Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 851 - Bab 860

3271 Bab

Bab 870

“Ini baru Olivia yang aku kenal!” kata Junia.Setelah motornya selesai di parkir, Junia membantu Olivia merapikan barang di toko.“Pak Stefan masih mencarimu?” tanya Junia perhatian.Olivia mengambil kemoceng dan mulai membersihkan debu di barang-barang toko sambil menjawab, “Menurutmu dengan sifat dia, dia bisa membiarkan aku tenang selama beberapa hari?”“Nggak bisa. Asalkan dia nggak keterlaluan seperti dulu, kamu tutup sebelah mata saja. Dia hanya terlalu takut kehilangan kamu,” ujar Junia.Olivia diam dan tidak berbicara. Melihat temannya yang tidak ingin membahas masalah hati membuat Junia memutuskan untuk tidak melanjutkan topik tersebut lagi.“Akhirnya tokonya buka! Olivia, Olivia!”Dari arah luar toko terdengar suara yang paling tidak disukai oleh Olivia. Setelah itu terlihat sosok Adi yang datang membawa cucunya sambil masuk ke dalam toko dengan senyuman lebar.“Olivia.”Senyuman di wajah lelaki itu tampak cerah dan bahagia. Dia tidak menyangka keponakannya bernasib begitu ba
Baca selengkapnya

Bab 871

“Pesan makanan saja. Olivia, nanti kamu yang bayar,” ujar Adi.Olivia nyaris menyemburkan tawanya melihat tingkah orang-orang di depannya ini. Sifat mereka tidak berubah sama sekali. Kerjaannya hanya mengambil keuntungan dari diri Olivia.Dengan dingin perempuan itu berkata, “Siapa yang pesan, dia yang bayar.”Dia juga melihat oleh-oleh yang dibawa oleh Yogi dan Bobby. Kantong yang dibawa oleh mereka tidak tertutup dan di dalamnya terlihat ubi dan juga talas. Mereka membawa barang-barang itu dan sudah mau menguasai meja kasir tokonya? Hanya kakeknya yang bisa kepikiran cara seperti ini.“Olivia, yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kita lupakan saja semuanya dan jangan menyimpan dendam dalam hati. Bagaimana pun juga, Kakek ini Kakek kandung kamu. Kami juga bersedia minta maaf sama kamu. Kamu mau kami minta maaf di depan media?”“Kakek bisa minta kakakmu buat surat permintaan maaf dan mengunggahnya di internet. Setelah semua kesalahpahaman terselesaikan, kita semua tetap satu keluarga. K
Baca selengkapnya

Bab 872

Namun mereka tidak menyadari bahwa seluruh orang di Mambera tahu dengan apa yang pernah dilakukan keluarga Hermanus pada Olivia dan kakaknya. Semuanya beranggapan keluarga Hermanus tidak tahu malu.“Mimpi di siang bolong! Pintu keluar ada di sana, tolong kalian segera pergi!” kata Olivia karena emosi dengan sikap tidak tahu mereka.Bobby dan yang lainnya refleks mundur beberapa langkah. Mereka membiarkan Adi berdiri paling depan seorang diri. Olivia juga tidak akan bertindak kasar pada kakeknya meski perempuan itu marah karena kakeknya sudah tua.“Olivia!” seru Adi dengan wajah menggelap.“Boleh saja kalau kamu mau kami pergi, tapi kasih Kakek dua miliar dulu! Setelah itu Kakek langsung pulang ke kampung buat jaga Nenek. Kalau kamu nggak kasih uang, sekarang juga Kakek akan bawa mereka semua buat ganggu suami kamu di kantornya.”“Walaupun nggak dapat uang, Kakek juga akan buat keributan sampai kamu merasa malu dan jadi bahan tertawaan orang-orang. Kamu akan diremehkan di keluarganya me
Baca selengkapnya

Bab 873

“Kamu tunggu saja! Tunggu saja! Kakek akan mencari suamimu dan mengganggu dia di kantor! Kakek akan minta uang dengan dia! Kalau dia nggak mau kasih, Kakek akan ke rumah mertua kamu dan buat keributan di sana! Kakek akan buat kamu malu dan akhirnya kamu diusir dari sana!”Dia memang berencana melakukan apa yang dia katakan tadi. Sebelum datang ke toko, cucunya sudah mengingatkan kalau Olivia dan Odelina benci dengan mereka. Oleh karena itu, keduanya belum tentu bersedia memberikan uang sehingga para cucunya sudah memikirkan cara lain.Mereka menganggap Olivia akan berusaha menjaga nama baiknya karena sudah menjadi menantu di keluarga Adhitama. Asalkan mereka mengancam akan membuat keributan, perempuan itu akan bersedia memberikan uang. Kalau menolak, mereka akan langsung mendatangi kediaman atau kantor keluarga Adhitama.Olivia yang memang berasal dari keluarga yang tidak memiliki latar belakang apa pun tentu saja posisinya di keluarga Adhitama mudah digoyahkan. Kemungkinan mertuanya t
Baca selengkapnya

Bab 874

“Cucu Menantu, akhirnya kamu datang juga. Cepat urus istri kamu yang nggak menghormati orang tua sama sekali. Anak yang nggak ada orang tua ternyata memang kurang ajar! Sedangkan kamu pasti mengerti dengan etika dan sopan santun, kamu harus ceraikan dia!”“Kalau nggak cerai, kamu juga harus ajarkan dia dengan tegas! Kalau nggak mau dengar ucapan kamu, pukul saja dia! Dulu neneknya juga Kakek pukul kalau nggak mendengarkan omongan Kakek. Setelah itu dia menjadi penurut.”“Cucu Menantu, Olivia membuat pakaian Kakek basah semua. Kamu kasih Kakek sedikit uang untuk membeli beberapa baju baru,” ujar Adi.Raut wajah Stefan yang dingin membuat hati Adi sedikit ketar ketir. Akan tetapi, dia coba menebalkan wajahnya dan tetap meminta uang. Junia yang mendengar ucapan lelaki tua itu ingin sekali melempar sapu ke arah Adi. Dia tidak pernah bertemu dengan seorang kakek yang sifatnya seperti Adi.Junia curiga ayahnya Olivia bukan anak kandung dari Adi. Olivia berbalik lagi dan masuk ke dalam kamar
Baca selengkapnya

Bab 875

Dunia ini memang tidak adil dengannya. Cucunya yang lain sangat menghormatinya, hanya Olivia saja yang bersikap seperti ini. Namun justru cucu yang paling kurang ajar padanya yang menikah dengan orang kaya.Bobby dan yang lainnya juga ikut kabur setelah melihat kakeknya kabur. Mereka berlari masuk ke mobil dan langsung melaju pergi. Stefan meletakkan ember yang berisi air ke lantai dengan gerakan sedikit kasar hingga air tersebut terciprat keluar mengenai celana lelaki itu.“Kalau berani jangan kabur! Dasar tua bangka!” seru Stefan ke arah mobil tersebut.Dia berencana meminta anak buahnya mengangkut Adi dan juga keluarganya yang lain untuk pergi dari sini. Olivia dan Junia ikut berlari keluar menyusul Stefan.“Olivia, orang-orang itu nggak boleh diajak berdamai. Meski mereka minta maaf di internet, kamu tetap nggak boleh damai dengan mereka. Semuanya orang yang nggak benar!”“Aku nggak pernah bilang mau berbaikan dengan mereka dan nggak akan bisa berdamai juga dengan mereka,” ujar Oli
Baca selengkapnya

Bab 876

Katanya dia harus memutus urat malu jika ingin mengejar istrinya kembali. Namun pada faktanya, majikannya itu masih tetap mempertimbangkan harga dirinya. Dimas bergegas kembali ke mobil untuk mengambil bunga mawar tersebut.“Pak, bunga yang Pak Stefan beli masih belum dikasih!” ujar Dimas sambil memberikan bunga tersebut pada Stefan. Lelaki itu tersadar jika dia membeli bunga untuk Olivia. Stefan menerima bunga itu dan berkata, “Saya bakalan bilang dengan Pak Joni untuk menaikkan bonus kamu bulan ini.”Dimas melonjak girang dalam hati, tetapi dia memasang raut wajah santun sambil berkata, “Selama Bapak dan Ibu kembali seperti sedia kala, saya nggak masalah kalau nggak ada bonus.”“Kalau gitu saya pakai uang bonus kamu untuk beliin Ibu bunga.”Orang-orang yang lain hanya membuang muka dan menahan tawa mereka. Sedangkan Stefan berlari masuk ke dalam toko sambil membawa bunga mawar. Dia menghentikan langkahnya dan berkata pada para anak buahnya,“Kalian semua kembali saja. Setiap melihat
Baca selengkapnya

Bab 877

“Stefan, kenapa kamu ada di sini?” tanya Amelia.Dengan identitas Stefan, dia tidak mungkin muncul di tempat ini. Namun lelaki yang ada di hadapannya saat ini memang Stefan. Sosok Stefan yang dia kenal!Ketika dia melihat satu ikat bunga di antara Stefan dan Olivia dengan tangan lelaki itu yang menggenggam tangan Olivia. Kedua bola mata Amelia melebar seketika dan merasa tidak percaya dengan pemandangan itu.Dalam kepalanya berputar pemikiran bahwa lelaki di depan itu hanya mirip dengan Stefan, tetapi dia bukan Stefan. Sikap lelaki itu yang dingin serta kehadirannya selalu bersamaan dengan para anak buahnya tidak akan mungkin menggenggam tangan seorang perempuan. Lelaki itu tidak mengizinkan perempuan mana pun selain keluarganya sendiri untuk mendekatinya dalam jarak tiga meter.Dia melupakan kalau sosok Stefan sudah memiliki istri. Bahkan lelaki itu bersikap sangat baik dengan istrinya. Meski dia belum pernah melihat istri Stefan, dia percaya bahwa lelaki itu seorang suami yang menyay
Baca selengkapnya

Bab 878

“Olivia, bagaimana cara dia menipumu? Dia selalu membohongimu bekerja paruh waktu?”Olivia pikir Amelia akan sangat marah ketika tahu Stefan adalah Tuan Muda Adhitama dan akan membencinya. Ketika Amelia mengetahui yang sesungguhnya, dia memang marah tetapi marah karena Stefan berbohong pada mereka.Asalkan Stefan mengatakan dia telah menikah, Amelia tidak akan mengejar lelaki itu lagi. Akan tetapi permasalahannya Stefan tidak bersuara dan dia berpikir lelaki yang dikejar masih berstatus lajang. Dia justru menjadi seorang perusak rumah tangga sahabatnya serta sepupunya sendiri secara tidak sadar.“Olivia, kalian kapan menikah?” tanya Amelia.“Sepertinya dua hari atau tiga hari setelah hari kemerdekaan,” ujar Olivia.Kala itu pernikahan ini hanya pernikahan kilat. Olivia hanya mencari teman untuk tinggal bersama dan tidak pernah dengan sengaja mengingat tanggal pernikahan.“Olivia, hari pernikahan kita itu setiap 10 Oktober.”Sekarang Stefan mengingat tanggal pernikahan mereka di luar ke
Baca selengkapnya

Bab 879

Olivia mendongak dan menatapnya. Akan tetapi Stefan justru berbalik pergi. Perempuan itu tercenung ketika melihat Stefan yang melangkah menjauh. Hatinya mendadak terasa begitu perih.Ketika Junia sedang berbincang dengan Amelia di luar, mereka melihat Stefan yang keluar dari toko dengan ekspresi keruh. Tanpa melihat ke arah mereka, lelaki itu berjalan lurus dan masuk ke mobil mahalnya.Para anak buahnya sudah diusir oleh Stefan, tetapi sopirnya tidak berani pergi karena khawatir Stefan akan memerlukan mobil. Melihat lelaki itu keluar, sopirnya bergegas turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuknya.Tidak sampai dua menit, Stefan pergi bersama dengan mobil Rolls-Royce tersebut dan menghilang dari pandangan Junia dan Amelia. Keduanya berpandangan sejenak dan langsung berlari masuk ke toko. Olivia tidak terlihat di balik meja kasir. Mereka hanya menemukan karya kerajinan tangan Olivia yang tergeletak di sana dengan beberapa noda darah di meja. Bahkan di gunting juga ada jejak darah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8485868788
...
328
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status