Share

Peluk Lintang

“Lana…”

Seseorang memanggil nama dan menyentuh pundakku. Aku terlonjak saking terkejutnya. Di belakangku berdiri Mas Heru, ia menatapku bingung.

“Lana sendiri? Ngapain di sini?”

“Cari angin.” Aku sengaja berbohong padanya. Namun, jelas sekali Mas Heru tak percaya. Dia melihat sekeliling. Saat itulah netranya melihat ke dalam kafe dan mendapati Rachel tengah bicara dengan seseorang.

“Pasti lelaki brengsek itu penyebabnya, iya, kan? Udah berapa kali Mas bilang, Lana jangan deket-deket sama dia, dia gak baik buat Lana.”

Ingin rasanya aku merobek mulut Mas Heru. Atas dasar apa dia bicara begitu? Apa dia merasa lebih baik dari Daffa? Oh tidak! Mereka berdua sama. Sama-sama player dan terlalu pandai menjanjikan hal-hal indah yang berakhir menjadi bualan semata.  Aku berlalu begitu saja tanpa memedulikan Mas Heru yang masih berusaha memengaruhiku.

“Lana, tunggu! Lana mau ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status