Share

Bab 232

Author: Anggur
last update Last Updated: 2023-04-11 19:00:01
“Siap.”

Si sopir dan Dimas pun turun untuk melaksanakan perintahnya. Si pemilik mobil yang mogok itu sangat berterima kasih atas bantuan yang mereka berikan. Setelah diperiksa, sopirnya Stefan berkata, “Ini mobilnya harus diservis, kayaknya bisa makan waktu beberapa jam. Kami lagi buru-buru, jadi nggak bisa bantu banyak. Aku panggilin yang lain buat dorong mobilmu ke pinggir jalan saja, ya, biar nggak ganggu mobil yang di belakang. Nanti kamu panggil derek saja.”

Mobil sedan yang mogok itu pun dipindahkan dari posisi awal setelah didorong oleh beberapa orang bersamaan, setidaknya agar tidak mengganggu mobil yang mau lewat.

“Oke, terima kasih banyak buat bantuan kalian, tapi majikanku ini ada urusan penting, apa bisa kalian tolong antar majikanku juga sekalian?” kata si pengemudi mobil mogok itu.

Dimas dan sopirnya Stefan tidak berani sembarang menyanggupi permintaannya, jadi Dimas kembali ke mobilnya untuk meminta izin kepada sang majikan.

“Pak Stefan, mobil yang di depan itu ada satu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Visitor
cerita nya bagus, kalau bisa koin buat buka bab di kurangi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 233

    “Stefan, Stefan ….”Amelia berlarian mengejar mobil Stefan, tapi dia menyerah juga karena sudah terlalu jauh. Stefan bersikeras tidak mengizinkan Amelia untuk naik ke mobilnya. Bahkan sampai Amelia tiduran di depan mobilnya pun, Stefan tidak akan berhenti dan lebih memilih untuk melindasnya.Melihat mobilnya Stefan memacu gas dan pergi meninggalkan dirinya begitu saja, Amelia jadi kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai. Dia sudah bangun pagi-pagi dan bergegas kemari untuk memblokir jalan Stefan. Cara ini memang membuahkan hasil, dan Stefan juga sudah membantunya, dengan cara meminta para pengawalnya untuk mendorong mobil ke pinggir jalan agar tidak menghalangi mobil-mobil yang di belakang, tapi dia gagal untuk naik ke mobilnya Stefan.Namun, tentu saja Amelia tidak menyerah begitu saja. Sudah berapa lama waktu berlalu semenjak dia menyatakan perasaannya kepada Stefan? Dia tidak akan menyerah sampai setidaknya satu setengah tahun berlalu. Amelia harus terus berjuang karena suatu hari

    Last Updated : 2023-04-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 234

    Sarah melirik ke arah perut Olivia yang rata. Cucu sulungnya yang angkuh dan socially awkward itu pernah bilang kalau dia belum pernah menyentuh Olivia. Hubungan suami istri antara mereka berdua masih polos-polos saja, padahal Sarah sudah berharap punya cicit.Olivia tidak suka dengan sifat Stefan yang dingin, selain itu Stefan juga tidak berani untuk menerkam Olivia di ranjang ataupun tidur telanjang. Di tengah rasa khawatirnya itu, Sarah bahkan sempat berpikir apakah mungkin Stefan penyuka sesama pria atau memiliki penyakit tertentu seperti yang dibicarakan oleh banyak orang di luar sana. Kalau rumor itu tidak benar, mengapa dia tidak tinggal bersama Olivia meski sudah menikah selama satu bulan lebih?Sarah meminta koki di rumahnya untuk membuatkan sup herbal dan eminta Olivia untuk memberikannya kepada Stefan. Dengan memperkuat tubuhnya, Sarah ingin melihat apakah mereka Stefan akan memberikan seorang cicit untuknya. Dia harus mengambil langkah agar mereka berdua dia terus-terusan p

    Last Updated : 2023-04-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 235

    Sarah mulai panik dan berniat untuk melarikan diri, tapi … melarikan diri pun sudah tidak bisa karena Amelia sudah berada di depan pintu masuk toko. Kalau Sarah masih nekat melarikan diri, Amelia pasti akan menyadarinya. Mau tidak mau dia harus mengganti rencana, jadi dia memilih untuk bersembunyi di dalam. Lantas, Sarah meletakkan alat makannya dan berkata kepada Olivia dan Junia, “Nenek sudah kenyang Nenek mau ke toilet dulu, ya. Umur sudah tua, sekali jongkok saja bisa sampai setengah jam.”Olivia dan Junia, “.…”“Liv, kamu ada di dalam,” tanya Amelia seketika Sarah baru saja pergi ke toilet. Tangan kiri Amelia menenteng sekantung udang, dan di tangan kanannya menenteng sekantung kepiting.“Liv, ambil, nih. Berat banget.”Amelia adalah anak manja yang setiap hari kerjanya hanya bersantai-santai di rumah. Karena tidak pernah melakukan aktivitas fisik, menenteng dua kantung besar berisi kepiting dan udang saja rasanya berat setengah mati.Melihat itu, Olivia dan Junia pun bergegas mem

    Last Updated : 2023-04-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 236

    “Baru saja kelar,” kata Junia sambil merapikan peralatan makan.“Ini ada empat mangkuk, masih ada orang lain?” tanya Amelia penasaran.“Tadi nenek suaminya Olivia datang, sekarang dia lagi di toilet.”Mendengar itu, Amelia hanya menyahut singkat dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Dia juga meminta kakaknya untuk memecat Bobby. Amelia yang paling tahu tentang keributan antara Olivia dengan keluarganya, jadi tentu saja dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Namun karena dia tidak suka ikut campur dengan masalah orang lain, apalagi terhadap kehidupan Olivia, dia pun tidak banyak bertanya lagi.Setelah Junia merapikan alat makan, Olivia menuangkan segelas air untuk Amelia.“Mel, kok cepat banget sudah pulang dari liburan?”“Akucuma menemani orang tuaku main di pantai dua hari, kemarin malam baru saja pulang. Liv, tadi pagi aku cegat mobilnya Stefan sesuai arahan kamu.”Amelia sudah tidak sabar ingin menceritakan keberhasilannya.“Oh ya? Terus, kalian berd

    Last Updated : 2023-04-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 237

    Olivia tidak tahu kalau Stefan adalah anak sulung keluarga Adhitama dan juga sosok pria yang diidamkan oleh Amelia selama ini. Olivia tidak sadar kalau pria yang selama ini disebut-sebut oleh Amelia sebenarnya adalah Stefan, jadi dia mengira orang yang dimaksud itu adalah orang yang berbeda.“Mampus!” ujar Sarah terkekeh dari dalam toilet. “Dramanya jadi makin seru saja, nih.”Sarah yang sangat menantikan drama itu terus mendengar percakapan mereka berdua dengan sepenuh hati. Olivia tiba-tiba teringat kalau Sarah masih di toilet. Setelah mengobrol sebentar dengan Amelia, dia pun berkata kepada Junia, “Jun, coba tanya Nenek lagi ngapain sekarang. Dia sudah lama banget di toilet.”Junia mengikuti arahan Olivia dan pergi ke toilet untuk mengecek keadaan Sarah. Sementara itu Russel sedang sibuk dengan mainannya. Dia hanya bermain di dalam area toko ketika tidak ada orang dewasa yang menemani. Tadinya Amelia merasa semua rencananya tidak membuahkan hasil, tapi setelah mendengar nasihat Oliv

    Last Updated : 2023-04-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 238

    “Sepasang burung phoenix, satu cowok, satu cewek.”Olivia pergi ke rak tempat dia menyimpan karyanya dan mengambil sebuah kotak yang sangat indah. Dia menaruh kotak itu di depan Amelia dan berkata, “Di dalam sini.”Amelia membuka kotak itu dan mengambil sepasang burung phoenix yang sudah jadi.“Wah, kayak hidup, ya! Liv, ini bagus banget! Harganya berapa? Aku mau beli.”“Kita kan teman, aku kasih harga untuk biaya bahan-bahannya saja,” kata Olivia.“Justru karena kita teman, aku nggak boleh ambil untung. Bisnis ya bisnis, nggak boleh dicampur sama perasaan. Harganya berapa aku bayar berapa, jangan cuma kena harga bahan saja. Aku sudah lihat harganya di online shop kamu. Kalau nggak salah sekitar berapa ratus ribu gitu, persisnya aku nggak ingat.”Amelia mengeluarkan dompet dari tas Hermès-nya dan mengambil sejumlah uang kas. Dia tidak menghitung ada berapa tepatnya dan langsung memberikannya saja kepada Olivia.“Kembaliannya ambil saja. Kalau Stefan terima hadiahku, aku bantu kamu prom

    Last Updated : 2023-04-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 239

    Di sebuah hotel yang berlokasi tidak jauh dari wilayah pusat Mambera, kedua orang tua Hendra mengetuk pintu kamar Mochtar. Mochtar membuka pintu dan melihat adik serta adik iparnya bertanya dengan raut wajah panik, “Ada apa? Kenapa kalian berdua kelihatan panik begitu?”“Kak, kemarin Hendra pergi sampai sekarang masih belum pulang, kami khawatir dia kenapa-napa.”Ayahnya Hendra adalah yang paling kecil di antara semua saudara kandungnya, dan dia jugalah yang paling disayang oleh orang tuanya.“Hendra ada bilang dia pergi ke mana?” tanya Mochtar. Sebagai kakak sulung yang usianya sudah cukup tua, dia mampu bersikap tenang di situasi seperti ini.“Hendra bilang dia mau pergi ketemu Olivia buat nagih biaya pengobatan Mama. Perginya kemarin, tapi sampai sekarang masih nggak ada kabar. Ditelepon juga nggak nyambung,” kata Andri.Sampai detik ini, anggota keluarganya masih tidak tahu kalau Hendra sedang ditahan, dan kebetulan ponselnya juga sudah kehabisan baterai.Seketika itu pula rona waj

    Last Updated : 2023-04-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 240

    “Panggil saja.”Mochtar juga sepemikiran dengan Andri dan menyetujui usulnya.Namun siapa yang menyangka ketika Andri menghubungi Yoga, keponakannya itu malah berkata, “Kebetulan, baru saja aku mau telepon Om, Hendra kena masalah.”Mendengar hal itu, Andri pun langsung pucat dan bertanya, “Masalah apa lagi? Dia bilang mau nagih duit ke Olivia, apa jangan-jangan dia dipukuli sama Olivia? Kalau anak sial*an itu berani nyakitin Hendra, Om nggak bakal kasih ampun! Bakal Om obrak-abrik makam mamanya!”Ayah kandung Olivia adalah kakak kandung Andri, jadi Andri tidak mungkin tega merusak makamnya, tapi itu tidak berlaku bagi ibu kandung Olivia karena dia tidak ada hubungan darah dengan Andri. Apabila Olivia membuat Andri mengamuk, Andri benar-benar akan meratakan makam ibunya Olivia.“Hendra ngajak anak buahnya buat cegat mobil Olivia tengah malam. Mereka juga bawa senjata kayak tongkat besi atau semacamnya buat mukul Olivia. Tapi Olivia ngelawan dan sekarang mereka semua malah ditahan. Aku j

    Last Updated : 2023-04-13

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3261

    Rubah itu menatap Samuel dengan wajah gelap. Lelaki itu mengangkat tangannya dengan santai dan berkata, "Aku nggak bohong. Sekarang kau memintaku mengambilnya, aku benar-benar nggak ingat di mana menyimpannya. Bagaimana kalau kamu masuk saja, dan bongkar saja rumahku. Lihat kamu bisa menemukannya atau nggak?" "Atau, kamu bisa memeriksaku sampai telanjang untuk melihat apakah aku menyembunyikannya di tubuhku." Rubah itu melompat turun dari tembok. Samuel langsung menegang. Dia merentangkan kedua tangannya, bermaksud menangkapnya, tetapi ketika perempuan itu melompat turun, Rubah tersebut malah menendangnya dengan satu tendangan dan membuatnya mundur beberapa langkah. Akibatnya, Samuel tidak berhasil menangkap perempuan itu. Rubah itu mendarat dengan mantap di depannya. Samuel menghela napas lega. Meskipun dia terkena satu tendangan yang cukup menyakitkan, lelaki itu tampak santai. Dia hanya menepuk-nepuk tempat yang terkena tendangan, seolah ingin menghilangkan bekas jejak kaki. "T

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3260

    “Pak Stefan jauh lebih sibuk dari Pak Samuel. Beliau bahkan punya waktu untuk pacaran dengan Bu Olivia. Masa Pak Samuel nggak bisa luangkan waktu?”Kata-kata si sopir membuat Samuel terdiam. Sesaat kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Aku benar-benar nggak tahu di mana dia berada. Aku nggak bisa temukan dia. Aku bisa apa? Aku hanya bisa menunggu. Menunggu kesempatan berikutnya untuk bertemu dengannya.”Si sopir sering mengantar Samuel ke mana-mana. Jadi dia pernah bertemu Rubah satu kali. Dia sangat ingat gadis berbaju merah itu. Saat mengantar Samuel, dia juga pernah mendengar Samuel meminta Reiki untuk bantu menyelidiki gadis berbaju merah itu.“Pak Samuel suka gadis baju merah itu, ya?” tanya si sopir.“Gadis baju merah? Oh, dia pernah pakai baju merah. Setiap kali bertemu dia, warna bajunya selalu berbeda.”“Saya hanya pernah bertemu satu kali, Pak. Karena waktu itu saya baru saja hentikan mobil, Pak Samuel sudah nggak sabar keluar dari mobil dan lari ke arahnya. Saya sempat lihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3259

    Setelah menunggu beberapa menit, sopir Samuel datang. Sopir menepi dan menghentikan mobil. Samuel menyuruhnya tidak perlu keluar dari mobil. Samuel membuka pintu mobil sendiri dan masuk ke dalam mobil.Sopir menoleh ke arah Samuel dan bertanya, “Bukannya Pak Samuel keluar bersama seorang perempuan muda?”Setelah duduk di dalam mobil, Samuel menjawab, “Nggak usah cari dia. Aku sudah panggilkan taksi untuk antar dia pulang ke hotel. Jalan saja, kita pulang. Pulang ke rumahku.”Samuel memiliki rumah kecil di kota. Dia ingin pulang ke rumahnya sendiri, bukan rumah neneknya. Tadi pagi dia sudah ke sana.“Saya kira itu pacarnya Pak Samuel,” celetuk si sopir sambil mengendarai mobil.“Bukan, itu temannya Kak Olivia. Aku juga kenal dia baru beberapa bulan. Pacarku masih nggak tahu ada di mana.”Samuel benar-benar tidak tahu di mana perempuan itu. Dia bahkan tidak tahu di mana Rubah tinggal. Rubah pernah datang ke Kota Mambera dan bahkan pergi ke Adhitama Group untuk mencarinya. Begitu dengar k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3258

    “Kita sudah saling kenal selama tiga bulan lebih. Kamu juga tahu aku olahraga setiap hari,” kata Katarina. “Sangat jarang ada kesempatan seperti sekarang, bisa jalan-jalan santai, lihat pemandangan malam kota besar dan perhatikan orang yang lalu-lalang, berjalan ke arah kehidupan yang berbeda-beda. Demi datang ke Kota Mambera, aku lembur terus dan kerja keras selama setengah bulan. Setelah itu, aku baru bisa luangkan beberapa hari untuk datang ke sini.”Katarina tidak berkata apa-apa lagi. Samuel berkata dengan perasaan bersalah, “Nanti aku bawa kamu pergi makan camilan.”“Oke.”Keduanya berjalan selama beberapa menit, lalu tiba di taman yang dibilang Samuel. Setelah masuk, mereka berkeliling di taman sebentar. Sekitar satu jam kemudian, mereka meninggalkan taman.“Sekarang mau pergi makan?” tanya Samuel kepada Katarina.“Aku baru merasa perutku lebih lega, nggak kekenyangan seperti tadi lagi, sudah lebih nyaman. Kalau makan lagi, nanti nggak enak lagi. Nggak usah, tunda dulu. Tunggu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3257

    Samuel merutuk dalam hatinya. Mengapa neneknya dan Katarina sama-sama menyuruhnya untuk tidak menyesal di kemudian hari? Apa yang akan dia sesali? Memangnya dia tidak tahu siapa yang dia sukai dan apa yang dia inginkan? Lagi pula dia bukan anak berusia tiga tahun lagi. Usianya sudah hampir 30, sudah dewasa. Dia tidak akan melakukan apa pun yang akan dia sesali.Apa yang Katarina katakan mirip dengan apa yang dikatakan neneknya. Pantas saja neneknya menyukai Katarina.“Bu Katarina, aku nggak pernah lakukan hal yang buat aku menyesal. Sekalipun keputusan yang aku ambil nggak bagus, aku juga akan hadapi dengan tenang. Nggak akan menyesal.”Katarina tersenyum. “Oke, aku mengerti. Karena kamu benar-benar nggak bisa jatuh cinta padaku, aku juga nggak akan memaksa. Toh, aku bukan nggak ada yang mau. Untuk apa terus ganggu kamu dan jatuhkan harga diriku.”Katarina dibesarkan oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Dia adalah harta berharga di mata keluarganya. Bukannya tidak ada yang meng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3256

    “Di sekitar sini ada taman, nggak? Bawa aku ke taman saja.”Samuel terdiam, lalu berkata, “Jalan sekitar sepuluh menit, nanti sampai di taman. Tamannya nggak terlalu besar, tapi bisa jalan-jalan di sana. Pemandangannya juga cukup bagus. Kalau kamu nggak takut capek, ayo jalan ke sana.”“Nggak takut. Kalau aku nggak sanggup jalan, kamu bisa gendong aku.”“Aku bisa panggil taksi. Gendong kamu pulang? Memangnya aku nggak capek?” tukas Samuel.“Kamu sama sekali nggak bisa perlakukan perempuan dengan baik. Bagaimanapun juga, aku calon istri pilihan nenekmu. Kalau bukan karena kamu mendua, aku sudah jadi calon menantu keempat keluarga Adhitama. Orang bilang pria keluarga Adhitama sangat sayang istri. Jangan-jangan kamu ingin rusak tradisi keluargamu dan jadi pria yang nggak sayang istri. Istri itu bijaksana. Pria yang sayang istri pasti banyak rezeki”Samuel tersenyum tipis, “Yang ada penuh pikiran macam-macam. Aku mau tegaskan satu hal, aku nggak mendua. Kamu memang pilihan nenekku, tapi ki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3255

    “Aku sama Kak Oliv dan Kak Junia begitu kenal langsung akrab. Nggak perlu sampai harus menjilat.”Samuel terdiam sejenak, lalu berkata, “Karena kamu sudah kembali, kebetulan juga kita papasan, gimana kalau aku temani kamu jalan-jalan santai di luar? Sekalian kita bicarakan masalah kita. Besok aku nggak ke sini lagi. Aku juga sibuk kerja.”Setelah berpikir sejenak, lebih baik mereka bicarakan saja malam ini. Sebenarnya, mereka tidak perlu bicara pun dia sudah tahu jawaban Samuel. Tadi malam Samuel sudah menjelaskan padanya. Namun saat itu, Katarina tidak bilang dia akan menyerah. Mau tidak mau Samuel harus mengajaknya bicara.“Oke, kalau begitu maaf sudah merepotkan Pak Samuel temani aku jalan-jalan. Bagaimana kalau habis jalan-jalan, aku merasa lapar lagi? Habis olahraga, energi terpakai, perut pasti lapar lagi.”“Aku akhirnya mengerti kenapa kamu bisa akrab dengan kakak iparku dan Junia,” kata Samuel.Karena mereka sama-sama tukang makan. Samuel tidak tahu kalau Katarina sangat suka m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3254

    Bisnis suami Shella masih lumayan, bisa bertahan. Shella pasti tidak kekurangan uang. Tidak masalah Shella membawa keluarganya makan di luar tanpa mengajak orang tuanya. Selesai makan, dia malah minta ibunya mentransfer uang kepadanya. Justru aneh kalau Roni tidak marah.“Papa mengerti, Russel. Tunggu Papa sempat, Papa juga bawa Russel pergi makan hot pot, ya. Papa mau bawa mobil dulu. Nggak ngobrol dulu sama Russel. Russel harus dengarkan Tante Oliv, ya.”“Aku sangat patuh, Pa. Papa kerja saja.”Russel sudah selesai mengadu. Dia segera mengakhiri telepon dengan ayahnya. Olivia mendengarkan dari awal sampai akhir. Setelah Russel mengembalikan ponsel kepadanya, dia menyentil kening Russel dengan pelan.“Bocah kecil sudah belajar mengadu, ya,” kata Olivia.Akan tetapi, Shella benar-benar sudah keterlaluan. Hanya saja, itu tidak ada hubungannya dengan Olivia. Olivia tidak ingin ikut campur. Russel mau mengadu. Itu urusan keluarga Pamungkas sendiri.Jika Olivia yang memberitahu Roni, Roni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3253

    “Papa sudah makan?” tanya Russel.“Papa belum makan. Masih belum lapar. Habis antar dua penumpang lagi, Papa baru pergi makan,” jawab Russel dengan lembut. “Russel sudah makan, kan?”“Sudah. Tante Oliv dan Tante Junia bawa aku pergi makan hot pot. Tadi di tempat makan hot pot, aku bertemu Tante Shella. Kak Aiden panggil aku, tapi Tante Shella tutup mulutnya. Nggak tahu kenapa. Ada kakek dan neneknya Kak Aiden. Mereka ramai sekali. Kalau aku hanya ada Tante Oliv dan Tante Junia, sama Kak Katarina. Kami berempat.”Pada awalnya, Roni tidak terlalu memperhatikan. Dia tersenyum dan berkata, “Russel juga bertemu Tante, ya. Ada salam dengan Tante, nggak?”“Nggak.”Russel menjawab dengan jujur, “Kak Aiden panggil aku, tapi Tante tutup mulut Kak Aiden. Pa, kenapa Tante tutup mulut Kak Aiden, ya?”“Tantemu ... nggak usah pedulikan dia.” Akhirnya Roni sadar. Saat Shella melihat Russel, Shella tidak membiarkan Aiden menyapa pasti karena takut Russel ikut makan. Mereka telah bersaudara selama puluh

DMCA.com Protection Status