All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 211 - Chapter 220

2833 Chapters

Bab 230

“Nenek di luar lagi siap-siap pergi sarapan bareng kamu. Oh ya, Liv, kamu nggak usah bungkusin makanan. Nenek sudah bungkus tiga porsi tadi buat makan bareng sama Junia.”“Oke, kalau begitu Nenek tunggu di dalam saja, sebentar lagi aku ke sana. Tapi, lain kali Nenek nggak usah bangun sepagi ini. Tidur saja lamaan. Aku nggak lapar, kok.”“Usia Nenek sudah tua, jadi nggak perlu tidur lama-lama. Hari terang Nenek langsung kebangun sendiri, sudah kebiasaan. Nenek bukannya takut kamu kelaparan, Nenek cuma suka makan bareng sama kamu, jadi nafsu rasanya.”Olivia tersenyum mendengarnya. Beberapa bulan terakhir dia memang sering makan bersama dengan neneknya. Sarah tahu banyak tempat makan nan otentik dan terkenal enak di Mambera, jadi dia sering mengajak Olivia dan Junia untuk mencobanya. Spontan ini membuat Olivia dan Junia merasa sewaktu muda, Sarah pasti adalah seorang foodie. Namun, usianya yang sudah uzur membuat Sarah tidak bisa makan banyak. Ditambah lagi hidupnya juga semakin mapan
Read more

Bab 231

Sepasang nenek dan cucu itu saling bertatapan satu sama lain. Beberapa kali Sarah menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, dan akhirnya dia pun hanya tertawa terbahak-bahak.Wajah Stefan langsung memuram melihat neneknya tertawa lepas tak terkendali. Sarah tertawa sambil memukul bahu Stefan, sedangkan Stefan sibuk memegangi neneknya karena takut dia akan terjatuh.Setelah beberapa saat kemudian, barulah akhirnya Sarah berhenti tertawa, dan dia pun berkata, “Stefan, Nenek salah sudah nuduh kamu yang nggak-nggak. Nenek baru ingat Olivia pernah belajar bela diri. Dia memang jago. Jangankan satu preman, ada banyak juga dia bakal tetap menang. Nenek saranin kalau lain kali kamu lihat dia lagi dalam masalah, jangan cuma mikir kalau dia nggak butuh bantuan. Kamu harus tetap bantu dia, lebih bagus lagi kalau kamu sampai terluka biar dia merasa bersalah. Ngejar cewek itu harus punya perhitungan. Tapi tetap saja yang paling penting itu hati kamu.”“Nek, aku bukan lagi ngej
Read more

Bab 232

“Siap.”Si sopir dan Dimas pun turun untuk melaksanakan perintahnya. Si pemilik mobil yang mogok itu sangat berterima kasih atas bantuan yang mereka berikan. Setelah diperiksa, sopirnya Stefan berkata, “Ini mobilnya harus diservis, kayaknya bisa makan waktu beberapa jam. Kami lagi buru-buru, jadi nggak bisa bantu banyak. Aku panggilin yang lain buat dorong mobilmu ke pinggir jalan saja, ya, biar nggak ganggu mobil yang di belakang. Nanti kamu panggil derek saja.”Mobil sedan yang mogok itu pun dipindahkan dari posisi awal setelah didorong oleh beberapa orang bersamaan, setidaknya agar tidak mengganggu mobil yang mau lewat.“Oke, terima kasih banyak buat bantuan kalian, tapi majikanku ini ada urusan penting, apa bisa kalian tolong antar majikanku juga sekalian?” kata si pengemudi mobil mogok itu.Dimas dan sopirnya Stefan tidak berani sembarang menyanggupi permintaannya, jadi Dimas kembali ke mobilnya untuk meminta izin kepada sang majikan.“Pak Stefan, mobil yang di depan itu ada satu
Read more

Bab 233

“Stefan, Stefan ….”Amelia berlarian mengejar mobil Stefan, tapi dia menyerah juga karena sudah terlalu jauh. Stefan bersikeras tidak mengizinkan Amelia untuk naik ke mobilnya. Bahkan sampai Amelia tiduran di depan mobilnya pun, Stefan tidak akan berhenti dan lebih memilih untuk melindasnya.Melihat mobilnya Stefan memacu gas dan pergi meninggalkan dirinya begitu saja, Amelia jadi kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai. Dia sudah bangun pagi-pagi dan bergegas kemari untuk memblokir jalan Stefan. Cara ini memang membuahkan hasil, dan Stefan juga sudah membantunya, dengan cara meminta para pengawalnya untuk mendorong mobil ke pinggir jalan agar tidak menghalangi mobil-mobil yang di belakang, tapi dia gagal untuk naik ke mobilnya Stefan.Namun, tentu saja Amelia tidak menyerah begitu saja. Sudah berapa lama waktu berlalu semenjak dia menyatakan perasaannya kepada Stefan? Dia tidak akan menyerah sampai setidaknya satu setengah tahun berlalu. Amelia harus terus berjuang karena suatu hari
Read more

Bab 234

Sarah melirik ke arah perut Olivia yang rata. Cucu sulungnya yang angkuh dan socially awkward itu pernah bilang kalau dia belum pernah menyentuh Olivia. Hubungan suami istri antara mereka berdua masih polos-polos saja, padahal Sarah sudah berharap punya cicit.Olivia tidak suka dengan sifat Stefan yang dingin, selain itu Stefan juga tidak berani untuk menerkam Olivia di ranjang ataupun tidur telanjang. Di tengah rasa khawatirnya itu, Sarah bahkan sempat berpikir apakah mungkin Stefan penyuka sesama pria atau memiliki penyakit tertentu seperti yang dibicarakan oleh banyak orang di luar sana. Kalau rumor itu tidak benar, mengapa dia tidak tinggal bersama Olivia meski sudah menikah selama satu bulan lebih?Sarah meminta koki di rumahnya untuk membuatkan sup herbal dan eminta Olivia untuk memberikannya kepada Stefan. Dengan memperkuat tubuhnya, Sarah ingin melihat apakah mereka Stefan akan memberikan seorang cicit untuknya. Dia harus mengambil langkah agar mereka berdua dia terus-terusan p
Read more

Bab 235

Sarah mulai panik dan berniat untuk melarikan diri, tapi … melarikan diri pun sudah tidak bisa karena Amelia sudah berada di depan pintu masuk toko. Kalau Sarah masih nekat melarikan diri, Amelia pasti akan menyadarinya. Mau tidak mau dia harus mengganti rencana, jadi dia memilih untuk bersembunyi di dalam. Lantas, Sarah meletakkan alat makannya dan berkata kepada Olivia dan Junia, “Nenek sudah kenyang Nenek mau ke toilet dulu, ya. Umur sudah tua, sekali jongkok saja bisa sampai setengah jam.”Olivia dan Junia, “.…”“Liv, kamu ada di dalam,” tanya Amelia seketika Sarah baru saja pergi ke toilet. Tangan kiri Amelia menenteng sekantung udang, dan di tangan kanannya menenteng sekantung kepiting.“Liv, ambil, nih. Berat banget.”Amelia adalah anak manja yang setiap hari kerjanya hanya bersantai-santai di rumah. Karena tidak pernah melakukan aktivitas fisik, menenteng dua kantung besar berisi kepiting dan udang saja rasanya berat setengah mati.Melihat itu, Olivia dan Junia pun bergegas mem
Read more

Bab 236

“Baru saja kelar,” kata Junia sambil merapikan peralatan makan.“Ini ada empat mangkuk, masih ada orang lain?” tanya Amelia penasaran.“Tadi nenek suaminya Olivia datang, sekarang dia lagi di toilet.”Mendengar itu, Amelia hanya menyahut singkat dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Dia juga meminta kakaknya untuk memecat Bobby. Amelia yang paling tahu tentang keributan antara Olivia dengan keluarganya, jadi tentu saja dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Namun karena dia tidak suka ikut campur dengan masalah orang lain, apalagi terhadap kehidupan Olivia, dia pun tidak banyak bertanya lagi.Setelah Junia merapikan alat makan, Olivia menuangkan segelas air untuk Amelia.“Mel, kok cepat banget sudah pulang dari liburan?”“Akucuma menemani orang tuaku main di pantai dua hari, kemarin malam baru saja pulang. Liv, tadi pagi aku cegat mobilnya Stefan sesuai arahan kamu.”Amelia sudah tidak sabar ingin menceritakan keberhasilannya.“Oh ya? Terus, kalian berd
Read more

Bab 237

Olivia tidak tahu kalau Stefan adalah anak sulung keluarga Adhitama dan juga sosok pria yang diidamkan oleh Amelia selama ini. Olivia tidak sadar kalau pria yang selama ini disebut-sebut oleh Amelia sebenarnya adalah Stefan, jadi dia mengira orang yang dimaksud itu adalah orang yang berbeda.“Mampus!” ujar Sarah terkekeh dari dalam toilet. “Dramanya jadi makin seru saja, nih.”Sarah yang sangat menantikan drama itu terus mendengar percakapan mereka berdua dengan sepenuh hati. Olivia tiba-tiba teringat kalau Sarah masih di toilet. Setelah mengobrol sebentar dengan Amelia, dia pun berkata kepada Junia, “Jun, coba tanya Nenek lagi ngapain sekarang. Dia sudah lama banget di toilet.”Junia mengikuti arahan Olivia dan pergi ke toilet untuk mengecek keadaan Sarah. Sementara itu Russel sedang sibuk dengan mainannya. Dia hanya bermain di dalam area toko ketika tidak ada orang dewasa yang menemani. Tadinya Amelia merasa semua rencananya tidak membuahkan hasil, tapi setelah mendengar nasihat Oliv
Read more

Bab 238

“Sepasang burung phoenix, satu cowok, satu cewek.”Olivia pergi ke rak tempat dia menyimpan karyanya dan mengambil sebuah kotak yang sangat indah. Dia menaruh kotak itu di depan Amelia dan berkata, “Di dalam sini.”Amelia membuka kotak itu dan mengambil sepasang burung phoenix yang sudah jadi.“Wah, kayak hidup, ya! Liv, ini bagus banget! Harganya berapa? Aku mau beli.”“Kita kan teman, aku kasih harga untuk biaya bahan-bahannya saja,” kata Olivia.“Justru karena kita teman, aku nggak boleh ambil untung. Bisnis ya bisnis, nggak boleh dicampur sama perasaan. Harganya berapa aku bayar berapa, jangan cuma kena harga bahan saja. Aku sudah lihat harganya di online shop kamu. Kalau nggak salah sekitar berapa ratus ribu gitu, persisnya aku nggak ingat.”Amelia mengeluarkan dompet dari tas Hermès-nya dan mengambil sejumlah uang kas. Dia tidak menghitung ada berapa tepatnya dan langsung memberikannya saja kepada Olivia.“Kembaliannya ambil saja. Kalau Stefan terima hadiahku, aku bantu kamu prom
Read more

Bab 239

Di sebuah hotel yang berlokasi tidak jauh dari wilayah pusat Mambera, kedua orang tua Hendra mengetuk pintu kamar Mochtar. Mochtar membuka pintu dan melihat adik serta adik iparnya bertanya dengan raut wajah panik, “Ada apa? Kenapa kalian berdua kelihatan panik begitu?”“Kak, kemarin Hendra pergi sampai sekarang masih belum pulang, kami khawatir dia kenapa-napa.”Ayahnya Hendra adalah yang paling kecil di antara semua saudara kandungnya, dan dia jugalah yang paling disayang oleh orang tuanya.“Hendra ada bilang dia pergi ke mana?” tanya Mochtar. Sebagai kakak sulung yang usianya sudah cukup tua, dia mampu bersikap tenang di situasi seperti ini.“Hendra bilang dia mau pergi ketemu Olivia buat nagih biaya pengobatan Mama. Perginya kemarin, tapi sampai sekarang masih nggak ada kabar. Ditelepon juga nggak nyambung,” kata Andri.Sampai detik ini, anggota keluarganya masih tidak tahu kalau Hendra sedang ditahan, dan kebetulan ponselnya juga sudah kehabisan baterai.Seketika itu pula rona waj
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
284
DMCA.com Protection Status