Menyadari cucunya hanya sibuk makan tanpa peduli dengan istrinya, Sarah pun diam-diam menendang kakinya dari bawah meja. Sontak, Stefan menoleh ke arah neneknya dengan tatapan ta berdosa, seolah mencari jawaban apa alasan sang nenek menendangnya.Bagaimana tidak kesal? Sarah dan suaminya sudah bersusah payah mendidik cucu mereka agar bisa menjadi penerus keluarga. Namun, kenapa hasil yang mereka tuai tidak sesuai dengan harapan. Dari segi pekerjaan, sebenarnya Stefan sudah cukup membuat neneknya puas. Semenjak diambil alih oleh Stefan, Adhitama Group berkembang dengan sangat pesat, bahkan lebih cepat daripada Sanjaya Group. Namun jika bicara soal hubungan asmara, Sarah sungguh kecewa terhadap Stefan.“Kupasin uangnya,” kata Sarah kepada cucunya.Sudah diberikan kesempatan sebaik ini saja dia masih tidak bisa memanfaatkannya. Sarah paling mengerti Stefan karena dialah yang membesarkan Stefan sejak dia masih kecil. Dia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Stefan. Stefan tidak mengucapkan
Menyadari Stefan masih belum pergi juga dari dapur, Olivia menolehkan kepalanya ke belakang dan bertanya, “Kenapa?”“Nggak apa-apa. Aku balik ke kantor dulu, ya.”“Oke,” sahut Olivia dan kembali mencuci piring.Sarah yang sedang menemani Russel bermain di depan spontan berkata dengan nada sedikit kesal ketika melihat cucunya keluar dari dapur, “Stefan, kamu kenapa nggak bantuin Olivia cuci piring? Dia sudah capek masak seharian.”Para pria di keluarga Adhitama sangat menyayangi istri mereka, terutama anak-anaknya Sarah, tapi kenapa cucunya malah cuek dan tidak tahu bagaimana caranya memberi perhatian kepada istrinya?“Olivia nggak perlu bantuanku. Nek, aku balik ke kantor dulu, ya.”Sarah masih ingin mengatakan sesuatu kepada Stefan, tapi Stefan sudah keburu melangkahkan kakinya keluar dari too. Sarah pun hanya bisa menghela napas dan menarik kembali kata-kata yang sudah bergulir di ujung lidahnya.Stefan pun pergi dari area sekolah dengan mengendarai mobilnya, dan tak lama setelah itu
Tak heran mereka berdua bisa jadi teman baik, tabiatnya saja sama persis.Sewaktu di toko tadi, Stefan sempat bilang ke Olivia untuk tidak menerima pemberian Amelia secara cuma-cuma. Stefan ingin Olivia mentransfer uang ke Amelia agar mereka tidak merasa berutang budi, tapi balasan yang diberikan benar-benar membuat Stefan tak berkutik.Mereka berdua sudah saling menghapus kontak satu sama lain, bahkan Olivia juga memasukkan nomor Stefan ke dalam daftar blacklist.Kalau menghubunginya saja tidak bisa, bagaimana caranya Stefan mau mentransfer uang? Stefan jadi menyesal mengapa dirinya terlalu picik. Hanya karena sebuah kesalahpahaman saja mereka sampai bertengkar dan menghapus kontak segala. ***Sementara itu di gedung kantor Wieland Electro, Roni baru saja keluar dari kantor general manager dengan wajah berseri-seri. Yenny yang melihat atasannya begitu bahagia pun mengikutinya ke kantor dan menutup pintu rapat-rapat.“Ron, tadi bos bilang apa? Aku lihat kamu kesenangan begitu.”Roni m
“Sekarang dia jelek dan gendut. Kalau aku ajak dia, malah aku yang malu nanti,” ujar Roni, lalu dia mencubit wajah Yenny yang cantik dan menyanjungnya, “Dia mana bisa dibandingin sama kamu yang cantik. Yen, cuma kamu yang ada di hatiku. Aku sudah nggak ada perasaan apa-apa lagi sama dia. Sampai sekarang aku masih nggak bisa maafin dia gara-gara ngejar aku ke jalanan sambil bawa pisau. Dia memang sudah minta maaf dan bersikap lebih baik sama aku, tapi aku tetap nggak bisa maafin dia. Kalau aku larinya lambat saja, mungkin hari itu aku sudah mati dipenggal dia. Selama bertahun-tahun aku kenal dia, aku baru tahu kalau ternyata dia sesadis itu. Aku nggak bakal mau balik ke rumah itu kalau bukan demi Russel. Selain itu, mama dan kakakku bilang DP rumah itu aku yang bayar sebelum menikah, dan aku juga yang masih bayar cicilannya. Jadi atas dasar apa dia berhak tinggal di sana? Hubungan dia sama keluarganya saja nggak bagus. Yen, kamu kan pernah ketemu sama keluargaku. Menurut kamu, mereka gi
Roni langsung meninggalkan pekerjaannya dan mengajak Yenny pergi berbelanja. Roni menjabat sebagai manajer, dan Yenny adalah sekretarisnya. Biasanya mereka memang sering keluar untuk bicara soal pekerjaan, jadi tidak ada orang yang berkomentar apa-apa ketika melihat Roni pergi berduaan saja dengan Yenny. Namun, ada satu ibu-ibu yang bertugas menyapu dan mengepel melayangkan sebuah pertanyaan kepada seorang satpam senior di depan ketika melihat Roni mengajak Yenny pergi dengan mobilnya, “Pak Roni seharian pergi berduaan terus sama sekretarisnya, apa istrinya nggak khawatir Pak Roni selingkuh?” Dulu Odelina juga bekerja di perusahaan yang sama, jadi beberapa pegawai lama masih ingat dengannya. Satpam hanya menatap ibu-ibu itu dengan wajah yang seakan berkata “dasar tinggal di gua”. Setelah memastikan di sekitarnya sudah tidak ada orang lain yang bisa mendengar percakapan mereka, satpam itu pun berkata dengan suara lirih, “Kamu kan setiap ari kerjanya bersih-bersih satu kantor, masa ka
Malamnya saat hendak pulang kerja, Reiki mengetuk ruang kerja CEO dengan membawa setumpuk dokumen di tangannya.Stefan mendongak ke arahnya, lalu melanjutkan pekerjaannya lagi. Setelah Reiki duduk, Stefan berkata pada pria itu, “Sekretarismu gunanya untuk apa?”“Sekretaris aku hamil. Aku pengertian dan nggak ingin dia mondar mandir ke sana kemari. Kalau dia sampai kelelahan, bisa-bisa suaminya datang mencariku. Jadi, lebih mending aku yang melakukannya sendiri.”Reiki meletakkan setumpuk dokumen itu di hadapan temannya.“Aku sudah membaca semuanya. Nggak ada masalah, kok. Kamu hanya perlu tanda tangan saja.”Setelah meletakkan dokumen-dokumen itu, Reiki bangkit dan menuangkan segelas air hangat untuk dirinya sendiri. Lalu, dia duduk, meminum airnya sambil memandang pria di seberangnya.Stefan sangat tampan. Meski wajahnya cemberut setiap hari dan ekspresinya serius serta acuh tak acuh, pria itu tidak bisa menyembunyikan ketampanannya.Di zaman di mana kecantikan dan ketampanan seseoran
“Mau minum bareng?”Di rumah Stefan, mau rumah yang mana pun itu, selalu ada banyak koleksi anggur yang berkualitas.“Nggak, aku takutnya nanti mabuk. Kamu kalau mabuk ada istri yang bisa menjagamu. Aku ini jomblo, nggak ada yang akan menjagaku bahkan saat aku mabuk.”“Kok sedih gitu sih ngomongnya. Kamu juga bisa pergi kencan buta, cepat-cepat nikah dan mencari istri yang bisa menjagamu.”Reiki tersenyum dan berkata, “Melihat apa yang terjadi padamu, aku lebih baik menunggu jodohku datang.”“Ada apa denganku? Aku baik-baik saja!”“Iya, iya, baik sekali. Raut wajahmu itu nggak pernah nggak dingin dalam beberapa hari ini, tapi kerjamu jadi semakin cepat, sehingga menyusahkan bawahan-bawahan kita. Beberapa hari ini, semakin banyak karyawan yang lembur.”Adhitama Group tidak akan memaksa orang untuk lembur, asalkan karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan mereka. Bukan hanya tidak perlu lembur, tapi juga boleh pulang lebih awal.Namun, kalau pekerjaan belum selesai, otomatis harus lembur. Pe
Reiki tidak heran kalau Roni memang selingkuh.Dia berkata, “Kakak iparmu itu berubah banyak setelah menikah. Roni naik ke jabatan yang tinggi dan semua wanita yang ada di sekitarnya jauh lebih cantik dari iparmu. Lama kelamaan, dia pasti jadi nggak menyukai iparmu lagi.”Tatapan Stefan dingin. Suaranya juga dingin ketika berkata, “Mengapa perubahannya begitu besar? Karena dia mencintai pria itu, nggak takut badannya berubah dan melahirkan anak untuk pria itu. Setelah punya anak, dia menjaga anaknya sendiri dan mengurus rumah tangga supaya suaminya bisa bekerja dengan tenang. Dia mengorbankan masa mudanya dan kecantikannya.”Stefan juga menyakui bahwa kakak iparnya berubah terlalu banyak setelah menikah. Setidaknya, dia harus menurunkan berat badan.Namun, ini bukan alasan bagi Roni untuk selingkuh. Roni memang sudah dari sananya tidak berperasaan. Dulunya belum kelihatan, sekarang setelah menjabat posisi tinggi dan sukses dalam karirnya, dia jadi mulai tidak menyukai paras istrinya se