Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 651 - Chapter 660

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 651 - Chapter 660

3267 Chapters

Bab 670

“Pak Stefan, jangan sembarang diganti. Suster sudah berpesan kalau cairan obat ini harus disuntikkan dalam tubuh secara perlahan,” seru Ferry mencoba menahan Stefan. Dengan terpaksa Stefan menyerah.“Pak, kami pulang setelah Ibu tiba.”Mendengar kalimat tersebut membuat Stefan mendongak dan menatap mereka berdua dan bertanya, “Olivia datang?!” Kedua orang tersebut mengangguk dengan kompak.“Kata Pak Reiki, Ibu sangat mengkhawatirkan Pak Stefan. Dia ngotot mau datang untuk menjaga Pak Stefan. Jadi Pak Reiki mengatur sebuah pesawat pribadi untuk mengantarkan Ibu ke sini. Seharusnya sudah hampir tiba.”Stefan buru-buru ingin turun dari ranjang, tetapi dihentikan oleh Ferry dengan berkata, “Pak, Ibu akan menghubungi saya. Pak Reiki sudah memberikan nomor saya pada Ibu. Pak Stefan tenang saja, saya akan membawa Ibu dengan selamat sentosa sampai di sini.”Mendengar itu membuat Stefan kembali duduk, setelah itu dia menghubungi Olivia. Awalnya dia ingin menunggu besok pagi baru menghubungi ist
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 671

Olivia mengangguk dan berkata, “Kalau begitu ikuti saran dari dokter saja untuk dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Setelah lumayan pulih baru kita kembali. Pekerjaannya, gajinya ….”Olivia ingin lelaki itu bisa istirahat dengan total selama di rumah sakit. Perusahaan tempatnya bekerja adalah milik bos Stefan dan bukan milik Stefan. Kenapa lelaki itu harus mati-matian meski sedang sakit?Dengan cepat Ferry berkata, “Ibu tenang saja, pekerjaan Pak Stefan akan kami lanjutkan. Selama Pak Stefan di rumah sakit, kami jamin nggak akan mengganggunya dengan segala pekerjaan. Karena ini dinas, nggak akan mempengaruhi gajinya sama sekali.”“Terima kasih.”“Bu Olivia masih butuh kami di sini untuk menjaga Pak Stefan?”“Dia masih harus diinfus berapa botol lagi?” tanya Olivia.“Satu botol lagi sudah selesai.”“Biar saya yang menjaganya saja. Kedatanganku malam ini untuk menjaga dia.”Dengan penuh rasa terima kasih Ferry berkata, “Terima kasih banyak sekali Bu Olivia jauh-jauh datang untuk
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 672

Setelah pesannya terkirim, Olivia menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. Sekarang sudah tengah malam, kemungkinan orang-orang sudah terlelap dan tidak membaca pesannya.Stefan membuka matanya dengan perlahan. Ketika matanya bertemu dengan Olivia, lelaki itu sengaja memasang raut terkejut. Dia seperti tidak percaya kalau sedang melihat sosok Olivia di sini. Dia mengangkat tangannya dan mengusap matanya untuk memastikan tidak salah lihat sambil bergumam,“Aku demam sampai gila? Atau aku salah lihat? Kenapa aku lihat Olivia?”Olivia menarik tangannya dan mencubit punggung tangan lelaki itu dengan kuat.“Aduh!”“Sakit?” tanya Olivia.“Sakit, sakit sekali!” jawab Stefan dengan wajah memelas.“Bagus kalau bisa sakit, berarti ini bukan mimpi! Sudah aku bilang kalau kamu nggak mau periksa ke dokter, aku bakalan datang!”Stefan ingin duduk tetapi ditahan, “Baring saja, sudah dirawat di rumah sakit dan belum turun juga panasnya. Untuk apa kamu sok kuat?”Olivia menekan tubuh lelaki itu dan l
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 673

Dalam hati Stefan berkata, “Kantor itu memang punyaku.”“Pak Ferry itu manajer kantor cabang? Dia ngomong begitu waktu kenalin diri dia ke aku,” ujar Olivia.“Dia bilang kamu harus nginap beberapa hari di rumah sakit, jadi beberapa hari ini kamu nggak perlu mikirin kerjaan. Tugasmu hanya istirahat yang benar! Kamu biasanya memang sehat, tapi kali ini kamu kecapekan makanya jadi jatuh sakit.”“Sekarang kamu statusnya izin dengan digaji. Pak Ferry juga bilang kalau aku datang untuk menjagamu, jadi aku bakalan digaji juga,” ujar Olivia panjang lebar. Stefan hanya diam saja dan tidak berani berkata apa pun.“Aku harus nginap berapa hari? Demam saja, bukan penyakit parah. Pagi nanti aku mau langsung keluar dan istirahat di apartemen saja. Kalau nggak, aku datang buat infus setiap harinya. Aku nggak mau nginap di rumah sakit.”Dengan kesal Olivia berkata, “Siapa yang suka di rumah sakit? Masalahnya kamu sakit, kalau nggak diobati di rumah sakit, kamu nggak akan sembuh. Kamu lihat obat yang k
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 674

Olivia mengangkat kedua tangannya menghentikan ucapan Stefan dan berkata, “Kamu jangan seperti ini. Aku cium! Aku cium! Jangan mengeluarkan suara manja seperti itu. Aku benar-benar merinding.”Olivia mengikuti permintaan lelaki itu dan mengecup pipi Stefan dengan lembut sambil bertanya, “Sudah cukup?”Ketika Olivia mengecupnya, Stefan memejamkan kedua matanya dan merasakan kelembutan perempuan itu. Meski Olivia mengenakan masker, dia tetap bisa merasakan hangatnya bibir tersebut dan juga rasa cinta dari Olivia.Stefan merasa sangat puas dan bahagia sekali. Dia merasa kecupan perempuan ini sangat tulus, tidak seperti yang lalu dengan perasaan menggoda dirinya. Olivia mengulurkan tangannya dan mengelus wajah Stefan sambil berkata,“Kamu sudah 30 tahun tapi masih nggak bisa jaga diri sendiri. Kamu buat orang lain khawatir saja! Lihat! Kamu bahkan kurusan jauh. Selama beberapa hari ini kamu makan nggak tepat waktu, kan?”Stefan menggenggam tangan perempuan itu dan menempelkan punggung tang
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 675

Melihat Stefan yang menatap dirinya membuat dia meletakkan ponsel dan bangkit berdiri. Olivia mendekati Stefan dan mengecup kening lelaki itu sambil berkata, “Tidurlah.”Setelah itu dia mengusap kening Stefan dan bertanya, “Ada termometer? Aku coba ukur suhu tubuhmu. Kenapa aku merasa kamu masih panas? Sudah pasang infus dan minum obat, tapi masih belum turun.”“Aku nggak tahu di sini ada termometer atau nggak,” jujur Stefan.“Aku minta sama suster dulu,” kata Olivia sambil mengambil ponselnya dan keluar. Saat Olivia baru pergi, ponsel Stefan berdering. Ternyata itu adalah telepon dari Reiki.“Kenapa masih belum tidur?”“Aku terbangun dan terbiasa langsung cari ponsel. Terus aku lihat pesan dari istrimu yang bilang dia sudah tiba. Aku pikir sekalian saja telepon buat tanya keadaanmu. Demam kamu sudah reda?”“Masih belum begitu turun, kata dokter aku harus dirawat beberapa hari. Mereka pasti mau cari uang!” kata Stefan. Setiap pasien akan memiliki pemikiran yang sama karena merasa penya
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 676

“Mau minum air?”“Nggak, aku takut bolak balik kamar mandi. Sekarang lagi susah ke kamar mandi.”Olivia tidak berkata apa pun lagi. Stefan tidak ingin tidur, dan Olivia sudah tidak memainkan ponselnya lagi dan mendengarkan Stefan yang tengah berbicara. Dia mendengar Stefan menceritakan keluarganya hingga perlahan-lahan lelaki itu merasa mengantuk dan tertidur.Setelah selesai menghabiskan satu botol cairan infus lagi, Olivia memanggil suster untuk mengganti cairan infus yang baru lagi. Setelah itu Olivia lanjut duduk di ranjang samping Stefan untuk memainkan ponselnya.Mendadak Olivia merasa matanya semakin berat. Khawatir dia akan ketiduran, Olivia tidak berani memainkan ponselnya lagi. Dia melangkah menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya dengan air dingin agar lebih segar.Dia menahan rasa kantuknya hingga cairan infus terakhir Stefan sudah habis. Setelah memanggil Stefan bangun untuk minum obat, Olivia baru berbaring di ranjang samping Stefan untuk tidur sebentar.Keesokan harinya
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 677

Setelah dokter datang memeriksa, suster masuk untuk mengganti infus Stefan. Olivia hanya memperhatikan lelaki itu, sedangkan Ferry membantu untuk mengambil obat dan meminta orang dari toko obat untuk memasaknya.Stefan menatap botol infus sambil memikirkan cara untuk kabur dari obat tradisional.“Stefan, kamu kenapa?” tanya Olivia ketika melihat Stefan yang menatap botol infus dengan mata tak berkedip.“Ada yang sakit?” tanya Olivia lagi.“Olivia.”Stefan menggenggam tangan perempuan itu dan dengan wajah memelas berkata, “Aku boleh ganti obatnya jadi obat dokter lagi? Aku nggak suka obat tradisional yang seperti jamu gitu, terlalu pahit.”Olivia menarik tangannya dan mencubit pipi Stefan sambil tertawa dan berkata, “Ternyata ada yang ditakuti oleh Stefan juga.”Stefan menangkap tangan perempuan itu dan menatap Olivia dalam-dalam sambil berkata, “Yang paling aku takuti itu adalah kamu pergi meninggalkanku.”“Sudah, jangan sandiwara lagi dan pura-pura romantis. Nggak perlu pura-pura kasi
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 678

Olivia tertawa sambil menyerahkan gelas obat ke tangan Stefan dan berkata, “Kalau gitu minum sendiri. Stefan, kamu itu lelaki 30 tahun. Minum obat pahit begini saja nggak bisa?”Ternyata Stefan takut minum obat tradisional. Kalau sampai lelaki itu membuatnya marah, berdoa saja jangan sampai Stefan sakit. Jika tidak, maka Olivia akan membeli obat tradisional yang luar biasa pahit dan memaksanya minum setiap hari!Melihat wajah tegang lelaki itu, Olivia berbisik di samping telinga Stefan, “Stefan, habiskan obatnya dan cepat sembuh. Biar aku bisa makan kamu sebelum pulang. Anggap saja sebagai bayaran aku datang ke sini.”Mata hitam Stefan berbinar dan bertanya, “Sudah bisa?”Olivia menegakkan tubuhnya dan menjawab, “Tepat setelah kamu keluar rumah sakit.”“Bagaimana? Obat ini masih mau kamu minum atau nggak?”Dengan wajah masam dan terpaksa, Stefan mengambil gelas itu dan menarik napas dalam untuk memantapkan hatinya menghabiskan obat itu. Matanya terpejam erat ketika meneguk obat pahit t
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 679

Stefan jatuh cinta pada Olivia lebih dulu. Otomatis cintanya jauh lebih dalam dibandingkan Olivia. Akan tetapi Olivia baru saja melangkahkan kakinya, dia kembali menarik kembali langkahnya.Stefan terdiam mendengar ucapan sang nenek. Mereka berdua memang mudah terpancing emosi dan berantem. Selain karena hubungan mereka kurang dalam, sifat mereka dan kebiasaan keduanya juga berbeda.Tidak begitu memungkinkan mengharapkan Olivia berubah demi dirinya. Perempuan itu bukan merupakan orang yang bersedia mengandalkan lelaki sepenuhnya. Semua masalah yang bisa dia selesaikan sendiri tidak akan memberi tahu Stefan. Oleh karena itu, sekarang hanya bisa Stefan yang berubah demi Olivia.“Kenapa diam? Setiap Nenek mengajarimu cara mengejar istrimu dan membangun hubungan dengan Olivia, kamu selalu diam saja.”“Aku nggak tahu harus ngomong apa,” ujar Stefan dengan jujur.“Kenapa Nenek bisa ada cucu yang kaku seperti kamu? Kalau adik-adikmu sama sepertimu, Nenek rela pergi menyusul kakekmu lebih awal
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more
PREV
1
...
6465666768
...
327
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status