“Om Daffa sama Bunda kenapa gak nikah aja?” tanya Lintang yang berada di antara aku dan Daffa. “Kata Kak Icha, kalau Om Daffa sama Bunda nikah, Lintang dan Kak Icha bisa jadi saudara. Lintang mau punya kakak, Bun,” sambungnya sembari menatapku. Aku melongo mendengar permintaan Lintang yang semakin ke sini semakin ada-ada saja. Kemarin ayah, sekarang kakak. Aku tidak akan menikah, apalagi dengan laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya. Sungguh, aku sudah muak dengan drama-drama begitu. Hidupku sudah sulit, berurusan dengan Daffa dan Rachel hanya akan semakin mempersulit segalanya. “Lintang ngomong apa, sih, gak usah ngaco,” sahutku. “Lintang sabar dulu, ya, Om Daffa lagi berjuang,” bisik Daffa di telinga Lintang seraya melirikku sekilas. Aku dapat mendengar jelas apa yang Daffa ucapkan, terlebih dia mengatakan itu sambil menatapku. Sengaja kualihkan pandangan agar tak bersitatap dengannya. “Kita pulang, yuk.” Aku mengalihkan pembicaraan agar pembahasan tentang hal ini tak
Read more