Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1561 - Chapter 1570

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1561 - Chapter 1570

3301 Chapters

Bab 1580

Aksa terdiam sejenak, lalu menjawab, “Nggak jauh, tapi ....”“Pak Aksa.” Jonas berkata dengan serius, “Aku menyukai Amelia. Aku mengejarnya dengan tujuan untuk menikahinya. Aku nggak akan menyerah. Aku juga tahu apa yang keluarga kalian khawatirkan, makanya aku beli vila ini. Di Ferda Group, aku bertanggung jawab atas bisnis di Kota Mambera. Aku akan tinggal lama di Kota Mambera dan jarang kembali ke Kota Aldimo. Sekalipun kelak Amelia menikah denganku, kami juga akan tinggal di Kota Mambera, di vila ini.”Jonas merasa dirinya sudah melakukan cukup banyak hal.“Nggak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa yang bisa jamin hal itu nggak akan terjadi? Kecuali kamu mau tinggal serumah dengan keluarga kami, mamaku baru akan pertimbangkan untuk terima kamu sebagai menantunya.”“Kalau Tante minta aku tinggal serumah, aku mau saja tinggal serumah. Kalau orang tuaku, yang penting ada kakakku juga sudah cukup.”Aksa, “....”Ibunya tidak pernah mengatakan hal seperti
Read more

Bab 1581

Setelah terdiam sejenak, Jonas berkata, “Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Hanya saja, kita belum tentu setuju dengan tindakan mereka, justru mudah buat kita merasa kalau mereka sedang mempersulit kita.”“Benar, orang tuamu juga begitu?” tanya Amelia.“Setelah aku dewasa, papa mamaku nggak pernah ikut campur urusanku lagi. Nggak, lebih tepatnya mereka nggak pernah atur-atur aku, kakakku yang atur aku. Orang tua kami nggak ikut campur dalam urusan anak-anaknya. Kecuali seperti aku yang sudah di usia segini tapi masih belum menikah, barulah mereka desak untuk segera menikah.”Amelia tertawa pelan, “Yah, dengar-dengar keluarga kalian cukup berpikiran terbuka, sama seperti keluarga Adhitama. Pantas saja kalian bisa jadi orang terkaya. Karena keluarga kalian punya sifat yang sama, keluarga harmonis maka semua hal jadi lancar.”“Amelia, apakah Tante suruh kamu untuk nggak bergaul denganku?”Amelia pun menjawab dengan jujur, “Iya, mamaku merasa kamu terlalu jauh, dia ngg
Read more

Bab 1582

Selepas makan, Olivia kembali ke kamarnya untuk mandi. Setelah itu, dia pergi ke kamar tamu tempat kakaknya berada. Odelina baru saja menggendong putranya keluar dari kamar mandi.“Russel sudah selesai mandi,” kata Olivia.“Tadi siang main terlalu lama, sekarang sudah mengantuk. Jadi aku cepat-cepat mandikan dia. Belum selesai mandi malah sudah ketiduran.”Odelina membaringkan putranya di tempat tidur. Russel sudah tertidur pulas. Olivia tersenyum sambil mencubit pelan wajah keponakannya itu. Russel benar-benar tertidur lelap. Meskipun tantenya mencubit wajahnya, dia tetap tidak bangun.“Hari ini dia sudah main sampai lupa waktu, Sandy juga. Tapi nggak apa-apa, di sekolah dia juga banyak tekanan. Meskipun baru kelas satu SMA, kakak-kakaknya semua pandai belajar. Kalau dia nggak berusaha, dia akan tertinggal. Kakak-kakaknya nggak akan biarkan dia tertinggal. Bermain bisa menghilangkan stres.”Olivia sangat menyayangi adik ipar bungsunya itu. Apalagi Sandy juga memiliki mulut yang manis.
Read more

Bab 1583

“Aku mengerti,” kata Daniel dengan wajah sangat kecewa.Pria itu hanya merasa kecewa selama dua menit. Dia segera mendapatkan kembali semangat juangnya. Dia bahkan belum memulai. Kalau dia telah kehilangan semangat juangnya, lebih baik dia menyerah saja.“Sudah malam, kamu pulang saja dulu.” Sarah mengusir secara halus.Daniel tersenyum dan berkata, “Nenek sudah usir aku, padahal aku masih ingin minum dengan Stefan.”“Malam ini aku nggak minum.” Stefan menolak secara langsung.Daniel terkekeh, “Aku dengar Pak Stefan sekarang kalau ke perjamuan sudah jarang minum, katanya istrimu nggak suka kamu minum, kamu pun nggak minum. Nggak merokok, nggak minum, nggak berjudi, nggak main dengan perempuan lain. Tuan Muda Adhitama benar-benar jadi suami teladan.”Sarah dan Stefan serempak berkata pada Daniel, “Kamu juga harus belajar.”Daniel, “....”Pada akhirnya, Daniel meninggalkan Vila Permai. Setelah pria itu pergi, Stefan mengobrol lagi dengan neneknya. Hubungan keduanya sangat baik, mereka pu
Read more

Bab 1584

Tidak sampai dua menit, Stefan mengambil kendali. Dia pun membawa istrinya kembali ke tempat tidur dan meminta lebih banyak. Sepanjang malam tidak ada lagi yang bicara.Keesokan harinya, sesuai dengan tradisi, Junia kembali ke rumah keluarganya di hari ketiga pernikahannya.Olivia dan kakaknya pergi ke rumah keluarga Santoso untuk makan bersama. Tentu saja, Stefan menemani istrinya.Setelah Junia kembali ke rumah, besoknya dia dan Reiki pergi berbulan madu. Liburan yang singkat juga telah berakhir.Yang bekerja tetap bekerja, yang bersekolah tetap bersekolah, dan yang buka toko tetap buka toko. Semua aktivitas kembali seperti biasa.Selain jaga toko, Olivia juga menyempatkan diri untuk kembali ke kampung halamannya bersama Amelia untuk mengecek perkembangan kebun sayur. Kebun sayur sudah ditanami sayur musiman sesuai dengan rencana Olivia.Sambil melihat tanaman hijau yang subur, Amelia berkata pada Olivia, “Pengurus bilang seminggu lagi, sayuran ini sudah siap dikirim.”Olivia menatap
Read more

Bab 1585

Arif tertawa dalam hati. Sekarang Stefan benar-benar menjadi budak istri sepenuhnya.Olivia yang berada di ujung telepon lainnya tersenyum, “Sebentar lagi aku pulang. Kamu sudah di rumah?”“Hmm, aku baru sampai di rumah. Kamu lagi di mana? Aku pergi jemput kamu.”“Nggak usah, kamu sudah sampai di rumah, nggak perlu datang jemput aku lagi. Aku akan pulang pakai mobil sendiri. Beda kalau kamu belum sampai di rumah, bisa jemput aku sekalian. Sayang, tunggu aku di rumah. Sepuluh menit lagi aku pulang.”“Oke, kalau begitu kamu hati-hati. Jangan kemudikan mobil seperti pesawat.”Olivia tertawa dan berkata, “Aku nggak bisa kemudikan pesawat.”Kadang-kadang ketika Olivia pulang larut malam, jalan sudah sepi, dia baru sedikit mengebut di jalan. Akan tetapi, dua pengawal yang mengikuti dan melindunginya akan segera membujuknya untuk menurunkan kecepatan.Hanya saja, setelah Stefan mengetahui hal itu, Stefan tetap akan menegurnya, lalu pergi mengadu pada Odelina dan agar Olivia dimarahi kakaknya.
Read more

Bab 1586

“Sayang, aku pulang.”Olivia masuk ke dalam rumah dengan membawa makanan ringan yang dibelinya sambil memanggil suaminya.Stefan berdiri dan menghadapnya. Dia pun melihat Olivia membawa sebuah kantong. Di dalam kantong ada beberapa kotak bekal sekali pakai.“Katanya nggak mau makan, tapi masih beli makanan. Kamu merasa masakan suamimu nggak enak, jadi nggak mau makan masakanku?”Suami tukang mengeluh itu merasa tidak adil. Dia bisa membesar-besarkan hal sekecil apa pun tanpa batas, sampai pada titik di mana Olivia tidak menyukainya.“Nggak, kok. Keterampilan memasak suamiku sudah jauh melebihi aku. Waktu aku lewat pasar malam, aku teringat beberapa jajanan yang dulu sering aku makan. Akhirnya aku berhenti dan beli untuk bawa pulang.”Stefan tidak bisa membuat jajanan itu. Dia bisa memakan sarapan yang biasa disantap orang biasa karena dia pura-pura miskin. Olivia tidak tahu soal itu, jadi Olivia sering membeli sarapan di luar untuk Stefan. Karena tidak ingin ketahuan, mau tidak mau Ste
Read more

Bab 1587

“Suamiku, aku mencintaimu.”Olivia mengucapkan kata-kata cinta favorit Stefan lagi.“Mulai sekarang, aku akan kasih kamu bunga setiap hari, oke?”Memberikan bunga adalah hal yang mudah. Olivia bisa minta Rosalina menyiapkan buket bunga untuknya setiap hari, nanti Olivia tinggal memberikannya kepada Stefan.“Di kantorku hanya ada satu vas bunga. Kasih dua hari sekali juga boleh,” kata Stefan yang akhirnya ekspresi wajahnya mulai melembut.“Bagaimana kalau aku taruh beberapa vas lagi di kantormu?” tanya Olivia.“Nggak mau, nanti orang-orang anggap aku seperti vas.”Olivia tertawa, “Kamu pria, siapa juga yang akan anggap kamu seperti vas. Kalau begitu aku nggak kasih vas lagi, deh. Aku akan kasih kamu bunga dua hari sekali. Besok sudah hari Jumat. Sabtu nggak kerja, jalan-jalan mau, nggak? Aku belikan baju baru untukmu.”Di lemari pakaian Stefan penuh dengan baju. Selang beberapa waktu sekali, desainer akan mengukur badan dan membuatkan baju baru untuknya.Akan tetapi, Stefan tetap suka m
Read more

Bab 1588

“Harus istirahat yang cukup. Ingat, kesehatan itu paling penting.” Odelina menasihati adiknya.“Kak, aku baik-baik saja.”Olivia kurang tidur gara-gara suaminya yang tukang mengeluh itu. Olivia tidak bisa membicarakan hal tentang kehidupan suami istri dengan kakaknya.“Kak, Yenny sudah keluar, ya?” tanya Olivia tiba-tiba.Odelina terdiam sejenak, lalu menjawab, “Dia hamil.”“Dia baru hamil ketika ditangkap. Setelah masuk penjara, karena suasana hatinya sedang buruk, dia juga nggak menyadari kalau dirinya sedang hamil. Sekarang sudah tiga bulan. Roni bantu dia urus pembebasan dengan pengawasan.”Akan tetapi, setelah Yenny melahirkan anaknya, dia tetap harus menjalankan hukumannya.“Anaknya datang tepat pada waktunya,” kata Olivia.Roni juga masih memiliki perasaan terhadap Yenny. Meskipun sudah ditekan oleh orang tua dan kakaknya untuk menceraikan Yenny, Roni tetap saja menolak untuk bercerai. Roni bahkan ingin meminta Odelina membuat surat yang menyatakan Odelina telah memaafkan Yenny
Read more

Bab 1589

Daniel baru saja masuk ke dalam toko. Belum juga bicara, pria itu berbalik dan pergi lagi. Olivia tampak bingung melihat kelakuan pria itu.Apa maksud Daniel? Apakah nyali pria itu menciut? Atau pria itu tidak berani masuk karena melihat Olivia di sana?Tepat ketika Olivia tengah menerka-nerka apa maksud Daniel langsung berbalik dan pergi, Daniel segera masuk lagi ke toko, dengan buket bunga di tangannya.Ternyata Daniel lupa mengambil bunganya. Olivia tiba-tiba paham. Dia spontan melihat ke arah kakaknya, malah mendapati raut wajah sang kakak tetap datar, sangat tenang.Karena hari masih pagi, tidak ada pelanggan lain di toko selain Olivia. Kedua karyawan sedang duduk di samping sambil menyantap sarapan. Begitu melihat ada orang masuk ke toko, kedua karyawan segera pergi untuk melayani pelanggan.Namun, begitu melihat orang yang datang tidak lain adalah Daniel yang pergi dan kembali lagi, mereka berdua pun duduk kembali dan melanjutkan sarapan mereka.Daniel mengejar Odelina secara te
Read more
PREV
1
...
155156157158159
...
331
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status