Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 871 - Chapter 880

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 871 - Chapter 880

3271 Chapters

Bab 890

Wajah Stefan menggelap. Tidak heran kalau Amelia adalah adik kandungnya Aksa. Keduanya memiliki sifat yang sama persis! Setelah mengetahui dia adalah suaminya Olivia, mereka bersikap angkuh di hadapannya.Stefan memutuskan sambungan telepon. Rumah sakit yang paling dekat dengan toko Olivia adalah Mambera Medical Center.Telepon Amelia yang diputuskan secara sepihak oleh Stefan tidak membuat perempuan itu marah. Dia meletakkan ponsel Olivia ke dalam tas perempuan itu dan berkata, “Oliv, Mama kamu itu tantenya aku. Kita berdua sepupu kandung dan sudah dipastikan dengan tes DNA. Kenyataan itu nggak akan pernah bisa ditutupi.”“Aku lebih tua satu tahun dibandingkan kamu, bukankah sudah seharusnya kamu panggil aku ‘Kakak’? Stefan itu suami kamu, sudah sewajarnya dia memanggilku ‘Kakak’ juga. Kamu harus paksa dia panggil aku ‘Kakak’, kalau nggak aku nggak akan terima!”Olivia ingin tertawa dan berkata, “Mulutnya ada di Stefan, aku nggak bisa mengatur dia mau manggil kamu ‘Kakak’ atau nggak.”
Read more

Bab 891

Oliva mengerjapkan matanya menatap Amelia yang terus berbicara panjang lebar.“Aduh, mulut aku kering karena berbicara. Aku mau ambil air dulu, kamu mau minum?”“Boleh, terima kasih.”Amelia mencubit pipi Olivia dan tertawa sambil berkata, “Nggak perlu sungkan. Oliv, kulitmu bagus sekali. Perawatanmu bagus juga. Stefan suka sentuh wajah kamu, nggak?”Olivia terdiam dan tidak menjawab. Tanpa menunggu jawaban perempuan itu, Amelia pergi dengan tawanya. Dia menuangkan air untuknya dan juga Olivia kemudian menyuapkan minuman itu.“Sini aku bantu suapin.”“Aku bisa sendiri. Jariku memang diperban dan nggak bisa melakukan apa pun. Tapi aku masih bisa pegang gelas dan minum air.”Setelah minum, Amelia duduk dan berkata lagi, “Aku sudah ngomong sama kamu panjang kali lebar. Kamu harus memikirkannya dengan baik-baik. Kalau nggak bersedia berjuang dan merubah dirimu sendiri, kamu harus bilang dengan Stefan. Kalau dia dan keluarganya nggak bisa terima, kalian hanya perlu segera mengakhirinya.”“K
Read more

Bab 892

Dia tidak menyangka bahwa dirinya dibohongi oleh Nenek dan juga Stefan. Dia pikir suaminya hanya karyawan biasa, tetapi ternyata tuan muda dari keluarga terkaya nomor satu. Cerita hidupnya seperti cerita-cerita di novel yang membuat Olivia sendiri merasa bingung.Jalan hidup yang dilalui tantenya sangat sulit untuk diikuti oleh Olivia. Zaman dulu tidak sama dengan zaman sekarang. Olivia tahu kalau seorang perempuan harus kuat. Dia juga tidak pernah ingin bergantung pada lelaki. Pernikahan kakaknya menjadi sebuah pelajaran paling berharga bagi Olivia. Dia tidak akan percaya dengan kalimat-kalimat manis lelaki.Beberapa orang lelaki berseragam jas rapi masuk dan mengelilingi seorang lelaki yang masuk ke dalam ruang rawat. Kemunculan mereka menarik Olivia kembali ke alam nyata. Mereka berdua menoleh ke arah orang-orang itu secara bersamaan.Amelia pikir orang yang datang adalah Stefan. Namun matanya mengerjap ketika melihat lelaki yang dikelilingi itu dan bergumam, “Kok bisa dia?”Bisa-bi
Read more

Bab 893

“Oh iya, pemimpin keluarga Junaidi juga sama seperti kamu. Dia menikah kilat. Istrinya juga berasal dari desa dan tumbuh di desa. Nasibnya lebih baik saja karena meski dia anak pungut, tetapi dia dirawat seperti anak kandung.”“Dia ada orang tua yang menyayanginya dengan tulus dan juga kakak yang sangat memanjakannya. Setelah itu dia menemukan orang tua kandungnya yang ternyata merupakan orang terkaya di Kota Dawan. Mendadak identitasnya sebagai anak desa berubah total! Dia menjadi orang yang pantas bersanding dengan pemimpin keluarga Junaidi.”Amelia merupakan anak orang kaya. Dia cukup mengerti tentang keluarga kaya. Akan tetapi, adik sepupunya tidak seberuntung Nyonya Muda Junaidi.“Olivia, menurutmu aku perlu menyapa dia? Aku dan Tuan Muda itu juga pernah bertemu.”“Kalau kenal kamu sapa saja,” ujar Olivia sambil tertawa.“Aku juga merasa aku harus menyapanya. Kamu tunggu di sini dulu. Kenapa ke rumah sakit harus bawa anak buah sebanyak ini? Takut perawat menusuk dia dengan jarum?”
Read more

Bab 894

Beberapa menit kemudian, Stefan tampak tiba dengan ekspresi panik.“Olivia.”Di matanya hanya ada sosok Olivia dan tidak fokus pada Amelia yang tengah berbincang dengan Jonas di samping. Dengan langkah besar lelaki itu menghampiri Olivia. Dia melihat cairan infus dan menunduk untuk menggenggam jari Olivia yang terluka dengan hati-hati.“Sakit, nggak?” tanya Stefan.“Kamu coba saja biar tahu sakit atau nggak.”“Olivia, maaf. Aku salah lagi,” kata Stefan menyalahkan dirinya sendiri.“Nggak ada hubungannya denganmu. Aku yang nggak hati-hati.”Stefan menatapnya dan membuang wajahnya setelah bertatapan sejenak dengan perempuan itu. Hatinya terasa sakit sekali. Dia bangkit berdiri dan berkata, “Aku antar kamu pulang setelah selesai infus. Kamu istirahat yang benar, beberapa hari ini jangan kena air. Takut infeksi lagi.”“Pekerjaanmu sangat sibuk, nggak perlu antar aku pulang. Amelia akan mengantarkanku.”Hari ini adalah hari sabtu. Semua orang yang ada di perusahaannya lembur dan sepertinya
Read more

Bab 895

“Oliv, kamu mau dia yang antar atau aku?” tanya Amelia.“Biar aku naik taksi sendiri.”Olivia tidak membiarkan mereka berdua mengantarnya karena keduanya tidak boleh dibuat tersinggung.“Biar Stefan yang antar kamu. Aku sudah terlalu lama keluar dan sudah harus balik. Mama nggak tahu kalau aku pergi,” kata Amelia memilih mengalah.Dia menatap Stefan dalam-dalam kemudian melepaskan pegangannya pada Olivia untuk pergi.“Stefan,” panggil Amelia yang tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan berkata, “Stefan, jangan paksa Olivia! kami itu keluarga dan akan begitu selamanya! Kamu jangan pikir Olivia nggak ada keluarga yang membelanya! Kalau kamu berani menyakitinya lagi dan memaksa kebebasan dia, aku nggak akan diam!”Rahang Stefan mengetat dan dengan dingin berkata, “Kamu nggak akan ada kesempatan untuk mengancamku!”“Oliv, kalau dia jahat sama kamu, kamu harus kasih tahu aku. Aku akan bantu kamu kasih dia pelajaran! Oh iya, Stefan, kamu harus panggil aku ‘Kakak’! Kalau nggak, ber
Read more

Bab 896

“Kenapa kamu tiba-tiba kepikiran soal cari uang? Kamu lagi kekurangan uang sekarang?” tanya Junia.“Tabunganku hanya beberapa ratus juta. Aku nggak kekurangan uang, tapi juga belum jadi orang kaya. Amelia katakan banyak hal padaku. Semua itu memang masalah nyata di hadapan aku dan Stefan. Mau nggak mau aku harus pertimbangkan baik-baik.”Junia bertanya dengan nada bercanda, “Nggak marah lagi sama dia?”“Marah atau nggak, aku tetap harus mempertimbangkan masa depan aku dan dia.”Olivia menghela napas dan berkata lagi, “Aku hanya ingin cari suami biasa, kenapa malah jatuh ke lubang besar begini. Sudah jatuh ke dalam nggak bisa keluar lagi. Amelia bilang, sekalipun aku mengajukan cerai, aku tetap nggak bisa cerai kalau Stefan nggak mau cerai.”“Kalau kamu berani ajukan cerai, dia bakal berani buat kamu jadi tahanan rumah seumur hidup.”“Jangan ungkit hal-hal menyebalkan yang dia lakukan,” tukas Olivia.Olivia mengambil sepotong melon dan memakannya, “Melonnya manis juga.”“Aku yang pilih,
Read more

Bab 897

Setelah menelepon Stefan, Olivia juga memberi tahu kakaknya. Malam ini dia akan kembali ke Lotus Residence dulu. Dia akan bicara baik-baik dengan Stefan. Oleh karena itu, dia akan pulang ke rumah kakaknya agak malam.“Nggak masalah, aku akan tetap bukakan pintu untuk kamu nggak peduli seberapa malam kamu pulang,” kata Odelina.Selesai menelepon, Olivia tidak langsung kembali ke toko. Dia berjalan sendirian di jalan depan sekolah, lalu menyusuri tepi sungai. Pada saat menikmati angin dingin menerpanya, pikirannya perlahan-lahan menjadi lebih tenang. Hal terpenting di hadapan Olivia dan Stefan saat ini bukanlah Olivia marah atau tidak, melainkan kesenjangan nyata antara dirinya dan Stefan. Setelah cukup lama berjalan, dia baru menyadari kalau dia telah berjalan terlalu jauh. Pada saat Olivia berbalik, dia melihat Junia yang sedang mengikutinya dari kejauhan. Dia tercengang seenak, lalu berjalan ke arah Junia.“Aku nggak akan berpikiran pendek.”Junia tersenyum dan berkata, “Aku tahu kam
Read more

Bab 898

Olivia memegang pot bunga di tangan kanannya. Pada saat dia menoleh untuk melihat Stefan, dia mengangkat pot bunga di tangan kanannya. Maksudnya dia bisa menggunakan tangan kanannya. Yang terluka hanya tangan kirinya.“Kerja pakai satu tangan pasti capek. Aku sudah minta Bi Lesti rawat bunga-bunga ini dengan baik. Kamu nggak usah khawatir.”Stefan tetap mengambil pot bunga dari tangan Olivia. Dia tidak membiarkan Olivia menyirami bunga. Dia menarik Olivia dan menyuruhnya duduk di kursi ayun.“Kamu paling suka duduk di sini. Kamu duduk di sini saja. Aku masuk ambil jaket dulu untuk kamu,” ujar Stefan.“Aku nggak dingin.”Namun, Stefan seolah tidak mendengar apa yang Olivia katakan. Dia tetap pergi ke dalam dan mengambil jaket untuk Olivia. Dia meminta Olivia untuk memakai jaket itu, tapi Olivia tidak mau. Stefan pun meminta Olivia menutupi kakinya dengan jaket. Dengan begitu, dia tidak akan merasa kedinginan duduk di kursi ayun.“Aku masak dulu. Kalau ada apa-apa panggil saja aku. Tanga
Read more

Bab 899

“Sewaktu baru tahu kamu bohong padaku, aku sangat marah .... Lupakan saja, kita nggak bahas ini dulu. Lihat tampangmu ini, rasanya rambutmu itu sudah berdiri tegak. Aku masih marah, hati pun belum tenang. Tapi satu per satu orang datang cari aku untuk wakili kamu minta maaf, bujuk aku untuk maafkan kamu.”Sahabat Olivia yang selalu berpihak padanya sekalipun juga ikut membicarakan hal baik tentang Stefan.“Oliv, kamu berhak marah. Aku yang salah. Aku seharusnya nggak sembunyikan hal ini darimu begitu lama. Aku nggak punya keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya di depanmu langsung. Aku bahkan memilih cara lain untuk beri tahu kamu. Yose yang kasih aku ide buruk ini.”Stefan sendiri yang meminta saran pada Yose. Sekarang dia malah balik menyalahkan pria itu. Entah apa reaksi Yose kalau mendengar perkataan Stefan barusan.Olivia terdiam sejenak lalu berkata, “Inti dari permasalahan ini yaitu kamu nggak cukup percaya padaku.”“Oliv, aku akui dulu aku memang nggak percaya padamu. Aku m
Read more
PREV
1
...
8687888990
...
328
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status