Share

Bab 1612

Author: Anggur
"Di lantai tiga, ya. Eh, di lantai satu banyak makanan, kamu mau beli sesuatu nggak? Buat dimakan?"

Russel menggelengkan kepalanya.

Saat ini, Russel sama sekali tidak kekurangan makanan dan mainan.

Ikut dengan Tante Olivia, apa ada makanan enak yang belum ia coba?

Melihat si kecil tidak tertarik membeli hal lain, Daniel langsung membawa Russel ke lantai tiga pusat perbelanjaan itu.

Di satu sisi lantai tiga ada tempat bermain anak-anak, sementara sisi lainnya adalah toko sepatu dan pakaian.

Beberapa orang tua yang datang untuk membeli sepatu sering meninggalkan anak-anak mereka di tempat bermain anak-anak, lalu membiarkan mereka bermain di sana.

Karena masuk ke tempat bermain perlu membayar, ada staf khusus yang menjaga, dan anak-anak biasanya tidak akan keluar kecuali mereka tidak ingin bermain lagi.

Bahkan jika mereka keluar, staf tidak akan membiarkan anak-anak pergi sendiri tanpa orang tua.

Hal ini biasanya membuat para orang tua cukup tenang. Mereka hanya perlu menaruh anak-anak d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1613

    Odelina tidak percaya Yanti hanya kebetulan berada di dekat rumahnya. Yanti pasti sengaja datang untuk mencarinya. Melihat Russel sedang asyik bermain, Odelina melirik ke arah Daniel, lalu berkata, "Bu Yanti, saya lagi di luar, kayaknya masih agak lama baru pulang." "Kamu di luar, ya? Sendirian?" Yanti bertanya dengan “sabar”. Tadinya Yanti tidak tahu nomor kontak Odelina. Dia sengaja pergi ke restoran sarapan 'Makan Sepuasnya' dan mencatat nomor kontak Odelina dari papan nama restoran tersebut."Saya sama Russel di mal XX, ada area bermain indoor di sini, Russel suka main di sini. Saya kebetulan ketemu Pak Daniel di pintu masuk mal, sekarang Pak Daniel juga ada di sini." Yanti kesal mendengar anaknya lagi-lagi membuat kebetulan lagi untuk bersama Odelina. Namun, Yanti tidak marah pada Odelina. Setelah menahan rasa jengkelnya, Yanti berkata, "Odelina, kalau ada Daniel di sana, biar dia saja yang jaga Russel. Kita cari tempat ngobrol, yuk." Ucapan Yanti lebih terdengar seperti peng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1614

    Odelina selalu berusaha menjaga jarak dari Daniel sehingga Daniel hanya bisa menggunakan Russel sebagai alasan untuk membuat Odelina tak bisa menolak kehadirannya.“Itu sih kamu yang cari masalah. Kamu itu ninggalin Cherly yang jelas-jelas punya perasaan ke kamu dan ingin jadi pasanganmu, terus malah ngejar Odelina. Kamu ‘kan tahu Odelina nggak punya perasaan ke kamu. Kamunya saja yang ngotot. Kamu malah merendahkan diri, ngejar-ngejar dia,” kata Yanti tanpa sedikit pun memberikan simpati terhadap kesulitan anaknya.Yanti bahkan berharap Odelina akan terus bertahan dengan sikapnya, sehingga Daniel menyerah. “Ma, aku nggak punya perasaan itu ke Cherly. Aku sukanya Odelina.” “Coba kasih tahu Mama, apa yang bikin Odelina lebih baik dari Cherly?' tanya Yanti.“Cherly punya kelebihannya, Odelina juga punya kelebihannya. Mereka punya kelebihan masing-masing,' jawab Daniel. Dia tidak membenci Cherly, tapi Daniel tahu betul bahwa Cherly bukan tipenya. Cherly adalah wanita karir yang kuat.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1615

    Setelah sampai di tempat yang disebutkan Yanti, Odelina melihat Yanti sudah menunggunya. Odelina memarkir skuter listriknya, melepas helm, kemudian berjalan mendekati Yanti.Odelina menyapa dengan sopan, “Selamat malam, Bu Yanti.”Meskipun Yanti baru saja bertengkar dengan Daniel dan masih merasa sangat marah, dia tetap mempertahankan sikapnya dengan baik saat berhadapan dengan Odelina. Yanti menyambut salam Odelina dengan lembut. “Ayo kita masuk,” ajak Yanti.Odelina mengangguk, mempersilahkan Yanti berjalan lebih dulu, baru kemudian mengikutinya. Pak Darius, suami Yanti, tidak mengikuti mereka. Dia diperintahkan Yanti untuk tetap tinggal di dalam mobil dan tidak turun. Yanti memilih meja di sudut yang jauh dari pelanggan lain. Dia merasa tempat itu cukup tenang, cocok untuk bercakap-cakap dengan Odelina, tanpa khawatir ada yang mendengarkan.Setelah Odelina duduk, Yanti memanggil pelayan dan memesan jus buah, memutuskan untuk tidak minum kopi karena sudah malam. “Odelina, mau min

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1616

    “Silakan bicara, Bu Yanti," ujar Odelina. Yanti memperhatikan wajah cantik Odelina yang sudah berhasil menurunkan berat badan. Dia memuji, "Odelina, kamu mirip deh sama Yuna di masa mudanya. Bibi kamu itu dulu adalah wanita kuat dan cantik. Entah berapa banyak orang tua yang ingin menjadikan Bibi kamu sebagai menantu mereka." "Akhirnya, Pak Sanjaya yang berhasil mendapatkannya lebih dulu, terus bibi kamu jadi menantu keluarga Sanjaya. Sekarang, dia jadi tiang penyangga keluarga Sanjaya." Nyonya Besar Keluarga Sanjaya dulu awalnya tidak setuju dengan pernikahan anaknya dengan Yuna, tetapi karena suami dan anaknya menyukai Yuna, akhirnya dia mau tak mau harus menerima Yuna dengan berat hati. Hubungan antara mertua dan menantu itu tidak pernah baik. Hingga kemudian suatu hari, ketika Sanjaya Group mengalami masalah, Yuna-lah yang membantu menyelesaikannya. Baru kemudian saat itulah Nyonya Besar Keluarga Sanjaya benar-benar menerima Yuna. Amelia juga pernah bercerita bahwa ibunya dul

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1617

    Cherly menyerah pada Daniel karena dia tahu Daniel menyukai Odelina. Dia hampir tidak berusaha melakukan hal lebih lain sama sekali sebelum akhirnya menyerah. Daniel memiliki selera yang unik dan Cherly tidak bisa memenuhinya. Menurut Cherly, lebih baik menyerah daripada membuat Daniel membencinya. Dengan demikian, mereka masih bisa menjadi mitra bisnis. "Bu Yanti, saya juga sudah coba bujuk Pak Daniel. Saya bilang Cherly itu baik, dan mereka berdua kelihatannya cocok," kata Odelina. Memang benar, Odelina sudah mencoba, tapi tidak berhasil. Seperti kata Yanti, Daniel adalah pria mandiri dan keras kepala. Dia tidak mudah berubah pikiran kecuali jika dia sendiri yang memutuskan."Odelina, saya tahu ini bukan salah kamu, masalahnya ada pada Daniel," kata Yanti. Jika Odelina yang mengejar Daniel, Yanti mungkin sudah sejak lama mengusirnya. Tidak peduli seberapa kuat latar belakang Odelina. Tapi karena Odelina tidak menyukai anaknya, Yanti pun tidak bisa berbuat apa-apa. "Tapi, Odeli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1618

    Odelina sadar, dia memang bisa menghindar dari orangnya, tapi tidak bisa menghindar dari masalahnya. Dan, pergi, jelas tidak bisa menyelesaikan masalah, terlebih lagi akar masalahnya. "Akan lebih baik jika Bu Yanti yang bisa membujuk Pak Daniel. Itu akan jadi solusi terbaik. Saya harap Bu Yanti bisa lebih berusaha untuk membujuknya," ujar Odelina. Yanti merasa wajahnya memanas mendengar kata-kata Odelina. Dia ingin Odelina menjauh dari Daniel, tapi Odelina malah berharap dia bisa menghentikan anaknya dari mengganggu Odelina.Setelah beberapa saat, Yanti berkata dengan nada memohon, "Odelina, saya pasti sudah mencari cara lain jika saya bisa. Anak saya itu benar-benar keras kepala. Saya hanya bisa meminta tolong sama kamu." "Odelina, saya nggak bermaksud merendahkan kamu, tapi pernikahan itu perlu sepadan. Kamu orang yang paham. Nggak perlu bicara tentang kamu yang sekarang sudah hidup tenang dan nggak mau mempertimbangkan menikah lagi. Bahkan jika kamu mempertimbangkan untuk menika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1619

    "Bu Yanti, ada hal lain yang ingin dibicarakan? Kalau nggak, saya pamit pergi dulu, Russel masih di mal, saya harus jemput Russel pulang." Odelina merasa sedikit tidak nyaman. Dia memang tidak pernah memiliki perasaan khusus terhadap Daniel, tapi permintaan Yanti benar-benar membuatnya tak nyaman.Odelina hanya menyewa toko milik Daniel, dan Daniel adalah teman baik adik iparnya. Ditambah dengan bantuan yang sudah diberikan Daniel kepadanya, membuat Odelina harus bersikap lebih hangat kepada Daniel. Namun, Odelina benar-benar tidak memiliki perasaan lebih dari itu. Entah mengapa malah dia yang harus menghadapi tekanan tidak langsung dari Yanti. Odelina merasa tidak bersalah, mengapa dia yang harus meninggalkan Mambera?"Ya sudah, silakan. Hati-hati di jalan, jalanan lagi padat," kata Yanti, berupaya untuk tetap bersikap lembut. Odelina mengambil kunci skuter listriknya, mengucapkan selamat tinggal pada Yanti, lalu berdiri dan pergi. Setelah Odelina pergi, Darius datang. Melihat i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1620

    Yanti berkata, "Entah gimana sih selera dia itu. Anakku hebat gitu dia nggak suka. Memangnya mau menikah dengan siapa lagi?" "Memangnya perempuan yang bercerai harus menikah lagi? Menurutku Odelina benar-benar kecewa, dia nggak akan mudah untuk menerima perasaan baru. Jika pun Daniel nggak menyerah, mungkin butuh bertahun-tahun untuk meluluhkan hati Odelina. Mungkin nanti bukan kamu yang menghalangi mereka, tapi malah kamu yang memohon Odelina untuk bersama anakmu." Yanti tampak kesal. "Aku nggak akan pernah memohon sama Odelina untuk jadi sama Daniel, kecuali jika hujan merah turun dari langit." Darius dalam hatinya berpikir, “Bicara terlalu pasti nanti malah kena batunya. Siapa tahu nanti Yanti malah yang harus menciptakan "hujan merah" untuk memohon pada Odelina agar menikah dengan anaknya.”Di mal, Daniel menjaga Russel dengan pikiran yang terganggu. Dia ingin menemui ibunya dan Odelina, ingin tahu apa yang mereka bicarakan. Apa Odelina jadi akan semakin tidak menerima perasaann

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3515

    “Kami nggak pilih kasih. Russel satu-satunya cucu keluarga Pamungkas. Kami juga sangat sayang Russel. Dulu, dulu ... karena kami yang asuh Aiden, jadi lebih dekat dengan Aiden. Otomatis juga jadi pilih kasih, lebih sayang Aiden. Sekarang nggak akan seperti itu lagi,” janji Rita.Rita tahu kalau Roni kesal terhadap mereka. Dia juga menyadari kalau ini salah mereka, karena mereka selalu lebih mengutamakan Shella.Terutama karena terakhir kali, ketika Shella mengajak mertuanya makan di restoran. Shella ingin menipu Olivia dan membuatnya bayar tagihan, tapi tentu saja dia gagal. Tidak disangka, Shella malah menelepon Rita dan minta Rita yang bayar. Rita tidak tahu Shella sedang menipunya, dia pun mentransfer uang ke rekening Shella.Russel yang mengungkapkan hal itu. Saat Roni tahu, dia marah besar kepada mereka, bilang kalau mereka lebih sayang Shella. Kalau begitu, mereka pindah saja ke rumah Shella. Roni tidak akan memberikan biaya hidup kepada mereka lagi.Sekarang Roni menjadi sopir t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3514

    Seumur hidupnya, Roni hanya memiliki satu anak, yaitu Russel. Baginya, yang penting Russel masih mau mengakuinya sebagai ayah. Meskipun tidak dekat, setidaknya anaknya tidak menjauh. Itu sudah termasuk penghiburan bagi Roni.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Russel mengembalikan ponsel ke Olivia dan berkata, “Papa mau jemput aku dan suruh aku menginap di rumahnya selama beberapa hari. Aku bilang nggak mau. Besok kita mau pergi cari Liam. Aku nggak mau ke sana dan main sama Kak Aiden. Kak Aiden selalu ganggu aku. Tapi sekarang aku sudah nggak takut dengan Kak Aiden lagi. Aku sudah belajar ilmu bela diri.”Meskipun Russel tidak memiliki banyak bakat dalam seni bela diri, setelah menjalani latihan dalam waktu lama, tubuhnya menjadi lebih kuat dan bertenaga. Pelatih bilang kalau dia terus berlatih, Russel akan memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Russel tidak serakah. Dia hanya ingin memiliki kemampuan seperti Olivia.“Iya, kalau kamu nggak mau pulang ke sana ya nggak u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3513

    “Angkat saja.”Pada akhirnya Russel mengangkat telepon dari ayahnya. Olivia menyerahkan ponselnya kepada Russel dan menyuruhnya mengangkat telepon. Selama bisa tidak bicara dengan Roni, Olivia tidak akan bicara dengan pria itu.“Papa,” panggil Russel.Roni menjawab dan bertanya sambil tertawa pelan, “Russel belum tidur?”“Ini sudah mau tidur. Tiba-tiba Papa telepon. Papa sudah pulang kerja? Ribut sekali di sana.”“Papa belum pulang kerja. Tapi kalau Papa mau pulang kerja juga nggak apa-apa. Tantemu ada di sana, nggak?” tanya Roni.“Ada. Papa cari Tante?”“Russel, kamu mau ke sini selama beberapa hari, nggak? Kamu lagi libur, kan. Bagaimana kalau kamu ke sini? Kakek dan nenekmu kangen sama kamu.”Roni menelepon untuk berdiskusi dengan Olivia. Dia ingin menjemput Russel ke rumahnya dan tinggal di sana selama beberapa hari. Toh, anak sekolah sedang libur. Apalagi orang tuanya juga rindu dengan cucu mereka.Shella mengantar Aiden ke sana. Kalau hanya ada Aiden, rasanya terlalu bosan. Jadi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status