Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1601 - Bab 1610

3373 Bab

Bab 1620

Yanti berkata, "Entah gimana sih selera dia itu. Anakku hebat gitu dia nggak suka. Memangnya mau menikah dengan siapa lagi?" "Memangnya perempuan yang bercerai harus menikah lagi? Menurutku Odelina benar-benar kecewa, dia nggak akan mudah untuk menerima perasaan baru. Jika pun Daniel nggak menyerah, mungkin butuh bertahun-tahun untuk meluluhkan hati Odelina. Mungkin nanti bukan kamu yang menghalangi mereka, tapi malah kamu yang memohon Odelina untuk bersama anakmu." Yanti tampak kesal. "Aku nggak akan pernah memohon sama Odelina untuk jadi sama Daniel, kecuali jika hujan merah turun dari langit." Darius dalam hatinya berpikir, “Bicara terlalu pasti nanti malah kena batunya. Siapa tahu nanti Yanti malah yang harus menciptakan "hujan merah" untuk memohon pada Odelina agar menikah dengan anaknya.”Di mal, Daniel menjaga Russel dengan pikiran yang terganggu. Dia ingin menemui ibunya dan Odelina, ingin tahu apa yang mereka bicarakan. Apa Odelina jadi akan semakin tidak menerima perasaann
Baca selengkapnya

Bab 1621

“Mama lagi ada urusan, sebentar lagi balik, kok.”Daniel berbohong. “Kita tunggu Mama di luar, yuk.”Russel setuju.Daniel menggendong Russel turun ke lantai satu, kemudian bertanya lagi, “Russel mau makan apa? Om Daniel beliin.”“Makasih, Om Daniel. Tapi aku punya banyak banget cemilan di rumah. Nggak perlu beli lagi.”Sekarang Russel kebanyakan bermalam di rumah tantenya. Pagi harim, baru kemudian Russel diantar ke sekolah oleh Dimas. Hanya saat keesokan harinya tidak perlu ke sekolah, barulah Russel tinggal bersama ibunya. Tante dan omnya sangat menyayangi Russel. Mereka membelikan Russel banyak sekali cemilan. “Yang ada di rumah tante, ya itu buat di rumah tante, Yang sekarang, Om Daniel yang beliin Russel. Russel kasih Om kesempatan buat show off, dong.”Russel memandangi Daniel. Dia tidak begitu mengerti dengan kalimat Daniel itu. Daniel tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia malah bertanya, “Russel, kamu pernah nggak kepikiran jadiin Om Daniel sebagai papa kamu?”“Aku punya Pap
Baca selengkapnya

Bab 1622

Daniel tak tahu harus berkata apa.Anak kecil ini, sungguh keras kepala."Russel."Odelina juga melihat kedua orang itu. Dia berjalan mendekat.Daniel, yang khawatir, mengingatkan Russel sekali lagi, dengan tegas meminta Russel untuk tidak mengatakan apa-apa. Namun, seolah tidak mendengar peringatannya, Russel melepaskan diri dari pelukan Daniel, dan berlari kecil menuju ibunya."Mama."Ketika Russel mendekat, Odelina menggenggam tangan kecilnya dan tersenyum bertanya, "Russel nggak mau main lagi?""Nggak mau, aku mau pulang.""Oke deh, kita pulang."Odelina melihat Daniel mendekat dan dengan sopan mengucapkan terima kasih, "Pak Daniel, terima kasih sudah bantu saya jagain Russel, ya.""Nggak perlu berterima kasih. Aku senang kok bantu jaga Russel."Daniel mengelus kepala Russel dan berkata, "Russel anak manis, gampang jagainnya."Odelina tersenyum, lalu berkata kepada Daniel, "Pak Daniel, Russel ingin pulang, jadi kami sekarang mau pulang dulu."Daniel segera berkata, "Aku antar kal
Baca selengkapnya

Bab 1623

Daniel merasa canggung akibat ocehan Russel, begitu pula Odelina.Odelina menoleh ke arah Daniel. Daniel tersenyum canggung pada Odelina.Odelina kehabisan kata-kata, dia diam. Dia sedang memikirkan bagaimana sebaiknya menjawab pertanyaan Russel."Mama." Suara Russel terdengar lagi."Mama nggak setuju?""Russel."Odelina berbicara dengan lembut, "Russel sudah punya Papa. Om Daniel adalah Om Daniel, jadi akan selalu seperti itu.""Odelina," Daniel memanggilnya."Pak Daniel, Russel masih kecil. Dia masih belum ngerti, jangan bicarakan hal seperti ini sama dia. Kehidupan saya, juga bukan sesuatu yang bisa Russel putuskan."Odelina mengucapkan kalimatnya dengan sangat serius."Odelina, aku salah. Aku nggak seharusnya ngomong kayak gitu ke Russel sekarang. Tapi, Odelina, perasaanku sama kamu tulus, begitu juga dengan Russel, aku akan menyayanginya seperti anak kandungku sendiri,” ucap Daniel tulus. "Pak Daniel, saya sudah bilang, sekarang saya nggak mau mempertimbangkan soal cinta."Odeli
Baca selengkapnya

Bab 1624

Russel sangat keras kepala.Sama seperti ketika saat Roni mengatakan hal buruk tentang Daniel di hadapannya. Russel bersikeras bahwa Om Daniel bukan orang jahat. Meskipun yang mengatakan itu adalah ayahnya, Russel tetap tidak mengubah pandangannya tentang Om Daniel.Orang baik adalah orang baik, orang jahat adalah orang jahat. Russel tidak bisa mengatakan orang jahat itu baik, dan tidak bisa mengatakan orang baik itu jahat."Mama bukan lagi nggak senang, kok, Sayang. Mama cuma lagi kepikiran sesuatu," kata Odelina sambil tersenyum. "Lihat, Mama senyum ‘kan sekarang."Russel pintar dan sensitif. Saat melihat ibunya tersenyum, dia pun percaya pada kata-kata ibunya. "Mama, apa benar Om Daniel ingin menikahi Mama? Jadiin Mama istri?"Setelah tenang, Russel bertanya kepada Odelina tentang topik ini lagi.Odelina terdiam lagi.Daniel ternyata benar-benar telah berbicara tentang segala hal itu dengan Russel.Russel masih sangat kecil, dia mengerti apa?Meskipun Russel bisa menerima Daniel se
Baca selengkapnya

Bab 1625

Saat keluar dan melihat pipi Olivia dicium Russel, dia cemburu!Stefan menggendong Russel masuk ke dalam rumah sambil berbicara dengannya. “Om Stefan mau ngomong apa sama Russel?”Russel penasaran. Kemudian, Om Stefan berbicara panjang lebar kepadanya. Russel diam. Banyak hal yang tidak Russel pahami dari ucapan Stefan. Russel hanya mengerti satu hal. Om Stefan-nya bilang bahwa Russel adalah laki-laki. Dia tidak boleh sembarangan mencium pipi tantenya. Tapi, itu Tante Oliv-nya. Tante Oliv saja bisa mencium pipi kecilnya.Akhirnya, di pikiran Russel hanya ada satu kesimpulan: dunia orang dewasa itu sangat rumit dan sulit dipahami.Kata-kata Stefan kepada Russel membuat Olivia tidak bisa berkata-kata. Olicia hanya bisa berkata pada suaminya, "Sayang, kamu bawa Russel ke atas, ya. Mandi.""Sip. Oke."Stefan membawa Russel ke lantai atas, sambil berkata kepadanya, "Malam ini Om yang akan mandiin Russel.""Aku mau mandi mau bawa mainan.""Boleh, bawa pistol airmu.""Oke." Mereka berjal
Baca selengkapnya

Bab 1626

"Oliv, memang kita ini sekandung, ya. Haha. Aku juga menentang Yanti dengan cara yang sama, loh. Kakak bilang, kenapa aku yang harus pergi? Kenapa aku yang harus berkorban?""Menurutku menghindar justru nggak akan menyelesaikan masalah, Kak. Kakak, jangan pindah dari sana. Toko Kakak sudah lama ada di sana. Susah payah Kakak mencari pelanggan tetap. Kalau Kakak pindah, berarti Kakak harus mulai dari awal lagi.""Selama Kakak jaga hati, nggak tergoda sama Daniel, apa pun yang dia lakukan nggak akan ada gunanya. Kalau Kakak ikuti permintaan Yanti dan membawa Russel pergi dari Mambera, mungkin Pak Daniel malah nggak akan bisa melupakanmu seumur hidupnya. Dia mungkin juga akan mencari kalian berdua selamanya.""Kalau dia mengejar kamu terus nggak dapat respons, ditambah dengan ibunya yang terus menghalangi, kurasa dengan berjalannya waktu, dia akan menyerah dan membiarkanmu hidup tenang."Odelina juga berpikir demikian.Kepergiannya tidak akan menyelesaikan masalah.Pendapat adiknya sama d
Baca selengkapnya

Bab 1627

"Oke, entar aku kasih tahu Stefan."Olivia tidak memaksakan untuk membayar biaya sekolah Russel.Yang penting kakaknya mau Russel masuk ke TK Pusat Mambera dan kakaknya mampu membayar biaya sekolah itu sendiri.Seperti kata Odelina, Russel adalah anaknya. Biaya sekolah Russel ya memang seharusnya dibayar oleh dia sendiri.Jika Odelina tidak mampu membayar biaya sekolah, kakaknya juga tidak akan ingin Russel masuk ke TK Pusat Mambera.Olivia sangat memahami kakaknya.Meski sekarang dia adalah menantu dari keluarga Adhitama yang kaya raya, kakaknya tetap bersikeras mandiri dan tidak pernah meminta bantuan finansial darinya.Kakaknya selalu khawatir meminta uang akan mempengaruhi posisi Olivia di keluarga suaminya.Olivia bukan tipe orang yang selalu menggunakan uang untuk membantu keluarganya; dia lebih percaya pada prinsip memberikan kemampuan daripada hanya memberikan bantuan."Oliv, terima kasih, karena ada kalian berdua, garis start Russel jadi bisa unggul dari orang lain."Odelina s
Baca selengkapnya

Bab 1628

Russel hanya mengucapkan "oh" pendek. Olivia melepaskan pelukannya dan membawa Russel kembali ke dalam rumah. Saat Stefan turun dari lantai atas dan melihat keduanya, ia berkata sambil tersenyum, "Hei, Bocah! Cepat sekali larinya. Baru saja aku bantu pakai baju, eh dia sudah lari lebih cepat dari kelinci. Kakak sudah pulang?""Iya, dia sudah pulang."Tidak lama kemudian, pasangan suami istri itu duduk di sofa.Russel bermain sendiri di depan mereka."Sayang, soal Russel masuk TK, kakakku bilang kalau kamu bisa bantu agar Russel bisa masuk ke TK Pusat Mambera, tolong bantu. Berapa pun biayanya, bilang saja sama kakak, dia akan bayar.""Kalau aku nggak bisa bantu, aku nggak akan tanya tentang hal ini sama kamu. Serahkan sama aku, aku pastikan Russel bisa masuk ke TK Pusat Mambera. Nggak perlu biaya apa pun, bahkan kalau perlu, aku yang bantu kakak.""Soal biaya sekolah ...."Sebelum Stefan sempat menyelesaikan kalimatnya, Olivia memotong ucapan suaminya, "Kakakku bilang Russel adalah a
Baca selengkapnya

Bab 1629

Setelah keluar dari rumah sakit, Roni masih menemani Yenny ke pusat perbelanjaan lain. Dia membelikan barang yang Yenny inginkan. Setelah pulang, Roni selalu teringat tentang keakraban Daniel dengan Russel, merasa resah, khawatir anaknya akan benar-benar diambil oleh Daniel dan memanggil Daniel “Ayah”. Setelah Yenny beristirahat, Roni diam-diam keluar rumah, membeli beberapa camilan dan mainan kemudian langsung menuju rumah mantan istrinya.Roni tidak pernah berpikir untuk rujuk kembali.Panah yang telah dilepaskan tidak bisa kembali lagi, dia dan Odelina sudah tidak mungkin bersama lagi. Namun, Russel adalah darah dagingnya. Bagaimana mungkin Russel bisa begitu akrab dengan pria yang mengejar mantan istrinya? Daniel sudah serius mengancam posisi Roni sebagai ayah.“Bayi di perut istrimu baik-baik saja, ‘kan?"Odelina bertanya dengan nada datar.Roni menjawab dengan sedikit canggung, "Baik-baik saja.""Russel sekarang nggak kekurangan makanan dan mainan, kamu nggak perlu bawain dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
159160161162163
...
338
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status