."Jam segini sudah selesai bikin sarapan, kamu bangun jam berapa?" Tanya Bu Ana. "Aku nyiapin dan mengecek kembali perlengkapan Adit takut ada yang tertinggal, setelah selesai langsung ke sini buat bikin sarapan Bu." Jawab Rani menjelaskan yang sudah ia kerjakan."Kamu bergadang semalaman ya Ran?" Tanya Bu Ana sambil menatap wajah menantunya."Iya Bu, semalam Tasya malah kebangun, pas dia udah tidur ternyata udah pagi." Jawab Rani dengan jujur."Lain kali kamu istirahat saja, meski pun Adit mau ada acara keluar, biar Mbok Nurmi yang menyiapkan makanannya.Tuh liat mata kamu sampe item kayak gitu!" Tegur Bu Ana."Enggak pa
Read more

32. Ketemu Ghea Di Pesawat.

"Ghea." Kata Adit yang terlihat kaget saat mengetahui orang tersebut adalah Ghea."Kamu, pagi-pagi begini mau kemana?" Lanjut Adit bertanya tujuan Ghea."Aku mau ke kota Surabaya Dit, ada undangan pernikahan dari temen, kamu sendiri mau kemana?" Jawab Ghea memberikan alasan, dan seolah-olah mereka berdua bertemu karena takdir."Aku juga mau ke Surabaya di suruh Ayah sih, buat survei lokasi tanah yang di tawarkan oleh temannya." Jawab Adit. Ghea tersenyum senang mendengarnya, ia terus bertanya kegiatan yang akan di lakukan oleh Adit selama ada di Surabaya."Wah kebetulan banget kita ketemu di sini Dit, jadi aku enggak bosan selama di perjalanannya. Oh ya tadi kamu bilang mau survei tanah, memangnya Ayah kamu mau beli tanah di sana?" "Katanya sih pengen buka usaha atau cabang di sana, aku enggak tahulah pemikiran Ayah gimana, padahal jaraknya jauh banget kenapa enggak cari yang dekat-dekat aja." Jawab Adit yang langsung memberitahu semuanya kepada Ghea.Jika sudah bertemu dengan Ghea,
Read more

33. Harapan Bu Ana.

"Paling lusa aku pulang dari sini, besok aku survei tanah lokasi yang Ayah ingin, setelah itu kalau cocok bisa langsung nego soal harganya." Jawab Adit, setelah itu ia berusaha untuk mengerjai Rani."Baru di tinggal sebentar, kamu udah kangen ya sama aku." Lanjut Adit sambil tertawa."Apa sih, bukan gitu, aku takut kamu di sananya lama, sedangkan pakaian yang aku siapkan cuma sedikit." Ucap Rani yang mengkhawatirkan kebutuhan Adit.Adit tersenyum senang mendengarnya, ia tahu kalau Rani akan selalu memperhatikan dirinya dengan sangat detail."Kamu tenang saja, di Hotel ada jasa londri kok, jadi aku bisa langsung kasih pakaian yang kotor ke mereka. Aduh kamu ini bener-bener ya sayang, masalah itu aja sampai khawatir seperti itu." "Hari ini Tasya gimana, enggak rewel kan di tinggal pergi Papa nya?" Lanjut Adit menanyakan kabar putrinya."Enggak rewel kok, dia makan dengan baik seperti biasanya." Jawab Rani menjelaskan keadaan putrinya."Syukurlah kalau begitu, aku juga berharap agar Mam
Read more

34. Tidak Bisa Di Bandingkan

Pak Tomi menoleh sebentar ke arah samping, di lihatnya Anjar anak sulungnya sedang berada di dekatnya."Eh kamu Nak, kamu kok sendirian aja, mana anak dan istri kamu?" Tanya Pak Tomi berbasa-basi."Mereka enggak ikut, soalnya Amel repot, Ayah tadi lagi telepon sama siapa? Kok ngomongnya kayak gitu? Kasian Rani kalau denger ucapan Ayah, belum lagi Ibu pasti merasa sedih Ayah gara-gara Ayah jadi jahat kayak gitu." Ucap Anjar yang kembali bertanya dan ingin memastikan perkataan dari Ayahnya."Udah kamu jangan ikut campur, dari awal Ayah benar-benar enggak suka sama dia, dan sampai nanti pun Ayah enggak akan mengakui dia." Jawab Pak Tomi yang langsung bicara blak-blakan begitu saja.Anjar menggelengkan kepalanya, tak percaya jika Ayahnya tega berbicara seperti itu, untungnya dia hanya datang sendiri, jadi anak dan istrinya tidak perlu tahu apa yang bara saja ia dengar."Apa Ayah tetap mau menggantikan Rani dengan Ghea?" Tanya Anjar, ia tahu cuma Ghea kandidat kuat yang dipilih oleh Ayahny
Read more

35. Adit mulai Plin-plan

"Ghea, loe kenapa sih tiba-tiba ngejauhin gue kayak gini?" Tanya David, yang merasa bingung dengan sikap Ghea baru-baru ini."David inget ya, kita enggak ada hubungan sama sekali, jadi gue mohon jangan hubungi gue lagi!" Jawab Ghea mengingatkan David agar tidak menghubunginya lagi.David langsung geram mendengarnya, ia lalu meminta penjelasan dari Ghea."Salah gue sama loe apa? Bukankah sebelumnya hubungan kita baik-baik saja? Dan sekarang loe tiba-tiba saja ngehindar dan enggak mau kenal lagi sama gue maksudnya apa coba?" "Kita enggak ada hubungan apa-apa David, apalagi hubungan spesial seperti sepasang kekasih, harusnya loe tahu itu!" Elak Ghea."Loe gila ya, enggak ada hubungan gimana? Kita udah sering tinggal bersama bahkan tidur di kasur yang sama, loe bilang enggak ada hubungan spesial sama sekali?" Cecar David yang tetap tidak terima dengan keputusan dari Ghea."Udahlah David, kita kan udah dewasa, apa yang terjadi sebelumnya atas dasar sama-sama butuh tanpa di dasari rasa suk
Read more

36. Adit Terjebak.

“Kamu mau makan di mana, Ghe?” tanya Adit setelah merapikan barang-barangnya. Ghea pura-pura berpikir kemudian menatap Adit. “Kita makan di restoran yang ada di hotel ini saja, aku males dan cape kalau harus keluar lagi,” kata Ghea. Padahal saat ini Ghea sudah merencanakan sesuatu yang sangat jahat untuk Adit. Sayang, Adit terlalu naif untuk bisa melihat kejahatan Ghea. Akhirnya, ia dan Ghea pun makan malam di sebuah restoran yang ada di hotel berbintang di kota pahlawan itu. Ghea sengaja memesan makanan kesukaan Adit dan ia juga memesankan mojito strawberry untuk Adit dan untuknya sendiri lemon squash. Tanpa Adit tahu jika Ghea sudah bekerja sama dengan waiters untuk mencampurkan sesuatu ke dalam minuman Adit."Kita udah lama ga makan berdua kayak gini, ya? Aku seneng banget loh bisa kebetulan ketemu kayak begini, makan bareng kayak dulu.""Aku juga kadang ingat masa kita dulu, tapi sudahlah sekarang aku sudah memiliki Rani dan Tasya. Tapi, sekarang ya kita nikmati saja kebersama
Read more

37. Ancaman Ghea

Hari itu juga Adit memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Dia tidak ingin berlama-lama bersama Gea di kota itu."Kamu jadi pulang hari ini?" Tanya Ghea saat mereka berpapasan di lobby hotel.Adit menganggukkan kepalanya tetapi ia juga mengerutkan dahi saat melihat Gea membawa kopernya. "Kamu mau ke mana?" Tanya Adit."Kamu pikir setelah apa yang terjadi semalam saya tetap mau tinggal di sini? Saya juga mau pulang. Harusnya tadi malam saya menghadiri pernikahan teman saya tapi gara-gara kamu saya jadi nggak bisa ke pesta. Parahnya lagi semalam kamu sudah...." Dia sengaja tidak melanjutkan ucapannya. Iya memang sangat pintar mengintimidasi seseorang. Saat ini yang ia inginkan adalah rasa bersalah dan ketakutan Adit. Iya tidak mau rencananya gagal, walau bagaimanapun Adit sebentar lagi harus menikahinya. "Pesawat saya 2 jam lagi take off Jadi sekarang saya harus langsung ke bandara," kata Adit.Tanpa Adit ketahui ponselnya sudah disadap oleh Gea, sehingga gaya bisa mengetahui aktivitas
Read more

38. Berbohong.

"Mas kamu udah pulang? Kok nggak kasih tahu kalau udah di jalan, aku kan bisa siapin kamu makanan," kata Rani menyambut kedatangan Adit siang itu. Sebenarnya Adit sudah sejak pukul 09.30 tadi sampai di Jakarta. Tapi Gea memaksanya untuk pergi ke apartemen Gea terlebih dahulu. Rupanya Gea memiliki apartemen sendiri selain rumah orang tuanya. "Iya. Aku sengaja mau kasih kejutan jadi aku pulang nggak bilang-bilang," kata Adit.Mendengar suara Adit di halaman depan Pak Tommy pun langsung menghampiri anak bungsunya itu. "Udah pulang Dit? Jadi ceritanya Ayah nggak mungkin bisa beli tanah di sana, karena lokasinya nggak strategis, ya?" "Ayah anaknya baru pulang jangan langsung ditanyain yang macam-macam dong. Kan bisa disuruh istirahat dulu, ini udah jam makan siang kita bisa makan siang sambil ngobrol-ngobrol," kata Bu Ana.Pak Tomi hanya mengangkat bahunya lalu berkata. "Dia kan naik pesawat juga, bukan jalan kaki dari Surabaya. Selama di sana baik-baik aja kan?""B-baik kok, ga ada ap
Read more

39. Ghea Hamil

"Kamu kenapa sih, Mas ... semenjak pulang dari Surabaya kamu jadi aneh," kata Rani kepada Adit.Rani menyadari perubahan sikap suaminya itu sejak Adit pulang dari Surabaya beberapa hari yang lalu. Seminggu ini Rani sering melihat suaminya itu diam dan melamun sendiri. Bahkan Adit juga sering terlihat tidak fokus dalam pekerjaannya. Ia menjadi sedikit lebih pendiam dari biasanya. Hal itu tentu saja membuat Rani kebingungan. "Aku nggak apa-apa kok. Cuman di toko lagi banyak kerjaan aja. Ada beberapa pesanan barang yang belum bisa aku antarkan kepada konsumen karena telat dari pabriknya."Rani mengerutkan dahi. Tidak seperti biasanya suaminya bersikap seperti itu. Rani sangat mengenali Adit, untuk urusan pekerjaan Adit tidak pernah lalai. "Apa kamu sudah menghubungi suppliernya, Mas?" Tanya Rani."Sudah. Memang terlambat dari sananya. Tidak masalah kok kamu tenang saja, semua pasti beres," jawab Adit.Lagi itu pun menghindar dengan cara keluar dari kamar. Sementara Rani yang sedang be
Read more

40. Memberitahu Pak Tomi.

Adit hanya terdiam, Ia memang harus menyampaikan masalah ini kepada sang Ayah. Bener apa yang dikatakan Ghea, saat ini hanya Pak Tomi yang bisa mendukungnya. Jika ia mengadu pada ibunya, itu sama saja ia bunuh diri. Bu Ana dan Rani sangat dekat meskipun pada awalnya Bu Ana juga tidak menyetujui hubungan mereka. Tetapi ternyata Rani sudah berhasil mengambil hati Ibu kandungnya itu. Rani memang gadis yang baik. "Baik aku akan mengatakan semua ini kepada Ayahku. Aku bawa hasil USG dan surat keterangan dokter ini. Aku akan bicara pada ayah malam ini juga," kata Adit."Kamu nggak takut kalau kamu bawa hasil USG dan surat keterangan dokter itu ke rumah lalu Rani memeriksa tasmu dan ketahuan semuanya? Yang paling betul adalah ajak ayahmu bertemu di luar biar kita mengatakan semua ini sama-sama!" Ghea memang tidak percaya jika Adit akan mengatakan semua itu kepada Pak Tomi. Ia memiliki rencana yang lain juga. Belum saatnya Rani mengetahui hubungannya dengan Adit. Tetapi ia akan membuat Ran
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status