Share

Bab 238

Author: Anggur
last update Last Updated: 2023-04-12 19:00:01
“Sepasang burung phoenix, satu cowok, satu cewek.”

Olivia pergi ke rak tempat dia menyimpan karyanya dan mengambil sebuah kotak yang sangat indah. Dia menaruh kotak itu di depan Amelia dan berkata, “Di dalam sini.”

Amelia membuka kotak itu dan mengambil sepasang burung phoenix yang sudah jadi.

“Wah, kayak hidup, ya! Liv, ini bagus banget! Harganya berapa? Aku mau beli.”

“Kita kan teman, aku kasih harga untuk biaya bahan-bahannya saja,” kata Olivia.

“Justru karena kita teman, aku nggak boleh ambil untung. Bisnis ya bisnis, nggak boleh dicampur sama perasaan. Harganya berapa aku bayar berapa, jangan cuma kena harga bahan saja. Aku sudah lihat harganya di online shop kamu. Kalau nggak salah sekitar berapa ratus ribu gitu, persisnya aku nggak ingat.”

Amelia mengeluarkan dompet dari tas Hermès-nya dan mengambil sejumlah uang kas. Dia tidak menghitung ada berapa tepatnya dan langsung memberikannya saja kepada Olivia.

“Kembaliannya ambil saja. Kalau Stefan terima hadiahku, aku bantu kamu prom
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yulfa
ceritanya .akin pendek trs mahal lg di tengah² ada iklanx jg trs palong suka di ulang² ceritanya dr bab yg lain gmn sih penulisnya yg panjang dikit ka tiap babx trs jgn suka di ulang² rugi mana mahal
goodnovel comment avatar
ida
betul banget dan suka diulang2 kalau menceritakan yg sebelum2nya
goodnovel comment avatar
muhammad naim
makin lama tiap babnya makin pendek tapi biayanya tetap sama mahalnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 239

    Di sebuah hotel yang berlokasi tidak jauh dari wilayah pusat Mambera, kedua orang tua Hendra mengetuk pintu kamar Mochtar. Mochtar membuka pintu dan melihat adik serta adik iparnya bertanya dengan raut wajah panik, “Ada apa? Kenapa kalian berdua kelihatan panik begitu?”“Kak, kemarin Hendra pergi sampai sekarang masih belum pulang, kami khawatir dia kenapa-napa.”Ayahnya Hendra adalah yang paling kecil di antara semua saudara kandungnya, dan dia jugalah yang paling disayang oleh orang tuanya.“Hendra ada bilang dia pergi ke mana?” tanya Mochtar. Sebagai kakak sulung yang usianya sudah cukup tua, dia mampu bersikap tenang di situasi seperti ini.“Hendra bilang dia mau pergi ketemu Olivia buat nagih biaya pengobatan Mama. Perginya kemarin, tapi sampai sekarang masih nggak ada kabar. Ditelepon juga nggak nyambung,” kata Andri.Sampai detik ini, anggota keluarganya masih tidak tahu kalau Hendra sedang ditahan, dan kebetulan ponselnya juga sudah kehabisan baterai.Seketika itu pula rona waj

    Last Updated : 2023-04-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 240

    “Panggil saja.”Mochtar juga sepemikiran dengan Andri dan menyetujui usulnya.Namun siapa yang menyangka ketika Andri menghubungi Yoga, keponakannya itu malah berkata, “Kebetulan, baru saja aku mau telepon Om, Hendra kena masalah.”Mendengar hal itu, Andri pun langsung pucat dan bertanya, “Masalah apa lagi? Dia bilang mau nagih duit ke Olivia, apa jangan-jangan dia dipukuli sama Olivia? Kalau anak sial*an itu berani nyakitin Hendra, Om nggak bakal kasih ampun! Bakal Om obrak-abrik makam mamanya!”Ayah kandung Olivia adalah kakak kandung Andri, jadi Andri tidak mungkin tega merusak makamnya, tapi itu tidak berlaku bagi ibu kandung Olivia karena dia tidak ada hubungan darah dengan Andri. Apabila Olivia membuat Andri mengamuk, Andri benar-benar akan meratakan makam ibunya Olivia.“Hendra ngajak anak buahnya buat cegat mobil Olivia tengah malam. Mereka juga bawa senjata kayak tongkat besi atau semacamnya buat mukul Olivia. Tapi Olivia ngelawan dan sekarang mereka semua malah ditahan. Aku j

    Last Updated : 2023-04-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 241

    Yoga langsung menyudahi percakapannya dengan Andri seolah tidak mendengar ocehan ibunya Hendra. Lalu dia menghela napas panjang. Dia jadi curiga mungkinkah Olivia dilindungi oleh semacam dewa sampai-sampai tidak ada satu pun yang bisa mencelakainya. Selain itu, dia juga merasa ada orang lain yang melindungi Olivia dari belakang, tapi Yoga tidak tahu siapa orangnya. Yang pasti, orang itu pasti bukan orang sembarangan karena mampu membuat orang lain enggan untuk membantu Yoga. Masalahnya, Yoga sudah melakukan pemeriksaan kepada Olivia dan Odelina, tapi dia tidak menemukan siapa pun yang mungkin bisa menjaga mereka.Meski suaminya Odelina bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan besar, tetap saja dia hanya karyawan biasa. Yoga tidak tahu apa pekerjaan suaminya Olivia, tapi dari kata para penduduk desa, suaminya Olivia itu mengendarai mobil buatan lokal yang harganya 200-300 juta. Motor yang Yoga dan keluarganya miliki saja harganya sudah di atas itu. Itu berarti suaminya Olivia juga b

    Last Updated : 2023-04-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 242

    Odelina sudah tiba di tokonya Olivia, tapi dia masih sibuk bekerja.Wajah Stefan sontak memuram ketika mendengar ucapan neneknya yang terkesan bersenang-senang di atas penderitaannya.“Sudah, ya. Cepat kemari. Kalau nggak, Nenek kasih tahu ke Olivia kalau kamu dari keluarga Adhitama. Benar-benar, deh, kamu ini. Nenek sudah bantuin kamu, tapi kamu yang nggak manfaatin kesempatannya. Oh ya, Nenek mau kasih tahu satu hal lagi. Hadiah yang Amelia kasih buat kamu itu dia beli dari tokonya Olivia. Nanti kamu juga tahu apa hadiahnya.”Rona wajah Stefan semakin menggelap. Sarah sudah berjanji kalau dia tidak akan ikut campur hubungan Stefan dan Olivia, tapi dia malah mengancam Stefan dengan membocorkan identitas aslinya. Stefan pun langsung menutup teleponnnya, tapi Sarah tidak peduli karena apa yang perlu dia sampaikan sudah tersampaikan semuanya.“Pak Stefan, Non Amelia ngga mau minggir,” kata sopirnya.Stefan terdiam sejenak dan tiba-tiba turun dari mobil. Amelia yang melihat itu merasa san

    Last Updated : 2023-04-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 243

    Mobil Stefan segera meninggalkan gedung kantor Adhitama Group, dan Dimas baru melepaskan Amelia ketika mobil bosnya sudah pergi jauh.Sontak Amelia membalikkan badannya dan menampar wajah Dimas, tapi dengan gerakannya yang sangat tangkas, Dimas berhasil menangkap tangan Amelia dan berkata padanya, “Non Amelia, aku kalau mukul orang nggak lihat cewek atau cowok.”“Lepasin aku! Kalau berani, coba saja!”“Aku nggak bakal main kasar selama kamu juga nggak mukul duluan. Kalau kamu berani nampar, aku tampar balik,” ujar Dimas seraya menghempaskan tangan Amelia.Dimas memang seorang pengawal, tapi bukan berarti dia derajatnya lebih rendah. Stefan saja memperlakukan Dimas selayaknya saudara sendiri. Kalau Amelia berani menggunakan privilege-nya untuk memperlakukan orang lain dengan tidak pantas, Dimas tidak akan segan padanya.Amelia dibuat syok oleh sikap Dimas yang keras. Dia tidak bisa bela diri seperti Olivia, dan selama ni dia hanya menggunakan privilege-nya sebagai anak orang kaya untuk

    Last Updated : 2023-04-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 244

    “Eh, Stefan, sampai juga kamu.”Sarah yang mendengar ada suara dari luar langsung keluar dari toko dan melihat cucunya. Dia menghampiri Stefan dengan mata tersenyum ramah dan bertanya ketika melihat Stefan datang dengan tangan kosong, “Kamu datang cuma begini doang?”“Memangnya harus gimana lagi, Nek?”Spontan Sarah tertegun. Dasar … cucunya ini benar-benar cowok kaku yang tidak mengerti perasaan wanita! Padahal Sarah sudah berusaha membujuk cucunya sampai dua bulan lebih agar Stefan mau menikah dengan Olivia. Jika bukan Sarah yang mengambil inisiatif, mungkin cucunya akan terus melajang sampai usianya 40-an tahun.“Beli bunga, kek. Atau beli hadiah buat Olivia gitu.”“Dia nggak butuh. Di balkon rumahnya sudah banyak bunga.”Sarah sudah tidak sabar ingin menginjak kaki cucunya, tapi dia berhasil menahan diri untungnya. Apa boleh buat, cucunya sendiri. Kalau dia menginjak kakinya Stefan dan Stefan kesakitan, Sarah sendiri yang akan sedih.“Eh, Stefan juga datang!”Odelina keluar menyapa

    Last Updated : 2023-04-14
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 245

    Stefan diam saja memperhatikan Olivia. Setelah dua hari tidak bertemu, tiba-tiba Stefan menyadari kalau dia ternyata suka melihat wajah Olivia. Sepasang suami istri itu pun saling menatap satu sama lain selama beberapa detik, sampai akhirnya Olivia memecahkan keheningan tersebut.“Kalau sudah cuci tangan, bantu aku bawain makanannya ke depan. Masaknya sudah selesai.”Stefan hanya diam saja, dia tidak membantah ataupun mengiyakan perintah dari Olivia. Tak lama barulah Stefan bertanya, “Buat apa kamu beli seafood sebanyak ini?”Inti permasalahannya adalah Stefan tidak mendapatkan laporan pembelian dari Olivia. Apakah semua ini Olivia beli dengan menggunakan uangnya sendiri?Perang dingin memang perang dingin, tapi sebagai suami, Stefan bertanggung jawab membiayai keluarganya.“Total habis berapa duit? Nanti aku transfer kamu. Sudah kubilang biaya hidup biar aku yang tanggung.”Olivia hanya tersenyum melihat makanan yang sudah dia masak, lalu dia menjawab, “Aku nggak keluar sepeser pun. I

    Last Updated : 2023-04-14
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 246

    Menyadari cucunya hanya sibuk makan tanpa peduli dengan istrinya, Sarah pun diam-diam menendang kakinya dari bawah meja. Sontak, Stefan menoleh ke arah neneknya dengan tatapan ta berdosa, seolah mencari jawaban apa alasan sang nenek menendangnya.Bagaimana tidak kesal? Sarah dan suaminya sudah bersusah payah mendidik cucu mereka agar bisa menjadi penerus keluarga. Namun, kenapa hasil yang mereka tuai tidak sesuai dengan harapan. Dari segi pekerjaan, sebenarnya Stefan sudah cukup membuat neneknya puas. Semenjak diambil alih oleh Stefan, Adhitama Group berkembang dengan sangat pesat, bahkan lebih cepat daripada Sanjaya Group. Namun jika bicara soal hubungan asmara, Sarah sungguh kecewa terhadap Stefan.“Kupasin uangnya,” kata Sarah kepada cucunya.Sudah diberikan kesempatan sebaik ini saja dia masih tidak bisa memanfaatkannya. Sarah paling mengerti Stefan karena dialah yang membesarkan Stefan sejak dia masih kecil. Dia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Stefan. Stefan tidak mengucapkan

    Last Updated : 2023-04-14

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3261

    Rubah itu menatap Samuel dengan wajah gelap. Lelaki itu mengangkat tangannya dengan santai dan berkata, "Aku nggak bohong. Sekarang kau memintaku mengambilnya, aku benar-benar nggak ingat di mana menyimpannya. Bagaimana kalau kamu masuk saja, dan bongkar saja rumahku. Lihat kamu bisa menemukannya atau nggak?" "Atau, kamu bisa memeriksaku sampai telanjang untuk melihat apakah aku menyembunyikannya di tubuhku." Rubah itu melompat turun dari tembok. Samuel langsung menegang. Dia merentangkan kedua tangannya, bermaksud menangkapnya, tetapi ketika perempuan itu melompat turun, Rubah tersebut malah menendangnya dengan satu tendangan dan membuatnya mundur beberapa langkah. Akibatnya, Samuel tidak berhasil menangkap perempuan itu. Rubah itu mendarat dengan mantap di depannya. Samuel menghela napas lega. Meskipun dia terkena satu tendangan yang cukup menyakitkan, lelaki itu tampak santai. Dia hanya menepuk-nepuk tempat yang terkena tendangan, seolah ingin menghilangkan bekas jejak kaki. "T

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3260

    “Pak Stefan jauh lebih sibuk dari Pak Samuel. Beliau bahkan punya waktu untuk pacaran dengan Bu Olivia. Masa Pak Samuel nggak bisa luangkan waktu?”Kata-kata si sopir membuat Samuel terdiam. Sesaat kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Aku benar-benar nggak tahu di mana dia berada. Aku nggak bisa temukan dia. Aku bisa apa? Aku hanya bisa menunggu. Menunggu kesempatan berikutnya untuk bertemu dengannya.”Si sopir sering mengantar Samuel ke mana-mana. Jadi dia pernah bertemu Rubah satu kali. Dia sangat ingat gadis berbaju merah itu. Saat mengantar Samuel, dia juga pernah mendengar Samuel meminta Reiki untuk bantu menyelidiki gadis berbaju merah itu.“Pak Samuel suka gadis baju merah itu, ya?” tanya si sopir.“Gadis baju merah? Oh, dia pernah pakai baju merah. Setiap kali bertemu dia, warna bajunya selalu berbeda.”“Saya hanya pernah bertemu satu kali, Pak. Karena waktu itu saya baru saja hentikan mobil, Pak Samuel sudah nggak sabar keluar dari mobil dan lari ke arahnya. Saya sempat lihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3259

    Setelah menunggu beberapa menit, sopir Samuel datang. Sopir menepi dan menghentikan mobil. Samuel menyuruhnya tidak perlu keluar dari mobil. Samuel membuka pintu mobil sendiri dan masuk ke dalam mobil.Sopir menoleh ke arah Samuel dan bertanya, “Bukannya Pak Samuel keluar bersama seorang perempuan muda?”Setelah duduk di dalam mobil, Samuel menjawab, “Nggak usah cari dia. Aku sudah panggilkan taksi untuk antar dia pulang ke hotel. Jalan saja, kita pulang. Pulang ke rumahku.”Samuel memiliki rumah kecil di kota. Dia ingin pulang ke rumahnya sendiri, bukan rumah neneknya. Tadi pagi dia sudah ke sana.“Saya kira itu pacarnya Pak Samuel,” celetuk si sopir sambil mengendarai mobil.“Bukan, itu temannya Kak Olivia. Aku juga kenal dia baru beberapa bulan. Pacarku masih nggak tahu ada di mana.”Samuel benar-benar tidak tahu di mana perempuan itu. Dia bahkan tidak tahu di mana Rubah tinggal. Rubah pernah datang ke Kota Mambera dan bahkan pergi ke Adhitama Group untuk mencarinya. Begitu dengar k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3258

    “Kita sudah saling kenal selama tiga bulan lebih. Kamu juga tahu aku olahraga setiap hari,” kata Katarina. “Sangat jarang ada kesempatan seperti sekarang, bisa jalan-jalan santai, lihat pemandangan malam kota besar dan perhatikan orang yang lalu-lalang, berjalan ke arah kehidupan yang berbeda-beda. Demi datang ke Kota Mambera, aku lembur terus dan kerja keras selama setengah bulan. Setelah itu, aku baru bisa luangkan beberapa hari untuk datang ke sini.”Katarina tidak berkata apa-apa lagi. Samuel berkata dengan perasaan bersalah, “Nanti aku bawa kamu pergi makan camilan.”“Oke.”Keduanya berjalan selama beberapa menit, lalu tiba di taman yang dibilang Samuel. Setelah masuk, mereka berkeliling di taman sebentar. Sekitar satu jam kemudian, mereka meninggalkan taman.“Sekarang mau pergi makan?” tanya Samuel kepada Katarina.“Aku baru merasa perutku lebih lega, nggak kekenyangan seperti tadi lagi, sudah lebih nyaman. Kalau makan lagi, nanti nggak enak lagi. Nggak usah, tunda dulu. Tunggu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3257

    Samuel merutuk dalam hatinya. Mengapa neneknya dan Katarina sama-sama menyuruhnya untuk tidak menyesal di kemudian hari? Apa yang akan dia sesali? Memangnya dia tidak tahu siapa yang dia sukai dan apa yang dia inginkan? Lagi pula dia bukan anak berusia tiga tahun lagi. Usianya sudah hampir 30, sudah dewasa. Dia tidak akan melakukan apa pun yang akan dia sesali.Apa yang Katarina katakan mirip dengan apa yang dikatakan neneknya. Pantas saja neneknya menyukai Katarina.“Bu Katarina, aku nggak pernah lakukan hal yang buat aku menyesal. Sekalipun keputusan yang aku ambil nggak bagus, aku juga akan hadapi dengan tenang. Nggak akan menyesal.”Katarina tersenyum. “Oke, aku mengerti. Karena kamu benar-benar nggak bisa jatuh cinta padaku, aku juga nggak akan memaksa. Toh, aku bukan nggak ada yang mau. Untuk apa terus ganggu kamu dan jatuhkan harga diriku.”Katarina dibesarkan oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Dia adalah harta berharga di mata keluarganya. Bukannya tidak ada yang meng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3256

    “Di sekitar sini ada taman, nggak? Bawa aku ke taman saja.”Samuel terdiam, lalu berkata, “Jalan sekitar sepuluh menit, nanti sampai di taman. Tamannya nggak terlalu besar, tapi bisa jalan-jalan di sana. Pemandangannya juga cukup bagus. Kalau kamu nggak takut capek, ayo jalan ke sana.”“Nggak takut. Kalau aku nggak sanggup jalan, kamu bisa gendong aku.”“Aku bisa panggil taksi. Gendong kamu pulang? Memangnya aku nggak capek?” tukas Samuel.“Kamu sama sekali nggak bisa perlakukan perempuan dengan baik. Bagaimanapun juga, aku calon istri pilihan nenekmu. Kalau bukan karena kamu mendua, aku sudah jadi calon menantu keempat keluarga Adhitama. Orang bilang pria keluarga Adhitama sangat sayang istri. Jangan-jangan kamu ingin rusak tradisi keluargamu dan jadi pria yang nggak sayang istri. Istri itu bijaksana. Pria yang sayang istri pasti banyak rezeki”Samuel tersenyum tipis, “Yang ada penuh pikiran macam-macam. Aku mau tegaskan satu hal, aku nggak mendua. Kamu memang pilihan nenekku, tapi ki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3255

    “Aku sama Kak Oliv dan Kak Junia begitu kenal langsung akrab. Nggak perlu sampai harus menjilat.”Samuel terdiam sejenak, lalu berkata, “Karena kamu sudah kembali, kebetulan juga kita papasan, gimana kalau aku temani kamu jalan-jalan santai di luar? Sekalian kita bicarakan masalah kita. Besok aku nggak ke sini lagi. Aku juga sibuk kerja.”Setelah berpikir sejenak, lebih baik mereka bicarakan saja malam ini. Sebenarnya, mereka tidak perlu bicara pun dia sudah tahu jawaban Samuel. Tadi malam Samuel sudah menjelaskan padanya. Namun saat itu, Katarina tidak bilang dia akan menyerah. Mau tidak mau Samuel harus mengajaknya bicara.“Oke, kalau begitu maaf sudah merepotkan Pak Samuel temani aku jalan-jalan. Bagaimana kalau habis jalan-jalan, aku merasa lapar lagi? Habis olahraga, energi terpakai, perut pasti lapar lagi.”“Aku akhirnya mengerti kenapa kamu bisa akrab dengan kakak iparku dan Junia,” kata Samuel.Karena mereka sama-sama tukang makan. Samuel tidak tahu kalau Katarina sangat suka m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3254

    Bisnis suami Shella masih lumayan, bisa bertahan. Shella pasti tidak kekurangan uang. Tidak masalah Shella membawa keluarganya makan di luar tanpa mengajak orang tuanya. Selesai makan, dia malah minta ibunya mentransfer uang kepadanya. Justru aneh kalau Roni tidak marah.“Papa mengerti, Russel. Tunggu Papa sempat, Papa juga bawa Russel pergi makan hot pot, ya. Papa mau bawa mobil dulu. Nggak ngobrol dulu sama Russel. Russel harus dengarkan Tante Oliv, ya.”“Aku sangat patuh, Pa. Papa kerja saja.”Russel sudah selesai mengadu. Dia segera mengakhiri telepon dengan ayahnya. Olivia mendengarkan dari awal sampai akhir. Setelah Russel mengembalikan ponsel kepadanya, dia menyentil kening Russel dengan pelan.“Bocah kecil sudah belajar mengadu, ya,” kata Olivia.Akan tetapi, Shella benar-benar sudah keterlaluan. Hanya saja, itu tidak ada hubungannya dengan Olivia. Olivia tidak ingin ikut campur. Russel mau mengadu. Itu urusan keluarga Pamungkas sendiri.Jika Olivia yang memberitahu Roni, Roni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3253

    “Papa sudah makan?” tanya Russel.“Papa belum makan. Masih belum lapar. Habis antar dua penumpang lagi, Papa baru pergi makan,” jawab Russel dengan lembut. “Russel sudah makan, kan?”“Sudah. Tante Oliv dan Tante Junia bawa aku pergi makan hot pot. Tadi di tempat makan hot pot, aku bertemu Tante Shella. Kak Aiden panggil aku, tapi Tante Shella tutup mulutnya. Nggak tahu kenapa. Ada kakek dan neneknya Kak Aiden. Mereka ramai sekali. Kalau aku hanya ada Tante Oliv dan Tante Junia, sama Kak Katarina. Kami berempat.”Pada awalnya, Roni tidak terlalu memperhatikan. Dia tersenyum dan berkata, “Russel juga bertemu Tante, ya. Ada salam dengan Tante, nggak?”“Nggak.”Russel menjawab dengan jujur, “Kak Aiden panggil aku, tapi Tante tutup mulut Kak Aiden. Pa, kenapa Tante tutup mulut Kak Aiden, ya?”“Tantemu ... nggak usah pedulikan dia.” Akhirnya Roni sadar. Saat Shella melihat Russel, Shella tidak membiarkan Aiden menyapa pasti karena takut Russel ikut makan. Mereka telah bersaudara selama puluh

DMCA.com Protection Status