Setelah berkendara selama setengah jam, mereka akhirnya berhenti di depan sebuah villa di pinggiran kota Yardley. Hujan sudah berhenti beberapa menit sebelumnya, tapi langit masih belum cukup cerah.Cheryl membuka sabuk pengamannya, mendorong pintu mobil dan keluar dengan tergesa. Di sisi yang lain, Qiana mengerutkan alisnya. Dia sedikit mengigil karena tubuhnya yang basah kuyup, tapi dia tak begitu menghiraukan dirinya. Bangunan di depannya memiliki warna serupa dengan tempat yang ingin dia datangi. Namun tak ada tulisan ‘rumah sakit' di depan sana.“Ayo turun!” Cheryl membukakan pintu bagi Qiana.“Ini bukan rumah sakit.” Qiana menatap Cheryl meminta penjelasan.“Memang bukan. Kita akan ke sana nanti. Kau ganti pakaianmu yang basah dulu di dalam.”Qiana menurut. Rasanya memang sangat dingin. Jadi dia keluar dari mobil dan mengiringkan langkah Cheryl ke dalam.Sambil berjalan Cheryl menghubungi seseorang dan berkata dengan tidak sabar, “Bisakah lebih cepat lagi? Kenapa helinya belum s
Read more