Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1591 - Chapter 1600

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1591 - Chapter 1600

3373 Chapters

Bab 1610

Roni, entah kenapa, melangkah terburu-buru sambil memanggil nama anaknya berjalan mendekat. "Russel, Papa yang temani kamu main, ya." Roni dengan cepat mengejar langkah Daniel, menghadang di depannya. Dia mengulurkan tangan hendak mengambil Russel. Russel adalah anak Roni! Anak dari keluarga Pamungkas! Tidak ada hubungan sama sekali dengan orang dari keluarga Lumanto!Tidak perlu Daniel menemani anaknya bermain. Russel punya Roni, ayah kandungnya!"Russel, Papa temani kamu main, oke?" Roni bertanya pada Russel, tapi matanya tetap tertuju pada Daniel, sengaja menekankan kata 'Papa'. Dia lah ayah Russel! Daniel ingin menjadi ayah Russel? Mimpi!Roni tidak bisa menghalangi Daniel mengejar mantan istrinya, karena dia dan Yenny juga belum bercerai, dan Yenny sedang mengandung anaknya. Roni tidak mungkin menceraikan Yenny pada saat seperti ini. Jika Odelina ingin menikah lagi, itu adalah hak Odelina. Selain merasa sangat tidak senang, Roni memang tidak bisa berbuat banyak.Namun, anakny
Read more

Bab 1611

Odelina memperhatikan dengan dingin. Yenny hanya berpura-pura. Memangnya Roni tidak melihat itu? Ah, mungkin memang Roni lebih peduli pada Yenny dan anak di dalam kandungannya saja. Tak lama kemudian, Roni mengendarai mobilnya, membawa Yenny pergi. Mereka bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal pada Odelina dan Russel. Meski sebenarnya, Odelina dan Daniel memang berharap Roni segera pergi sedari tadi. Namun demikian, Russel terlihat sangat kecewa. Dipikiran Russel, ayahnya tadi berkata akan bermain bersamanya. Entah mengapa, begitu Tante Yenny mengeluh tidak enak badan, ayahnya langsung meninggalkannya begitu saja dan pergi bersama Tante Yenny."Mama," kata Russel sambil mendekati Odelina dan mengulurkan tangannya tanda minta digendong. Odelina mengangkatnya dan melihat raut kecewa di wajah Russel. Setelah diam sejenak, Odelina membantu Roni menjelaskan kepada Russel, “Russel, Tante Yenny lagi nggak enak badan, papamu khawatir dan ingin membawa dia ke rumah sakit untuk diperik
Read more

Bab 1612

"Di lantai tiga, ya. Eh, di lantai satu banyak makanan, kamu mau beli sesuatu nggak? Buat dimakan?"Russel menggelengkan kepalanya.Saat ini, Russel sama sekali tidak kekurangan makanan dan mainan.Ikut dengan Tante Olivia, apa ada makanan enak yang belum ia coba?Melihat si kecil tidak tertarik membeli hal lain, Daniel langsung membawa Russel ke lantai tiga pusat perbelanjaan itu.Di satu sisi lantai tiga ada tempat bermain anak-anak, sementara sisi lainnya adalah toko sepatu dan pakaian.Beberapa orang tua yang datang untuk membeli sepatu sering meninggalkan anak-anak mereka di tempat bermain anak-anak, lalu membiarkan mereka bermain di sana. Karena masuk ke tempat bermain perlu membayar, ada staf khusus yang menjaga, dan anak-anak biasanya tidak akan keluar kecuali mereka tidak ingin bermain lagi.Bahkan jika mereka keluar, staf tidak akan membiarkan anak-anak pergi sendiri tanpa orang tua.Hal ini biasanya membuat para orang tua cukup tenang. Mereka hanya perlu menaruh anak-anak d
Read more

Bab 1613

Odelina tidak percaya Yanti hanya kebetulan berada di dekat rumahnya. Yanti pasti sengaja datang untuk mencarinya. Melihat Russel sedang asyik bermain, Odelina melirik ke arah Daniel, lalu berkata, "Bu Yanti, saya lagi di luar, kayaknya masih agak lama baru pulang." "Kamu di luar, ya? Sendirian?" Yanti bertanya dengan “sabar”. Tadinya Yanti tidak tahu nomor kontak Odelina. Dia sengaja pergi ke restoran sarapan 'Makan Sepuasnya' dan mencatat nomor kontak Odelina dari papan nama restoran tersebut."Saya sama Russel di mal XX, ada area bermain indoor di sini, Russel suka main di sini. Saya kebetulan ketemu Pak Daniel di pintu masuk mal, sekarang Pak Daniel juga ada di sini." Yanti kesal mendengar anaknya lagi-lagi membuat kebetulan lagi untuk bersama Odelina. Namun, Yanti tidak marah pada Odelina. Setelah menahan rasa jengkelnya, Yanti berkata, "Odelina, kalau ada Daniel di sana, biar dia saja yang jaga Russel. Kita cari tempat ngobrol, yuk." Ucapan Yanti lebih terdengar seperti peng
Read more

Bab 1614

Odelina selalu berusaha menjaga jarak dari Daniel sehingga Daniel hanya bisa menggunakan Russel sebagai alasan untuk membuat Odelina tak bisa menolak kehadirannya.“Itu sih kamu yang cari masalah. Kamu itu ninggalin Cherly yang jelas-jelas punya perasaan ke kamu dan ingin jadi pasanganmu, terus malah ngejar Odelina. Kamu ‘kan tahu Odelina nggak punya perasaan ke kamu. Kamunya saja yang ngotot. Kamu malah merendahkan diri, ngejar-ngejar dia,” kata Yanti tanpa sedikit pun memberikan simpati terhadap kesulitan anaknya.Yanti bahkan berharap Odelina akan terus bertahan dengan sikapnya, sehingga Daniel menyerah. “Ma, aku nggak punya perasaan itu ke Cherly. Aku sukanya Odelina.” “Coba kasih tahu Mama, apa yang bikin Odelina lebih baik dari Cherly?' tanya Yanti.“Cherly punya kelebihannya, Odelina juga punya kelebihannya. Mereka punya kelebihan masing-masing,' jawab Daniel. Dia tidak membenci Cherly, tapi Daniel tahu betul bahwa Cherly bukan tipenya. Cherly adalah wanita karir yang kuat.
Read more

Bab 1615

Setelah sampai di tempat yang disebutkan Yanti, Odelina melihat Yanti sudah menunggunya. Odelina memarkir skuter listriknya, melepas helm, kemudian berjalan mendekati Yanti.Odelina menyapa dengan sopan, “Selamat malam, Bu Yanti.”Meskipun Yanti baru saja bertengkar dengan Daniel dan masih merasa sangat marah, dia tetap mempertahankan sikapnya dengan baik saat berhadapan dengan Odelina. Yanti menyambut salam Odelina dengan lembut. “Ayo kita masuk,” ajak Yanti.Odelina mengangguk, mempersilahkan Yanti berjalan lebih dulu, baru kemudian mengikutinya. Pak Darius, suami Yanti, tidak mengikuti mereka. Dia diperintahkan Yanti untuk tetap tinggal di dalam mobil dan tidak turun. Yanti memilih meja di sudut yang jauh dari pelanggan lain. Dia merasa tempat itu cukup tenang, cocok untuk bercakap-cakap dengan Odelina, tanpa khawatir ada yang mendengarkan.Setelah Odelina duduk, Yanti memanggil pelayan dan memesan jus buah, memutuskan untuk tidak minum kopi karena sudah malam. “Odelina, mau min
Read more

Bab 1616

“Silakan bicara, Bu Yanti," ujar Odelina. Yanti memperhatikan wajah cantik Odelina yang sudah berhasil menurunkan berat badan. Dia memuji, "Odelina, kamu mirip deh sama Yuna di masa mudanya. Bibi kamu itu dulu adalah wanita kuat dan cantik. Entah berapa banyak orang tua yang ingin menjadikan Bibi kamu sebagai menantu mereka." "Akhirnya, Pak Sanjaya yang berhasil mendapatkannya lebih dulu, terus bibi kamu jadi menantu keluarga Sanjaya. Sekarang, dia jadi tiang penyangga keluarga Sanjaya." Nyonya Besar Keluarga Sanjaya dulu awalnya tidak setuju dengan pernikahan anaknya dengan Yuna, tetapi karena suami dan anaknya menyukai Yuna, akhirnya dia mau tak mau harus menerima Yuna dengan berat hati. Hubungan antara mertua dan menantu itu tidak pernah baik. Hingga kemudian suatu hari, ketika Sanjaya Group mengalami masalah, Yuna-lah yang membantu menyelesaikannya. Baru kemudian saat itulah Nyonya Besar Keluarga Sanjaya benar-benar menerima Yuna. Amelia juga pernah bercerita bahwa ibunya dul
Read more

Bab 1617

Cherly menyerah pada Daniel karena dia tahu Daniel menyukai Odelina. Dia hampir tidak berusaha melakukan hal lebih lain sama sekali sebelum akhirnya menyerah. Daniel memiliki selera yang unik dan Cherly tidak bisa memenuhinya. Menurut Cherly, lebih baik menyerah daripada membuat Daniel membencinya. Dengan demikian, mereka masih bisa menjadi mitra bisnis. "Bu Yanti, saya juga sudah coba bujuk Pak Daniel. Saya bilang Cherly itu baik, dan mereka berdua kelihatannya cocok," kata Odelina. Memang benar, Odelina sudah mencoba, tapi tidak berhasil. Seperti kata Yanti, Daniel adalah pria mandiri dan keras kepala. Dia tidak mudah berubah pikiran kecuali jika dia sendiri yang memutuskan."Odelina, saya tahu ini bukan salah kamu, masalahnya ada pada Daniel," kata Yanti. Jika Odelina yang mengejar Daniel, Yanti mungkin sudah sejak lama mengusirnya. Tidak peduli seberapa kuat latar belakang Odelina. Tapi karena Odelina tidak menyukai anaknya, Yanti pun tidak bisa berbuat apa-apa. "Tapi, Odeli
Read more

Bab 1618

Odelina sadar, dia memang bisa menghindar dari orangnya, tapi tidak bisa menghindar dari masalahnya. Dan, pergi, jelas tidak bisa menyelesaikan masalah, terlebih lagi akar masalahnya. "Akan lebih baik jika Bu Yanti yang bisa membujuk Pak Daniel. Itu akan jadi solusi terbaik. Saya harap Bu Yanti bisa lebih berusaha untuk membujuknya," ujar Odelina. Yanti merasa wajahnya memanas mendengar kata-kata Odelina. Dia ingin Odelina menjauh dari Daniel, tapi Odelina malah berharap dia bisa menghentikan anaknya dari mengganggu Odelina.Setelah beberapa saat, Yanti berkata dengan nada memohon, "Odelina, saya pasti sudah mencari cara lain jika saya bisa. Anak saya itu benar-benar keras kepala. Saya hanya bisa meminta tolong sama kamu." "Odelina, saya nggak bermaksud merendahkan kamu, tapi pernikahan itu perlu sepadan. Kamu orang yang paham. Nggak perlu bicara tentang kamu yang sekarang sudah hidup tenang dan nggak mau mempertimbangkan menikah lagi. Bahkan jika kamu mempertimbangkan untuk menika
Read more

Bab 1619

"Bu Yanti, ada hal lain yang ingin dibicarakan? Kalau nggak, saya pamit pergi dulu, Russel masih di mal, saya harus jemput Russel pulang." Odelina merasa sedikit tidak nyaman. Dia memang tidak pernah memiliki perasaan khusus terhadap Daniel, tapi permintaan Yanti benar-benar membuatnya tak nyaman.Odelina hanya menyewa toko milik Daniel, dan Daniel adalah teman baik adik iparnya. Ditambah dengan bantuan yang sudah diberikan Daniel kepadanya, membuat Odelina harus bersikap lebih hangat kepada Daniel. Namun, Odelina benar-benar tidak memiliki perasaan lebih dari itu. Entah mengapa malah dia yang harus menghadapi tekanan tidak langsung dari Yanti. Odelina merasa tidak bersalah, mengapa dia yang harus meninggalkan Mambera?"Ya sudah, silakan. Hati-hati di jalan, jalanan lagi padat," kata Yanti, berupaya untuk tetap bersikap lembut. Odelina mengambil kunci skuter listriknya, mengucapkan selamat tinggal pada Yanti, lalu berdiri dan pergi. Setelah Odelina pergi, Darius datang. Melihat i
Read more
PREV
1
...
158159160161162
...
338
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status