Setelah sampai di tempat yang disebutkan Yanti, Odelina melihat Yanti sudah menunggunya. Odelina memarkir skuter listriknya, melepas helm, kemudian berjalan mendekati Yanti.Odelina menyapa dengan sopan, “Selamat malam, Bu Yanti.”Meskipun Yanti baru saja bertengkar dengan Daniel dan masih merasa sangat marah, dia tetap mempertahankan sikapnya dengan baik saat berhadapan dengan Odelina. Yanti menyambut salam Odelina dengan lembut. “Ayo kita masuk,” ajak Yanti.Odelina mengangguk, mempersilahkan Yanti berjalan lebih dulu, baru kemudian mengikutinya. Pak Darius, suami Yanti, tidak mengikuti mereka. Dia diperintahkan Yanti untuk tetap tinggal di dalam mobil dan tidak turun. Yanti memilih meja di sudut yang jauh dari pelanggan lain. Dia merasa tempat itu cukup tenang, cocok untuk bercakap-cakap dengan Odelina, tanpa khawatir ada yang mendengarkan.Setelah Odelina duduk, Yanti memanggil pelayan dan memesan jus buah, memutuskan untuk tidak minum kopi karena sudah malam. “Odelina, mau min
Read more